Anda di halaman 1dari 55

Manajeme

n Strategik
Manajemen
Strategik
🞄Mengucapkan salam ketika 🞄Tidak tidur dikelas
masuk ruangan
🞄Tidak boleh merokok/makan
🞄Pakaian bebas rapi
🞄Menggunakan bahasa yang
🞄Tidak boleh memakai kaos sopan baik di dalam kelas
oblong, celana robek-robek, maupun di luar kelas dalam
CELANA dan Baju KETAT berkomunikasi dengan tim
ETIKA 🞄Memakai sepatu
pengajar diluar kelas baik
bahasa lisan maupun bahasa
: 🞄Membawa peralatan tulis
menulis (buku catatan,
SMS/telpon

pulpen)
🞄Tidak keluar masuk kelas
🞄Tidak ribut dalam
pembelajaran
🞄 Agustinus Sri Wahyudi (1996). Manajemen Strategik. Proses
Berpikir Strategik PT. Binarupa Aksara Jakarta
🞄 Jemsly Hutabarat dan Martani Huseini (2006). Proses, Formasi dan
Implementasi Manajemen Strategik Kontemporer. PT. Elex Media
DAFTAR Computindo Jakarta.
🞄 Sondang P. Siagian (2000). Manajemen Stratejik. Bumi Aksara
Jakarta
BACAA
N
Part
9:
Proses
Penyusuna
n Strategik
Sub bahasan :

1. Model-model pembuatan
strategi

2. Teknik-teknik analisis dalam


pembuatan strategi
🞄 Tahapan pembuatan strategik adalah tahapan yang sangat penting
& menantang, karena dalam tahap ini para manajer puncak harus
mampu menghubungkan organisasi dengan lingkungannya
menciptakan strategi yang dan untuk
cocok perusahaan. mencapai visi misi
🞄Dalam proses ini perusahaan akan lebih menfokuskan
diri pada pesaing.
🞄 Proses pembuatan strategi terdiri dari 4 tahapan yaitu:
1.Identifikasi masalah-masalah strategik yang dihadapi
oleh perusahaan
2.Pengembangan alternatif-alternatif strategi yang ada
mempertimbangkan strategi generik serta variasinya
dengan
3.Melakukan evaluasi terhadap setiap alternatif strategi
4.Memilih strategi terbaik dari alternatif yang ada.
Model – Model Pembuatan Strategi
🞄Model Enterpreneur (Enterpreneurial Model). Dalam model ini,
pemimpin perusahaan sangat aktif mencari peluang-peluang baru
sehingga pemimpin perusahaan berani mengambil resiko tinggi.
Model ini biasa digunakan pada perusahaan-perusahaan yang masih
skala kecil dengan tujuan utama adalah pertumbuhan.
🞄 Model penyesuaian (Adaptive Model). Model ini dibuat sebagai respon
terhadap suatu masalah sehingga strategi harus pleksibel dan mudah
beradaptasi pada lingkungan yang dinamis dan kompleks.
🞄 Model perencanaan (Planning Model). Model ini dititikberatkan pada
analisis sistematis yang dilakukan berdasarkan analisis biaya dan
keuntungan. Perencanaan staretgi jangka panjang dibuat pada saat
lingkungan berada dalam keadaan yang stabil. Tujuan dari perusahaan
yang menganut model ini adalah efisiensi dan pertumbuhan
1. Analisis Kesenjangan (Gap
Analysis)
🞄Gap analysis memberikan suatu mekanisme untuk menyatukan
berbagai variasi produk dan bisnis dalam suatu perusahaan
yang
memiliki lebih dari satu produk atau bisnis. Contohnya : indofood.
Teknik 🞄 Langkah pertama dalam analisis ini adalah menentukan hasil yang ingin
dicapai pada masa mendatang dengan asumsi tetap memakai strategi
Analisis yang saat ini telah diadopsi. Jika terjadi kesenjangan/perbedaan antara
hasil yang telah dicapai dengan hasil yang diproyeksikan maka muncul
Pembuatan yang dinamakan kesenjangan strategik. Maka tujuan awal sudah tidak
sesuai lagi. Sehingga diperlukan langkah-langkah untuk memperkecil
Strategi kesenjangan tersebut, yaitu :
1. Mengubah strategi dari satu atau lebih SBU
2. Menambah bisnis baru untuk memperkuat bisnis yang ada
3. Menghapus beberapa SBU yang ada
4. Mengubahn tujuan atau sasaran perusahaan
Gambar 1.
Analisis
Kesenjanga
n Strategik
2. Matriks Strategi Umum

🞄 Matrik strategi umum menjadi alat analisa yang terkenal dalam


membuat strategi alternatif. Prinsipnya adalah memposisikan
SBU-SBU kedalam salah satu dari keempat kuardan yang
dibentuk oleh garis horizontal (melukiskan posisi persaingan) dan
vertikal (menggambarkan tingkat prtumbuhan pasar).
Teknik 🞄 Perusahaan yang berada dalam kuadran I memiliki posisi strategis
Analisis yang sempurna. Perusahaan dalam posisi ini memiliki sumber
daya yang memadai untuk mengambil keuntungan dari berbagai
Pembuatan peluang eksternal yang muncul di banyak bidang. Mereka bisa
mengambil risiko secara agresif jika perlu
Strategi 🞄 Perusahaan di kuadran II perlu secara serius mengevaluasi
pendekatan mereka terhadap pasar. Walaupun industri mereka
tengah tumbuh, mereka tidak mampu bersaing secara efektif, dan
mereka perlu mencari tahu mengapa pendekatan perusahaan saat
ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan dapat
memperbaiki daya saingnya
🞄Perusahaan di kuadran III bersaing di industri yang
pertumbuhannya lambat serta memiliki posisi kompetitif
lemah. Perusahaan harus segera membuat perubahan drastis
untuk menghindari penurunan lebih jauh dan kemungkinan
likuidasi. Pengurangan (penciutan) biaya dan aset yang ekstensif
harus dilakukan pertama kali
🞄 Perusahaan di kuadran IV memiliki posisi kompetitif yang kuat
namun berada di dlam industri yang pertumbuhannya
lambat. Perusahaan-perusahaan ini mempunyai kekuatan untuk
mengadakan program diversifikasi ke bidang-bidang
pertumbuhan baru yang lebih
perusahaan
menjanjikan.di kuadran IV adalah memiliki tingkat arus kas yang
Karakteristik
tinggi serta kebutuhan pertumbuhan internal yang terbatas dan
sering kali dapat menjalankan strategi diversifikasi terkait atau tak
terkait dengan berhasil. Perusahaan-perusahaan di kuadran IV
juga bisa melakukan usaha patungan
Gambar 2.
Matrik
Strategi
Umum
1. Buatlah S,W,O,T Untuk Perusahaan/Usaha
anda
2. Buatlah Analisis EFAS & IFAS dengan membuat bobot
Dan rating
Langkah -
3. Hitunglah jumlah Nilai IFAS & EFAS
Langkah
4. Tentukanlah Kordinat masing-masing, terletak di Kuadran
Analisis Matriks berapa
Strategi Umum 5. Tentukanlah strategi apa yang digunakan untuk perusahaan
anda
Pengukuran Kekuatan
Ukuran Pembobotan Ukuran rating
0,1 = sedikit penting 1 = sedikit kuat
0,2 = agak penting 2 = agak kuat
0,3 = penting 3 = kuat
Cara 0,4 = sangat penting 4 = sangat kuat

pengukuran
pembobota
Pengukuran Kelemahan
n dan rating Ukuran Pembobotan Ukuran rating
0,1 = sedikit penting -1 = sedikit lemah
0,2 = agak penting -2 = agak lemah
0,3 = penting -3 = lemah
0,4 = sangat penting -4 = sangat lemah
Pengukuran Peluang
Ukuran Pembobotan Ukuran rating
0,1 = sedikit penting 1 = sedikit berpeluang
0,2 = agak penting 2 = agak berpeluang
0,3 = penting 3 = berpeluang
Cara 0,4 = sangat penting 4 = sangat berpeluang
pengukuran
pembobota
n dan rating Pengukuran Ancaman
Ukuran Pembobotan Ukuran rating
0,1 = sedikit penting -1 = sedikit mengancam

0,2 = agak penting -2 = agak mengancam

0,3 = penting -3 = mengancam

0,4 = sangat penting -4 = sangat mengancam


Contoh
Kasus :
Warung Bakso
Mahasiswa
“Murah
Meriah”
A. Strenght (kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Langkah 1 :
buatlah 1.Harga merakyat 1. Modal untuk memulai usaha
masih kurang
analisis 2.Bebas bahan pengawet
2. Kurangnya kemampuan
(Sterngths,
SWOT 3. Konsep yang ditawarkan membuat bakso yang
Weaknes, menggunakan wifi disukai
Opportunities 4.Konsep anak muda 3.Kurangnya investor
, Threats) 5.Menggunakan konsep 4.Kurangnya kemampuan
sederhana dengan untuk membuat
lesehan beraneka
jenis minum
C.
Opportunities D. Threats
(Kesempatan) (Ancaman)
1. Dengan adanya inovatif dan 1. Wifi terkadang memiliki
kreatif usaha ini memiliki gangguan
kesempatan besar untuk
menguasai pasar 2.Harga bahan baku yang
meningkat, otomatis harga
2.Belum banyak tempat makan bakso juga semakin mahal
sederhana yang memasang
Wifi 3. Banyak pesaing yang meniru
konsep rumah makan kita
3. banyaknya kalangan
mahasiswa yang 4.Potensi keamanan berupa
berpenghasilan rendah pencurian dan pemajakan
tinggal disekitar karena lokasi disekitaran kos-
rumah makan kos mahasiswa
Langkah 2 : Analisis EFAS & IFAS dengan membuat bobot dan
🞄Analisis IFAS rating

Uraian IF Bobot Rating Total Pengukuran Kekuatan


Kekuatan : Ukuran Pembobotan Ukuran rating
S1 0,2 4 0,8 1 = sedikit penting 1 = sedikit kuat
S2 0,4 4 1,6 2 = agak penting 2 = agak kuat
S3 0,3 3 0,9 3 = penting 3 = kuat
S4 0,1 3 0,3 4 = sangat penting 4 = sangat kuat
Total Score 1 14 2,9
Kelemahan : Pengukuran Kelemahan
W1 0,4 -3 -1,2
Ukuran Pembobotan Ukuran rating
W2 0,3 -2 -0,6 1 = sedikit penting -1 = sedikit lemah
W3 0,2 -2 -0,4 2 = agak penting -2 = agak lemah
W4 0,1 -2 -0,2 3 = penting -3 = lemah
Total Score 1 -9 -2,4 4 = sangat penting -4 = sangat lemah
Langkah 2 : Analisis EFAS & IFAS dengan membuat bobot dan
rating
🞄Analisis EFAS Pengukuran Peluang
Ukuran Pembobotan Ukuran rating
Uraian EF Bobot Rating Total
1 = sedikit penting 1 = sedikit berpeluang
Peluang :
2 = agak penting 2 = agak berpeluang
O1 0,3 4 1,2 3 = penting 3 = berpeluang
O2 0,3 3 0,9 4 = sangat penting 4 = sangat berpeluang
O3 0,4 4 1,6
Total Score 1 11 3,7 Pengukuran Ancaman
Tantangan :
Ukuran Pembobotan Ukuran rating
T1 0,30 -4 -1,20 1 = sedikit penting -1 = sedikit mengancam
T2 0,23 -3 -0,69 2 = agak penting -2 = agak mengancam

T3 0,23 -2 -0,46 3 = penting -3 = mengancam

T4 0,23 -3 -0,69 4 = sangat penting -4 = sangat mengancam

Total Score 1 -12 -3,04


🞄Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan
eksternal pada Tabel seperti dituliskan di atas, hasilnya
dapat dirangkum sebagai berikut:
🞄 1. Skor Total Kekuatan = 2,9
2. Skor Total Kelemahan = –
2,4
Langkah 3 : 🞄 3.
4.Skor
SkorTotal
TotalPeluang
Ancaman ==3,7 -3,04
analisis 🞄Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan
Matrik strateginya memerlukan penegasan dari adanya posisi dalam
kuadran yaitu antara kekuatan dan kelemahan, maupun peluang
SWOT dan ancaman yang kesemuanya digambarkan dalam garis-garis
positif dan negatif. Hal ini mengakibatkan, skor total kekuatan
tetap 2,9, skor total kelemahan menjadi –2,4 sedangkan skor total
peluang 3,7, dan skor total ancaman menjadi –3,04.
🞄 Untuk mencari koordinatnya, dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
🞄Koordinat Analisis Internal
(Skor total Kekuatan – Skor Total Kelemahan) : 2 = ( 2,9 – 2,4 ) : 2 = 0,25
🞄Koordinat Analisis Eksternal
(Skor total Peluang – Skor Total Ancaman) : 2 = (3,7 – 3,04) : 2 = 0,33
🞄 Jadi titik koordinatnya terletak pada (0,25 ; 0,33)
🞄 Berikutnya, hasil koordinat tersebut disajikan pada diagram matrik swot
untuk mengetahui posisi rumah makan
Gambar grafik
matriks
strategi
umum
🞄 Pada gambar diatas terlihat bahwa perusahaan berada pada posisi
kuadran I yang berarti bahwa perusahaan mampu mengambil
keuntungan dari peluang – peluang eksternal yang ada, sehingga
perusahaan akan bersaing menggunakan strategi – strategi bisnis
yang agresif. Adapun bentuk – bentuk strategi yang
digunakan
dapat pada kuadran I ialah sebagai berikut :
🞄Pengembangan pasar
🞄Penetrasi pasar
KESIMPULA 🞄Pengembangan produk
🞄Integrasi kedepan
N
🞄Integrasi kebelakang
🞄Integrasi horizontal
🞄Diversifikasi konsentrik
3. Grup Konsultan Boston
(BCG)
🞄 Analisis BCG merupakan salah satu bentuk analisis yang sering
dipergunakan untuk mengetahui posisi persaingan perusahaan atau
korporat. Analisis ini akan menampilkan posisi kekuatan atau kelemahan
dari masing-masing satuan bisnis unit (SBU).
🞄 Analisis BCG pertama kali diciptakan dan dikembangkan oleh Boston
Consulting Group yang disajikan dalam bentuk matrik. Matrik BCG
Teknik ditampilkan dalam bentuk 4 (empat) kuadran.
🞄 Analisis BCG bertujuan untuk:
Analisis 1. mengembangkan strategi pertumbuhan produk datau SBU dengan dasar
Pembuatan pangsa pasar untuk memfortofoliokan produk atas dasar karakteristik
cash-flow-nya.
Strategi 2. mengembangkan portofolio produk perusahaan atau SBU, sehingga jelas
kekuatan dan kelemahannya.
3. memutuskan apakah perlu meneruskan investasi untuk produk atau SBU
yang tidak menguntungkan.
4. mengalokasikan anggaran pemasaran produk atau SBU
guna memaksimalkan cash-flow jangka panjang.
5. mengukur kinerja manajemen berdasarkan kinerja produk di pasaran.
Gambar 3.
Boston
Consulting
Group
1) Mengidentifikasi unit analisis. Produk atau SBU dapat bersifat tunggal
(individul product/ SBU), untuk segmen pasar tertentu.
2) Mengumpulkan data statistik yang diperlukan untuk analisis :
🞄 data penjualan produk/ SBU untuk setiap tahun (minimal lima tahun
terakhir)
🞄 data penjualan tahun dari kompetitor untuk setiap produk atau SBU
Langkah – 🞄 tingkat pertumbuhan tahunan setiap produk atau SBU
3) Menghitung pangsa pasar relatif. Pangsa pasar relatif dihitung dengan
langkah cara membagi penjualan tahunan produk atau SBU terhadap total
penjualan kompetitor
Analisis 🞄 apabila pangsa pasar = 1, berarti bahwa produk SBU ini
BCG atau
memiliki pangsa pasar sama dengan kompetitor utama;
🞄 apabila pangsa pasar < 1, berarti bahwa produk SBU ini
atau memiliki pangsa pasar lebih kecil dari kompetitor
utama;
🞄 apabila pangsa pasar > 1, berarti bahwa produk SBU ini
atau memiliki pangsa pasar lebih besar dari kompetitor
utama
4) Membuat plot pangsa pasar pada diagram matrik BCG
🞄 masing-masing produk atau SBU dibuatkan plot sesuai dengan
persentase pertumbuhan penjualan (market growt rate) dan
posisi relatif dengan pesaing (market share). Prosentase
pertumbuhan penjualan adalah proyeksi tingkat
Langkah – untuk pasar yang akan dilayani. penjualan
🞄 persentase pertumbuhan penjualan merupakan
langkah indikator relative attractiveness dari pangsa pasar dibagi dengan
Analisis pangsa pasar dari kompetitor yang paling dominan.
🞄 posisi relative competition merupakan perbandingan dasar dari
BCG relative strength dari berbagai bisnis yang berbeda dalam
portofolio bisnis, dalam kaitannya dengan kekuatan masing-
masing posisi di business respective market.
5) Rumusan strategi di setiap kuadran
🞄 Tingkat pertumbuhan pasar pada umumnya dibedakan
berdasarkan klasifikasi tinggi dan rendah. Posisi
relatif kompetisi dibedakan atas dasar pangsa pasar (market
share) antara 1,0 dan 1,5. Posisi tertinggi (hight position) disebut
Langkah – dengan pemimpin pasar (leader market). Posisi
adalah pengikut pasar (follower), penantang pasar (challanger
dibawahnya
langkah market), dan pemain ceruk pasar (nicher market).
Analisis 🞄 Langkah selanjutnya adalah membuat plot dari masing-masing
produk atau SBU ke dalam matrik BCG. Dari ploting produk atau
BCG BCG ini, maka dapat diketahui posisi dari masing-masing produk
atau BCG, dan akhirnya dapat dirumuskan strategi
bisnis selanjutnya.
A. The Star atau Pertumbuhan tinggi/ posisi
persaingan tinggi
🞄Suatu bisnis yang menempati kuadran ini bercirikan atas
posisi pertumbuhan pasar yang sangat cepat dan memperoleh pangsa
yang besar pula, namun di sisi lain posisi persaingan menempati posisi
pasar
yang tinggi.
🞄 kelemahan pada posisi ini, bisnis akan banyak mengeluarkan investasinya
Langkah – guna memberikan jaminan posisi persaingan. Artinya investasi ini sengaja
dipergunakan untuk menginovasi dan memperkuat strateginya guna
langkah mempertahankan posisi persaingan dan memberikan jaminan atas
pertumbuhan profit.
Analisis 🞄 Hanya saja suatu bisnis yang menempati kuadran ini harus hati-hati.
BCG Meskipun cash inflow cukup tinggi, mungkin akan tidak cukup membiayai
tingkat pertumbuhan dan biaya kompetisi yang sangat cepat. Oleh
karenanya, produk atau SBU harus dilihat tingkat product life cycle (PLC)-
nya. Apabila produk atau SBU telah mencapai tingkat, maka perusahaan
harus hati-hati di dalam mengelola risiko kompetisinya. Jangan sampai
investasi yang dikeluarkan tidak sebanding dengan cash
B. Cash Cows atau pertumbuhan
rendah/ posisi persaingan tinggi
🞄 Suatu produk atau SBU yang menempati kuadran ini
menunjukkan bahwa produk atau SBU telah mencapai tingkat
dewasa di dalam PLC. Meskipun tingkat kompetisinya kuat,
namun ini tidak seimbang dengan
Langkah – profitabilitasnya. tingkat Oleh
kondisi
disarankan untuk mengadakan
atau
karenanya, produk
SBU inovasi
ini agar posisinya kembali
langkah berada pada kuadran the Star atau digeser ke kuadran Question
Mark. Inovasi ini dilakukan ketika posisi produk atau SBU sudah
Analisis mengarah ke kuadran ini
BCG
C. Question Mark atau pertumbuhan tinggi/
posisi persaingan rendah
🞄 Bisnis yang menempati kuadran Question Mark bercirikan :
tingkat pertumbuhan relatif tinggi; tingkat persaingan antar
bisnis masih rendah; dan pangsa pasarnya masih relatif rendah.
Posisi ini memberikan kesan bahwa bisnis kurang memiliki
Langkah – jaminan profitabilitas.
🞄 Oleh karenanya strategi yang ditempuh adalah menambah
langkah investasi guna meningkatkan daya saing dan meningkatkan
Analisis tingkat profitabilitasnya. Ini dengan harapan agar posisi produk
atau SBU dapat mengarah ke kuadran the Star. Upaya ini harus
BCG dilakukan dengan hati-hati dengan maksud agar upaya
penambahan investasi harus sebanding dengan peningkatan
profitabilitasnya.
D. The Dog atau pertumbuhan rendah/ posisi
persaingan rendah
🞄 Suatu produk atau SBU yang menempati kuadran the Dog
adalah suatu bisnis yang tidak lagi memiliki harapan lagi untuk
hidup (survive). Artinya bahwa produk atau SBU ini tidak lagi
Langkah – memiliki daya saing yang unggul dan tingkat pertumbuhan yang
lamban. Akibatnya adalah tingkat profitabilitasnya cenderung
langkah menurun, bahkan tidak menutup kemungkinan akan negatif. Ini
disebabkan produk atau SBU tidak lagi memiliki daya tarik dan
Analisis daya saing lagi. Oleh karenanya, strategi yang ditempuh adalah
divestiture, yaitu strategi untuk menutup produk atau SBU dan
BCG melakukan investasi pada produk atau SBU yang masih berada
pada kuadran the Star atau Question Mark
🞄 Perusahaan Anda memiliki lima divisi, masing-masing ditunjukkan
pada tabel berikut beserta informasi pendapatan, laba, pangsa
pasar, dan tingkat pertumbuhan pasar. Pendapatan berkisar
antara 1.000 hingga 5.000. Masing-masing divisi memiliki tingkat
pertumbuhan industri yang positif

Contoh
Kasus BCG

🞄
Hasil diagram
BCG dari
kasus diatas
🞄 Divisi A memiliki volume penjualan terbesar, sehingga ukuran
lingkaran yang mewakili divisi tersebut adalah yang terbesar
dalam Matriks BCG.
🞄 Lingkaran pada Divisi D adalah yang terkecil karena volume
penjualannya adalah yang paling rendah dari seluruh divisi.
🞄 Potongan lingkaran berwarna hijau menunjukkan persentase laba
perusahaan yang dihasilkan oleh setiap divisi.
Kesimpulan ditunjukkan,
Sebagaimana Divisi C menghasilkan persentase laba
tertinggi,
: sedangkan Divisi E menghasilkan persentase laba terendah.
🞄Perhatikan dalam Gambar, bahwa Divisi A
Divisi C ditempatkan
ditempatkanpada posisi pada
“tandaposisi
tanya”,“sapi
Divisiperah”, Divisi D
B ditempatkan
ditempatkan pada posisi “tanda tanya”, dan Divisi E ditempatkan
pada posisi “bintang”,
pada posisi “anjing”
4. Matrik SWOT

🞄 Alat yang dipakai untuk menyusun faktor – faktor strategis


perusahaan adalah matriks SWOT. Matrik ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Teknik 🞄Matriks ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif
Analisis strategis, yaitu :
Pembuatan 1. Strategi SO

Strategi 2. Strategi ST
3. Strategi
WO
4. Strategi WT
Gambar 4
Matriks
SWOT
Terdapat delapan langkah dalam membentuk sebuah
Matriks SWOT:
1. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.
2. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan.
Langkah – 3. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan.
4. Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan.
langkah 5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal,
Analisis dan
catat hasilnya pada sel Strategi SO.
Matriks 6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan
SWOT catat hasilnya pada sel Strategi WO.
7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan
catat hasilnya pada sel Strategi ST.
8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal,
dan catat hasilnya pada sel Strategi WT.
Contoh
penerapan
Matriks
SWOT
Contoh
penerapan
Matriks
SWOT
🞄 perhatikan bahwa faktor-faktor utama maupun strategi diupayakan
sebisa mungkin untuk dinyatakan secara kuantitatif. Hal ini penting.
Misalnya, terkait Strategi SO nomor 2 dan Strategi ST nomor 1, jika
seorang analis sekadar mengatakan, “menambah karyawan jasa
reparasi baru”, pembaca mungkin akan berpikir bahwa dibutuhkan 20
karyawan jasa reparasi baru. Padahal, dalam kenyataannya yang
Catatan dibutuhkan hanya dua karyawan. Sebisa mungkin, dalam menyatakan
faktor dan strategi harus spesifik.
Khusus Untuk 🞄 Penting juga untuk menuliskan simbol (S1, O2, dsb) setelah setiap
strategi dalam Matriks SWOT. Simbol ini menunjukkan dasar
Analisis pemikiran untuk setiap strategi. Strategi tidak muncul dari
kekosongan. Perhatikan pada Figur, bagaimana simbol-simbol
Matriks tersebut menunjukkan faktor-faktor yang disesuaikan untuk
merumuskan strategi yang diinginkan. Sebagai contoh, perhatikan
SWOT untuk Strategi WO nomor 1 dan Strategi ST nomor 2, bahwa toko
komputer tersebut perlu “membeli lahan untuk membangun toko
baru” karena Highway 34 yang baru akan membuat lokasi toko lama
menjadi tidak begitu menguntungkan lagi. Simbol W2 dan O2 serta S8
dan T3 dalam Figur mengindikasikan proses pencocokan ini.
5. Analisis Daur Kehidupan
Produk (Product Life
Cycle)
🞄 PLC adalah suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk
sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar.
Konsep ini dipopulerkan oleh Theodore Levitt (1978)
🞄Suatu produk dikatakan memiliki siklus hidup, didasari
kenyataan bahwa:
oleh
Lanjutan 1. Produk memiliki umur yang terbatas,
Point 5..... 2. Penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbeda,
masing-masing memberikan tantangan, peluang, dan masalah
yang berbeda bagi penjual
3. Laba naik dan turun pada berbagai tahap siklus hidup produk
4. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan,
manufaktur, pembelian, dan sumber daya manusia yang
berbeda dalam tiap tahap siklus hidup produk
5. Analisis Daur Kehidupan
Produk (Product Life
Cycle)
🞄Membagi siklus kehidupan produk kedalam empat tahapan yaitu:

🞄 Tahap perkenalan (Introduction): pada tahap ini keuntungan masih


negatif karena biaya promosi yang tinggi. Strategi yang cocok adalah
Teknik Fokus Differensiasi
🞄 Tahap Pertumbuhan (Growth): pada tahapan ini penjualan
Analisis meningkat dengan cepat dan keuntungan maksimal: Strategi yang
cocok adalah differensiasi produk
Pembuatan 🞄 Tahap Dewasa (Maturity): Pada tahap ini penjualan mencapai
Strategi maksimal kemudian mulai menurun karena munculnya perusahaan
saingan. Strategi yang digunakan adalah Strategi kepemimpinan
biaya menyeluruh dan differensiasi produk
🞄 Tahap menurun (Decline): pada tahap ini penjualan dan keuntungan
menurun dan akhirnya produk ditarik dari pasar. Strategi yang cocok
adalah kepemimpinan biaya menyeluruh
Gambar 5.
Product
Life Cycle
🞄 kasus: memasarkan produk baru Perusahaan X, ingin memasarkan
Contoh produk baru dengan nama dagang SUKSES MULIA. Anda sebagai
manajer pemasaran diminta untuk memasarkan produk SUKSES
Kasus PLC MULIA tersebut. Bagaimana strategi pemasaran yang anda
lakukan terhadap produk SUKSES MULIA tsb?
Part
10 :
Business
Plan
Sub bahasan :

1. Komponen business plan

2. Penerapan business plan

3. Model 7 S dari Kinsey


Rencana bisnis adalah kumpulan dari dokumen mengenai:
🞄Pernyataan Visi dan Misi perususahaan
🞄Analisis Lingkungan internal dan eksternal
🞄Tujuan dan Sasaran perusahaan
🞄Strategi pencapaian tujuan perusahaan
🞄 Dokumen tersebut harus disetujui dan ditandatangani oleh pimpinan
perusahaan baru bisa diterapkan.
🞄Tahapan penerapan Rencana Bisnis mencakup ahapan penyesuaian
pada tiga sistem utama dalam perusahaan yaitu:
1.Sistem teknis (The Technical System)
2.Sistem nanajerial ( The Managerial System)
3.Sistem Budaya (The Cultural System)
🞄 Alat analisa yang dapat digunakan dalam penerapan rencana bisnis
dikenal sebagai The Sevens S factors yaitu: Staff, System, Structure,
Skills, Strategy, Style and Share value.
🞄 Perubahan pada salah satu faktor harus diikuti dengan perubahan
pada faktor lainnya.
Model
The 7 S
dari
Mc.Kinsey
The Analitical: The Enterpreneur:
1. Konsern pada pencapaian 1. Lebih berorientasi kekuasaan
2. Keputusan berdasar logika 2. Menetapkan posisi berdasar
Penc 3. Menekankan rencana rinci ketrampilan
a 4. Menggunakan analisa 3. Berpikir secara konseptual untuk
paian kuantitatif jangka panjang
tinggi 4. Mengagumi teknologi dan
metode
baru
Model
Model Gaya The Administrator: The Assertive:
1. Kurang memberi perhatian 1. Memberii perhatian pada
Manajemen Penca
pada pencapaian dan
kekuasaan
pengendalian personal
2. Lebih terbuka pada komplik dan
p aian 2. Low Profil, dan Kurang komprontasi
rendah inovatif 3. Pengambilan keputusan berdasarkan
3. Menghindari komplik dan argumentasi yang dominan
resiko

Kekuasaan Rendah Kekuasaan Tinggi


🞄 1. kasus BCG : Berikut contoh analisis pada pangsa pasar relatif
yang lebih tinggi dari 100% dan dengan pertumbuhan pasar yang
negatif. Perhatikan bahwa contoh berikut berbeda dengan contoh
sebelumnya

Tugas
1 :
Sifatnya
Individu
🞄Buatlah : gmbar analisis BCGnya dan berikanlah kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai