Anda di halaman 1dari 15

PPh Pasal 4 (2)

ANGGOTA KELOMPOK

Hidayatus Sofa Nadia Ayu Febrinia Ega Gita Ovanti

0519024281 0519024311 0519024771

Idasari Nur Khasanah Rio Eka Pratama

0519025571 0519025361
PENGERTIAN PPH PASAL 4 (2)

PPh pasal 4 (2) atau disebut juga PPh final adalah pajak yang dikenakan
pada wajib pajak badan maupun wajib pajak pribadi atas beberapa jenis
penghasilan yang mereka dapatkan dan pemotongan pajaknya bersifat
final.
KARAKTERISTIK PPH PASAL 4 (2)

01 Semua usaha
memilki laba
dianggap
02 Laba kotor atau margin laba
sudah ditentukan

Pengenaannya di atur dengan


03 Umumnya tidak menggunakan
tarif progesif 04 atau berdasarkan PP atau
Peraturan Pemerintah
PIHAK-PIHAK PEMOTONG PPH PASAL 4 (2)

Koperasi Penyelenggara Kegiatan

Otoritas Bursa Bendaharawan


OBJEK PPH PASAL 4 AYAT 2
1. BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN Tarif 20%

Contoh Soal :
Aditya menyimpan uang di Bank ABC dalam bentuk deposito sebesar Rp100.000.000 dengan tingkat bunga
12% per tahun. Atas deposito tersebut, Aditya menerima bunga setiap bulan sebesar Rp1.000.000. Berapa
besaran pajak yang harus dibayarkan atas bunga deposito Aditya?

Jawab:
PPh Pasal 4 ayat 2 yang dipotong Bank ABC adalah 20% x Rp1.000.000 = Rp200.000
Pajak deposito per tahun = Rp200.000 x 12 bulan = Rp2.400.000
2. HADIAH UNDIAN Tarif 25%

Contoh Soal :
PT. BPR Samudera Jaya Sakti pada bulan Juli 2021 mengadakan undian dengan hadiah senilai Rp.
100.000.000. undian tersebut dimenangkan oleh Bilqis. PT. BPR Samudera Jaya Sakti mempunyai
kewajiban memotong PPh Pasal 4 ayat 2 atas hadiah undian tersebut. PT. BPR Samudera Jaya Sakti wajib
memberikan bukti pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 atas Hadiah Undian kepada Samijo Wirto Wardoyo.
Berapa pungutan PPh pasal 4 ayat 2 atas undian hadiah?

Jawab:
Pajak pph pasal 4 ayat 2 = Rp 100.000.000 x 25% = Rp 25.000.000
Maka besaran pajak yg harus dibayarkan yaitu senilai Rp 25.000.000dan, uang tunai yg dapat Bilqis terima
dari undian tsb yaitu sebesar Rp 75.000.000
3. JASA KONTRUKSI Tarif 2% - 6%

Contoh Soal:
PT. ABC (Wapu) mengadakan kontrak dengan PT. X untuk pembangunan kantin, Nilai Kontrak sebesar Rp.
550.000.000,-termasuk PPN.

Jawab:
Nilai Kontrak Rp 550.000.000,-
PPN 10/110 x Rp 550.000.000,- Rp 50.000 .000.-
Dasar pengenaan pajak Rp 500.000.000,-
PPh Pasal 4 (2)
2 % x Rp 500.000.000,- Rp 10.000.000,-

PT ABC bayar kepada ybs Rp. 540.000.000,00,-


PT.ABC setor ke Bank persepsi atau Kantor Pos
PPh Pasal 4 (2) Rp. 10.000.000,00,-
4. SPN
Tarif 20%
(SURAT PEMBENDAHRAAN NEGARA)

Contoh Soal :
Pada tanggal 1 Mei 2008, Pemerintah A (emiten) menerbitkan Surat Perbendaharaan Negara sebagai berikut:Nilai
nominal Rp 100.000.000,00.Jangka waktu SPN 12 bulan (jatuh tempo tanggal 1 Mei 2009).PT D (investor) pada
saat penerbitan perdana membeli SPN dengan harga Rp 94.000.000,00.PT D tetap memegang SPN tersebut hingga
saat jatuh tempo.

Jawab :
Diskonto : Rp 100.000.000,00 - Rp 94.000.000,00 =    Rp 6.000.000,00
PPh Final/ PPh 4 (2) : 20% x Rp 6.000.000,00 = Rp 1.200.000,00
5. SEWA TANAH DAN BANGUNAN Tarif 10%

Contoh Soal :
Perusahaan Pratama membayar harga sewa kantor ke PKP sebesar Rp20.000.000 per tahun,
maka tarif PPh sewa gedung kantor adalah

Jawab:
PPh Pasal 4 ayat (2)
10 % x Rp20.000.000 = Rp2.000.000,-

Sementara pihak PKP sebagai pemilik bangunan / tanah PPN dengan besaran :
10% x Rp20.000.000 = Rp 2.000.000

Maka keseluruhan biaya sewa per tahun yang harus dibayarkan oleh penyewa gedung adalah :
Biaya Sewa + PPN – PPh Pasal 4 ayat (2):
Rp20.000.000 + Rp2.000.000-Rp2 .000.000 =Rp20.000.000
6. PENGALIHAN HAK ATAS TANAH ATAU BANGUNAN Tarif 2,5%

Contoh Soal :
Pada tanggal 12 Agustus 2015, Rahmat membeli 1 unit rumah dari developer PT. Griya Persada seharga
Rp800.000.000 secara tunai. Antara PT. Griya Persada dengan Rahmat belum dilakukan penandatanganan Akta
Jual Beli (AJB) karena sertifikat rumah tersebut masih dalam proses pemecahan sehingga dilakukan terlebih
dahulu dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) antara PT. Griya Persada sebagai penjual dan Rahmat
sebagai pembeli. Sertifikat rumah tersebut masih atas nama PT. Griya Persada. Sebelum dilakukan AJB antara
PT. Griya Persada dengan Rahmat, rumah tersebut oleh Rahmat dijual kepada Indra Aji, sehingga akibat
transaksi tersebut nama penjual dan pembeli yang tercantum dalam PPJB rumah tersebut menjadi PT. Griya
Persada sebagai penjual dan Indra Aji sebagai pembeli. Bagaimana penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal
4 ayat (2) atas pengalihan rumah tersebut?

Jawab:
PPh Pasal 4 ayat (2) yang dipotong oleh PT. Griya Persada dalam kasus ini yaitu sebesar:
2,5% x Rp800.000.000 = Rp20.000.000.
7. PENJUALAN SAHAM DI BURSA EFEK Tarif 0,1%

Contoh Soal :

PT. Cakrawala memiliki 10% kepemilikan dari PT. Mulia Utama. Seluruh penjualan saham dari
PT. Mulia Utama dilakukan di bursa efek Indonesia. bila keseluruhan lembar saham PT. Mulia
Utama yang beredar di publik adalah 10.000 lembar. hitunglah berapa pajak yang harus dikenakan
bila PT. Cakrawala menjual seluh sahamnya dengan harga Rp4.000/lembar di bursa efek
Indonesia?

Jawab:
PPh pasal 4 (2) = 0,1% x 10.000 x Rp 4000 = Rp40.000
8. PENGHASILAN BERUPA BUNGA OBLIGASI Tarif 15%

Contoh Soal :

Pada tanggal 1 Juli 2011, PT ABC (emiten) menerbitkan obligasi dengan kupon (interest bearing bond)
dengan nilai nominal Rp10.000.000 per lembar. Jangka waktu Obligasi 5 tahun (jatuh tempo tanggal 1 Juli
2016). Bunga tetap sebesar 16% per tahun, jatuh tempo bunga setiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember.
Penerbitan perdana tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT MNO (investor) pada saat penerbitan perdana
membeli 10 lembar Obligasi dengan harga di bawah nilai nominal (at discount) dengan harga Rp9.000.000
per lembar. Berapa besaran pajak yang harus dibayarkan atas bunga obligasi tersebut?

Jawab:
Bunga = (6/12 x 16% x Rp10.000.000) x 10 lembar = Rp8.000.000
PPh Pasal 4 ayat 2 = 15% x Rp8.000.000 = Rp1.200.000
Thanks You

Anda mungkin juga menyukai