Anda di halaman 1dari 10

MENYUSUN UPAYA PENGENDALIAN

MUTU ASUHAN DAN PELAYANAN


KEPERAWATAN

Kelompok 1
LATAR BELAKANG
Dalam upaya pelayanan yang paripurna maka rumah sakit perlu melakukan pembenahan secara internal,
antara lain: (1) Mengembangkan struktur organisasi sesuai dengan tentutan perubahan dan kebutuhan yang
spesifik, (2) Menerapkan manejemen strategis secara konkrit, (3) Mendayagunakan dan mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan tenaganya, termasuk tenaga keperawatan, (4) Memanfaatkan pendapatan sendiri
untuk memperoleh kemandirian dan kesinambungan.

Dalam menjaga mutu pelayanan kesehatan, intervensi yang diberikan mungkin akan mempunyai perbedaan
dalam pelaksanaan. Namun, sisi profesionalisme pelayanan keperawatan harus tetap dijaga dalam setiap
pemberian pelayanan, tidak tergantung kelas pelayanan, untuk itulah diperlukan adanya suatu standar yang
menjamin perlakuan tibndakan keperawatan tetap terjaga mutunya walaupun berbeda kelas pelayanan.
KONSEP DASAR PENGENDALIAN

Konsep dasar yang memberikan kerangka bagi 2. Pengendalian Manejemen Dipengaruhi Oleh
perancangan dan penerapan sistem pengendalian Manusia.
manajemen meliputi:
1. Komponen Operasi yang Terpasang Secara Terus Dalam suatu organisasi memiliki pedoman
(manual) sistem pengendalian manajemen yang
Menerus.
baik, namun tidak dilaksanakan sebagaimana
Pengendalian manejemen adalah suatu rangkaian tindakan mestinya, sehingga pengendalian manajemen yang
dan aktivitas yang terjadi pada seluruh kegiatan organisasi
telah dirancang tersebut tidak memberikan
kontribusi positif bagi organisasi. “A Man Behind
dan berjalan secara terus menerus. Pengendalian the Gun” adalah istilah yang cocok dengan faktor
manejemen bukanlah suatu sistem terpisah dalam suatu ini. Sistem pengendalian manajemen dapat berjalan
organisasi melainkan harus dianggap sebagai bagian efektif jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh
oleh manusia.
integral dari setiap sistem yang dipakai manejemen untuk
mengatur dan mengarahkan kegiatannya.
Next…
3. Memberi Keyakinan yang Memadai Bukan Keyakinan yang Mutlak.

Perancangan suatu sistem pengendalian manajemen didasarkan pada pertimbangan


biaya manfaat.

Kesalahan manusia, pertimbangan yang keliru, dan adanya kolusi adalah contoh
faktor-faktor yang dapat menghalangi pencapaian tujuan organisasi sebagaimana
yang diinginkan. Dengan demikian, pengendalian manajemen dapat memberikan
keyakinan yang memadai,tidak mutlak dalam mencapai tujuan organisasi.
TUJUAN PENGENDALIAN

Fungsi pengendalian bertujuan untuk


mengidentifikasi terjadinya deviasi
atau penyimpangan atas pelaksanaan
kegiatan dibandingkan dengan
perencanaan sebagai umpan balik
untuk melakukan tindakan koreksi atau
perbaikan bagi pimpinan dalam
mencapai tujuan organisasi.
INDIKATOR MUTU ASUHAN KEPERAWATAN

Azwar (1996) menjelaskan bahwa mutu adalah tingkat kesempurnaan


dari penampilan sesuatu yang sedang diamati dan juga merupakan
kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan, sedangkan Tappen
(1995) menjelaskan bahwa mutu adalah penyesuaian terhadap keinginan
pelanggan dan sesuai dengan standar yang berlaku serta tercapainya
tujuan yang diharapkan.
Fedoroff (2006, Servqual - Zeithmal, Parasuraman, Berry dan Irawan (2006) merumuskan lima
dimensi mutu yang menjadi dasar untuk mengukur kepuasan, yaitu:
a. Tangible (Bukti Langsung)
Meliputi fasilitas fisik, peralatan, personil, dan media komunikasi yang dapat dirasakan langsung
oleh pelanggan. Dan untuk mengukur dimensi mutu ini perlu menggunakan indera penglihatan.

b. Reliability (Keandalan)

Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang tepat dan terpercaya.

c. Responsiveness (Ketanggapan)
Yaitu kesediaan/kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat.
d,Assurance (Jaminan Kepastian)
Yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuannya untuk memberikan rasa percaya dan
keyakinan atas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.
e. Emphaty (Empati)
Yaitu membina hubungan dan memberikan pelayanan serta perhatian secara individual pada
pelanggannya.
Menurut Nursalam (2013) suatu asuhan keperawatan harus memiliki mutu yang
baik dalam pelaksanaanya. Diantaranya adalah:

a. Caring

b. Collaboration

c. Kecepatan

d. Empati

e. Courtesy

f. Sincerity

g. Komonikasi trapeotik
A. PENGENDALIAN RUANG RAWAT
•Pengendalian adalah fungsi yang terus menerus dari kesimpulan
manajemen keperawatan yang terjadi selama perencanaan,
pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan (Swanburg, Pengendalian merupakan proses akhir
dari proses manajemen, dimana sangat
2000). Pengendalian adalah pemantauan dan penyesuaian berkaitan dengan masing-masing proses
rencana, proses, dan sumber daya yang secara efektif manajemen lainnya, karena pada
prosesnya dilakukan evaluasi yang terus
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Huber, 2006). menerus untuk meningkatkan kualitas
•Selama fase pengendalian, kinerja diukur pelayanan keperawatan. Dengan
demikian pengendalian dalam prosesnya
menggunakan standar yang telah ditentukan dan tindakan mencakup penilaian kinerja staf
diambil untuk mengoreksi ketidakcocokan antara standar keperawatan, proses manajemen mutu.

Anda mungkin juga menyukai