KELOMPOK III
- Asam sulfat mempunyai afinitas yang tinggi terhadap air (efek higroskopis) sehingga jaringan akan
mengalami dehidrasi. Karena kenaikan temperatur yang sangat tinggi akan menyebabkan luka bakar.
- Lidah bengkak dan ditutupi selaput yang putih. Kadang-kadang karena derajat keasaman yang tinggi
bisa mengakibatkan berbentuk seperti suatu massa jaringan.
- Gigi berwarna putih seperti putih kapur dan tidak berkilat.
- Bibir bengkak dan mengalami ekskoriasi
- Asam menetes dari sudut bibir menuju dagu, sehingga bekas tetesan akan berwarna hitam. Air liur
sangat berlebihan dalam beberapa hari.
- Urine mungkin akan berwarna biru.
Lanjutan
Asam Asetat (CH_3COOH)
Tanda dan gejala Asam asetat dengan konsentrasi 100% dikenal dengan nama asam asetat glasial.
Asam ini merupakan zat korosif keras pada selaput mukosa dan ketika masuk ke dalam mulut, akan
mengiritasi selaput mukosa mulut, lidah, esofagus dan lambung. Dijumpai muntah dan muntahannya
terdiri dari darah dan lendir. Aspirasi dari muntahan atau sisa asam pada laring akan menyebabkan
gagal nafas dan kemungkinan oedem paru. Bisa dijumpai adanya melena. Cuka terdiri dari 4-6 %
asam asetat dan tidak bersifat korosif, Asetic anhydrid ketika di gabungkan dengan air membentuk
asam asetat. Asetic anhydrid sebagai korosif yang paling tinggi.
Komplikasi
1. Kejang
2. Koma
3. Henti jantung
4. Henti
5. Syok
Penatalaksanaan
a. Stabilisasi
1. Jalan nafas (A)
2. Pernafasan (B)
3. Sirkulasi (C)
b. Dekomentaminasi
1. Mata
Irigasi dengan air bersih suam-suam kuku / larutan NaCl 0,9 % selama 15-20 menit, jika
belum yakin bersih cuci kembali
2. Kulit, cuci (scrubbing) bagian kulit yang terkena larutan dengan air mengalir dingin
atau hangat selama 10 menit
3. Gastroinstestinal
Segera beri mi num air atau susu secepat mungkin untuk pengenceran.
Dewasa maksimal 250cc untuk sekali minum, anak-anak maksimal 100cc untuk sesekali
minum. Pasang NGT setelah pengenceran jika diperlukan.
c. Eliminasi
Indikasi melakukan eliminasi:
1. Tingkat keracuan berat
2. Terganggu rute elimiunasi normal (gagal ginjal)
3. Menelan zat dengan dodsis letal
4. Pasien dengan klinkis yang dapat memperpanjang koma
Pemeriksaan penunjang
1) Pengkajian primer
2) Secondary survey anamnesis
3) Pengumpulan data
4) Riwayat Keperawatan
5) Pemeriksaan
Diagnosis
● 1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya gangguan
integritas mukosa pada saluran cerna.
● 2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kuarangnya
informasi
● 3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional dan
ancaman kematian.
● 4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan efek tokxin pada pencernaan.
● 5. Konstipasi berhubungan dengan adanya penurunan
peristaltic usus oleh karena obstruksi saluran cerna
bagian bawah.
● 6. Kesulitan bernafas berhubungan dengan defresi
susunan saraf pusat.
● 7. Perubahan perfusi jaringan cerebral berhubungan
dengan perubahan aliran darah.
● 8. Resiko penurunan volume cairan dan elektrolit
berhubungan dengan adanya perdarahan.
Intervensi Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan adanya gangguan integritas mukosa pada saluran cerna.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan nyeri klien terkontrol dan hilang dengan
Kriteria hasil:
a.Pasien mengungkapkan rasa nyeri berkurang dan bahkan hilang
b.Pasien tampak rileks
Intervensi :
1. Catatan keluhan nyeri,termasuk lokasi, lamanya,intervensinya ( skala 1-10).
R : Nyeri tidak selalu ada, tetapi bila da harus dibandingkan dengan gejala nyeri pasien sebelumnya dimna dapat membantu mendiagnosa pendarahan dan adanya
komplikasi.
2.Kaji ulang factor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
R : Membantu dalam membuat diagnose dan kebutuhan therapy.
3.Catat petunjuk nyeri non-verbal seperti gelisah, menolak bergerak, takikardi berkeringat. Selidiki ketidak sesuaian antara petunjuk verbal dan non verbal
R : Petunjuk non verbal dapat berupa fisiologi dan patofisiologidan dapat digunakan dalam menghubungkan petunjuk verbal untuk mengidentifikasi berat
ringannya masalah.
4. Kolaborasidengan dokter dalam pemberian oabat analgetik, dan antasida.
R: Analgetik dapat menurunkan fase nyeri yang hebat dan dapat menurunkan peristaltic usus. Antasida dapat menurunkan keasaman lambung dengan acara
absorpsi dan dengan cara menetralisir kimia.
TERIMA KASIH