Trauma okuli adalah merupakan trauma atau cedera yang terjadi pada mata
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata, kelopak mata, saraf
mata dan rongga orbita
Trauma Mata Berdasarkan Biringham Eye Trauma Terminology (BETT)
Eye Injury
Contusion Lamellar
Laceration Rupture
Laceration
Cedera mata yang menyebabkan defek seluruh ketebalan dinding mata pada kornea dan atau
sklera
Laserasi Ruptur
Trauma okuli yang disebabkan oleh Robeknya kornea dan atau sklera pada
benda tajam atau proyektil dengan titik yang relative lemah akibat trauma
kecepatan tinggi. luka yang dihasilkan tumpul yang parah
merupakan akibat mekanisme outside-
in
- Trauma penetrasi
- Trauma perforasi
- IOFB
Penetrasi Perforasi Ruptur
Closed Globe Injury
Merupakan suatu keadaan dimana dinding mata (sklera dan kornea) tidak
mengalami luka yang sampai menembus seluruh lapisan namun tetap
menyebabkan kerusakan intraokuler
Contusion
Tidak mengalami cedera dengan ketebalan menyeluruh (no full
thickness wound), disebabkan oleh trauma tumpul
Lamellar Laceration
Luka yang tidak sepenuhnya menembus lapisan sklera dan kornea
(partial thickness wound)
Hematoma Kelopak
Hematoma palpebra yang merupakan pembengkakan atau penimbunan darah dibawah kulit kelopak
akibat pecahnya pembuluh darah palpebra
Hematoma subkongjungtiva terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang terdapat pada atau dibawah
konjungtiva, seperti arteri konjungtiva dan arteri episklera
Etiologi:
• batuk rejan
• trauma tumpul
• keadaan pembuluh darah yang rentan dan mudah pecah
Pembuluh darah akan rentan dan mudah pecah pada usia lanjut, hipertensi, arterisklerosa, konjungtivitis,
anemia dan obat-obat tertentu
Tatalaksana Kompres hangat
Erosi Kornea
Gejala:
- Nyeri mata (akibat erosi merusak kornea yang mempunyai serat
sensible yang banyak)
- Mata berair
- Blefarospasme
- Lakrimasi
- Fotofobia
- Penglihatan akan terganggu oleh kornea yang keruh
Iridodialisis
Trauma tumpul dapat mengakibatkan robekan pada pangkal iris sehingga bentuk pupil
menjadi berubah. Biasanya terjadi bersama dengan hifema
Tanda:
• penglihatan ganda pada satu mata
• pupil panjang.
Hifema
Hifema atau darah didalam bilik mata depan dapat terjadi akibat trauma tumpul yang merobek
pembuluh darah iris atau badan siliar
Gejala dan tanda:
- Sakit
- Epifora
- Blefarospasme
- Penglihatan menurun
Dislokasi Lensa
Dislokasi lensa terjadi pada putusnya zanula zinn yang akan mengakibatkan
kedudukan lensa terganggu
Subluksasi Lensa
Subluksasi lensa terjadi akibat putusnya sebagian zanula zinn sehingga lensa
berpindah tempat. Subluksasi lensa dapat juga terjadi spontan akibat
kelainan zanula zinn yang rapuh (sindrom marphan).
Pasca trauma:
• penglihatan berkurang
• gambaran iris, iridodonesis
Katarak Trauma
Katarak akibat cedera pada mata akibat trauma perforasi atau trauma tumpul terlihat sesudah beberpa hari ataupun
tahun.
Pada trauma tumpul akan terlihat katarak subcapsular anterior ataupun posterior.
Kantusio lensa:
• katarak seperti bintang
• cincin vossius (katarak tercetak/imprinting)
Ablasi Retina
Trauma diduga merupakan pencetus untuk terlepasnya retina dari koroid pada penderita ablasi retina.
Etiologi:
• retina tipis akibat retinitis sanata
• myopia
• proses degenerasi retina lainnnya.
Pada trauma keras dapat terjadi perdarahan subretina yang dapat merupakan akibat rupture koroid. Rupture ini
biasanya terletak di polus posterior bola mata dan melingkar konsentris di sekitar papil saraf optic.
Cedera bahan kimia biasanya terjadi akibat terciprat atau tersemprot bahan-
bahan kimia seperti sabun pembersih lantai, cairan mobil (automotive
fluid), semen dll.
1. Bahan kimia asam
2. Bahan kimia basa
Thermal Burns