Anda di halaman 1dari 43

ANTROPOMETRI GIZI

MENENTUKAN STATUS GIZI ANAK MENGGUNAKAN


PENGUKURAN ANTROPOMETRI

Menghitung Umur Anak


Cek tanda klinis
Pengukuran Antropometri
Interpretasi
Tindak lanjut  konseling pemberian
makan anak sesuai masalah yang
dialami
MENGHITUNG UMUR ANAK
Dihitung berdasarkan bulan penuh
1 bulan = genap 30 hari
Didapat dengan menghitung selisih
tanggal lahir dengan tanggal
kunjungan
CARA I

Tanggal Kunjungan 05 04 2008


(5+30) (4-1)+12 (2008-1)
Tanggal Lahir 19 09 2007
_______________________ _
16 6 0
jadi, umur anak tersebut 6 bulan
CARA II
Tanggal Kunjungan 05 04 2008
Tanggal Lahir 19 09 2007
_______________________ _
-14 -5 1
(-1 bln) (-5 bln) (12 bln)

jadi, umur anak tersebut 6 bulan


KASUS I
Pada tanggal 30 Juni 2006, Nyonya Ismail membawa putranya
Edi ke Pusat Ke sehatan Masyarakat karena menderita sakit
telinga.

Edi dilahirkan tanggal 12 September 2004.

Berapa umur Edi pada kunjungan tersebut?


KASUS II
Pada tanggal 19 April 2006, Dian anak perempuan mendatangi
Pusat Kesehatan Masyarakat untuk pemeriksaan kesehatan.

Neneknya mengatakan bahwa KMS Dian hilang tetapi ia ingat


Dian akan berulang tahun yang pertama tanggal 1 Mei tahun
2006 ini.

Tanggal berapakah Dian lahir?

Berapakah umur Dian saat kunjungan tersebut?


KASUS III
Pada tanggal 20 Agustus 2006, seorang bayi laki-laki bernama
Tri dibawa ke Puskesmas untuk imunisasi. Catatan kelahirannya
menyebutkan Tri dilahirkan pada tanggal 26 Mei 2006.

Berapakah umur Tri pada kunjungan tersebut?


Indikator pertumbuhan balita  penilaian status
pertumbuhan anak (umur dan hasil pengukuran)

Penilaian terhadap empat indikator pertumbuhan anak sbb:


• Panjang/Tinggi Badan Menurut Umur

• Berat Badan Menurut Umur

• Berat Badan Menurut Panjang/Tinggi Badan

• Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut Umur


PANJANG BADAN MENURUT UMUR (PB/U)
ATAU TINGGI BADAN MENURUT UMUR
(TB/U)
 PB/U atau TB/U  pertumbuhan anak menurut
panjang atau tinggi badan berdasarkan umur.
 Identifikasi anak-anak yang pendek karena gizi
kurang dalam waktu lama atau sering sakit.
Termasuk anak-anak yang tergolong tinggi
menurut umurnya (anak dg tinggi badan diatas
normal bkn masalah, kecuali yg tinggi sekali 
gangguan endokrin.
BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U )
• BB/U  refleksi dr berat badan relatif dibandingkan dengan umur
anak.
• Digunakan untuk menilai apakah seorang anak beratnya kurang
atau sangat kurang, tetapi tidak dapat digunakan untuk
mengklasifikasikan apakah seorang anak mengalami kelebihan
berat badan atau sangat gemuk.
• BB relatif mudah diukur paling umum digunakan, tetapi tidak
cocok digunakan pada situasi dimana umur anak tidak diketahui
dengan pasti.
• Penting untuk diketahui bahwa seorang anak dengan BB/U
rendah dapat disebabkan oleh pendek (stunting) atau kurus
(thinness) atau keduanya
BB/PB ATAU BB/TB

 BB/PB atau BB/TB  apakah BB anak


sesuai/proporsional thap pertumbuhan
panjang/tinggi badan.
 Indikator ini terutama bermanfaat bila umur anak
tidak diketahui.
 BB/PB atau BB/TB identifikasi anak dengan BB
rendah menurut panjang/tingginya  kurus atau
sangat kurus. juga dapat mengidentifikasi anak yang
memiliki risiko kelebihan berat badan atau
kegemukan.
INDEKS MASSA TUBUH MENURUT
UMUR (IMT/U)
 IMT/U adalah indikator yang terutama bermanfaat
untuk penapisan gemuk dan sangat gemuk.
INTERPRETASI HASIL PLOTING
• Garis lengkung pada grafik pertumbuhan 
interpretasi titik menggambarkan status pertumbuhan anak.
• Garis 0 pada setiap grafik menunjukkan median.
• Garis median dan garis z-score untuk setiap grafik pertumbuhan
diperoleh dari hasil pengukuran anak-anak sampel WHO MGRS.
• Garis z-score pada grafik pertumbuhan  positif (1, 2, 3) atau
negatif (-1,-2, -3).
• Angka-angka yang diplot jauh dari median menunjukkan adanya
masalah pertumbuhan.
• z-score juga disebut angka simpangan baku (SD).
IDENTIFIKASI MASALAH PERTUMBUHAN
BERDASARKAN HASIL PLOTING
Catatan:
1. Seorang anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan
biasanya tidak menjadi masalah kecuali anak yang sangat tinggi
mungkin mengalami gangguan endokrin seperti adanya tumor
yang memproduksi hormon pertumbuhan.
2. Seorang anak berdasarkan BB/U pada katagori ini,
kemungkinan mempunyai masalah pertumbuhan, tetapi akan
lebih baik bila anak ini dinilai berdasarkan indikator BB/PB atau
BB/TB atau IMT/U.
3. Hasil ploting di atas 1 menunjukkan kemungkinan risiko. Bila
kecenderungannya menuju garis z-score 2 berarti risiko lebih
pasti.
4. Anak yang pendek atau sangat pendek, kemungkinan akan
menjadi gemuk bila mendapatkan intervensi gizi yang salah.
MENENTUKAN MASALAH PERTUMBUHAN
BERDASARKAN
3 GRAFIK PERTUMBUHAN

pengamatan pada 3 grafik pertumbuhan anak secara


bersama-sama, terutama sekali apabila ada salah satu dari
grafik memperlihatkan satu masalah.

Contoh: jika berdasarkan BB/U  berat badan kurang, harus


mempertimbangkan pula indikator PB/U dan BB/PB.
• PB/U atau TB/U  pencapaian pertumbuhan tinggi badannya.
Anak pendek  akibat dari kekurangan zat gizi dalam waktu
lama dan atau infeksi yang berulang sehingga tidak
mendukung pencapaian pertumbuhan normal.
• BB/PB atau BB/TB  indikator pertumbuhan yang dapat
dipercaya apabila umur anak tidak diketahui. Anak yang kurus
 kejadian yang baru terjadi, seperti penurunan asupan
makanan yang drastis dan atau penyakit yang menyebabkan
kehilangan berat badan yang banyak.
• IMT/U  sama berdasarkan BB/PB-BB/TB. Kedua indikator ini
membantu kita untuk mengidentifikasi apakah kelebihan berat
badan tidak sebanding dengan panjang/tinggi badannya.
CONTOH – ANAK PENDEK
• Interpretasi grafik pertumbuhan  observasi mengenai
penampilan anak.

• Tanda klinis marasmus dan kwashiorkor perlu mendapat


perhatian khusus. Anak yang kurus dan mempunyai tanda
klinis marasmus akan tampak jelas pada grafik BB/U dan
BB/PB-BB/TB. Namun demikian, edema (retensi cairan) yang
merupakan salah satu tanda klinis kwashiorkor  sebenarnya
BB anak sangat rendah.
INTERPRETASI KECENDERUNGAN PADA GRAFIK
PERTUMBUHAN

 Untuk mengidentifikasi kecenderungan  dilihat dari


hasil ploting indikator pertumbuhan untuk seluruh kunjungan.

 Kecenderungan pertumbuhan mengindikasikan apakah


seorang anak tumbuh normal, atau mempunyai masalah, atau
mempunyai risiko pertumbuhan yang harus segera ditindak
lanjuti.
o Anak tumbuh normal  sejajar dengan garis median dan
garis-garis z-score. Sebagian besar anak akan tumbuh
mengikuti salah satu “jalur” pertumbuhan, pada atau diantara
garis z-score dan sejajar terhadap median.

o Interpretasikan grafik pertumbuhan  ada masalah atau ada


risiko, jika:
• Garis pertumbuhan anak memotong salah satu garis z-score.
• Garis pertumbuhan anak meningkat atau menurun secara
tajam.
• Garis pertumbuhan terus mendatar, misalnya: tidak ada
kenaikan berat badan atau panjang/tinggi badan.
• Menunjukkan suatu masalah atau risiko tergantung dimana
perubahan kecenderungan pertumbuhan mulai terjadi dan
kemana arahnya.
• Contoh, jika seorang anak menderita sakit dan BB turun.
Kenaikan cepat pada grafik pertumbuhan sebuah pertanda
baik dan menunjukkan adanya tumbuh kejar (catch-up).
• Anak dengan kelebihan berat badan  arah titik menunjukkan
kecenderungan menuju ke arah garis median, mengindikasikan
penurunan berat badan yang diharapkan (catch-down).
MEMOTONG GARIS Z-SCORE

 Garis pertumbuhan yang memotong garis z-


score mengindikasikan kemungkinan risiko.
 Anak-anak yang tumbuh secara normal
biasanya berada pada atau diantara garis -2
dan 2 z-score pada suatu indikator.
 Pertumbuhan seorang anak yang diplot dari
waktu ke waktu diharapkan mengikuti jalur z-
score yang sama.
KENAIKAN & PENURUNAN YG TAJAM PD GARIS
PERTUMBUHAN
• Memerlukan perhatian.
• Anak sangat kurus atau sakit  kenaikan yang tajam sangat
diharapkan selama masa pemberian makan pemulihan untuk
mengejar ketinggalan pertumbuhannya.
• Tetapi, kenaikan yang tajam juga bisa menunjukkan
pertumbuhan yang tidak baik, karena mungkin suatu tanda
adanya perubahan pola pemberian makan anak
menyebabkan kelebihan berat badan.
 Jika seorang anak berat badannya naik dengan cepat, lihat tingginya.
Jika anak bertambah hanya beratnya masalah. Jika pertambahan
berat anak sesuai dengan pertumbuhan tingginya percepatan
pertumbuhan (catch up) akibat kekurangan gizi sebelumnya. Dalam
situasi ini, grafik BB/U dan TB/U harus memperlihatkan kenaikan,
sementara pertumbuhan BB/TB mengikuti garis jalur sepanjang kurva
z-score.
 Penurunan tajam pada garis pertumbuhan anak yang normal atau
kurus  masalah pertumbuhan yang perlu diperiksa dan ditangani.
 Sekalipun seorang anak kelebihan berat badan, anak tersebut
diharapkan tidak mengalami penurunan yang tajam. Anak yang berat
badannya berlebih harus mempertahankan berat badannya
sementara tinggi bertambah, jadi anak: “tumbuh menuju berat badan
normal”.
Contoh – Farhan

 Grafik BB/U Farhan  penurunan yang tajam mulai


umur 3-11 bulan, ketika dia menderita diare dan
kehilangan berat badan sebesar 0.5 kg.
GARIS PERTUMBUHAN MENDATAR
• Garis pertumbuhan mendatar masalah.
• Jika berat anak tetap dari waktu ke waktu, tinggi atau umurnya bertambah
 masalah.
• Jika tinggi badan anak tetap dari waktu ke waktu  tidak tumbuh.
• Hal ini tidak berlaku pada anak yang kelebihan BB atau kegemukan yg dpt
mempertahankan BBnya dari waktu ke waktu, sehingga anak tersebut
dapat menuju ke arah yang lebih sehat menurut BB/PB atau IMT/U.
• Jika anak dengan BB lebih, penurunan BB dari waktu ke waktu, dan
penurunan BBnya masih dapat diterima, tinggi anak harus tetap
bertambah. Tetapi jika TB-nya tidak bertambah hal ini menunjukkan ada
masalah. Masalah ini terbukti dengan mendatarnya garis pertumbuhan
menurut TB/U.
• Pada anak-anak dalam kelompok umur tertentu dimana tingkat
pertumbuhannya cepat, pada 6 bulan pertama kehidupan, tidak
bertambah berat badannya (tetap) walaupun hanya dalam satu bulan
sudah menunjukkan masalah.
KECENDERUNGAN PADA GRAFIK
IMT/U
• Pada grafik IMT/U,  IMT bayi naik secara tajam, karena terjadi
peningkatan BB secara cepat relatif terhadap PB pd 6 bulan pertama.
Kemudian IMT menurun setelah bayi berumur 6 bulan dan tetap stabil
pada umur 2 -5 tahun.
• Indikator IMT/U hampir sama dengan BB/PB atau BB/TB  penapisan
kegemukan.
• Ketika melakukan interpretasi risiko kelebihan berat badan, 
pertimbangkan berat badan orang tua. Anak dg salah satu orangtua
sangat gemuk, mempunyai risiko 40% menjadi gemuk; jika kedua
orangtua sangat gemuk, risiko anak menjadi gemuk meningkat sampai
70%.
• Penting untuk diketahui bahwa anak yang pendek dapat menjadi
gemuk atau sangat gemuk.

Anda mungkin juga menyukai