Januari 2022
MAKSUD DAN TUJUAN
2
TOPIK BAHASAN
3
Ruang Lingkup Perpajakan
Verifikasi
Penghitungan
Monitoring
Pajak
Ruang
Lingkup
Perpajakan
Pemungutan/
Pelaporan
Pemotongan
Pajak Pajak
Penyetoran
Pajak
4
Jenis Perpajakan PT Taspen (Persero)
Pajak
yang diterima/ diperoleh BUMN) dgn nominal diatas
orang pribadi Rp10.000.000 (sblm PPN)
5
PPh Pasal 21/26
6
PPh Pasal 21/26
5% x 60.000.000 = 2.500.000
15% x 190.000.000 = 30.000.000
>Rp 60 juta s.d. Rp 250 juta 15% 25% x 250.000.000 = 62.500.000
30% x 4.500.000.000 = 1.350.000.000
35% x 1.000.000.000 = 350.000.000
Jumlah Pajak Terutang = 1.794.000.000
>Rp 250 juta s.d. Rp 500 juta 25%
Ph BRUTO(>7jt) – PTKP
8
Contoh PPh Pasal 21/26
Pemotongan PPh Pasal 21 Tidak Final atas Imbalan Kepada Peserta Kegiatan
9
Contoh PPh Pasal 21/26
Pemotongan PPh Pasal 21 Tidak Final atas Imbalan Kepada Bukan Pegawai yang Menerima
Penghasilan yang Tidak Bersifat Berkesinambungan
10
SPT Induk dan e-Billing PPh Pasal 21/26
11
PPh Pasal 22
(PMK 107/PMK.010/2015 jo PMK 34/PMK.010/2017)
13
Contoh PPh Pasal 22
PT ELEKTRONIK PT ELEKTRONIK
MAJU MAJU
Pemungutan PPh Pasal 22 atas Pembelian Barang Oleh Bendaharawan/Badan tertentu yang ditunjuk
14
Contoh PPh Pasal 22
PT Kaos
Taspen Ambon akan melakukan Membeli kaos dari PT Kaos PT Kaos mendapatkan penghasilan
gerak jalan bersama Pemda untuk seragam gerak jalan Rp14.000.000 (sblm PPN) atas
pembelian barang oleh Taspen
Tidak dilakukan Pemungutan PPh Pasal 22 karena tidak Berkenaan dengan pembayaran atas pembelian
barang dan/atau bahan-bahan untuk keperluan kegiatan usahanya.
Tetapi tetap dilakukan Pemungutan PPN Penyerahan BKP apabila PT Kaos merupakan Pengusaha Kena
Pajak (PKP)
15
SPT Induk dan e-Billing PPh Pasal 22
16
PPh Pasal 23/26
(PMK 141/PMK.03/2015)
17
Contoh PPh Pasal 23/26
Kontrak dengan PT PKS untuk Mendapatkan tagihan dari PT PT PKS mendapatkan penghasilan dari Taspen
jasa outsourching PKS awal bulan Rp 15.000.000, terdiri dari Upah Pekerja Rp
10.000.000 Jasa Outsourching Rp 5.000.000
Pemotongan PPh Pasal 23 atas Jasa Lain - Jasa Penyedia Tenaga Kerja dan/atau Tenaga
Ahli (outsourcing services)
18
Contoh PPh Pasal 23/26
Pemotongan PPh Pasal 23 atas Sewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
19
SPT Induk dan e-Billing PPh Pasal 23/26
20
PPh Pasal 4 (2)
2%
Yg memiliki
Kualifikasi Usaha
Hadiah Undian Kecil
Tarif : 25% 3%
Yg memiliki
Kualifikasi Usaha
Jasa Menengah/Besar
Pelaksanaan
4%
Sewa Tanah
Yg tidak memiliki
dan/bangunan Kualifikasi Usaha
Jasa Konstruksi
Tarif : 10%
4%
Jasa Yg memiliki
Perencanaan & Kualifikasi Usaha
Vendor terdaftar Pengawasan
sebagai WP PP 23 6%
Tarif : 0,5% Yg tidak memiliki
Kualifikasi Usaha
21
Contoh PPh Pasal 4 (2)
22
Contoh PPh Pasal 4 (2)
Kontrak Pelaksanaan
PT PKS melakukan PT PKS mendapatkan
Konstruksi dengan PT
Pelaksanaan Konstruksi penghasilan dari Taspen
PKS
Rp 50.000.000
Pemotongan PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Jasa Pelaksanaan Konstruksi oleh Penyedia Jasa
dengan Kualifikasi Usaha Kecil
23
SPT Induk dan e-Billing PPh Pasal 4 (2)
24
Pajak Pertambahan Nilai
(PMK-85/PMK.03/2012 jo PMK 136/PMK.03/2012)
PPN
Rp Rp PPN
Harga tanpa
Harga + PPN PPN
25
Pajak Pertambahan Nilai
(PMK-8/PMK.03/2021)
PPN
Rp Rp PPN
Harga tanpa
Harga + PPN PPN
SKEMA PPN TASPEN – PKP BUMN SKEMA PPN TASPEN – PKP NON BUMN
26
Pajak Pertambahan Nilai
Tata Cara Penggunaan Kode Transaksi pada Faktur Pajak yang dibuat oleh Rekanan mengacu pada ketentuan yang
berlaku (kode transaksi “03”)
0 3 0.000–0 0.0 0 0 0 0 0 0 0
Kode Transaksi Kode Cabang Tahun Penerbitan Nomor Urut
Kode Status
0 1 0.000–0 0.0 0 0 0 0 0 0 0
27
Pajak Pertambahan Nilai
Tidak dipungut
oleh Taspen?
pembayaran yang
jumlahnya paling banyak Dalam hal terjadi
Rp10.000.000,00 (sepuluh penyerahan
juta rupiah) termasuk Barang dan/atau
jumlah PPN dan PPnBM Jasa kepada
yang terutang dan tidak sesame
merupakan pembayaran Pemungut PPN
yang terpecah-pecah; (BUMN)
28
DPP PPN ata Kontrak Jasa Pihak Ke III
Skema DPP yang berlaku berdasarkan
PMK No. 83/2012 dan SE No. 47/PJ/2012.
29
DPP PPN atas Kontrak Jasa Pihak Ke III
Skema DPP yang berlaku berdasarkan
PMK No. 83/2012 dan SE No. 47/PJ/2012.
2. Nilai lain, dalam hal tagihan atas penyerahan jasa penyediaan tenaga
kerja dirinci dalam Faktur Pajak dengan memisahkan antara tagihan atas
penyerahan jasa penyediaan tenaga kerja yang diterima oleh pengusaha
jasa (Fee Manajemen) dan imbalan yang diterima oleh tenaga kerja
(Upah, honorrarium, tunjangan dan sejenisnya).
3. Nilai lain adalah seluruh tagihan yang diminta atau seharusnya diminta
oleh pengusaha jasa atas penyerahan jasa penyediaan tenaga kerja
kepada pengguna jasa , tidak termasuk imbalan yang diterima tenaga
kerja berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan sejenisnya.
30
SURAT PEMBERITAHUAN MASA
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN)
BAGI PEMUNGUT PPN
Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN
FORMULIR
1107 PUT
Pengisian SPT
1107 PUT
DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Beri tanda X dalam yang sesuai
Usaha :
Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU
Nomor 16 Tahun 2000, apabila SPT Masa yang Saudara sampaikan tidak ditandatangani atau tidak sepenuhnya dilampiri
PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM melalui KPPN Rp PPN yang dipungut Rp 3
Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut oleh Penerbit SPM Rp PPn BM yang dipungut Rp
melalui KPPN
Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut Rp
2 PPN yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran Rp 2
keterangan dan/atau dokumen yang ditetapkan, maka SPT Saudara dianggap tidak disampaikan.
PPn BM yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran Rp Lampiran : Surat Kuasa Khusus
Jumlah PPN dan PPn BM yang dipungut oleh Bendahara
Rp
Pengeluaran SSP
B. PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH SELAIN BENDAHARAWAN PEMERINTAH 1 PPN sebanyak ….………. Lembar Rp …………………………
PPN yang dipungut Rp 3
2 PPn BM sebanyak …………. Lembar Rp …………………………
PPn BM yang dipungut Rp
No. Nama Rekanan NPWP Rekanan Seri FP Yang DPP (Rupiah) PPN (Rupiah) PPn BM (Rupiah)
Kode dan Nomor Seri Tanggal PPN PPn BM
Diganti
1
3
P e rnya ta a n ……………………, ……………………………….
4
Denga n me nya da ri s e pe nuhnya a ka n s ega la a kiba tnya , s aya
me nya ta ka n ba hwa a pa ya ng te la h s a ya be rita huka n di a ta s Kuasa Bendaharawan/Pengurus 5
be s erta la mpira n-la mpira nnya a da la h be na r, le ngka p, jela s da n
6
tida k be rs yara t
Tanda tangan : 7
Nama Jelas : 8
9
Pemungut Jabatan :
10
12
F.1.2.32.02
13
14
15
dst
D.1.2.32.04
31
Contoh PPN
PT ELEKTRONIK PT ELEKTRONIK
MAJU MAJU
DPP
DPP Rp
Rp 30.000.000
30.000.000
PPN (10 %)
PPN (10 %) Rp
Rp 3.000.000
3.000.000 ++
Jumlah Bruto
Jumlah Bruto Rp 33.000.000
Rp 33.000.000
PPh Pasal 22 = 1.5% x Rp 30.000.000
PPh Pasal 22 = 1.5% x Rp 30.000.000 Rp
Rp 450.000
450.000 --
Jumlah
Jumlah pembayaran
pembayaran sebelum
sebelum WAPU
WAPU Rp
Rp 32.550.000
32.550.000
Karena
Karena PT
PT TASPEN
TASPEN sebagai
sebagai WAPU
WAPU dan
dan jumlah
jumlah transaksi
transaksi melebihi
melebihi Rp
Rp 10.000.000
10.000.000 maka
maka jumlah
jumlah PPN
PPN yang
yang biasanya
biasanya disetor
disetor oleh
oleh rekanan
rekanan
(dalam hal ini PT EM) disetor sendiri oleh PT TASPEN atas nama rekanan, sehingga jumlah tagihan yang dibayarkan adalah
(dalam hal ini PT EM) disetor sendiri oleh PT TASPEN atas nama rekanan, sehingga jumlah tagihan yang dibayarkan adalah : :
Jumlah
Jumlah pembayaran
pembayaran sebelum
sebelum WAPU
WAPU Rp
Rp 32.550.000
32.550.000
PPN
PPN Rp 3.000.000
Rp 3.000.000 – –
Yang
Yang dibayarkan
dibayarkan keke PT
PT EM
EM Rp
Rp 29.550.000
29.550.000
32
Contoh PPN
PT Chair mendapatkan
Menyewa kursi ke PT Chair. PT Chair menyerahkan Barang
penghasilan dari Taspen
Nilai sewa kursi Rp 3.000.000, beserta invoice dan Faktur Pajak
belum termasuk PPN dan PPh Kode 01 karena pembelian
dibawah Rp 10.000.000
DPP
DPP Rp
Rp 3.000.000
3.000.000
PPN (10 %)
PPN (10 %) Rp
Rp 300.000
300.000 +
+
Jumlah Bruto
Jumlah Bruto Rp 3.300.000
Rp 3.300.000
PPh Pasal 23 = 2% x Rp 3.000.000
PPh Pasal 23 = 2% x Rp 3.000.000 Rp
Rp 60.000
60.000 --
Jumlah
Jumlah pembayaran
pembayaran sebelum
sebelum WAPU
WAPU Rp
Rp 3.240.000
3.240.000
Karena
Karena jumlah
jumlah transaksi
transaksi kurang
kurang dari
dari Rp
Rp 10.000.000
10.000.000 maka
maka jumlah
jumlah PPN
PPN disetor
disetor oleh
oleh rekanan
rekanan (dalam
(dalam hal
hal ini
ini PT
PT Chair)
Chair) sehingga
sehingga jumlah
jumlah
tagihan yang dibayarkan adalah Rp 3.240.000
tagihan yang dibayarkan adalah Rp 3.240.000
33
Contoh PPN
DPP
DPP Rp
Rp 20.000.000
20.000.000
PPN
PPN (10
(10 %)
%) Rp
Rp 2.000.000+
2.000.000+
Jumlah Bruto
Jumlah Bruto Rp 22.000.000
Rp 22.000.000
Karena
Karena transaksi
transaksi dengan
dengan sesama
sesama WAPU
WAPU maka
maka jumlah
jumlah PPN
PPN disetor
disetor oleh
oleh rekanan
rekanan (dalam
(dalam hal
hal ini
ini PT
PT Kimia
Kimia Farma
Farma (Persero) Tbk) sehingga
(Persero) Tbk) sehingga
jumlah
jumlah tagihan
tagihan yang
yang dibayarkan
dibayarkan adalah
adalah Rp
Rp 22.000.000
22.000.000
34
SPT Induk dan e-Billing PPN
35
Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak
Melakukan
Melakukan
penyetoran pajak dan
Membuat SPT pengecekan
pelaporan pajak via
Bulanan dan terhadap neraca
e-Filling / Online
membuat e-Billing akun utang pajak
Pajak
(Akhir bulan)
36