Anda di halaman 1dari 7

Tahapan isolasi senyawa tanin

ISOLASI TANIN KLT


1. Menyiapkan ekstrak yang akan diisolasi
Ekstrak yang positif mengandung tanin dipisahkan dengan cara teknik
kromatografi.
2. Menentukan Eluen yang sesuai
Sejumlah ekstrak dilarutkan didalam pelarut yang sesuai, selanjutnya
dianalisis dengan kromatografi lapis tipis untuk memilih eluen yang akan
digunakan dalam kromatografi kolom.
3. Isolasi menggunakan kromatografi kolom.
Setelah diperoleh eluen yang sesuai, ekstrak yang positif tanin dipisahkan
dengan kromatografi kolom menggunakan fasa diam silika gel 60.
4. Menampung fraksi dari kromatografi kolom.
Tiap fraksi yang dihasilkan dianalisis dengan kromatografi lapis tipis (silika
gel GF254), kemudian fraksi dengan pola noda yang sama digabungkan,
diuapkan, ditimbang dan selanjutnya setiap fraksi diuji tanin.
Lanjutan
6. Uji kemurnian isolat
dilakukan dengan KLT dua dimensi dengan cara menotolkan
sampel pada lempeng KLT lalu dikembangkan dengan
pengembang pertama yaitu aseton.
Lempeng selanjutnya diangkat, dikeringkan, diputar 90º, dan
diletakkan ke dalam bejana kromatografi yang berisi
pengembang kedua, yaitu aseton yang mempunyai
kepolaran lebih tinggi dari metanol.
Jika hasil dari pengujian hanya menghasilkan satu bercak,
maka isolat dapat dikatakan murni
ISOLASI TANIN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
1. Menyiapkan ekstrak yang akan diisolasi
Ekstrak yang positif mengandung tanin dipisahkan dengan cara teknik
kromatografi.
2. Menentukan Eluen yang sesuai
Sejumlah ekstrak dilarutkan didalam pelarut yang sesuai, selanjutnya
dianalisis dengan kromatografi lapis tipis untuk memilih eluen yang akan
digunakan dalam kromatografi kolom.
3. Isolasi menggunakan kromatografi kolom.
Setelah diperoleh eluen yang sesuai, ekstrak yang positif tanin dipisahkan
dengan kromatografi kolom menggunakan fasa diam silika gel 60.
4. Menampung fraksi dari kromatografi kolom.
Tiap fraksi yang dihasilkan dianalisis dengan kromatografi lapis tipis (silika
gel GF254), kemudian fraksi dengan pola noda yang sama digabungkan,
diuapkan, ditimbang dan selanjutnya setiap fraksi diuji tanin.
Lanjutan
6. Uji kemurnian isolat
Isolat yang dihasilkan dari KLT. Isolat dimasukan
ke dalam kuvet sebanyak 2 ml kemudian
diamati spektrumnya pada panjang gelombang
200-800 nm.
Identifikasi dilanjutkan dengan penambahan
pereaksi geser NaOH 2M, AlCl 5%, AlCl /HCl,
3 3

NaOAc/H BO . Kemudian diamati pergeseran


3 3

puncak serapannya.
ISOLASI TANIN SPEKTROFOTOMETER FTIR
1. Menyiapkan ekstrak yang akan diisolasi
Ekstrak yang positif mengandung tanin dipisahkan dengan cara teknik
kromatografi.
2. Menentukan Eluen yang sesuai
Sejumlah ekstrak dilarutkan didalam pelarut yang sesuai, selanjutnya
dianalisis dengan kromatografi lapis tipis untuk memilih eluen yang akan
digunakan dalam kromatografi kolom.
3. Isolasi menggunakan kromatografi kolom.
Setelah diperoleh eluen yang sesuai, ekstrak yang positif tanin dipisahkan
dengan kromatografi kolom menggunakan fasa diam silika gel 60.
4. Menampung fraksi dari kromatografi kolom.
Tiap fraksi yang dihasilkan dianalisis dengan kromatografi lapis tipis (silika
gel GF254), kemudian fraksi dengan pola noda yang sama digabungkan,
diuapkan, ditimbang dan selanjutnya setiap fraksi diuji tanin.
Lanjutan
6. Uji kemurnian isolat
Identifikasi dilanjutkan dengan Spektrofotometer
FTIR untuk mengetahui gugus fungsi yang
ada dalam isolat.
Isolat yang telah dikeringkan ditambah 0,2 g
pelet KBr, kemudian diidentifikasi dengan
spektrofotometer FTIR pada bilangan
gelombang 4000-400 cm . -1

Anda mungkin juga menyukai