Anda di halaman 1dari 63

Endang Kustiowati

Dept. of Neurology
Diponegoro University - Dr. Kariadi Hospital
Semarang
Endang Kustiowati

PENDAHULUAN

Masalah Penting
dilihat dari Sudut :
EPILEPSI -Kedokteran
-Psikologik &Sosial
Endang Kustiowati

Pendahuluan

• Epilepsi : gangguan neurologik kronis yang


sering dijumpai.
• Sebagian besar orang didiagnosa epilepsi krn
mengalami bangkitan berulang, berlangsung
hanya beberapa detik atau beberapa menit.
• Memberikan dampak terhadap masalah
pekerjaan, pendidikan dan kehidupan
dimasyarakat.
• Masih adanya mitos dan persepsi negatif,
sehingga menambah kesan prognosis buruk.
Endang Kustiowati

Pendahuluan
• Kebanyakan terjadi pada masa anak-anak
• 70 % penderita epilepsi kejadian awal terjadi
pada usia 2 dekade pertama kehidupan

• Dapat mengenai siapapun ,pria maupun wanita


dan semua lapisan masyarakat atau bangsa.

• Diagnosis epilepsi kadang tidak mudah, sehingga


memerlukan pemahaman & penatalaksanaan
yang lebih mendalam.
Endang Kustiowati

Penting untuk diketahui

Pemahaman mengenai:
- definisi epilepsi
- bangkitan epilepsi dan
- sindroma epilepsi
mutlak perlu agar persepsi sama,
sehingga penanganan epilepsi optimal
Endang Kustiowati

Bagaimana Otak Bekerja ?

• Otak tersusun dari ber juta-juta – miliar


sel saraf / neuron-neuron
• Fungsi neuron : mengirim impuls listrik,
dari neuron yang satu ke neuron
berikutnya, dengan bantuan penghantar
kimiawi (neurotransmitter) melalui sinaps
neuron.

• Impuls yang normal menjalar secara


teratur  menghasilkan hasil yang normal
pula
Endang Kustiowati

Bagaimana Otak Bekerja ? (2)

• Kadangkala neuron ada kecenderungan untuk


mengirim impuls secara berlebihan, sehingga
otak harus mempunyai sistem yang berfungsi
untuk menahan kecenderungan tersebut

• Diketahui bahwa terdapat sistem neuron yang


berfungsi untuk stimulasi atau inhibisi
• Contoh neurotransmitter stimulasi : glutamat
neurotransmitter inhibisi : GABA
(gamma-aminobutyiric acid)
Sinaps, dimana impuls menjalar dari sel yang satu ke sel berikutnya dengan
bantuan penghantar kimiawi (=neurotransmitter)
Sinaps, dimana impuls menjalar dari sel yang satu ke sel berikutnya dengan
bantuan penghantar kimiawi (=neurotransmitter)

Dendrit

Badan sel

Selubung mielin

Akson

www.epilepsy.com
Endang Kustiowati

Apa Yang Terjadi Dalam Otak Saat


Serangan Epilepsi Terjadi ?

• Epilepsi timbul bila penjalaran impuls dalam


otak terjadi secara mendadak, berlebihan
serta tidak dalam pola yang normal

• Penjalaran abnormal dapat terjadi pada


seluruh daerah otak atau daerah otak
tertentu saja  macam-macam bangkitan
Endang Kustiowati

Apa Yang Terjadi Dalam Otak Saat


Serangan Epilepsi Terjadi ? (2)

Penyebab yang pasti belum jelas diketahui,


namun ada 2 faktor yang kemungkinan :
1. GABA
• Bila neuron-neuron inhibisi tidak bekerja
sebagaimana mestinya
• Terjadi saat konsentrasi GABA tidak normal
• Diduga jumlah GABA pada otak penderita epilepsi
sangat sedikit
Endang Kustiowati

Apa Yang Terjadi Dalam Otak Saat


Serangan Epilepsi Terjadi ? (3)

2.Glutamat
• Bila neuron-neuron stimulasi bekerja
terlalu kuat
• Terjadi saat konsentrasi glutamat dalam
otak terlalu tinggi
• Penyebabnya belum jelas diketahui
• Penelitian membuktikan bahwa obat
dengan sifat antagonis-glutamat dapat
mencegah bangkitan epileptik
GABA
Glutamat
Endang Kustiowati

Siapa Yang Dapat Mengalami


Bangkitan Epilepsi ?

• Semua orang dapat mengalami bangkitan


epilepsi
• Ada faktor pencetus : stres berlebihan,
kurang tidur, alkoholik
• Ambang kejang berbeda-beda, berubah-ubah
dan tidak dapat diukur, kemungkinan
tergantung faktor keturunan atau faktor
lainnya
• Jadi setiap otak normal dapat mengalami
bangkitan epileptik  tergantung ambang
kejangnya
Endang Kustiowati

DEFINISI
Pokdi Epilepsi PERDOSSI 2011

Suatu keadaan yg ditandai oleh bangkitan


berulang (epileptic seizures) akibat lepas
muatan listrik abnormal dan berlebihan di
neuron-neuron otak secara paroksismal, dan
disebabkan oleh berbagai etiologi,bukan
disebabkan oleh penyakit otak akut
(unprovoked)
Endang Kustiowati

DEFINISI
Pokdi Epilepsi PERDOSSI 2011

manifestasi klinik yang disebabkan oleh listrik


sekelompok selotakyang berlangsung secara
mendadakdan sementara dengan bentuk
perubahan perilaku yang serupa ( stereotipik)
disertai atau tanpa perubahan kesadaran,
gangguan motorik, sensorik,otonom, ataupun
psikik
Endang Kustiowati

Definisi

• Sindrom epilepsi adalah sekumpulan


gejala dan tanda klinik epilepsi yang terjadi
secara bersama-sama yang berhubungan
dengan etiologi, umur awitan (onset), jenis
bangkitan, faktor pencetus, berat dan
kronisitas,siklusdiurnaldan sirkadian dan
respon terhadap pengobatan

Panayiotopoulos CP. General Aspects on The Diagnosis of Epileptic Seizures`and Eileptic


Syndromes in A Clinical Guide to Epileptic sybdrome and their Treatment. Based on the
new ILAE diagnostic cheme. Oxfordshire: Blandon Medical Publishing, 2002;
Endang Kustiowati

Diagnosis
• Diagnosis epilepsi ditegakkan atas dasar adanya
gejala dan tanda klinik dalam bentuk bangkitan
epilepsi berulang (minimum 2 kali) yang ditunjang
oleh gambaran epileptiform pada EEG.
• Bilamana dalam waktu 24 jam terjadi beberapa kali
bangkitan, maka ini bukan suatu epilepsi tetapi suatu
”single seizure”
Endang Kustiowati

- Bagian penting dalam proses diagnosa


- Klasifikasi bangkitan epilepsi (1981) penting
untuk rujukan, investigasi, pemilihan OAE

- Klasifikasi sindroma epilepsi (1989) penting


untuk menentukan prognosis, respons terhadap
OAE, keperluan brain imaging

19
Klasifikasi Bangkitan Epilepsi

Bangkitan Parsial Bangkitan Umum Bangkitan Tidak


Terklasifikasi

Bangkitan Parsial
Sederhana Bangkitan lena
Manifestasi motorik (absence seizures)

Manifestasi sensorik
Bangkitan
Manifestasi autonomik
mioklonik
Manifestasi psikik
Bangkitan
Bangkitan Parsial klonik
Kompleks
Bangkitan
Parsial sederhana diikuti gangguan
tonik
kesadaran
Epilepsia 1981: 22 : 489-501

Dari awal dgn gangguan kesadaran Bangkitan


atonik / astatik

Bangkitan Parsial yang menjadi Bangkitan


Umum Sekunder tonik – klonik
KLASIFIKASI FAKTOR PENYEBAB

• Epilepsi Primer / Idiopatik (70%).


* Etiologi tidak diketahui.
* Dugaan gangguan keseimbangan kimiawi
sel- sel otak.(Neurotransmiter)
* Faktor genetik/diturunkan /ambang kejang
rendah, 2-8%
• Epilepsi Sekunder / Simptomatis (30%).
* Etiologi dapat ditentukan/diduga.
* Kelainan bawaan pada otak, dll.
* Trauma kepala, tumor otak, stroke,
infeksi otak.
GAMBARAN KLINIK

A. SERANGAN UMUM
Sejak awal serangan:
* Kedua hemisfer terlibat simultan.
* Tanpa fokus.
* Kesadaran menurun.
* Bilateral / Simetris.
* Gejala Autonomik.
Endang Kustiowati

KEPENTINGAN KLASIFIKASI

Penting untuk membedakan epilepsi umum


(IGE) dengan epilepsi fokal karena akan
mempengaruhi :
• Terapi
• Pemeriksaan penunjang untuk menentukan
etiologi
• Prognosis
Endang Kustiowati

- Bangkitan Epileptic : kejadian klinis


- Bentuk Bangkitan tergantung :
- lokasi onset di otak
- pola penyebaran
- maturitas otak
- siklus bangun-tidur
- proses penyakit otak yang ada
- medikasi, dll

25
Endang Kustiowati

Bangkitan dapat mempengaruhi fungsi :

Sensoris
Motoris
Auditoris
Kognisi
Tingkah laku
26
Endang Kustiowati

PASIEN
DOKTER
DATANG 1X

•DAPAT MENDIAGNOSA DENGAN TEPAT


•MENENTUKAN KLASIFIKASI / TIPE BANGKITAN
•MENCARI FAKTOR ETIOLOGIS
Endang Kustiowati

• Langkah pertama : memastikan apakah kejadian


yang bersifat paroksismal menunjukan bangkitan
epilepsi atau bukan epilepsi
• Langkah kedua: apabila benar – benar terdapat
bangkitan epilepsi, maka tentukanlah bangkitan yang
ada termasuk bangkitan apa (lihat klasifikasi)
• Langkah ketiga : pastikan sindrom epilepsi apa yang
ditunjukan oleh bangkitan tadi, atau epilepsi apa yang
diderita oleh pasien, dan tentukan etiologinya.
LANGKAH PERTAMA
Endang Kustiowati

Langkah-langkah menuju diagnosis tepat :

1. Kenali berbagai bentuk bangkitan epilepsi


2. Riwayat bangkitan pasien atau saksi mata
(suami, istri, teman dll)
3. Pahami beberapa kesulitan utk mencapai
diagnosis tegas dari bangkitan yg atipikal,
data-data riwayat tidak adekuat, manifestasi
gejala yg tumpang tindih.
Endang Kustiowati

• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik dan neurologik
• Pemeriksaan penunjang :
- EEG
- Brain imaging : CT-scan /MRI Otak
- Px.Lab
Endang Kustiowati

Anamnesis :
• Pola / Bentuk bangkitan
• Lama bangkitan
• Gejala sebelum, selama dan pasca bangkitan
• Frekuensi bangkitan
• Faktor pencetus
• Ada / tidak adanya penyakit lain yang diderita sekarang
• Usia pada saat terjadinya bangkitan pertama
• Riwayat pada saat dalam kandungan, kelahiran dan
perkembangan bayi / anak
• Riwayat terapi epilepsi sebelumnya
• Riwayat penyakit epilepsi dalam keluarga
Endang Kustiowati

Pemeriksaan Fisik Umum dan


Neurologik
Melihat adanya tanda-tanda dari gangguan yang
berhubungan dengan epilepsi, seperti :
• Trauma kepala
• Infeksi telinga atau sinus
• Gangguan kongenital
• Gangguan neurologik fokal atau difus
• Kecanduan alkohol atau obat terlarang
• Kanker
Endang Kustiowati

- Menggambarkan keadaan otak disaat


perekaman
- Tidak dapat menggambarkan keadaan otak
diluar saat perekaman

34
Endang Kustiowati

PEMERIKSAAN EPILEPSI

- single EEG : 29-38%


- 5x ulangan EEG : 59-77%
- Dapat menangkap gel. Epil pada 1,8-4%
penderita normal
- spesifisitas : 96 %
- sensitifitas : minimal 29% meningkat s/d
77% pada ulangan EEG
35
36
37
Endang Kustiowati

Dampak Kesalahan diagnosis

Problem medis yg luar biasa

Reaksi bertolak belakang

Kesalahan terapi OAE pd Orang bukan Dengan


Epilepsi.

ODE didiagnosis dg migrain, sinkop, serangan


psikogenik, gangguan tidur dll.
Endang Kustiowati

Salah diagnosis biasanya


disebabkan oleh karena:
• anamnesis yang kurang teliti,adanya riwayat
epilepsi pada keluarga
• Adanya riwayat kejang demam sebelumnya,
EEG abnormal
• Salah interprestasi bentuk serangan
• Adanya inkontinens misalnya ngompol setelah
serangan.
LANGKAH KEDUA
Endang Kustiowati

KLASIFIKASI
Bangkitan Fokal Bangkitan Umum
(sinonim = parsial) (sinonim = bilateral)
bangkitan yang bangkitan yang memiliki
memiliki semiologi semiologi awal
awal yang menunjukkan
menunjukkan aktivasi keterlibatan aktivasi
hanya satu bagian dari dari kedua belahan
satu belahan otak. otak.

The Epilepsies: Seizures, Syndromes and Management.


Panayiotopoulos CP, 2010
Keadaan otak pada bangkitan parsial. Letupan epileptik berada pada satu lokasi di otak
Keadaan otak saat bangkitan umum.
Letupan epileptik menjalar ke seluruh daerah otak
Keadaan otak saat bangkitan umum sekunder. Letupan listrik abnormal sangat hebat
sehingga akhirnya menyebar ke seluruh bagian otak, menghasilkan bangkitan umum
LANGKAH KETIGA
Endang Kustiowati

Penyebab Epilepsi
Symptomatik 20%
Pada anak : Cryptogenic 50%,
Idiopatik 30%

Symptomatik 55%
Pada dewasa : Cryptogenic /
Idiopatik 30%

Shih-Hui LIM
Epidemiology and etiology of seizures and epilepsy in the elderly in Asia, 2004
Endang Kustiowati

Penyebab Epilepsi

 Penyakit pembuluh darah otak


 Neoplasma SSP
 Kelainan Kongenital SSP
 Trauma
 Infeksi SSP
 Ensefalopati iskemik, asfiksia lahir, perdarahan
intraventrikuler, piridoksin dependensi
 Lain lain

Hauser WA & Hesdorfer DC, 1990.


Primary - Idiopathic

Cerebrovascular

CNS Neoplasma
5% 4% 4% 4%
3%
2%
1%
Congenital CNS
Malformation
Trauma

CNS Infection

77% Other known

Birth asphyxia
Endang Kustiowati

Faktor Resiko Epilepsi :


Masa Anak-anak (onset awal) 
 Kejang Deman
 Faktor resiko Prenatal dan perinatal (Usia ibu saat melahirkan,
toxemia pada kehamilan, Kelahiran prematur)
 Penyebab Postnatal ( Cedera Otak, vaksinasi,ADHD)

Epilepsi pada Dewasa 


 Trauma kepala
 Infeksi SSP
 Keganasan SSP
 Multiple sclerosis
 Penyakit Occlusive Cerebrovascular
 Alkohol
• DIAGNOSIS BANDING
* Sinkop.
* Serangan iskemik sepintas (TIA)
* Serangan psikogenik.
* Serangan panik.
* Iskemik vertebrobasiler.
* Pusing & Vertigo.
* Gangguan tidur.
* Hipoglikemi.
Endang Kustiowati

• Sinkop adalah kehilangan kesadaran mendadak


akibat kurangnya aliran darah ke otak.
• Penyebab sinkop bermacam-macam, tetapi
pada garis besarnya disebabkan oleh :
1) refleks vascular abnormal menyebabkan
asistole atau hipotensi
2) kegagalan refleks simpatetik menyebabkan
hipotensi berat
3) penyakit jantung
SINKOP SEIZURE
Berkeringat dan nausea sering Jarang
Aura sering Jarang
Gejala unilateral jarang sering
Sianosis jarang Sering
Pencetus (posisi,emosi) sering jarang
Durasi kehilangan kesadaran <20dtk >60dtk
Gerakan Beberapa klonik /myoklonik jerk Fase tonik / klonik,
Durasi>1menit,unilateral jerking
Automatism Kadang-kadang Sering ( pada parsial kompleks
dan secondary generalized)

Lidah tergigit jarang Kadang-kadang


Hipersalivasi jarang Sering
EEG(saat kejadian) Perlambatan non spesifik Pola EEG iktal
Setelah kejadian
disorientasi Jarang (<30dtk) Sering(bbrp menit atau lebih)

Myalgia jarang sering


Peningkatan CK jarang Sering (terutama setelah 12-24
jam)
EEG normal Epileptiform discharge
The Epilepsies: Seizures, Syndromes and Management.
Panayiotopoulos CP, 2010
Endang Kustiowati

Narcolepsi
• Narcolepsi merupakan keinginan tidur yang tidak
terkendali dan berulang dan kehilangan tonus otot
ekstremitas. Bersifat familial dan penyebabnya tidak
diketahui.
Kelainan psikiatrik
• Kelainan psikiatrik yang sering disalah diagnosis
sebagai epilepsi ada 2 macam, yaitu manifestasi
psikiatri akut dan serangan pseudoepileptik.
Epilepsi Psikogenik
Pencetus Tidak biasa Biasanya emosi
Suasana Saat tidur / sendirian Biasanya ketika bersama banyak
orang, jarang waktu tidur
Prodroma Jarang Sering
Awal Mendadak, aura +/- Berangsur dengan meningkatnya
emosi
Jeritan pada Sering Jarang
awal
Inkontinansia Sering Tidak terjadi
Lidah tergigit Sering Jarang
Cedera Sering Jarang
Vokalisasi Hanya saat autmatisme Biasa selama serangan
Fenomena Stereotip Bervariasi
motorik
Kesadaran Menurun Normal
Pengekangan Tidak berpengaruh Melawan, kadang-kadang
menghentikan serangan
Durasi Pendek Dapat memanjang
Post ictal Pendek (automatisme Berangsur, seringkali dengan emosi,
memanjang) Bingung seringkali siuman tanpa rasa bingung
mengantuk, tidur
Endang Kustiowati

Dalam penanganan pasien


epilepsi perlu diperhatikan :
- Aspek yang mencakup pengobatan
- Pembinaan pasien dalam keluarga
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Olahraga
Endang Kustiowati

KEGAGALAN DALAM TERAPI :

-Pendekatan Dokter yang tidak atau kurang tepat


-Ketidaktaatan pasien minum obat atau berobat
-Salah diagnosa
-Pilihan OAE atau dosis yang kurang tepat
-Faktor-faktor yang mencetuskan serangan
Endang Kustiowati

Tujuan Akhir :
-Mencegah terjadinya serangan berulang
-Penyandang epilepsi dapat hidup bahagia dan
berguna dalam masyarakat

Anda mungkin juga menyukai