Anda di halaman 1dari 9

SISTEM INFORMASI DAN RISET

PEMASARAN
OLEH KELOMPOK IV
1. KRISTIN AGNES NABUN
2. RIFDAH OKTAVIANA
3. JATA HERFIAN
SISTEM INFORMASI MANAJEME

Apa yang dimaksud dengan informasi pemasaran atau marketing information system (MSI)?
“system informasi pemasaran terdiri dari orang, perlatan dan produser untuk mengumpulkan,
menyortir, menganalisis ,nmengevaluasi,dan mendistribusi informasi dibutuhkan, tepat wakru dan
akurat kepada pengambilan keputusan pemasaran”.
Data yang diperlukan dapat berupa data primer dan data sekunder.
 Data primer dapat diperoleh dari observasi yang dilakukan oleh perusahan sendiri dan dengan
menyebarkan kuesioner kepada objek yang diteliti
 Sedangkan data sekunder dapat diperoleh dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan
LANJUTAN

Dalam pengembangan sisten informasi pemasaran, perlu diketahui terlebih dahulu


informasi apa yang paling dibutuhkan. Hal ini terkait dengan data yang harus di himpun
untuk kemudian diolah dan disajikan sebagai informasi yang akurat dan tepat waktu untuk
pengambilan keputusan.
Perkembangan dan kemajuan teknologi telah melahirkan Enterprise Resouce Planning
(ERP) suatu software yang dapat “membuka pintu” system bisnis yang Kritikal yang
berkaitan dengan semua aspek resource palnning untuk perusahaan termasuk desainproduk,
informasi persediaan, material planning, capacity planning, dan system komunikasi.
RISET PEMASARAN

Apakah riset pemasaran itu?

Menurut American marketing association riset pemasaran adalah: “pengumpulan sistematik,


pencatatan dan analisis data tentang masalah yang berkaitan dengan pemasaran barang dan jasa”.
Riset pemasaran mencakupi empat tahap yaitu mendefinisikan atau merumuskan masalah
dan tujuan riset, Menyusun rencana riset, melaksanakan rencana riset, intrepretasi dan laporan
temuan riset.
Dalam menentukan masalah pemasaran dan tujuan riset pemasaran farmasi, pada umumnya
dilakukan secara Bersama-sama antara devisi pemasaran dan devisi riset .
RISET PEMASARAN

1. Tujuan riset
Tujuan riset pemasaran ada dua tipe yaitu exploratory, descriptive, dan casual. Exploratory jika penghimpuna
informasi yang di gunakan untuk membantu mendefisikan permasalahan dan membantu hipotesis. Deskriptif jika
menjelaskan sesuatu antara lain potensi market untuk suatu produk atau demografi dan attitude. Tujuan dilakukan
kasual jika riset dilakukan untuk menguji hipotesis tentang hubungan sebab dan akibat.
2. Menyususn rencana riset
Langkah kedua dalam proses riset pemasaran adalah menentukan kebutuhan informasi. Tujaun riset mesti
diterjamahkan kedalam kebutuhan informasi spesifik. Misal dalam suatu perusahaan harus melakukan riset terlebih
dahulu yaitu dengan empat tahap
• Demografi, ekonomi dan gaya hidup konsumen
LANJUTAN

 pola penggunanaan tersebut seperti obat batuk dan pilek


 Reaksi pengencer atau retainer
 Sikap konsumen terhadap produk baru

Untuk melengkapi kebutuhan informasi, peneliti dapat menghimpun data sekunder , data primer atau
kedua-duanya. Data sekunder berisis informasi yang sudah ada yang di himpun untuk tujuan yang lain.
Penelitian pada umunya memeulai dari data sekunder dan dapat diperoleh dengan lebih mudah dan biaya
murah.
3. Melaksnakan rencana riset
setelah rencana riset selesai disusun, Langkah selanjutnya adalah melaksanakan riset yang meliputi
koreksi, pemrosesan dan analisis informasi. Koleksi data dapat dilakukan sendiri oleh staf pemasaran riset atau
pihak orang lain yang diminta oleh perusahaan tersebut .
LANJUTAN

4. Interpretasi dan laporan temuan

Setelah riset selesai dilaksanakan, harus dilakukan interprestasi terhadap temuan dan
menyimpulkan hasilnya untuk kemudian dilaporkan kepada pimpina perusahaan. Penelitian
harus dapat menarasikan hasil risetnya dengan baik dan dapat digunakan oleh pimpinan untuk
membantu dan pengambilan keputusan. Untuk itu terlebih dahulu perlu adanya diskusi bersama
antara peneliti dan staf pemasaran untuk melakukan intrepretasi atas hasil-hasil riset.
Interprestasi dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan dan analisis yang hasilkan
berbagai prediksi. Oleh karena itu sebaiknya interprestasi temmuan riset dilakukan oleh suatu tim
yang lengkap agar analisisnya lebih komprehensif dan mendalam
LANJUTAN

5. Interprestasi dan laporan temuan

Berbagai informasi yang dihimpun oleh pemasaran intelijen perusahaan dan system riset
pemasaran seringkali memerlukan analisis yang mendalam terutama mengenai korelasi dengan masalah-
masalah pemasaran dan kebutuhan mesti diambil oleh perusahaan. Untuk menganalisis informasi
mungkin diperlukan suatu termasuk model statistic yang dapat membantu pimpinan dalam pengambilan
suatu keputusan.
Informasi pemasaran tidak akan banyak maknanya bila tidak distribusikan kepada pihak yang
terkait dalam waktu yang tepat. Informasi pemasaran yang diperoleh dari marketing intelligent dan riset
pemasaran akan sangat bermanfaat bagi sang manajer pemasaran maupun seluruh staf oprasional
pemasaran yang ada dilapangan
TERIMA KASIH
“SUKSES SELALU”

Anda mungkin juga menyukai