BAB I PENDAHULUAN ■ Latar Belakang Kasus impaksi molar 3 rahang bawah rahang bawah seringkali tampak mudah pada awal pemeriksaan, tetapi pada saat dilakukan odontektomi lebih sulit dari yang diperkirakan. Disamping itu dapat erjadi masalah yang tidak terduga sebelumnya, seperti fraktur ujung akar atau trauma dan rusaknya kanalis mandibula. Untuk menentukan tingkat kesulitan prosedur odontektomi, dokter gigi harus melakukan pemeriksaaan secara sistematis. Salah satu pemeriksaaan yang sangat penting dalam menentukan tingkat kesulitan odontekktomi adalah radiografik khusus untuk memperoleh informasi diagnostic yang tidak dipeproleh dari pemeriksaan lain. Yang harus selalu diingat adalah setiap keputusan untuk melakukan pemeriksaan radiografik pada pasien, harus melalui pertimbangan skema seorang dokter gigi, dan tidak diaggap sebagai pemeriksaan rutin. BAB II PEMBAHASAN ■ Definisi Impaksi Molar Tiga Impaksi molar tiga adalah kondisi ketika gigi bungsu (molar) ketiga tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh keluar atau berkembang secara normal. Gigi yang paling sering mengalami impaksi adalah gigi molar tiga rahang bawah dan molar tiga rahang atas. ■ Diagnosis Impaksi Molar Tiga Diagnosis klinis dari impaksi molar tiga dapat ditegakkan dengan melihat posisi gigi tersebut dalam lengkung rahang. Jika sama sekali tidak terdapat gigi molar tiga pada lengkung rahang, maka diperlukan pemeriksaan penunjang. Misalnya: pemeriksaan radiografi untuk memastikan bahwa gigi molar tiga memang terhalang untuk erupsi. Metode penentuan lokasi objek secara radiografis Periapikal oklusal Metode yang dapat diguanakan untuk menentukan lokasi objek secara radiografis adalah metode yang saling tegak lurus. Dengan metode ini dapat ditentukan posisi objek, yaitu dengan melakukan dua pemotretan yang memiliki sudut saling tegak lurus. Radiograf pertama unutuk melihat hubungan anteroposterior dan superinferior objek terhadap struktur anatomis yang permanen. Radiograf kedua bertujuan untuk mengetahui hubungan mesiolateral objek yang digunakan. Metode ini disebut metode “periapikal-oklusal”. BAB III PENUTUP ■ Kesimpulan Beberapa hal yang berhubungan dengan anomaly akar gigi, hubungan gigi impaksi dengan struktur anatomis disekitarnya dan sebagainya, seringkali menimbulkan kesulitan pada saat odontektomi gigi molar 3 rahang bawah impaksi. Oleh karenanya penentuak proyeksi atau metode pemeriksaan dan interpretasi radiografis gigi molar 3 rahang bawah impaksi harus dilakukan secara teliti dan sitemis, untu dapat menusun rencana perawatan yang tepat. Pemilikan metode untuk menentukan gigi molar 3 rahang bwah impaksi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk mencapai tujuan pemeriksaan radiografik dalam penentuan lokasi gigi molar tiga rahang bawah impaksi, seorang doktergigi sebaiknya mencantumkan tujuan ini dalam surat konsul rujukan, misalnya untuk melihat posisi gigi, morfologi akar dan sebagainya, agar pemeriksaan yang diakukan tepat guna, sekaligus menghindari dosis radisasi yang berlebih terhadap pasien. Diharapkan dengan memanfaatkan teknik penentuan lokasi, maka rencana perawatan yang tepat dapat disusun sebaik mungkin, menghindari kompliksi perawatan, under treatment maupun over treatment. THANK YOU!