Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK PENENTUAN LOKASI

GIGI MOLAR TIGA RAHANG


BAWAH IMPAKSI

I Gst Ngurah Gede Swarga Prawira 2106129010057


BAB I
PENDAHULUAN
■ Latar Belakang
Kasus impaksi molar 3 rahang bawah rahang bawah seringkali tampak mudah pada awal
pemeriksaan, tetapi pada saat dilakukan odontektomi lebih sulit dari yang diperkirakan.
Disamping itu dapat erjadi masalah yang tidak terduga sebelumnya, seperti fraktur ujung
akar atau trauma dan rusaknya kanalis mandibula. Untuk menentukan tingkat kesulitan
prosedur odontektomi, dokter gigi harus melakukan pemeriksaaan secara sistematis. Salah
satu pemeriksaaan yang sangat penting dalam menentukan tingkat kesulitan odontekktomi
adalah radiografik khusus untuk memperoleh informasi diagnostic yang tidak dipeproleh
dari pemeriksaan lain. Yang harus selalu diingat adalah setiap keputusan untuk melakukan
pemeriksaan radiografik pada pasien, harus melalui pertimbangan skema seorang dokter
gigi, dan tidak diaggap sebagai pemeriksaan rutin.
BAB II
PEMBAHASAN
■ Definisi Impaksi Molar Tiga
Impaksi molar tiga adalah kondisi ketika gigi bungsu (molar) ketiga tidak memiliki cukup
ruang untuk tumbuh keluar atau berkembang secara normal. Gigi yang paling sering
mengalami impaksi adalah gigi molar tiga rahang bawah dan molar tiga rahang atas.
■ Diagnosis Impaksi Molar Tiga
Diagnosis klinis dari impaksi molar tiga dapat ditegakkan dengan melihat posisi gigi
tersebut dalam lengkung rahang. Jika sama sekali tidak terdapat gigi molar tiga pada
lengkung rahang, maka diperlukan pemeriksaan penunjang. Misalnya: pemeriksaan
radiografi untuk memastikan bahwa gigi molar tiga memang terhalang untuk erupsi.
Metode penentuan lokasi objek secara radiografis
Periapikal oklusal
Metode yang dapat diguanakan untuk menentukan lokasi objek secara radiografis adalah metode yang saling
tegak lurus. Dengan metode ini dapat ditentukan posisi objek, yaitu dengan melakukan dua pemotretan yang
memiliki sudut saling tegak lurus. Radiograf pertama unutuk melihat hubungan anteroposterior dan
superinferior objek terhadap struktur anatomis yang permanen. Radiograf kedua bertujuan untuk mengetahui
hubungan mesiolateral objek yang digunakan. Metode ini disebut metode “periapikal-oklusal”.
BAB III
PENUTUP
■ Kesimpulan
Beberapa hal yang berhubungan dengan anomaly akar gigi, hubungan gigi impaksi dengan struktur anatomis
disekitarnya dan sebagainya, seringkali menimbulkan kesulitan pada saat odontektomi gigi molar 3 rahang
bawah impaksi. Oleh karenanya penentuak proyeksi atau metode pemeriksaan dan interpretasi radiografis gigi
molar 3 rahang bawah impaksi harus dilakukan secara teliti dan sitemis, untu dapat menusun rencana
perawatan yang tepat.
Pemilikan metode untuk menentukan gigi molar 3 rahang bwah impaksi harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan radiografik dalam penentuan lokasi gigi molar tiga rahang bawah impaksi,
seorang doktergigi sebaiknya mencantumkan tujuan ini dalam surat konsul rujukan, misalnya untuk melihat
posisi gigi, morfologi akar dan sebagainya, agar pemeriksaan yang diakukan tepat guna, sekaligus menghindari
dosis radisasi yang berlebih terhadap pasien.
Diharapkan dengan memanfaatkan teknik penentuan lokasi, maka rencana perawatan yang tepat dapat disusun
sebaik mungkin, menghindari kompliksi perawatan, under treatment maupun over treatment.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai