Anda di halaman 1dari 18

DR.

BOMBONG N

SIFILIS LATEN DAN


SIFILIS TERSIER
EPIDEMIOLOGI

 negara berkembang (1998) penyebab


penting kematian, dan penyebaran infeksi HIV.
 World Health Organization (WHO)  12 juta
kasus sifilis baru /tahunnya (Asia Utara dan
Tenggara, Afrika sub-Sahara, Amerika Latin,
dan Karibia).
 (RSCM)  bulan Januari-Desember 2005,
proporsi kepositivan kasus baru sifilis stadium I
(S I) sebesar 0.14%, sifilis stadium II (S II)
0.7%, dan sifilis laten (S laten) 0.56%
SIFILIS STADIUM LATEN
 Stadium laten  stadium tanpa tanda atau
gejala klinis, tetapi infeksi masih ada dan
aktif yang ditandai dengan S.T.S. (Serologic
Test for Syphilis) positif.
 Kadang-kadang proses imunitas gagal
mengendalikan infeksi  Treponema
berkembang lagi dan menimbulkan lesi
seperti pada SI atau SII  stadium rekuren.
 SIFILIS LATEN DINI (1 tahun setelah infeksi)
 SIFILIS LATEN LANJUT ( > 1 tahun)
SIFILIS STADIUM III
(SIFILIS TERSIER)
SIFILIS BENIGNA LANJUT
 Lesi yang khas  gumma/sifiloma (3-7 tahun
setelah infeksi)
 Guma umumnya satu/ multipel, ukuran milier
sampai berdiameter beberapa sentimeter.
 Guma dapat timbul pada semua jaringan dan
organ  termasuk tulang rawan pada hidung dan
dasar mulut, organ dalam (lambung, hati, limpa,
paru-paru, testis dll).
 kelainan lain berupa nodus di bawah kulit,
kemerahan dan nyeri.
SIFILIS TERSIER
 sifilis kardiovaskuler dan neurosifilis (pada jaringan
saraf).
 Umumnya timbul 10-20 tahun setelah infeksi primer.
 Sejumlah 10% penderita sifilis akan mengalami
stadium ini.
 Pria dan orang kulit berwarna lebih banyak terkena.
 Kematian >> stadium ini.
 Diagnosis pasti sifilis ditegakkan apabila dapat
ditemukan Treponema pallidum.
 Pemeriksaan dilakukan dengan mikroskop
lapangan gelap sampai 3 kali (selama 3 hari
berturut-turut).
SIFILIS KARDIOVASKULER
 Sifilis kardiovaskular bermanifestasi
pada S III,
 dengan masa laten 15-30tahun.
 usia 40-50 tahun.
 Pria >> wanita.

 disebabkan karena nekrosis aorta yang


berlanjut ke arch katup.
 Tanda-tanda sifilis kardiovaskuler
 insufisiensi aorta atau aneurisms, berbentuk
kantong pada aorta torakal
 Bila komplikasi ini telah lanjut, akan sangat
mudah dikenal.
 hipertensi, arteriosklerosis, penyakit jantung
rematik.
 Aneurisms aorta torakales
 Pemeriksaan serologis umumnya
menunjukkan reaktif
NEUROSIFILIS
 Pada perjalanan penyakit neurosifilis dapat
asimtomatik dan sangat jarang terjadi
dalam bentuk murni.

 Pada semua jenis neurosifilis terjadi


perubahan berupa endarteritis obliterans
pada ujung pembuluh darah disertai
degenerasi parenkimatosa yang mungkin
sudah atau belum menunjukkan gejala
pada saat pemeriksaan
Neurosifilis dibagi menjadi 3 macam:

  Neurosifilis asimtomatik.

 Sifilis meningovaskular (sifilis serebrospinalis),


misalnya meningitis,meningomielitis,
endarteritis sifilitika.

 Sifilis parenkim
PEMERIKSAAN
TERAPI
 Antibiotika seperti Penisilin /turunannya.
Pemantauan serologik  bulan I, II, VI, dan XII
tahun pertama dan setiap 6 bulan pada tahun
kedua
 Edukasi  kepada penderita perlu diberikan
penjelasan yang jelas dan menyeluruh tentang
penyakitnya dan kemungkinan penularan
sehingga turut mencegah transmisi penyakit
lebih lanjut.
 Resisten penisilin  diganti tetrasiklin atau
eritromisin selama15 hari.

Anda mungkin juga menyukai