Anda di halaman 1dari 12

JOURNAL READING

UROLITHIASIS : THE ROLE OF


IMAGING
PENDAHULUAN
• Batu saluran kemih memberikan pengaruh yang berdampak pada kesehatan, dengan insiden
secara umum 8 dari 1000 populasi. Ada 10% kasus beresiko menjadi batu ginjal. Luasnya
peningkatan kasus, dengan 7–20 per 1000 kasus di RS Amerika Serikat berkaitan dengan
penyakit batu saluran kemih.
• Tingkat kekambuhan telah dilaporkan sebesar 15% dalam satu tahun, 35% persen pada lima
tahun, 50% pada sepuluh tahun dan 75% pada 20 tahun.
• Meningkatnya penggunaan pencitraan medis daripada sebelumnya berkaitan dengan peningkatan
laporan kasus batu saluran kemih. Sehingga lebih banyak pasien menjalani USG abdomen,
computed tomography (CT) dan resonansi magnetic.
TIPE BATU
• Batu yang mengandung kalsium adalah tipe batu yang paling banyak ditemui. Batu ini
mengandung kalsium oksalat atau campuran kalsium oksalat dan kalsium fosfat.
• Batu matriks atau struvite adalah tipe batu paling sering berikutnya. Batu Ini terdiri dari
magnesium amonium fosfat. Batu ini bisa bercabang menjadi ‘batu staghorn’ besar.
• Pasien dengan hiperurisemia dapat berkembang menjadi batu asam urat, dan batu sistein dapat
ditemukan pada pasien dengan homocystinuria.
GAMBARAN KLINIS

• Gejala klasik batu saluran kemih akut mirip dengan gagal ginjal berat yang khas seperti nyeri
kolik 'dari pinggang sampai ke selangkangan', disertai dengan hematuria dalam banyak kasus.
• Bisa disertai juga dengan mual muntah
• Gejala yang mungkin terjadi bisa berkembang menjadi sepsis akut akibat batu yang menyumbat
pada beberapa pasien.
 Oleh karena itu terapi drainase segera dan antibiotik yang tepat sangat penting dalam kasus
tersebut.
MODALITAS PENCITRAAN

1. RADIOGRAFI POLOS
A. Radiografi KUB

Radiografi Kidney/Ureter/Bladder (KUB) dapat memvisualisasikan batu yang mengandung


kalsium.
Radiografi Kidney/Ureter/Bladder KUB dianggap paling baik dalam mendeteksi batu serta dapat
merencanakan dan menilai efek dari intervensi terapeutik seperti Extracorporeal shock wave
lithotripsy (ESWL) atau percutaneous nephrolithotomy (PCNL).
B. Urografi Intravena
Urografi intravena (IVU) sebagian besar telah digantikan oleh CT-KUB (Computed Tomography –
Kidney/Ureter/Bladder) dalam beberapa tahun terakhir, karena memiliki sensitivitas yang lebih
tinggi.
CT-KUB dapat digunakan untuk lebih
memperjelas hasil yang diperoleh dari
pencitraan IVU. Hasil tersebut dapat
berguna dalam perencanaan seperti PCNL,
di mana gambaran anatomi intrarenal dan
lokasi kaliks yang tepat sering lebih baik
pada CT-KUB dibandingkan dengan IVU.

Gambar 1. Injeksi 15 menit post-kontras film Urografi Intravena


(IVU), menunjukkan batu yang menghalangi di vesicoureteric
junction kanan (panah) dengan tampilan sisi kiri normal
2. ULTRASONOGRAFI
Ultrasonografi memiliki peran penting dalam
mendiagnosa batu saluran kemih. Tetapi
sensitivitasnya rendah dan sangat bergantung
pada operator dan tubuh pasien.
Sensitivitasnya berkisar antara 40 hingga 65 %
untuk mendeteksi batu dan dari 74 hingga 85 %
untuk mendeteksi obstruksi akut.
Keuntungan dari USG adalah portabilitasnya dan
tidak ada radiasi ionisasi. Sehingga bisa
digunakan pada komunitas serta klinik rawat jalan
dan cocok untuk anak-anak dan wanita hamil Gambar 2. Ultrasonografi kandung kemih menunjukkan batu 1,6 cm di vesicoureteric
junction kiri menunjukkan bayangan akustik
A.

3. COMPUTED TOMOGRAPHY (CT)


CT-KUB sekarang menjadi gold standard untuk
pencitraan batu saluran kemih karena keakuratan
hasil yang tinggi. Batu bisa terlihat pada CT yang
tidak ditingkatkan (non-kontras) dengan sensitivitas
95 % dalam mendiagnosis ureter kolik akut.
B.
CT-KUB memungkinkan diagnosis cepat adanya
batu dan telah dianggap sebagai pencitraan lini
pertama untuk batu ginjal karena kemampuannya
dalam diagnosis batu ureter.
Adanya hidronefrosis dan tanda-tanda obstruksi
saluran kemih dapat juga terlihat dari CT-KUB, dan
pengukuran akurat ukuran batu dapat dilakukan. Gambar 3. (a) Gambar aksial Computed tomography-kidney/ureter/bladder
(CT-KUB) menunjukkan batu pada vesicoureteric junction desktra. (b) CT-
KUB dari pasien yang sama menunjukkan hidronefrosis sisi kanan (panah
merah) sebagai konsekuensi dari batu
CT-KUB memungkinkan untuk rekonstruksi data tiga dimensi yang berguna dalam merencanakan prosedur
PCNL. CT yang tidak ditingkatkan (non-kontras) dikombinasikan dengan CT pyelogram untuk memfasilitasi
gambaran akurat dari anatomi calyceal untuk perencanaan prosedur PCNL.

A. B.

Gambar 4. (a) Pemformatan intensitas maksimum dari CT pyelography menunjukkan batu staghorn sisi kiri
(panah putih) dengan batu satelit yang lebih kecil yang berdekatan di kaliks bagian bawah (panah merah). (b)
Volume yang diformat ulang dari pasien yang sama menunjukkan posisi batu staghorn pada anatomi kaliks
ginjal.
Kemajuan CT lebih lanjut seperti penggunaan pencitraan sumber ganda. Teknik yang relatif baru ini,
menggunakan dua tabung sinar-x dan dua unit detektor yang dapat digunakan untuk mengekstrak gambar 'non-
kontras' dan memungkinkan untuk menentukan kandungan kimia dari batu. Secara khusus, metode ini berguna
untuk membedakan batu asam urat atau batu kalsium.

Kerugian dari CT adalah penggunaan radiasi


ionisasi. Dosis yang efektif dari multidetektor
CT-KUB tergantung pada banyak faktor
seperti: tubuh pasien, jenis CT scanner dan
protokol pemindaian yang digunakan.

Gambar 5. Volume yang diberikan memformat ulang pencitraan sumber ganda,


menunjukkan sisi kanan batu staghorn yang mengandung kalsium (biru) dan batu asam
urat sisi kiri (pink)
4. MAG-III

Pemindaian Mercaptuacetyltriglycine (MAG-III) melibatkan penggunaan pelacak radioaktif technetium-99m


MAG3 dan dapat digunakan dalam menentukan efek sekunder dari batu, yaitu obstruksi dan hilangnya
fungsi antara kedua ginjal. MAG-III Ini sangat berguna dalam menentukan obstruksi yang sedang
berlangsung pada pasien dengan pelebaran ureteric/pelvicalyceal.
5. PENCITRAAN RESONANSI MAGNETIC

Urografi resonansi magnetik dapat digunakan pada pasien yang kontraindikasi dengan pemeriksaan lain,
seperti anak-anak atau pasien hamil. Pencitraan ini memungkinkan untuk melihat gambaran
ureter/pelvicalyceal yang melebar akibat obstruksi, tetapi identifikasi yang akurat dari batu mungkin sulit
dilakukan karena banyak ditemukan objek lain yang mirip seperti batu.

6. URETERORENOGRAFI RETROGRADE

Teknik fluoroskopi dapat digunakan untuk mendemonstrasikan dan membantu menghilangkan batu pada
sitoskopi dan ureteroskopi melalui kanulasi injeksi bahan kontras endoskopik ureter dan retrograde. Teknik
ini juga memungkinkan penempatan stent ureter dan/atau ekstraksi partikel batu.
KESIMPULAN

Pencitraan yang akurat penting dalam diagnosis batu saluran kemih. Setiap pencitraan memiliki
kelebihan dan kekurangan, dan pilihan teknik pencitraan harus selalu dihubungkan kembali dengan
kecurigaan klinis. Pada pasien non-emergensi dengan gejala tidak khas, pemeriksaan dengan
radiografi KUB dan USG mungkin cukup. Namun, untuk sekarang pencitraan CT-KUB adalah
pemeriksaan gold standard untuk diagnosis batu saluran kemih dan penggunaannya yang optimal
dalam mendeteksi kasus batu saluran kemih akut.

Anda mungkin juga menyukai