Anda di halaman 1dari 14

Health risk assessment of radioactive footprints of the urban soils

in the residents of Dera Ghazi Khan, Pakistan

Sidra Ghias a, Khizer Hayat Satti b, Mumtaz Khan b, Muhammad


Dilband b, Amara Naseem b, Abdul Jabbar b, Sundas Kali a, Tofeeq
Ur-Rehman c, Javed Nawab d, Muhammad Aqeel e, Muhammad
Abdullah Khan a, Mazhar Iqbal Zafar a,

Agung Munandar
Glenzi Fizulmi
Novita
Pratiwi Soni Redha
Tujuan penelitian
HIPOTESIS
• Ho: tidak ada korelasi antara
• Mengevaluasi tingkat radiasi, dosis radiologis kandungan radionuklida dengan
dan risiko kanker seumur hidup berlebih yang bahaya radiologis
terdapat di tanah yang dikumpulkan dari • Ha: ada korelasi antara kandungan
sekitar pusat penambangan dan penggalian radionuklida dengan bahaya radiologis
eksklusif Dera Ghazi Khan,
• Hubungan korelasi positif: bila
• Menghasilkan data dasar tingkat radioaktivitas kandungan radionuklida bertambah
tanah perkotaan untuk memenuhi tanggung maka bahaya radiologis juga
jawab peraturan dan internasional yang bertambah
berkaitan dengan pemantauan lingkungan
Metode penelitian

• Desain Studi: Cross Sectional


• Sampel Lingkungan: 33 Sampel
Tanah
• Instrumen: Spektrometer sinar
gamma
• Analisis Statistic: Korelasi Pearson,
Principal Component Analysis (PCA)
serta Cluster Analysis (CA)
Kesimpulan
Karakteristik radiologi sampel
tanah menunjukkan nilai rata-
rata 226 Ra, 232 Th dan 40 K lebih
tinggi dibandingkan dengan
rata-rata nilai referensi dunia,
yaitu masing-masing 35, 30, 400
(UNSCEAR, 2000).
Kesimpulan
Dosis radiologi dari sampel
tanah melebihi dari rata-rata
dunia (Permissable Safe Limit)
yaitu untuk parameter Absorbed
Dose Rate in Air (Dair), Annual
Effective Dose Equivalent (AEDE),
Annual Gonadal Dose Equivalent
(AGDE) dan Excess Life Time
Cancer Risk (ELTCR)
Kesimpulan

KELEBIHAN KEKURANGAN
• Penelitian terkait NORM jarang dilakukan • Tidak dilakukan penelitian
sehingga penelitian ini dapat
meningkatkan awareness terkait dampak dosis pajanan NORM
pajanan NORM terhadap kesehatan terhadap masyarakat di
masyarakat
sekitar area penelitian
• Penelitian ini menggunakan metode
pengukuran yang baik serta dilakukan
kalibarasi untuk memastikan kualitas hasil
pengukuran sampel.
SARAN

• Bulk material dari pabrik industri dan timbunan limbah harus diangkut kembali ke
pusat penambangan dan penggalian. Dengan cara ini, area yang ditambang akan
diperbaiki dan akan meminimalkan dampak lingkungan secara keseluruhan dari
kegiatan antropogenik.
• Perlu dilakukan penelitian juga terhadap konsentrasi radionuklida dalam bahan
makanan termasuk sayuran, buah-buahan, jagung, kacang-kacangan, dan produk
hewani.
• Tingkat radiasi dalam air minum juga harus dinilai serta batas radioaktivitas alami
harus ditentukan standar parameternya
Abstrak • Telah sesuai aturan jurnal mencakup latar belakang, metode, hasil, serta
kesimpulan

Pendahuluan • Telah disajikan secara lengkap temasuk latar belakang dan tujuan
penelitian

HASIL
TELAAH Metode • Metode penelitian, cara pengambilan sampel, pelaksanaan penelitian, cara
pengambilan data, analisis nya telah dijelaskan dengan baik

• Dalam pembahasan telah disajikan secara lengkap tentang variabel –

Pembahasan variabel yang diteliti dan juga telah disajikan keterbatan penelitian
dan saran baik untuk pemerintah maupun untuk penelitian
selajutnya

Hasil • Hasil penelitian menyajikan analisis bivariate dan multivariat. Dan hasil
analisis telah dijelaskan secara lengkap.
Var. Independen Var. Dependen

Konsentrasi radioaktif Peningkatan risiko kesehatan


alami (NORM) di dalam (bahaya radiologis)

KERANGK
tanah :
- 226
Ra
- 232
Th

A KONSEP - 40
K Risk Factor

• Aktivitas pertambangan &


penggalian
• Produksi dan pengolahan
fosfat
• Pembuangan limbah
radioaktif 
TINJAUAN PUSTAKA

•NORM (Naturally Occurring Radioactive Material) adalah bahan radioaktif yang secara alami ada di
bumi seiring dengan proses terbentuknya alam semesta. NORM dapat ditemukan dimana saja, baik
dalam tubuh, makanan, dan lingkungan. Dalam material bangunan juga terkandung NORM yaitu dalam
gypsum, keramik, granit, dan semen. Bahan radioaktif yang ada di lingkungan, baik di tanah ataupun di
bebatuan umumnya memiliki aktivitas yang rendah
•TENORM (Technology-Enhanched Naturally Occuring Radioactive Material) atau dapat disebut juga
NORM dengan technology-enhanched adalah bahan radioaktif yang mengalami peningkatan
kandungan radioaktivitas akibat kegiatan manusia atau proses teknologi. Meskipun kadar NORM sangat
rendah, namun NORM bisa menjadi sangat tinggi apabila mengalami campur tangan proses teknologi
Logam alkali, lunak, berwarna putih
Berwarna hampir putih bersih, tetapi
keperakan yang teroksidasi dengan cepat
akan teroksidasi jika terekspos kepada
di udara dan bereaksi hebat dengan air,
udara dan berubah menjadi hitam.
menghasilkan panas yang cukup untuk
Radium mempunyai tingkat
menyalakan hidrogen yang dipancarkan
radioaktivitas yang tinggi. Isotopnya
dalam reaksi dan terbakar dengan api
yang paling stabil, Ra-226,
berwarna ungu. Kalium alami terdiri dari
mempunyai waktu paruh selama
tiga isotop, yang salah satunya, K-40
1602 tahun dan kemudian berubah
bersifat radioaktif, memiliki waktu paruh
menjadi gas radon
1,250×109 tahun

Berwarna keperakan dan bernoda Logam alkali yang lunak dan berwarna putih
hitam saat terkena udara, keemasan, yang adalah salah satu dari lima
membentuk torium dioksida; logam unsur logam berwujud cair pada atau
ini cukup keras, mudah dibentuk, dan sekitar suhu ruangan. Sesium dengan isotop
memiliki titik lebur yang tinggi. Isotop 133 digunakan untuk jam atom yang
yang paling stabil, Th-232, memiliki digunakan oleh ilmuwan
waktu paruh 14,05 miliar tahun
TINJAUA
N
PUSTAKA
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai