Anda di halaman 1dari 37

PASIKOTIK AKUT

Putri Oktaria, S.Ked.


(712019061)

Dosen Pembimbing
dr. Meidian Sari, Sp. KJ
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Psikosis adalah gangguan jiwa yang ditandai
dengan ketidakmampuan individu menilai
kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat
halusinasi, waham atau perilaku kacau atau
aneh.

• Diamerika serikat, gangguan psikotik singkat


dapat menyebabkan 9% kasus psikosis onset
pertama.

Sumber : DSM V. Diagnostic and Atatistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition
• Gangguan psikotik singkat dapat muncul
pada masa remaja atau awal masa
dewasa dengan onsetnya dapat terjadi
sepanjang umur, dengan rata-rata saat
onset adalah pertengahan 30-an.

Text Here Text Here

TIMUR
ASIA EROPA
Sumber : DSM V. Diagnostic and Atatistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition
TENGAH
Jenis Gangguan Psikotik

Skizofrenia
perubahan dalam perilaku dan gejala lain - seperti
delusi dan halusinasi – berlangsung > 6 bulan,
dengan penurunan dalam pekerjaan, sekolah dan
fungsi sosial

Schizoafektif
memiliki gejala dari skizofrenia dan gangguan
mood, seperti depresi atau gangguan bipolar

Schizophreniform
memiliki gejala skizofrenia, namun gejalanya
berlangsung 1-6 bulan
Psikotik bersama
terjadi ketika seseorang mengembangkan
khayalan dalam konteks hubungan dengan
orang lain, yang sudah memiliki delusi sendiri

Zat induced gangguan psikotik


disebabkan oleh penggunaan dari beberapa
zat, seperti alkohol dan kokain halusinasi,
delusi atau kebingungan

Psikotik Singkat
periode pendek perilaku psikotik, sering
sebagai tanggapan atas peristiwa yang sangat
menegangkan, seperti kematian dalam
keluarga. Pemulihan biasanya < 1 bulan
Delusional
bertahan 1 bulan keyakinan palsu yang
tertanam dan jelas tidak didasarkan pada
realitas dan tidak konsisten dengan budaya
percaya atau tingkat orang-orang 'kecerdasan
dan pengalaman hidup

Gangguan psikotik karena kondisi medis


hasil dari penyakit lain yang mempengaruhi
fungsi otak, seperti cedera kepala atau tumor
otak

Paraphrenia
jenis skizofrenia yg terjadi pada lanjut usia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Psikotis akut adalah sekelompok


gangguan jiwa yang berlangsung
kurang dari satu bulan dan tidak Your Picture Here

disertai gangguan mood, gangguan


berhubungan dengan zat, atau suatu
suatu gangguan psikotik karena
kondisi medis umum
Gangguan psikosis akut dan sementara adalah
sekelompok gangguan jiwa yang :

1. Onsetnya akut (kurang dari 1 bulan)


2. Sindrom polimorfik
3. Ada stresor yang jelas
4. Tidak memenuhi kriteria episode manik
atau depresif
5. Tidak ada penyebab organik
EPIDEMIOLOGI • Frekuensi Internasional
• Mortality/Morbidity
Sebagaimana episode psikosis lainnya, risiko
pasien menyakiti diri sendiri dan/atau orang lain
dapat meningkat
• Jenis kelamin :
Menurut studi epidemiologi internasional,
insidensi dari gangguan ini dua kali lebih tinggi
terjadi pada wanita dibandingkan pria.
• Usia :
Gangguan ini lebih sering terjadi pada pasien
dengan usia antara dekade ke tiga hingga awal
dekade ke empat.
ETILOGI

Pasien dengan gangguan psikotik akut yang


pernah memiliki gangguan kepribadian mungkin
memiliki kerentanan biologis atau psikologis ke
arah perkembangan gejala psikotik.

Teori psikodinamika menyatakan bahwa gejala


psikotik adalah suatu pertahanan terhadap
fantasi yang dilarang, penurunan harapan yang
tidak tercapai atau suatu pelepasan dari situasi
psikososial tertentu
GAMBARAN KLINIS
• onset yang tiba-tiba
• gejala afektif, konfusi, dan gangguan pemusatan
perhatian mungkin lebih sering ditemukan pada
gangguan psikotik singkat daripada gangguan psikotik
kronis
• perubahan emosional, pakaian, atau perilaku yang
aneh, berteriak-teriakatau diam membisu, dan
gangguan daya ingat untuk peristiwa yang belum lama
terjadi
• yang mengarahkan diagnosis delirium dan jelas
memerlukan pemeriksaan organik yang lengkap,
walaupun hasilnya mungkin negatif.
DIAGNOSIS
PDJJ III
Pedoman diagnostik
1.) Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan
prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari
gangguan ini. Urutan prioritas yang digunakan adalah
a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang sama
dengan jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi nyata dan
mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan
pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode prodormal yang
gejalanya sering tidak jelas) sebagai ciri khas yang
menentukan seluruh kelompok.
b. Adanya sindrom yang khas (berupa polimorfik = beraneka
ragam dan berubah cepat, atau schizophrenia-like = gejala
skizofrenik yang khas)
c. Adanya stress akut yang berkaitan
d. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung
DIAGNOSIS
PDJJ III

2.) Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi


criteria episode manic atau episode depresif, walaupun
perubahan emosional dan gejala-gejala afektif individual dapat
menonjol dari waktu ke waktu
3.) Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis,
delirium atau demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat
penggunaan alcohol atau obat-obatan
DIAGNOSIS
DSM IV
Kriteria diagnostik untuk gangguan psikotik akut:
a. Adanya satu (atau lebih) gejala berikut:
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara disorganisasi ( menyimpang atau inkoheren)
4. Perilaku terdisorganisasi jelas atau katatonik
b. Lama suatu episode gangguan adalah sekurangnya
satu hari sampai kurang dari satu bulan.
DIAGNOSIS
DSM IV
c. Gangguan yang muncul bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat
yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau kondisi medis umum. Sebutkan jika:
Dengan stressor nyata (psikosis reaktif singkat): jika gejala terjadi segera setelah dan
tampak sebagai respons dari suatu kejadian yang semdirian atau bersama-sama akan
menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang
sama dalam kultur orang tersebut.
Tanpa stressor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah atau tampaknya bukan
sebagai respons terhadap kejadian yang, sendirian atau bersama-sama, akan
menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang
sama dalam kultur orang tersebut.
Dengan onset pascapersalinan: jika onset dalam waktu 4 minggu setelah persalianan.
DIAGNOSIS
DSM V

Kriteria diagnostik untuk gangguan psikotik akut:


a. Adanya satu (atau lebih) gejala berikut:
1. Delusi
2. Halusinasi
3. Bicara disorganisasi/kacau ( menyimpang atau inkoheren)
4. Perilaku terdisorganisasi jelas atau katatonik
b. Lama suatu episode gangguan adalah sekurangnya satu hari sampai
kurang dari satu bulan dengan akhirnya kembali ketingkat fungsi
premorbid sepenuhnya.
DIAGNOSIS
DSM V
c. Gangguan tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan depresi atau bipolar mayor
dengan ciri pasikotik atau gangguan pasikotik lain seperti skizofrenia atau catatonia,
dan tidak disebabkan oleh efek fisiologis suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat,
pengobatan) atau kondisi medis lainnya. Sebutkan jika:
Dengan stressor nyata (psikosis reaktif singkat): jika gejala terjadi segera setelah
dan tampak sebagai respons dari suatu kejadian yang semdirian atau bersama-sama
akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap orang dalam keadaan
yang sama dalam kultur orang tersebut.
Tanpa stressor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah atau tampaknya
bukan sebagai respons terhadap kejadian yang, sendirian atau bersama-sama, akan
menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang
sama dalam kultur orang tersebut.
Dengan onset pascapersalinan: jika onset dalam waktu 4 minggu setelah persalianan.
KLASIFIKASI

Bentuk-bantuk psikosis akut (PPDGJ III)


1. Tanpa penyerta stress akut. (F23.x0)
2. Dengan Penyerta stress akut. (F23.x1)
3. F 23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia
• Onset harus akut (dari suatu keadaan nonpsikotik sampai keadaan
psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang);
• Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah
dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang
sama.
• Harus ada keadaan emosional yang sama beranekaragamnya;
• Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari gejala
itu ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria skizofrenia
atau episode manik atau episode depresif.
KLASIFIKASI

4. F 23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia


suatu gangguan psikotik akut yang memenuhi criteria deskriptif untuk
gangguan psikotik polimorfik akut,tetapi yang selalu disertai gejala
sizofrenik yang khas.
 
a. Memenuhi kriteria (a), (b), dan (c) yang khas untuk gangguan psikotik
polimorfik akut;
b. Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia
yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya
gambaran klinis psikotik itu secara jelas;
c. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka
diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia.
KLASIFIKASI

5. F 23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia (schizophrenia-like akut)


Suatu gangguan psikotik akut dengan gejala yang stabil dan memenuhi
criteria skizofrenia, tetapi hanya berlangsung kurang dari satu bulan lamanya.
Untuk diagnosis pasti harus memenuhi :
• Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari nonpsikosis
psikosis);
• Memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi lamanya kurang dari 1 bulan;
• Tidak memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut.
Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk kurun waktu lebih dari 1 bulan
lamanya, maka diagnosis harus dirubah menjadi skizofrenia (F20.-).
KLASIFIKASI

6. F 23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham


Gambaran klinis berupa waham dan halusinasi yang cukup stbail, tetapi tidak
memenuhi skizofrenia. Sering berupa waham kejaran dan waham rujukan dan
halusinasi pendengaran.
 Untuk diagnosis pasti harus memenuhi :
a. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari nonpsikosis psikosis);
b. Waham dan halusinasi;
c. Baik kriteria skizofrenia maupun gangguan psikotik polimorfik akut tidak terpenuhi.
KLASIFIKASI

7. F 23.8 Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya


Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat diklasifikasikan
ke dalam kategori manapun. (seperti keadaan psikotik akut
dengan waham dan halusinasi jelas ada, tetapi menetap
hanya untuk sebagian kecil waktu)
 
8. F 23.9 Gangguan psikotik akut dan sementara YTT
JENIS STRESOR

Stressor pencetus yang paling jelas adalah peristiwa kehidupan


yang besar yang dapat menyebabkan kemarahan emosional yang
bermakna pada tiap orang.

Contoh peristiwa adalah kematian anggota keluarga dekat dan


kecelakaan kendaraan yang berat.

Klinisi lain berpendapat bahwa stressor mungkin merupakan


urutan peristiwa yang menimbulkan stress sedang, bukannya
peristiwa tunggal yang menimbulkan stress dengan jelas.
DIAGNOSIS BANDING
• Underline disease
Biasanya delerium (dm)

• Gangguan terkait zat

Gangguan psikotik yang diinduksi zat/ obat, delirium yang disebabkan


zat, dan keracunan zat dibedakan dari gangguan psikotik singkat
dengan fakta bahwa suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat,
pengobatan, paparan toksin) dinilai terkait secara etiologis untuk gejala
psikotik.

• Gangguan Kepribadian

Stres psikososial dapat memicu gejala psikotik dalam waktu singkat

Sumber : DSM V. Diagnostic and Atatistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition
• Gangguan depresi dan bipolar
Gangguan psikotik yang diinduksi zat/ obat, delirium yang disebabkan
zat, dan keracunan zat dibedakan dari gangguan psikotik singkat
dengan fakta bahwa suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat,
pengobatan, paparan toksin) dinilai terkait secara etiologis untuk
gejala psikotik.

• Gangguan psikotik lainnya


Jika gejala psikotik menetap selama 1 bulan atau lebih, diagnosis
adalah gangguan skizofreniform, gangguan delusi, gangguan depresi
dengan ciri psikotik, gangguan bipolar dengan ciri psikotik, atau
spektrum skizofrenia tertentu atau tidak spesifik dan gangguan
psikotik lainnya, tergantung pada gejala lainnya.

Sumber : DSM V. Diagnostic and Atatistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition
• Malingering (berpura-pura) dan gangguan buatan (factitious
disorder)

Episode gangguan buatan, dengan sebagian besar tanda dan gejala


psikologis, mungkin tampak seperti gangguan psikotik singkat, tetapi
dalam kasus seperti itu terdapat bukti bahwa gejala tersebut muncul
secara sengaja. Ketika berpura-pura sakit melibatkan gejala yang
tampaknya psikotik, biasanya ada bukti bahwa penyakit tersebut
dibuat-buat untuk tujuan yang dapat dimengerti.

Sumber : DSM V. Diagnostic and Atatistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition
PENATALAKSANAAN

 Perawatan di rumah sakit


Pemeriksaan pasien membutuhkan monitoring ketat terhadap gejala dan
pemeriksaan tingkat bahaya pasien terhadap dirinya sendiri dan orang lain.
Lingkungan rumah sakit yang tenang dan terstruktur juga dapat membantu
pasien untuk memperoleh kembali rasa realitasnya
 Farmakoterapi
Dua kelas utama yang harus dipertimbangkan dalam pengobatan gangguan
psikotik akut adalah obat antipsikotik antagonis reseptor dopamine dan
benzodiazepine
 Psiokoterapi
integrasi psikologis ke dalam kehidupan pasien dan keluarganya. Diskusi
tentang stressor, episode psikotik, dan perkembangan strategi untuk
mengatasinya adalah topik utama bagi terapi tersebut.
PENATALAKSANAAN

1. Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik :


• Haloperidol 2-5 mg, 1-3 kali sehari, atau
• Chlorpromazine 100-200 mg, 1-3 kali sehari
Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi
efek samping, walaupun beberapa pasien mungkin memerlukan
dosis yang lebih tinggi
Lanjutkan obat antipsikotik selama sekurang-kurangnya 3
bulan sesudah gejala hilang.
PENATALAKSANAAN

2. Obat antiansietas juga bisa digunakan bersama dengan neuroleptika


untuk mengendalikan agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1-3
kali sehari)

 Kekakuan otot (Distonia atau spasme akut) suntikan


benzodiazepine atau obat antiparkinson
 Kegelisahan motorik berat (Akatisia) kurangi dosis terapi atau
pemberian beta-bloker
 Gejala parkinson (tremor/gemetar, akinesia) obat antiparkinson
oral (misalnya, trihexyphenidil 2 mg 3 kali sehari)
PROGNOSIS
 Pada umumnya pasien dengan gangguan psikotik singkat memiliki prognosis
yang baik dan penelitian di Eropa telah menyatakan bahwa 50 sampai 80
persen dari semua pasien tidak memiliki masalah psikiatrik berat lebih lanjut.
 Lamanya gejala akut dan residual seringkali hanya beberapa hari. Kadang-
kadang gejala depresif mengikuti resolusi gejala psikotik.
 Ciri prognosis yang baik untuk gangguan psikotik akut:
a) - Riwayat premorbid yang baik
b) - Stressor pencetus yang berat
c) - Onset gejala mendadak
d) - Gejala afektif
e) - Sedikit penumpulan afektif
f) - Tidak ada saudara yang skizofrenik.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN

• Psikotis akut adalah sekelompok gangguan jiwa yang berlangsung


kurang dari satu bulan dan tidak disertai gangguan mood, gangguan
berhubungan dengan zat, atau suatu suatu gangguan psikotik karena
kondisi medis umum

• Diagnosis psikotik akut dapat ditegakkan sesuai dengan kriteria


diagnosis pada PDJJ III, DSM IV ataupun yang terbaru yaitu DSM V.
Dimana dijelaskan bahwa psikotik akut memiliki adanya satu (atau lebih)
gejala seperti delusi, halusinasi, bicara disorganisasi ( menyimpang atau
inkoheren), perilaku terdisorganisasi jelas atau katatonik dan lama suatu
episode gangguan adalah sekurangnya satu hari sampai kurang dari
satu bulan dengan akhirnya kembali ketingkat fungsi premorbid
sepenuhnya.
KESIMPULAN

Terapi psikotik akut dapat dilakukannya perwatan diRS,


pemberian obat-obatan psikotik serta psikoterpi

Prognosis pada psikotik akut pada umumnya memiliki


prognosis yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kaplan, HI dan Sadock, BJ. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan


Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid satu. Binapura Aksara Publisher. Jakarta;
2010
2. Ingram, dkk. 1993. Catatan Klinik Psikiatri. Jakarta: EGC
4. Muslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III.
Jakarta; Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya; 2003
5. Fattemi SH, Clayton PJ. 2008.The Medical Basis of Psychiatry 3rd Ed.
USA: Humana Press
6. Kaplan, Saddock. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta: Widyaa
Medika
7. DSM V. Diagnostic and Atatistical Manual of Mental Disorders Fifth
Edition
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai