Anda di halaman 1dari 18

ILMU PENGETAHUAN & PERKEMBANGAN

ILMU PENGETAHUAN

Disusun Oleh:

Aditha Noviana (202130910


Fajar Surya Alam (20213091008)

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-IHYA KUNINGAN


Pembahasan
Pengertian ilmu pengetahuan secara umum

Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli

Syarat-syarat Ilmu Pengetahuan

Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan

Kelahiran dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Klasifikasi Ilmu Pengetahuan


Pengertian ilmu pengetahuan
secara umum

Kata Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan (dalam bahasa Inggris:


ِ ‫ ) ل‬memiliki pengertian “usaha-
science; dalam bahasa Arab: ‫اــعل ْ ُـم‬
usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia”. Ilmu adalah pengetahuan, pengetahuan yang berasaskan
kenyataan dan telah disusun dengan baik.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli
Mohammad Hatta
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang pekerjaan hukum umum, sebab
akibat dalam suatu kelompok masalah yang sifatnya sama baik dilihat dari kedudukannya maupun
hubungannya.

Dadang Ahmad S
Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus hingga dapat
menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.

Minto Rahayu
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum.
Syahruddin Kasim
Ilmu pengetahuan adalah pancaran hasil metabolisme ragawi sebagai hidayah ari sang pencipta yang berasal
dari proses interaksi fenomena fitrawi melalui dimensi hati, akal, nafsu rasional empirik dan hakiki dalam
menjelaskan hasanah alam semesta demi menyempurnakan tanggung jawab kekhalifahan.

Helmy A. Kotto
Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus sampai menjelaskan
fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.

Asle Montagu
Ilmu pengetahuan adalah sebagai pengetahuan yang yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari
pengalaman, studi dan percobaan yang telah dilakukan dipakai untuk menentukan hakikat prinsip tentang hak
yang sedang dipelajari.

V. Afayanev
Ilmu pengetahuan adlah pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran.
Mappadjantji Amien
Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan bersumber dari wahyu, hati
dan semesta yang memiliki paradigma, objek pengamatan, metode, dan media komunikasi
membentuk sains baru dengan tujuan untuk memahami semesta untuk memanfaatkannya dan
menemukan diri untuk menggali potensi fitrawi guna menganl Allah.

Prof Sondong Siagan


Ilmu penegetahuan adalah suatu objek ilmiah yang memiliki sekelompok prinsipol, dalil,
rumus, yang melalui percobaan yang sistematis dilakukan berulang kali telah teruji
kebenarannya, dalil-dalil, prinsip-prinsip dan rumus-rumus mana yang dapat diajarkan dan
dipelajari.
Syarat-syarat Ilmu Pengetahuan
 Logis atau Masuk Akal, sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan yang diakui kebenarannya.
 Objektif, sesuai berdasarkan objek yang dikaji dan didukung dari fakta empiris.
 Metodik, diperoleh dari cara tertentu dan teratur yang dirancang, diamati dan terkontrol.
 Sistematik, disusun dalam satu sistem satu dengan saling berkaitan dan menjelaskan sehingga satu
kesatuan.
 Berlaku umum atau universal, berlaku untuk siapapun dan dimanapun, dengan tata cara dan
variabel
 eksperimentasi yang lama untuk hasil yang sama.
 Kumulatif berkembang dan tentatif, ilmu pengetahuan selalu bertambah yang hadir sebagai ilmu
pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan yang salah harus diganti dengan yang benar disebut sifat
tentatif.
Empiris Sistematis Objektif

Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan

Analitis Verifiktaif
Kelahiran dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Zaman Pra Yunani Kuno

Pada zaman ini ditandai oleh kemampuan :


Know how dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada pengalaman. 
 Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap receptive
mind, keterangan masih dihubungkan dengan kekuatan magis. 
 Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah menampakkan perkembangan
pemikiran manusia ke tingkat abstraksi. 
 Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan atas sintesa terhadap hasil
abstraksi yang dilakukan. 
 Kemampuan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa-peristiwa sebelumnya yang pernah
terjadi. (Rizal Muntazir, 1996) 
 Zaman Yunani Kuno.

Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini
orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada
masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena bangsa Yunani pada masa itu
tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi. Sikap inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya
ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis inilah menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli-
ahli pikir terkenal sepanjang masa. Beberapa filsuf pada masa itu antara lain Thales,
Phytagoras, Socrates, Plato, Aristoteles. 
 Zaman Abad Pertengahan. 
Zaman Abad Pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog di lapangan ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para teolog, sehingga aktivitas
ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini
adalah Ancilla Theologia atau abdi agama. 

Zaman Renaissance. 
Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma
agama. Renaissance adalah zaman peralihan ketika kebudayaan Abad Pertengahan mulai berubah menjadi
suatu kebudayaan modern. Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas
campur tangan ilahi. Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada
Zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh-
tokoh yang terkenal seperti Roger Bacon, Copernicus, Johannes Kepler, Galileo Galilei.
 Zaman Modern ( 17 – 19 M) 
 Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan
pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis sejak Zaman Renaissance. Seperti Rene Descartes, tokoh
yang terkenal sebagai bapak filsafat modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu pasti.

 Zaman Kontemporer (abad 20 – dan seterusnya).


 Fisikawan termasyhur abad keduapuluh adalah Albert Einstein. Ia menyatakan bahwa alam itu tak berhingga
besarnya dan tak terbatas, tetapi juga tak berubah status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu ke waktu.
Einstein percaya akan kekekalan materi. Ini berarti bahwa alam semesta itu bersifat kekal, atau dengan kata
lain tidak mengakui adanya penciptaan alam. Disamping teori mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain-
lain maka Zaman Kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih. 
Macam-macam ilmu pengetahuan :

 Ilmu alamiah (natural sciences) adalah ilmu yang mengkaji tentang keteraturan-keteraturan
dalam alam semesta dengan menggunakan metode ilmiah. Seperti : Ilmu fisika, kimia, biologi,
dan lain-lain.
 Ilmu sosial (social science) ialah ilmu yang mengkaji tentang keteraturan-ketetaturan dalam
hubungan antar manusia satu dengan manusia yang lainnya. Seperti: Ilmu sosiologi, ekonomi,
antropologi, dll.
 Ilmu budaya (Humanities) ialah ilmu yang mengkaji tentang masalah-masalah manusia dan
budaya yang bersifat manusiawi. Seperti: Ilmu bahasa, agama, kesenian, dan lain-lain.
Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Auguste Comte
Pada dasarnya penggolongan ilmu pengetahuan sejalan dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang
menunjukkan bahwa gejala-gejala dalam ilmu pengetahuan yang paling umum akan tampil terlebih dahulu. Kemudian
disusul dengan gejala-gejala pengetahuan yang semakin lama semakin rumit atau kompleks dan semakin konkret.
Urutan dalam penggolongan ilmu pengetahuan menurut Auguste Comte sebagai berikut : 
Ilmu pasti (matematika). 
Ilmu perbintangan (astronomi) 
Ilmu alam (fisika) 
Ilmu kimia
Ilmu hayat (fisiologi atau biologi) 
Fisika sosial (sosiologi). 
Karl Raimund Popper. 
Mengemukakan bahwa sistem ilmu pengetahuan manusia dapat dikelompokkan ke dalam tiga dunia (world),
yaitu dunia 1, 2, dan 3. Popper menyatakan bahwa dunia 1 merupakan kenyataan fisis dunia, sedang dunia 2 adalah
kejadian dan kenyataan psikis dalam diri manusia, dan dunia 3 yaitu segala hipotesa, hukum, dan teori ciptaan
manusia dan hasil kerjasama antara dunia 1, dan dunia 2, serta seluruh bidang kebudayaan, seni, metafisik, agama,
dan lain sebagainya.

Thomas S. Kuhn. 
Berpendapat bahwa perkembangan atau kemajuan ilmiah bersifat revolusioner, bukan kumulatif sebagaimana
anggapan sebelumnya. Revolusi ilmiah itu pertama-tama menyentuh wilayah paradigma, yaitu cara pandang terhadap
dunia dan contoh-contoh prestasi atau praktek ilmiah konkret. Menurut Kuhn cara kerja paradigma dan terjadinya
revolusi ilmiah dapat digambarkan ke dalam tahap-tahap sebagai berikut : 
Tahap pertama
paradigma ini membimbing dan mengarahkan aktivitas ilmiah
dalam masa ilmu normal (normal science).
Tahap kedua
menumpuknya anomali menimbulkan krisis kepercayaan
dari para ilmuwan terhadap paradigma.
Jurgen Habermas. 
Pandangan Jurgen Habermas tentang klasifikasi ilmu pengetahuan sangat terkait dengan
sifat dan jenis ilmu, pengetahuan yang dihasilkan, akses kepada realitas, dan tujuan ilmu
pengetahuan itu sendiri. Ignas Kleden menunjukkan pandangan Habermas tentang ada tiga
kegiatan utama yang langsung mempengaruhi dan menentukan bentuk tindakan dan bentuk
pengetahuan manusia, yaitu:
Kerja. Kerja dibimbing oleh kepentingan yang bersifat teknis. 
Komunikasi. Interaksi dibimbing oleh kepentingan yang bersifat praktis.
Kekuasaan. Kekuasaan dibimbing oleh kepentingan yang bersifat emansipatoris. 
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai