Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DIRI/SELF CONCEPT

NOVI PASIRIANI, SST, M.Pd


PENILAIAN TERHADAP DIRI SENDIRI

1. NILAI DIRI/EVALUASI DIRI INTROPEKSI BERTANYA & TES KEPRIBADIAN


2. STOP MEMBANDINGKAN  TAKE ACTIONTDK MUDAH IRI
3. CINTAI DIRI SENDIRI  AKTUALISASI POTENSI DIRI POSITIF
JOHARI WINDOW
Tidak
Sangat Murung,
Tegang Tidak
Stabil Perasa Tidak Tenang;
Agresif Negatif;
Bersemangat, penuh
Berubah-ubah
perhitungan, Kaku,
Dingin, Pendiam, Penyedih / Bergejolak /
Pasif
Dingin Panas
Introvert Ekstrovet
Berhati Tenang,
Bersemangat
Hati-hati;
Sejuk Gembira Optimis; Aktif
Bermasyarakat;
Tenggang Rasa; Hangat Orientasi Bergembira;
Pemimpin Merdeka;
Damai; Terkendali
Dapat Fleksibel/Memahami
Perbedaan; Senang
dipercaya; Emosi
Berkomunikasi
Seimbang Stabil
3
PEMAHAMAN DIRI

 Bidan perlu mengetahui mengenai dirinya


 Pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengevaluasi diri
sendiri
 Siapa AKU, apa KELEMAHANKU, apa KELEBIHANKU,
bagaimana PERASAANKU, apa KEINGINANKU, dll

4
MENGAPA PEMAHAMAN DIRI
PENTING?
 Untuk dapat melakukan Asuhan yang baik, Bidan perlu
membuka dirinya, mengetahui dan memahami siapa
dirinya.
 Perlu menyamakan persepsi anda dengan orang lain
terhadap diri sendiri. Contohnya saat anda melayani klien,
anda merasa sudah ramah, tetapi menurut klien belum
tentu.

Pendidikan Karakter Novi


5
Lanjutan …

 Dalam bekerja, Bidan berhadapan dengan berbagai


pengalaman dan kondisi biologis, psikologis, dan
sosiologis dari kliennya. Bidan perlu memahami
bagaimana menghadapi kesemasan, kemarahan,
kesedihan, dan kegembiraan klien.
 Bidan
harus tahu bagaimana dirinya bersikap, apakah
mudah cemas, mudah tersinggung, sehingga Bidan
mengetahui keterbatasan diri saat melayani kliennya.

6
Lanjutan …

Contoh lain: bidan kurang dapat menerima klien apa


adanya dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik
karena nilai-nilai yang dianut klien tidak sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut bidan.

7
Roger (Coulhorn, 1990) mengatakan bahwa meskipun diri mempunyai tendensi
inheren untuk mengaktualisasikan diri, namun sangat mudah dipengaruhi oleh
lingkungan, khususnya oleh lingkungan sosial.

Pengalaman pada masa kanak-kanak memiliki peranan yang sangat besar dalam
menentukan keberhasilan individu tersebut untuk mengaktualisasikan diri.
Sebagai bagian dari konsep diri, individu juga akan mengembangkan gambaran
akan menjadi siapa atau mungkin ingin menjadi siapa dirinya nanti (diri ideal).

Gambaran-gambaran itu dibentuk sebagai akibat dari bertambah kompleksnya


interaksi-interaksi dengan orang lain.
Dengan mengamati reaksi orang lain terhadap tingkah lakunya, individu
secara ideal akan mengembangkan suatu pola kemungkinan adanya
beberapa ketidakharmonisan antara diri yang sebagaimana adanya dengan
diri ideal dapat diperkecil.
Karena ketidaksesuaian antara gambaran diri yang sebenarnya dengan
diri ideal akan menimbulkan ketidakpuasan dalam penyesuaian diri.
Hal ini disebabkan sebagian besar penilaian tentang harga diri
tergantung pada seberapa dekat seseorang dengan ideal self-nya. Semakin
dekat diri yang sebenarnya dengan diri ideal, semakin tinggi pula harga diri
seseorang.
Harga diri merupakan evaluasi seseorang
terhadap diri sendiri,yang menyatakan sikap
menerima atau menolak, bahkan lebih jauh
dikemukakan bahwa harga diri akan
menunjukkan seberapa besar seseorang percaya
bahwa dirinya mampu, berarti berhasil dan
beharga.
CARA MEMAHAMI DIRI

 FREE WILL KEBEBASAN MEMILIH TERHADAP DIRI SENDIRIMENETUKAN


TUJUAN HIDUP SENDIRI/MANDIRI
 SELF IMAGE MELIHAT DIRI SENDIRI
 SELF EVALUATION  PENGHARGAAN THDP DIRI HARGA DIRI
 FRAME OF REFERENCE BEREMPATI TERHADAP ORANG LAIN
FREE WILL

 BEDAKAN ANTARA KEBUTUHAN DENGAN KEINGINAN


 MELAKUKAN DENGAN PASSION
 TEMUKAN KEBAHAGIAAN
 TAHU POSISI DIRISBG ANAK, SBG MHS, SBG CALON BIDAN

Anda mungkin juga menyukai