Unifikasi
Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
© Januari 2022
Tim Pendukung :
Ramadyta Kusuma Dewi, Suci Amanda, Beta Ria Atika Yolanda B.P,
Mahfuz, Nursyahfitri Purba, Nasyarobby Nugraha Putra, Arif Yunianto, Adella Septikarina, Elfi Rahmi
Prakata
D
irektorat Jenderal Pajak berupaya untuk melakukan berbagai terobosan yang dapat
memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya.
Salah satunya melalui penerapan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan (PPh)
Unifikasi.
Kehadiran SPT Masa yang di dalamnya memuat pelaporan berbagai jenis pajak yaitu PPh Pasal 4
ayat (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 ini , diharapkan dapat mengurangi
beban administrasi Wajib Pajak dalam penyampaian SPT dan meminimalisir timbulnya kekeliruan
pengisian yang akan merugikan Wajib Pajak itu sendiri. Selain itu, kehadiran SPT Masa PPh Unifikasi
ini juga diharapkan dapat mendorong tingkat kepatuhan Wajib Pajak dan membantu peningkatan
penerimaan negara.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan sejalan dengan semangat kemudahan administrasi ,
pelaporan SPT Masa PPh Unifikasi tersebut dibuat dan disampaikan secara elektronik melalui aplikasi
yang dinamakan Aplikasi e-Bupot Unifikasi.
Kami menyadari, sebagai salah satu aplikasi yang penerapannya dilaksanakan secara bertahap dan
diimplementasikan secara menyeluruh mulai masa April 2022 ini, Wajib Pajak membutuhkan petunjuk
yang mampu memberikan gambaran terkait aplikasi dan regulasi, serta hal-hal yang mendasar lain
yang berkaitan dengan PPh Unifikasi.
Untuk itu melalui buku singkat berjudul “Unifikasi. Satu Aplikasi, Beragam Kemudahan” ini , kami
harap kebutuhan tersebut dapat terpenuhi.
Januari, 2022
NEILMALDRIN NOOR
Direktur P2Humas KPDJP
4 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
05 Sekilas
Sekilas ............................................................ 07
Jenis Pajak dan Tujuan Unifikasi ........ 08
Kewajiban Pemotong/Pemungut ...... 10
SPT Masa PPh Unifikasi ........................... 14
Batas Waktu dan Sanksi ....................... 17
Pembetulan, Pembatalan dan
Penambahan ............................................. 18
Aplikasi e-Bupot Unifikasi ..................... 19
Prosedur Pengajuan Sertel ..................... 22
Timeline Implementasi ............................ 23
25 Login
Login Aplikasi ......................................... 26
29 Dashboard
Menu Dashboard .................................. 30
34 Menu PPh
PPh yang Disetor Sendiri ...................... 36
PPh Pasal 4 ayat (2), 15, 22, 23 ............... 40
PPh Non Residen ....................................... 49
Impor Data PPh ......................................... 57
Posting ........................................................ 71
72 SPT Masa
Perekaman Bukti Penyetoran .............. 74
Penyiapan SPT Masa PPh Unifikasi ....... 78
87 Pengaturan
Pengaturan ............................................... 88
90 FAQ
Frequently Asked Questions ............. 91
Unifikasi
Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
96 Lampiran
Lampiran-lampiran .................................. 97
daftar isi
Business Brochure Templ ate 5
11
sekilas
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
6 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
“
Aplikasi e-Bupot Unifikasi
adalah perangkat lunak yang disediakan di laman
milik Direktorat Jenderal Pajak atau saluran
tertentu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pajak yang dapat digunakan untuk membuat Bukti
Pemotongan/Pemungutan Unifikasi, serta mengisi,
dan menyampaikan SPT Masa PPh Unifikasi
“
Business Brochure Templ ate 7
Sekilas
U
nifikasi [uni·fi·ka·si] dalam Kamus dan kewajiban sesuai dengan ketentuan
Besar Bahasa Indonesia diartikan peraturan perundang-undangan perpajakan.
sebagai hal menyatukan; penyatuan;
hal menjadikan seragam. Maka secara sederhana, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Unifikasi SPT adalah
Sementara itu, menurut Undang-Undang proses penyatuan atau penyeragaman
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan berbagai jenis pelaporan pajak ke dalam satu
(UU KUP), Surat Pemberitahuan (SPT) SPT.
adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan
untuk melaporkan penghitungan dan/ Jika dilihat dari waktu pelaporannya, SPT
atau pembayaran pajak, objek pajak dan/ dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu
atau bukan objek pajak dan/atau harta SPT Masa dan SPT Tahunan.
8 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
Melihat beragamnya jenis SPT tersebut, muncul SPT Masa PPh Unifikasi
kekhawatiran bahwa Wajib Pajak akan mengalami meliputi jenis pajak PPh
kesulitan dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya, Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal
karena setiap SPT memiliki format, karakter dan tata 15, PPh Pasal 22, PPh Pasal
cara pengisian yang berbeda-beda. 23 dan PPh Pasal 26
Jika pada suatu masa pajak terdapat 2 (dua) Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi
atau lebih transaksi pemotongan/pemung- diterbitkan dalam bentuk elektronik yang
utan PPh atas pihak yang sama dan dengan dibuat dan dilaporkan melalui Aplikasi
kode objek pajak yang sama, maka Pemo- e-Bupot Unifikasi.
tong/Pemungut PPh dapat membuatnya da-
lam 1 (satu) bukti pemotongan/pemungutan Adapun untuk penomoran bukti pemoton-
unifikasi berformat standar atas transaksi di- gan/pemungutan unifikasi berformat standar
maksud. akan diberikan secara otomatis oleh sistem
(auto generate), yang terdiri dari 10 digit den-
Dalam hal tidak terdapat pemotongan/pe- gan rincian :
mungutan PPh, maka Bukti Pemotongan/ 1 digit pertama : Kode Dokumen
Pemungutan Unifikasi tidak perlu dibuat. Na- 2 digit berikutnya : Kode seri
mun demikian, bukti pemotongan/pemung- 7 digit terakhir : Nomor seri
utan unifikasi ini tetap dibuat dalam hal: dengan ketentuan :
• jumlah PPh yang dipotong/dipungut nihil • Kode Seri diberikan secara berurutan dari
karena adanya Surat Keterangan Bebas; 00 sampai dengan 99. Fungsi kode ini
• transaksi dilakukan dengan Wajib Pajak ialah untuk menandai nomor urut Bukti
yang memiliki Surat Keterangan PP No. Pemotongan/Pemungutan Unifikasi.
23 Tahun 2018 yang terkonfirmasi; Apabila nomor 00 sampai dengan 99
• jumlah PPh Pasal 26 yang dipotong ni- telah terpakai, nomor berulang kembali
hil berdasarkan ketentuan Persetujuan ke 00.
Penghindaran Pajak Berganda yang di- • Nomor Seri diberikan secara berurutan
tunjukkan dengan adanya Surat Keteran- dari 0000001 sampai dengan 9999999
gan Domisili dan/atau tanda terima Su- dalam 1 (satu) tahun kalender (dari 1
rat Keterangan Domisili Wajib Pajak Luar Januari s.d. 31 Desember). Apabila tahun
Negeri; kalender telah berganti, nomor dimulai
12 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
lagi dari nomor 0000001 dengan nomor seri dengan nomor 01.
• Apabila persediaan nomor untuk Kode Seri 00 dengan Nomor Seri 9999999 telah digunakan,
maka nomor Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi selanjutnya menggunakan Kode Seri no-
mor 01 dan Nomor Seri dimulai kembali dari 0000001. Apabila penomoran Bukti Pemotongan/
Pemungutan Unifikasi telah menggunakan Kode Seri 01 dan Nomor Seri 9999999, maka penom-
oran dilanjutkan dengan Kode Seri 02 dan Nomor Seri 0000001, dan seterusnya.
GAMBAR 1.1 PREVIEW FORMULIR BPBS GAMBAR 1.2 PREVIEW FORMULIR BPNR
Business Brochure Templ ate 13
GAMBAR 1.3 PREVIEW BENTUK SPT MASA PPH UNIFIKASI GAMBAR 1.4 PREVIEW FORMULIR DOSS
GAMBAR 1.5 PREVIEW FORMULIR DOPP GAMBAR 1.6 PREVIEW FORMULIR DBP
Business Brochure Templ ate 17
3. Dalam hal pengurus namanya tidak tercantum dalam SPT Tahunan Pajak Penghasi-
lan Badan atau akta pendirian atau dokumen pendirian dan perubahannya, pengurus
harus menyerahkan fotokopi surat pengangkatan pengurus yang bersangkutan atau
surat keterangan dari pengurus atau pimpinan yang tercantum dalam akta pendirian
atau dokumen pendirian dan perubahannya dari Wajib Pajak Badan yang menjelaskan
kedudukan yang bersangkutan sebagai orang yang mempunyai wewenang dalam me-
nentukan kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam rangka menjalankan
kegiatan perusahaan.
TABEL 1.2 SYARAT PENGAJUAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
T I M E L I N E I M P L E M E N TA S I
01
KEP-85/PJ/2020 yang diterapkan kepada
PT. Pertamina (Persero), Tbk
TA H A P 2
02
untuk WP yang terdaftar di:
KEP-20/PJ/2021 - KPP Madya Jakarta Pusat
- KPP Madya Jakarta Selatan I
- KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga
- KPP Pratama Jakarta Gambir Empat
- KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru
Empat
03
SPT Masa PPh Unifikasi berdasarkan
TA H A P 3 PER-23/PJ/2020
PER-24/PJ/2021
dapat dilaksanakan mulai pajak Januari
2022 dan harus dilaksanakan mulai masa
pajak April 2022 bagi WP selain di atas.
Pemotong/Pemungut PPh yang telah membuat Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi dan menyampaikan
SPT Masa PPh Unifikasi tidak dapat membuat bukti pemotongan/pemungutan dan/atau menyampaikan Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan selain yang diatur berdasarkan PER-24/PJ/2021 untuk Masa Pajak
selanjutnya.
Pemotong/Pemungut PPh yang belum menggunakan SPT Masa PPh Unifikasi (selain WP yang diwajibkan di
masa pajak Januari 2022) dapat membuat bukti pemotongan/ pemungutan dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Masa PPh berdasarkan:
a. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-53/PJ/2009 tentang Bentuk Formulir Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2), Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 15,
Pasal 22, Pasal 23 dan/atau Pasal 26 serta Bukti Pemotongan/ Pemungutannya;
b. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-04/PJ/2017 tentang Bentuk, Isi, Tata Cara Pengisian dan
Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26 Serta Bentuk Bukti
Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26,
sampai dengan Masa Pajak Maret 2022.
24 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
Alur Penggunaan
e-Bupot Unifikasi
Business Brochure Templ ate 25
2
Login
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
26 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
Login
Berikutnya akan muncul tampilan dashboard seperti gambar 2.2 di bawah ini, untuk menuju aplikasi
e-Bupot Unifikasi tekan menu Lapor [1]
Kemudian tekan menu Pra pelaporan [2] ----> e-Bupot Unifikasi [3]
Selain dengan menggunakan cara di atas, kita juga dapat langsung mengakses aplikasi tersebut
dengan cara mengetik langsung laman https://unifikasi.pajak.go.id.
Jika proses login berhasil, maka akan ditampilkan Dashboard Aplikasi e-Bupot Unifikasi yang pen-
jabarannya dibahas lebih dalam pada Bab 3. Dashboard.
28 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
Dalam hal menu e-Bupot Unifikasi tidak muncul di menu Pra Pelaporan, silakan aktifkan fitur tersebut
dengan cara masuk ke menu : Profil [4] -- > Aktivasi Fitur [5] -- > checklist fitur e-Bupot Unifikasi
[6] -- > Ubah Fitur Layanan [7] seperti ditunjukkan pada gambar 2.4 di bawah ini.
5 6
“
Aplikasi e-Bupot Unifikasi memiliki 4 (empat) menu utama yaitu:
[1] Dashboard, [2] Pajak Penghasilan, [3] SPT Masa; dan [4] Pengaturan
“
Business Brochure Templ ate 29
2
13
DashboarD
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
30 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
Dashboard
A B C D E F
Untuk lebih memahami kegunaan dari masing-masing tombol, mari kita simak penjabaran berikut
ini:
Jika dicermati, pada BPE ini terdapat QR Code yang dapat kita gunakan
untuk melakukan pengecekan secara online status dari SPT yang kita
kirimkan. Caranya yaitu dengan melakukan pemindaian (scan) QR Code
tersebut dengan menggunakan perangkat mobile yang telah terpasang
aplikasi QRCode Scanner.
GAMBAR 3.3. HASIL TAMPILAN TOMBOL AKSI LIHAT BUKTI POTONG PADA SPT
Tombol Aksi “Cetak SPT” digunakan untuk melihat Induk SPT Masa
PPh Unifikasi. Kita dapat mengunduh Induk SPT tersebut ke dalam
bentuk PDF atau mencetaknya secara langsung ke printer.
Setelah tombol aksi ini ditekan, maka akan muncul notifikasi seperti
gambar di bawah ini.
Tombol Aksi “Unduh Bukti Potong Pada SPT” akan muncul jika
proses pengajuan unduh bukti potong berhasil dilakukan.
Silakan tekan tombol aksi ini sampai muncul notifikasi “Bukti Potong
Telah Terunduh” . File bukti potong yang berhasil terunduh akan
terkompresi dalam bentuk .zip.
---->
4
Menu PPh
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
Business Brochure Templ ate 35
Pajak Penghasilan
GAMBAR 4.2. TAMPILAN SUB MENU DAFTAR PPH YANG DISETOR SENDIRI
Contohnya seperti perekaman bukti setor atas transaksi Pada submenu PPh
pengalihan hak atas tanah dan bangunan, bukti setor Yang disetor Sendiri
atas transaksi Pengalihan Rumah Sederhana dan terdapat 2 (dua)
Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh Wajib pilihan, yaitu:
Pajak Yang Usaha Pokoknya Mengalihkan Hak Atas 1. Daftar PPh Yang
Tanah dan /atau Bangunan, dan lain sebagainya. Disetor Sendiri
2. Rekam PPh Yang
Pada sub menu ini, terdapat 2 (dua) pilihan yaitu :
[A] Daftar PPh Yang Disetor Sendiri , dan
“
Disetor Sendiri
Daftar PPh Yang Disetor Sendiri menampilkan hasil perekaman data bukti setor atas PPh yang disetor
sendiri. Di dalam daftar ini kita juga bisa melihat data ringkas mulai dari masa pajak, objek pajak,
nomor bukti setor, nominal jumlah penghasilan bruto dan nilai PPh yang disetor.
Business Brochure Templ ate 37
1 2 3
Pada menu Rekam PPh Yang Disetor Sendiri, terdapat 2 (dua) pilihan jenis bukti penyetoran yaitu:
[1] Surat Setoran Pajak
[2] Bukti Pemindahbukuan
Apabila hasil pengecekan Surat Setoran Pajak muncul notifikasi “SOA006-Data Pembayaran G-2 ti-
dak ditemukan” atau bukti pemindahbukuan muncul notifikasi “SOA009-Data PBK tidak ditemukan”,
maka pastikan kembali bahwa isian NTPN dan Nomor Pemindahbukuan telah diinput sudah benar.
Jika sudah dipastikan bahwa data yang diinput telah sesuai namun notifikasi error tersebut masih
muncul, maka silakan hubungi Account Representative anda.
Business Brochure Templ ate 39
Hasil perekaman bukti setor yang telah tersimpan akan muncul di menu “Daftar PPh Yang Disetor
Sendiri”
40 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
GAMBAR 4.8. TAMPILAN SUB MENU PPH PASAL 4 AYAT (2), 15, 22, 23
“
Submenu PPh Pasal 4 ayat (2), 15, 22, 23 digunakan
untuk melakukan perekaman dan melihat data:
• Bukti pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2); Pada submenu PPh Pasal
• Bukti pemotongan PPh Pasal 15; 4 ayat (2),15,22,23 terdapat
• Bukti pemungutan PPh Pasal 22; dan 2 (dua) pilihan, yaitu:
• Bukti pemotongan PPh Pasal 23 1. Daftar BP Ps.4(2),15,22,23
2 Rekam BP Ps.4(2),15,22,23
Pada sub menu ini, terdapat 2 (dua) pilihan yaitu :
[A] Daftar BP Ps.4(2), 15,22,23, dan
“
[B] Rekam BP Ps.4(2), 15,22,23.
Berikut adalah penjelasan singkatnya.
Daftar BP Ps.4(2), 15, 22, 23 menampilkan hasil perekaman data bukti potong/pungut PPh Pasal 4
ayat (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 22, dan PPh Pasal 23.
Di dalam daftar ini kita juga bisa melihat data ringkas mulai dari Periode, Kode Objek Pajak, Nomor
Bukti Pemotongan, Identitas, Nama, Jumlah Penghasilan Bruto, Jumlah PPh Terutang, Status Bukti
Pemotongan/Pemungutan, dan kolom Aksi.
Business Brochure Templ ate 41
1 2 3
a b c d e f g h i
• Status [h]
menunjukkan bukti potong/pungut yang telah diterbitkan, seperti Normal, Hapus, Belum Post-
ing, Sudah Posting.
• Aksi [i]
Pada kolom aksi ini terdapat 4 (empat) tombol yaitu: Lihat, Ubah, Hapus, dan Kirim email.
Menu rekam BP Ps 4(2), 15, 22, 23 digunakan untuk melakukan perekaman secara manual (key-in) :
• Bukti pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2);
• Bukti pemotongan PPh Pasal 15;
• Bukti pemungutan PPh Pasal 22; dan
• Bukti pemotongan PPh Pasal 23
Pada menu ini, ada 4 (empat) kolom yang harus diisi yaitu: Identitas Wajib Pajak yang Dipotong/
Dipungut, Pajak Penghasilan yang Dipotong/Dipungut, Dokumen Dasar Pemotongan, dan Identitas
Pemotongan Pajak yang masing-masing harus diisi secara berurutan.
1 2
3 4
GAMBAR 4.13. KOLOM ISIAN REKAM BP PS 4(2), 15, 22, 23 - PARAMETER NPWP
Isikan :
• Tahun Pajak [1] “
• Masa Pajak [2]
dilakukannya pemotongan/pemungutan, lalu pilih
Identitas [3] dari Lawan Transaksi (NPWP/NIK).
6 7
GAMBAR 4.14. KOLOM ISIAN REKAM BP PS 4(2), 15, 22, 23 - PARAMETER NIK
Isikan :
• Nomor NIK [5]
• Nama Lengkap [6]
dari Wajib Pajak Orang Pribadi yang dipotong/di-
pungut sesuai dengan dokumen kependudukan.
Kemudian tekan tombol Cek [7] untuk mengecek
status validitasnya. Jika data valid maka akan mun-
cul keterangan “data ditemukan” seperti gambar
4.15 di samping. GAMBAR 4.15 NOTIFIKASI CEK NIK-VALID
10
11
12
Apabila Wajib Pajak yang dipotong/dipungut Berikutnya isikan nominal Jumlah Penghasilan
memiliki fasilitas seperti Surat Keterangan Bruto [11] yang menjadi dasar pengenaan
Bebas, Surat Keterangan PP23 Tahun 2018, dan pajak. Untuk Tarif dan PPh Yang Dipotong/
fasilitas perpajakan lainnya, maka akan muncul Dipungut akan terisi secara otomatis.
pop up otomatis yang menunjukkan fasilitas
yang dimiliki oleh Wajib Pajak tersebut. Selanjutnya, untuk menuju ke kolom pengisian
Dokumen Dasar Pemotongan, silakan tekan
Namun jika pop up tersebut tidak muncul, maka tombol Berikutnya [12]
ketikan secara manual fasilitas yang dimiliki
oleh Lawan transaksi tersebut pada kolom yang
sesuai [10], atau pilih “tanpa fasilitas” jika tidak
memiliki fasilitas perpajakan dimaksud.
Business Brochure Templ ate 47
13
18
Langkah berikutnya adalah mengisikan Dokumen Dasar Pemotongan, pada kolom ini kita harus me-
masukan minimal 1 (satu) jenis dokumen dengan cara menekan tombol Tambah [13]
Maka akan muncul kolom pengisian seperti gambar 4.20 di bawah ini.
“
14
15 Terdapat 8 (delapan)
jenis dokumen yang
16
dapat menjadi dasar
pemotongan, yaitu:
17 • faktur pajak
19
20
21
22
23
Daftar Bukti Potong PPh Non Residen menampilkan hasil perekaman data bukti potong PPh yang
diterbitkan untuk Wajib Pajak Non Residen. Di dalam daftar ini kita juga bisa melihat data ringkas
mulai dari Kode Objek Pajak, Nomor Bukti Pemotongan, Identitas, Nama, Jumlah Penghasilan Bruto,
Jumlah PPh Terutang, Status Bukti Pemotongan/Pemungutan, dan kolom Aksi.
50 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
1 2 3
a b c d e f g h i
• Aksi [i]
Pada kolom aksi ini terdapat 4 (empat) tombol yaitu: Lihat, Ubah, Hapus, dan Kirim email.
Berikut ini adalah fungsi dari masing-masing tombol.
Tombol Aksi “Lihat” digunakan untuk melihat bukti potong yang tel-
ah diterbitkan. Kita juga dapat mengunduh Bukti Potong tersebut ke
dalam bentuk PDF atau mencetaknya secara langsung ke printer.
Jika dicermati, pada Bukti Potong ini terdapat QR Code yang dapat di-
gunakan oleh lawan transaksi untuk melakukan pengecekan secara on-
line status dari Bukti Potong tersebut.
Menu rekam Bukti Potong PPh Non Residen digunakan untuk melakukan perekaman secara manual
(key-in) PPh yang akan dipotong. Untuk pembuatan bukti potong dalam jumlah banyak, maka dapat
menggunakan metode impor excel yang akan di bahas dalam subbab tersendiri. (D.Impor Data PPh).
Seperti halnya menu perekaman BP Ps 4(2), 15, 22, 23, pada menu rekam bukti potong PPh Non Res-
iden ini juga terdapat 4 (empat) kolom yang harus diisi yaitu: Identitas Wajib Pajak yang Dipotong/
Dipungut, Pajak Penghasilan yang Dipotong/Dipungut, Dokumen Dasar Pemotongan, dan Identitas
Pemotongan Pajak yang masing-masing harus diisi secara berurutan.
1 2
5 6
7 8
9 10
11
912
13
10
14
11
12
15
16
21
Langkah berikutnya adalah mengisikan Dokumen Dasar Pemotongan, pada kolom ini kita harus me-
masukan minimal 1 (satu) jenis dokumen dengan cara menekan tombol Tambah [16]
Maka akan muncul kolom pengisian seperti gambar 4.31 di bawah ini. “
17
18
Terdapat 8 (delapan)
19 jenis dokumen yang
dapat menjadi dasar
pemotongan, yaitu:
20
• faktur pajak
GAMBAR 4.31. DETIL ISIAN DOKUMEN DASAR PEMOTONGAN
• Invoice
• Pengumuman
• Surat Perjanjian
Isikan Nama Dokumen [17] , Nomor Dokumen [18] , Tanggal • Bukti Pembayaran
Dokumen [19] yang menjadi dasar dilakukannya pemotongan. Lalu • Akta Perikatan
tekan tombol Tambahkan [20] untuk menyimpan. • Akta RUPS
22
23
24
25
26
1
2
Impor Data PPh dapat digunakan untuk Namun sebelum melakukan impor data,
membuat bukti potong/pungut PPh Pasal 4 pengguna harus mengunduh terlebih dahulu
ayat (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 22, PPh Pasal template impor excel yang filenya sudah
23, dan PPh Pasal 26 dengan jumlah banyak disediakan oleh Direktorat jenderal Pajak.
atau yang tidak dapat dibuat melalui me-
kanisme key-in. Untuk mengunduh template impor excel ini,
silakan masuk ke menu Impor Data PPh [1],
Melalui menu impor ini, pengguna tidak perlu kemudian pilih Petunjuk Pengisian [2] dan
merekam bukti potong/pungut secara manu- tekan tombol di sini [3] seperti gambar 4.34
al satu-persatu . Selain itu, tanggal bukti po- halaman berikut.
tong dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan.
58 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
Sheet Rekap
Sheet 42152223
NPWP Diisi dengan 15 digit nomor NPWP (tanpa format dan Text
(Tanpa format/ tanpa tanda baca). Jika tidak memiliki NPWP, maka
Tanda Baca) kolom ini cukup dikosongkan.
Contoh: 012345678062000 (untuk NPWP: 01.234.567.8-
062.000)
Nama Penerima Kolom ini wajib diisi apabila pihak yang dipotong/di- General
Penghasilan pungut tidak memiliki NPWP . Silakan isi dengan nama
Sesuai NIK lengkap sesuai data kependudukannya.
Contoh : ANGGA SUKMA DHANISWARA
Nomor Telp Diisi dengan nomor telepon Wajib Pajak yang dipotong/ Text
dipungut. Contoh : 0215250208
Kode Objek Pajak Diisi dengan kode objek pajak dari jenis transaksi pemo- Text
tongan/pemungutan yang dilakukan. Referensi kode ob-
jek pajak dapat dilihat pada sheet “Ref Daftar Kode Bukti
Potong.” Contoh : 24-103-01 untuk Royalti
NPWP Penanda- Diisi dengan 15 digit nomor NPWP (tanpa format dan tan- Text
tangan pa tanda baca) dari penandatangan bukti potong/pungut.
(Tanpa format/ Contoh: 012345678062000 (untuk NPWP: 01.234.567.8-
Tanda Baca) 062.000)
NIK Penanda- Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan dari penan- Text
tangan datangan bukti potong/pungut sesuai dengan yang ter-
(Tanpa format/ tera pada Kartu Tanda Penduduk (diisi tanpa format dan
Tanda Baca) tanda baca). Kolom NIK ini wajib diisi jika pihak pen-
andatangan tidak memiliki NPWP.
Contoh : 2207022607890008
Business Brochure Templ ate 61
Nama Penandatan- Kolom ini wajib diisi apabila pihak yang menandatan- General
gan sesuai NIK gani bukti potong/pungut tidak memiliki NPWP .
Silakan isi dengan nama lengkap sesuai data kependudu-
kannya. Contoh : ASEP KOSASIH
Penghasilan Bruto Diisi dengan nominal penghasilan bruto yang menjadi General
dasar pengenaan PPh Pasal 4 ayat (2)/ PPh Pasal 15/ PPh
Pasal 22/ PPh Pasal 23
Nomor SKB Diisi dengan nomor Surat Keterangan Bebas yang menjadi Text
dasar pemberian fasilitas pembebasan pemotongan/pe-
mungutan.
Contoh : KET-00001/POTPUT/WPJ.04/KP.11/2021.
Nomor Aturan DTP Diisi dengan nomor aturan Pajak Ditanggung Pemerintah Text
yang menjadi dasar pemberian fasilitas DTP.
Contoh : PMK No.82/PMK.03/2021
NTPN DTP Diisi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) Text
jika menggunakan fasilitas DTP.
Contoh : 4NGG4SUKM4DHAN1S
Nomor Suket PP 23 Diisi dengan nomor Surat Keterangan PP 23 Tahun 2018. Text
Contoh : KET-00001/PP23/WPJ.04/KP.11/2021.
Fasilitas PPh Diisi dengan nomor Surat Keputusan Pemberian Fasilitas Text
Lainnya Perpajakan Lainnya, seperti Tax Holiday, Tax Allowance, dan
lain sebagainya.
62 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
Tarif PPh Diisi dengan besaran tarif sesuai dengan fasilitas perpajakan Text
Berdasarkan lainnya yang dimiliki oleh Wajib Pajak yang dipotong/ dipungut.
Fasilitas Lainnya
LB Diproses Mekanisme yang dipilih dalam hal terdapat kesalahan pembua- General
oleh? tan Bukti Potong/Pungut yang menyebabkan lebih bayar.
(Pemotong/Pe- Diisi dengan:
mindahbukuan) • Pemotong
Jika kelebihan pembayaran akan diproses melalui permo-
honan pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang
sesuai dengan PMK 187/PMK.03/2015
• Pemindahbukuan
Jika kelebihan pembayaran akan diproses melalui permo-
honan pemindahbukuan oleh Pemotong/Pemungut PPh
Sheet NR
berikut.
Tanggal Tanggal dibuatnya Bukti Potong PPh bagi WP Non Resi- Text
Pemotongan den dengan format dd/mm/yyyy.
(dd/mm/yyyy) Contoh : 26/01/2021 (untuk tanggal 26 Januari 2021)
Business Brochure Templ ate 63
TIN Diisi dengan Tax Identification Number (TIN) yang menjadi Text
(dengan nomor identitas universal dari Wajib Pajak Non Residen
format/ yang dipotong. TIN diisi lengkap dengan format dan
Tanda Baca) tanda baca.
Contoh : 19860126-USA
Nama Penerima Diisi dengan nama Wajib Pajak Non Residen penerima Text
Penghasilan penghasilan yang dipotong PPh.
Contoh : DHANISWARA BERGKAMP
Tanggal Lahir Tanggal lahir Wajib Pajak Non Residen Penerima Peng- Text
Penerima hasilan (Orang Pribadi) yang dipotong PPh, diisi dengan
Penghasilan menggunakan format dd/mm/yyyy.
Contoh : 26/01/1986 (untuk tanggal 26 Januari 1986).
Jika Wajib Pajak Non Residen yang dipotong berbentuk
Badan usaha, maka kolom ini dapat diisi dengan tanda
strip “-” (tanpa tanda petik)
Tempat Lahir Diisi dengan alamat tempat lahir Wajib Pajak Non Residen Text
Penerima yang dipotong PPh. Contoh : London.
Penghasilan Jika Wajib Pajak Non Residen yang dipotong berbentuk
Badan usaha, maka kolom ini dapat diisi dengan tanda
strip “-” (tanpa tanda petik)
Alamat Penerima Diisi dengan alamat tempat tinggal Wajib Pajak Non Res- Text
Penghasilan iden yang dipotong PPh.
Contoh : Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.42, Jakarta Selatan
Nomor Paspor Diisi dengan nomor Paspor Wajib Pajak Non Residen Text
Penerima (Orang Pribadi) yang dipotong PPh.
Penghasilan Contoh: F1ZR150.
Jika Wajib Pajak Non Residen yang dipotong berbentuk
Badan usaha, maka kolom ini dapat diisi dengan tanda
strip “-” (tanpa tanda petik).
Nomor KITAS Diisi dengan nomor Kartu Identitas Sementara Wajib Pa- Text
Penerima jak Non Residen yang dipotong PPh. Contoh: YM1X135.
Penghasilan Jika Wajib Pajak Non Residen yang dipotong berbentuk
Badan usaha, maka kolom ini dapat diisi dengan tanda
strip “-” (tanpa tanda petik).
64 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
Kode Negara Diisi dengan Kode Negara dari Wajib Pajak Non Residen Text
yang dipotong. Referensi Kode Negara dapat dilihat
pada sheet “Ref Daftar Kode Negara”.
Contoh : JPN (untuk negara Jepang)
Kode Objek Pajak Diisi dengan kode objek pajak dari transaksi pemoton- Text
gan yang dilakukan. Referensi kode objek pajak dapat
dilihat pada sheet “Ref daftar kode Bukti Potong.”
Contoh : 27-103-01 untuk Royalti
NPWP Penanda- Diisi dengan 15 digit nomor NPWP (tanpa format dan Text
tangan tanpa tanda baca) dari penandatangan bukti potong.
(Tanpa format/ Contoh: 012345678062000 (untuk NPWP: 01.234.567.8-
Tanda Baca) 062.000)
NIK Penanda- Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan dari pen- Text
tangan andatangan bukti potong sesuai dengan yang tertera
(Tanpa format/ pada Kartu Tanda Penduduk (diisi tanpa format dan tan-
Tanda Baca) da baca).
Kolom NIK ini wajib diisi jika pihak penandatangan
bukti potong tidak memiliki NPWP.
Contoh : 2207022607890008
Nama Penandatan- Kolom ini wajib diisi apabila pihak yang menandatan- General
gan sesuai NIK gani bukti potong/pungut tidak memiliki NPWP .
Silakan isi dengan nama lengkap sesuai data kepen-
dudukannya. Contoh : ASEP KOSASIH
Business Brochure Templ ate 65
Penghasilan Bruto Diisi dengan nominal penghasilan bruto yang menjadi General
dasar pengenaan PPh.
Nomor Tanda Teri- Diisi dengan Nomor Tanda Terima Surat Keterangan Domis- Text
ma SKD ili (SKD) Wajib Pajak Non Residen yang didaftarkan di laman
DJP Online.
Contoh : SKDWPLN-HKG/2/20-00000003
Tarif SKD Diisi dengan besaran tarif sesuai Perjanjian Penghindaran General
Pajak Berganda (P3B) dalam hal memiliki Surat Keterangan
Domisili.
Dalam hal tidak diisi, maka secara default akan menggu-
nakan besaran tarif sesuai dengan Kode Objek Pajak tran-
saksi yang dilakukan
Nomor Aturan DTP Diisi dengan nomor aturan Pajak Ditanggung Pemerintah Text
yang menjadi dasar pemberian fasilitas DTP.
Contoh : PMK No.82/PMK.03/2021
NTPN DTP Diisi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) Text
jika menggunakan fasilitas DTP.
Contoh : 4NGG4SUKM4DHAN1S
Fasilitas PPh Diisi dengan nomor Surat Keputusan Pemberian Fasilitas Text
Lainnya Perpajakan Lainnya, seperti Tax Holiday, Tax Allowance, dan
lain sebagainya.
66 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
Tarif PPh Diisi dengan besaran tarif sesuai dengan fasilitas perpajakan Text
Berdasarkan lainnya yang dimiliki oleh Wajib Pajak yang dipotong.
Fasilitas Lainnya
LB Diproses Mekanisme yang dipilih dalam hal terdapat kesalahan pembua- General
oleh? tan Bukti Potong yang menyebabkan lebih bayar.
(Pemotong/Pe- Diisi dengan:
mindahbukuan) • Pemotong
Jika kelebihan pembayaran akan diproses melalui permo-
honan pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang
sesuai dengan PMK 187/PMK.03/2015
• Pemindahbukuan
Jika kelebihan pembayaran akan diproses melalui permo-
honan pemindahbukuan oleh Pemotong.
No Kolom ini diisi sesuai dengan nomor urut yang ada di General
worksheet 42152223 atau NR
Jenis Dokumen Diisi dengan nomor kode referensi dari jenis dokumen Text
yang menjadi dasar pemotongan/pemungutan PPh.
Kolom referensi merujuk pada sheet “Ref Jenis Doku-
men Referensi”.
Contoh: 01 untuk jenis dokumen berupa Faktur Pajak
Nomor Dokumen Diisi dengan nomor dokumen yang menjadi dasar pemo- Text
tongan/pemungutan.
Tgl Dokumen Tanggal terbit dokumen yang menjadi dasar dilakukann- Text
(dd/mm/yyyy) ya pemotongan/pemungutan PPh, diisi dengan menggu-
nakan format dd/mm/yyyy.
Contoh : 26/01/2021 (untuk tanggal 26 Januari 2021)
Akan diterbitkan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 atas transaksi yang ada di baris ke-1 sheet
42152223, dengan dokumen yang menjadi dasar pemotongnya adalah invoice dengan nomor 077/
INV/AGT/2021 tanggal invoice 31 Agustus 2021.
Maka tata cara penulisan detil kolom pada sheet dasar pemotongannya adalah :
No :1
Worksheet : 42152223
Jenis Dokumen : 02
Nomor Dokumen : 077/INV/AGT/2021
Tanggal Dokumen : 31/08/2021
68 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
Sheet Referensi
Pilih :
“
• Tahun Pajak [3]
• Masa Pajak [4]
lalu pilih File [5] impor excel yang sudah disiapkan dan Hindari melakukan im-
tekan tombol Unggah [6] por data yang sama
berkali-kali, jika sistem
Setelah file berhasil di impor, lakukan pengecekan di belum selesai mempros-
Daftar dokumen terhadap semua rincian bukti potong esnya.
yang diimpor. Pastikan Status proses impor berhasil Hal ini untuk mencegah
dan tidak terdapat pesan error. terbitnya double bukti
potong/pungut
“
Dalam hal pada Daftar Dokumen muncul pesan error,
perhatikan status dan keterangan upload yang muncul.
Lakukan perbaikan dengan memperhatikan keterangan
tersebut.
70 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
Berikut ini adalah contoh notifikasi pesan yang muncul dalam Daftar Dokumen
Dalam hal terdapat notifikasi “Gagal Validasi”, silakan tekan tombol Aksi Lihat [7] untuk mengetahui
penyebab kegagalan tersebut.
Maka akan muncul kolom detil validasi seperti gambar 4.42 di bawah ini, silakan lakukan pencarian
keterangan berdasarkan Baris Error [8]. Selain itu, pada menu ini juga terdapat tombol Unduh Hasil
Validasi [9] untuk mengekspor data error tersebut ke dalam format excel.
2
15
SPT Masa
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
Business Brochure Templ ate 73
SPT Masa
A B C D E F
lain sebagainya,
Selain itu, submenu ini juga digunakan untuk
melakukan posting bukti pembayaran, dan pen-
giriman SPT Masa PPh Unifikasi.
1 2 3
Untuk dapat melakukan perekaman bukti penyetoran, pilih terlebih dahulu menu Perekaman Bukti
Penyetoran [A] --> Tahun Pajak [1] --> Masa Pajak [2] --> lalu tekan tombol Cek [3].
Maka akan ditampilkan jumlah tagihan per masa pajak yang akan menampilkan kolom Jenis Pajak
[a], Jenis Setoran [b], nilai PPh yang dipotong [c], ID Billing [d], dan Aksi [e] seperti ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.
a b c d e
GAMBAR 5.3. TAMPILAN KOLOM DAFTAR TAGIHAN PEMOTONGAN ATAS BUPOT PPH UNIFIKASI
Business Brochure Templ ate 75
Tombol aksi Buat Kode Billing digunakan untuk membuat kode billing
melalui aplikasi e-Bupot PPh Unifikasi.
Menu ini sifatnya opsional, artinya pengguna dapat juga membuat kode bill-
ing melalui sarana lain seperti sse2.pajak.go.id atau aplikasi M-Pajak. Yang
terpenting adalah memastikan Kode Akun Pajak (KAP) dan Kode Jenis Setor
(KJS) sesuai antara yang terutang dengan yang dibayarkan sesuai.
Tombol aksi Cetak Billing digunakan untuk mencetak kode billing yang su-
dah di generate melalui aplikasi e-Bupot PPh Unifikasi. Menu cetakan billing
ini akan aktif jika menu “Buat Kode Billing” sebelumnya sudah ditekan.
Apabila pembayaran telah dilakukan sesuai dengan besaran PPh yang terutang, maka langkah beri-
kutnya adalah melakukan perekaman bukti penyetoran dengan cara menekan tombol Tambah [4]
Pada menu perekaman bukti penyetoran, terdapat 2 (dua) jenis pembayaran yaitu:
• Surat Setoran Pajak (SSP); dan
• Pemindahbukuan (PBK)
76 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
• Jika bukti pembayaran yang dipilih adalah SSP, maka akan muncul tampilan sebagai berikut:
Masukan data:
• NTPN [5]
• Tahun Pajak [6]
lalu tekan tombol Cek Surat
Setoran Pajak [7]
5
Jika data yang isikan sesuai
6
dengan data yang terdapat di
7
sistem DJP, maka kolom Masa
Pajak, Jenis Pajak (MAP), Jenis
Setoran, Jumlah Setor, dan
Tanggal Setor akan terisi se-
cara otomatis.
• Jika bukti pembayaran yang dipilih adalah PBK, maka akan muncul tampilan sebagai berikut:
Masukan Pemindahbukuan
[9] lalu tekan tombol Cek Pe-
mindahbukuan [10]
9
Setelah merekam seluruh bukti pembayaran, Jika nilai PPh yang dipotong/dipungut telah
langkah berikutnya adalah memastikan kese- sesuai atau tidak terdapat kekurangan pemba-
suaian nilai antara PPh yang dipotong/pungut yaran, maka lanjutkan ke menu Penyiapan SPT
dengan PPh yang disetor pada kolom Daftar Masa PPh Unifikasi.
Ringkasan Pembayaran (Gambar 5.7).
Lengkapi SPT “
Setelah merekam seluruh bukti penyetoran, langkah
berikutnya adalah membuka draft SPT Masa PPh
Unifikasi yang terbentuk pada saat melakukan post-
ing bukti potong/pungut. Pada kolom aksi Penyiapan
SPT Masa PPh Unifikasi, ter-
Untuk membuka draft SPT tersebut, silakan masuk dapat 3 (tiga) tombol yaitu :
ke menu Penyiapan SPT Masa PPh Unifikasi [B] • Lengkapi SPT
--> Lengkapi SPT [1]. • Kirim SPT
Seperti halnya pada pengisian Lampiran Daft- disediakan menu untuk membuat bukti
ar Objek Setor Sendiri (DOSS), untuk kolom pemotongan atas jenis pajak tersebut.
Perekaman Lampiran Daftar Objek Potong/
Pungut (DOPP) juga dilakukan secara digung- Pemotong harus membuat bukti potong
gung [3]. Artinya yang diisi hanyalah total nilai tersendiri sesuai dengan format masing-mas-
Jumlah Dasar Pengenaan Pajak dan Jumlah PPh ing, namun dengan syarat-syarat minimal
yang dipotong di masa pajak tersebut. yang diatur dalam Peraturan Dirjen Pajak.
Kedudukan bukti potong yang diterbitkan
Kolom ini memuat transaksi atas pemotongan oleh Wajib Pajak tersebut dianggap sebagai
Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto SBI dan dokumen yang dipersamakan.
Jasa Giro, pemotongan atas Transaksi Penjua-
lan Saham, Bunga Diskonto Obligasi dan Su- Jika tidak ada transaksi terkait dengan kegia-
rat Berharga, Buunga Obligasi dan Penghasilan tan tersebut, maka kolom ini dapat dilewati
dari penjualan/pengalihan saham. dan langsung beranjak ke kolom Daftar Bukti
Penyetoran seperti gambar 5.11 halaman beri-
Pada aplikasi e-Bupot PPh Unifikasi tidak kut.
Business Brochure Templ ate 81
Langkah berikutnya adalah mengecek buk- dilakukan pada saat melakukan perekaman
ti penyetoran yang tersimpan pada kolom bukti penyetoran . Jika sudah sesuai lanjut-
Daftar Bukti Penyetoran. kan ke tahap terakhir yaitu perekaman pen-
andatangan.
Data bukti setor yang tercantum dalam
kolom ini merupakan hasil input-an yang
• Penandatangan
Kirim SPT
Setelah SPT Masa PPh Unifikasi selesai dileng- • Lampiran DOPP (Daftar Objek Potong/
kapi, langkah berikutnya adalah melakukan Pungut);
pengiriman SPT dengan cara masuk ke menu • Lampiran DBP (Daftar Bukti Potong) Ba-
Penyiapan SPT Masa PPh Unifikasi [B] --> gian I;
Kirim SPT [7]. • Lampiran DBP (Daftar Bukti Potong) Ba-
gian II;
Berikutnya adakan ditampilkan summary • Induk SPT; dan
seluruh hasil pengisian SPT mulai dari : • Kirim SPT
• Lampiran DOSS (Daftar Objek Setor seperti ditunjukkan pada gambar 5.13 - 5.21.
Sendiri);
Business Brochure Templ ate 83
10
Setelah semua kolom (Lampiran DOSS, DOPP, DBP Bagian I, DBP Bagian II dan Induk SPT) dipastikan
kebenarannya, langkah terakhir adalah melakukan pengiriman SPT dengan mengisikan terlebih da-
hulu Passphrase [8] , kemudian pilih file Sertifikat Elektronik [9] dan tekan tombol Kirim SPT [10].
Apabila pengiriman SPT berhasil, maka tanda terima pelaporan SPT akan muncul di menu Dash-
board.
16
2
Pengaturan
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
88 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
Pengaturan
2
17
FAQ
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
Business Brochure Templ ate 91
Question Answer
1. Apabila pelaporan SPT status normal Tidak, SPT Pembetulan dilakukan sesuai
menggunakan SPT selain SPT Masa PPh dengan format yang digunakan untuk
Unifikasi, apakah pembetulannya bisa pelaporan SPT Normal.
menggunakan SPT Masa PPh Unifikasi?
2. Apakah bukti potong/pungut unifikasi Satu Bukti Potong/Pungut dapat dibuat untuk
harus dibuat per transaksi? beberapa transaksi dengan syarat pihak yg
dipotong/dipungut, kode objek pajak, dan
masa pajak-nya sama.
3. Bagaimana jika rekanan tidak berkenan Bukti potong/pungut tidak dapat dibuat
memberikan NPWP/NIK. Bagaimana cara jika rekanan tidak memberikan NPWP/
membuat bukti potong/pungutnya? NIK sehingga sebelum melakukan transaksi
pastikan bertransaksi dengan rekanan yang
mau memberikan NPWP/NIK.
4. Jika membuat bukti potong di bulan Bukti Potong bisa dibuat untuk masa pajak
Maret apakah masa pajaknya bisa mundur.
mundur ke bulan Februari?
5. Jika ada keterangan bahwa NIK tidak Lakukan register ulang ke Dukcapil setempat.
valid dan saat dicari di Data Dukcapil
sidjpnine, NIK tersebut tidak ditemukan.
Namun saat dilakukan pencarian pada
Data Kependudukan Offline (apportal),
NIK tersebut ada.
Question Answer
8. Jika lawan transaksi tidak bersedia Tetap wajib membuat bukti potong, jika tidak
memberikan NIK maupun NPWP, apakah memotong bisa dikenai sanksi Pasal 13 ayat 3
berarti tidak perlu dipotong PPh karena huruf (b) sehingga pemotong harus meminta
aplikasi mewajibkan ada NIK/NPWP NPWP/NIK ke pihak yang dipotong.
sedangkan transaksi sudah terjadi?
9. Apakah untuk tarif PPh Pasal 4 ayat (2) Untuk jasa konstruksi sudah dibedakan per
atas jasa konstruksi sudah disesuaikan kode objek pajak, daftar kode objek pajak
dengan kualifikasi usaha pelaksana dapat dilihat di PER- 24/PJ/2021
konstruksi yang berbeda-beda secara
otomatis atau masih dilakukan secara
manual?
10. Apakah pelaporan SPT kertas masih • Sampai masa pajak Maret 2022 kanal-kanal
dibuka? pelaporan SPT lama masih dibuka untuk WP
yang sesuai aturan memang masih dapat
menggunakan SPT dengan format lama
serta untuk keperluan penyelesaian hak dan
kewajiban yang belum diselesaikan di masa
pajak sebelum WP harus menggunakan SPT
Masa PPh Unifikasi.
• Setelahnya, mulai masa pajak April 2022,
pelaporan SPT Masa PPh Unifikasi sudah
harus dan hanya dapat dilakukan melalui
Aplikasi e-Bupot Unifikasi bagi semua WP
tanpa terkecuali.
• Bagi WP yang telah menggunakan SPT Masa
PPh Unifikasi mulai masa pajak Januari, tidak
dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Penghasilan selain yang diatur
berdasarkan PER-24/PJ/2021 untuk Masa
Pajak selanjutnya.
• DJP tidak memberikan bukti penerimaan SPT
terhadap Wajib Pajak yang diwajibkan untuk
menyampaikan SPT dalam bentuk dokumen
elektronik dan melalui saluran tertentu,
namun Wajib Pajak bersangkutan tetap
menyampaikan SPT tidak sesuai ketentuan.
WP dimaksud dianggap tidak menyampaikan
SPT dan ditindaklanjuti sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang perpajakan (Pasal 3A ayat (10) dan
ayat (11) dan Pasal 8 ayat (9) dan ayat (10)
PMK 9/PMK.03/2018)
Business Brochure Templ ate 93
Question Answer
11. Jika terjadi lebih bayar, apakah masih Masih. Pemotong/Pemungut dapat
dibuka mekanisme pengembalian mengajukan permohonan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak melalui atas kelebihan pembayaran pajak yang tidak
PMK Nomor 187/PMK.03/2015? seharusnya terutang atau Pemindahbukuan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan.
12. Bagaimana ketentuan mengenai sanksi Sanksi keterlambatan lapor SPT Masa PPh
keterlambatan lapor SPTnya? Unifikasi dikenai sanksi administrasi sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 7 Undang-
Undang KUP, berupa denda sebesar
Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah), yang
dikenakan sebagai satu kesatuan dan tidak
dihitung bagi tiap-tiap jenis PPh.
13. Misal, di masa pajak yang sama ada PPh Untuk pelaporannya bersamaan, jika tidak,
Pasal 22 dan PPh Pasal 15. Kemudian PPh maka nanti menggunakan opsi pembetulan
Pasal 22 belum dibayar namun untuk PPh untuk melaporkan kembali PPh Pasal 22 yang
Pasal 15 yang sudah kita bayar bisa kita belum dibayar tersebut.
lapor langsung tidak?
14. Bagaimana bila terjadi kondisi kahar? Sesuai dengan Pasal 8 ayat (4) PER-24/
PJ/2021, dalam hal terjadi keadaan yang
mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya
penyampaian SPT Masa PPh Unifikasi, berupa
kebakaran, bencana alam, kerusuhan, dan/atau
keadaan luar biasa lainnya yang ditetapkan
oleh Direktur Jenderal Pajak, pengenaan sanksi
administrasi berupa denda dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan. (Saat ini
mengacu pada Pasal 17 PMK Nomor 243/
PMK.03/2014)
15. Untuk dokumen yang dipersamakan Tidak perlu dibuatkan Bukti Potong melalui
dengan bukti pemotongan/pemungutan Aplikasi e-Bupot Unifikasi karena diatur
unfikasi seperti bunga deposito, dan menggunakan Dokumen yang Dipersamakan
lain-lain. Menu input / impornya dimana? dengan Bukti Potong. Cukup menginput
secara digunggung.
94 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
Question Answer
16. Jika ada WP setor sendiri dengan Kode Yang dibuatkan bukti potong dan dilaporkan
Objek Pajak 411128-420, bagaimana melalui SPT Masa PPh Unifikasi hanya untuk
casenya ya? Apakah tetap diinput? transaksi dengan rekanan ber suket PP23,
Apakah tidak bermasalah di perekaman untuk setor sendiri atas penghasilanya sendiri
bukti pembayarannya? tidak diatur untuk dilaporkan di SPT Masa PPh
Unifikasi.
18. Jika WP OP yang menyewakan tanah/ Betul, dilaporkan dengan SPT Masa PPh
bangunan dan PPh finalnya disetor unifikasi juga.
sendiri, apakah harus menggunakan
aplikasi e-Bupot unifikasi ini?
19. Apabila sukses upload skema impor Sistem tidak bisa mengenali, bisa terjadi double
file excel, apakah bisa di upload lagi file impor. Perlu hati-hati. Jika proses impor masih
excel skema import yang sama? Jika bisa proses, mohon ditunggu terlebih dahulu
berarti ada kemungkinan data double ya? sampai proses selesai.
20. Jika terdapat kendala pada penginputan Validasi tetap dilakukan, tidak bisa dilepas/
NIK untuk lawan transaksi yang tidak manual. Untuk ke depan seharusnya tidak akan
ber-NPWP, apakah ada solusi terkait terlalu lama maintenance systemnya.
hal ini? selain menunggu maintenance
system, atau apakah dapat direkam
secara manual?
21. Jika membuat bupotnya dari e-Bupot Tidak bisa, karena kanal e-Bupot 23/26
23/26 apakah bisa lapor SPT-nya melalui berbeda dengan e-Bupot Unifikasi.
e-Bupot Unifikasi?
22. Jenis pajak apa saja yang dilaporkan Aplikasi e-Bupot Unifikasi digunakan untuk
menggunakan Aplikasi e-Bupot Unifikasi melaporkan PPh Pasal 22, Pasal 23/26, Pasal 4
ini? ayat (2), dan Pasal 15.
23. Mekanisme impor ini seperti apa? Melalui mekanisme impor file excel seperti
biasa dengan template yang sudah disediakan
DJP
Business Brochure Templ ate 95
Question Answer
24. Untuk perekaman data pembayaran Iya, pembayaran dapat dilakukan untuk lebih
apakah per bukti potong? Apakah dari 1 bukti potong dengan syarat memiliki
akomodir pembayaran >1 SSP/BPN KAP dan KJS yang sama.
untuk per 1 bukti potong? Karena untuk
pembayaran tidak selalu mesti per bukti
potong, bisa akumulasi pemotongan
dalam 1 masa pajak (KAP dan KJS sama).
26. Apakah ketentuan terkait edit/ubah/ Pada e-bupot Unifikasi, ubah/hapus masih
hapus bukti potong masih sama dengan dapat dilakukan sepanjang SPT Masa PPh
e-Bupot 23/26, dimana jika sudah lewat Unifikasi belum dilaporkan
tanggal 20 bulan berikutnya tidak bisa
dilakukan edit/ubah/hapus bupot?
27. Terkait ketentuan di UU HPP yang Bila aturan turunan dari UU HPP terkait
menyatakan NIK = NPWP, apakah jika NIK = NPWP sudah terbit, maka aplikasi
mencantumkan NIK di e-bupot unifikasi akan menyesuaikan dengan aturan turunan
ini masih dikenakan tarif lebih tinggi? tersebut. Untuk saat ini, pada aplikasi masih
berlaku tarif lebih tinggi jika menggunakan
NIK
96 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
2
18
Lampiran
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
Business Brochure Templ ate 97
22-100-07 Penjualan hasil produksi kepada distributor di dalam negeri oleh badan
usaha/industri tertentu (Industri Semen).
22-100-08 Penjualan hasil produksi kepada distributor di dalam negeri oleh badan
usaha/industri tertentu (Industri Baja).
22-100-09 Penjualan hasil produksi kepada distributor di dalam negeri oleh badan
usaha/industri tertentu (Industri Otomotif).
22-100-10 Penjualan hasil produksi kepada distributor di dalam negeri oleh badan
usaha/industri tertentu (Industri Farmasi).
22-100-11 Penjualan hasil produksi kepada distributor di dalam negeri oleh badan
usaha/industri tertentu (Industri Kertas).
22-100-12 Penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri oleh ATPM, APM dan Im-
portir Umum kendaraan bermotor.
22-100-13 Pembelian oleh Badan Usaha berupa komoditas tambang batubara, mineral
logam dan mineral bukan logam dari Badan atau Orang Pribadi pemegang
IUP.
22-100-15 Pembelian bahan hasil kehutanan yang belum melalui proses manufaktur
oleh Badan Usaha industri/eksportir.
22-100-16 Pembelian bahan hasil perkebunan yang belum melalui proses manufaktur
oleh Badan Usaha industri/eksportir.
22-100-17 Pembelian bahan hasil pertanian yang belum melalui proses manufaktur
oleh Badan Usaha industri/eksportir.
22-100-18 Pembelian bahan hasil peternakan yang belum melalui proses manufaktur
oleh Badan Usaha industri/eksportir.
22-100-19 Pembelian bahan hasil perikanan yang belum melalui proses manufaktur
oleh Badan Usaha industri/eksportir.
22-100-20 Penjualan BBM oleh Pertamina atau anak perusahaan Pertamina kepada
selain SPBU/Agen/Penyalur (tidak final).
22-100-21 Penjualan BBM oleh Badan Usaha Selain Pertamina atau anak perusahaan
Pertamina kepada selain SPBU/Agen/Penyalur (tidak final).
98 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
22-100-23 Penjualan Pulsa dan Kartu Perdana oleh Penyelenggara Distribusi Tingkat
Kedua.
22-401-01 Penjualan BBM oleh Pertamina atau anak perusahaan Pertamina kepada
SPBU/Agen/Penyalur (final).
22-401-02 Penjualan BBM oleh Badan Usaha Selain Pertamina atau anak perusahaan
Pertamina kepada SPBU/Agen/Penyalur (final).
22-403-01 Penjualan barang yang tergolong sangat mewah selain rumah beserta
tanahnya, apartemen, kondominium dan sejenisnya.
22-403-02 Penjualan barang yang tergolong sangat mewah untuk rumah beserta
tanahnya, apartemen, kondominium dan sejenisnya.
22-404-01 Ekspor komoditas tambang batubara, mineral logam, dan mineral bukan
logam yang dilakukan oleh eksportir, kecuali WP yang terikat dalam PKP2B
dan KK.
23-100-01 Impor yang dipungut Ditjen Bea dan Cukai yang dikenakan tarif 10%
23-100-02 Impor yang dipungut Ditjen Bea dan Cukai yang dikenakan tarif 7,5%.
23-100-03 Impor yang dipungut Ditjen Bea dan Cukai yang dikenakan tarif 0,5%.
23-100-04 Impor yang dipungut Ditjen Bea dan Cukai atas importir/pemilik barang
yang memiliki API.
23-100-05 Impor yang dipungut Ditjen Bea dan Cukai atas importir/pemilik barang
yang tidak memiliki API.
24-100-01 Hadiah, penghargaan, bonus dan lainnya selain yang telah dipotong PPh
Pasal 21 ayat (1) huruf e UU PPh.
24-100-02 Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta kecuali
sewa tanah dan/atau bangunan yang telah dikenai PPh Pasal 4 ayat (2) UU
PPh.
24-101-01 Dividen.
Business Brochure Templ ate 99
24-103-01 Royalti.
24-104-11 Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas bumi
(migas) kecuali yang dilakukan oleh Badan Usaha Tetap (BUT).
24-104-12 Jasa penunjang di bidang usaha panas bumi dan penambangan minyak dan
gas bumi (migas).
24-104-13 Jasa penambangan dan jasa penunjang selain di bidang usaha panas bumi
dan penambangan minyak dan gas bumi (migas).
24-104-17 Jasa penyedia tenaga kerja dan/atau tenaga ahli (outsourcing services).
24-104-23 Jasa pembuatan sarana promosi film, iklan, poster, foto, slide, klise, banner,
pamphlet, baliho dan folder.
24-104-24 Jasa sehubungan dengan software atau hardware atau sistem komputer,
termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan.
24-104-28 Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC dan/
atau TV Kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkup-
nya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi.
24-104-30 Jasa perawatan kendaraan dan/atau alat transportasi darat, laut dan udara.
24-104-34 Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar
ruang atau media lain untuk penyampaian informasi, dan/atau jasa perikla-
nan.
24-104-45 Jasa laboratorium dan/atau pengujian kecuali yang dilakukan oleh lembaga
atau institusi pendidikan dalam rangka penelitian akademis.
24-104-56 Jasa pengangkutan/ekspedisi kecuali yang telah diatur dalam Pasal 15 Un-
dang-Undang Pajak Penghasilan.
24-104-65 Jasa selain jasa-jasa tersebut di atas yang pembayarannya dibebankan pada
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) atau APBD (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah).
102 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
27-100-01 Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta (PPh
Pasal 26).
27-100-07 Penghasilan dari penjualan atau pengalihan saham (PPh Pasal 26).
27-102-02 Premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya (PPh Pasal 26).
27-104-01 Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan (PPh Pasal 26).
27-105-01 Penghasilan Kena Pajak BUT setelah Pajak (PPh Pasal 26).
28-401-01 Bunga obligasi, Surat Utang Negara, atau obligasi daerah yang diterima
Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap.
28-401-04 Diskonto Surat Perbendaharaan Negara yang diterima Wajib Pajak Dalam
Negeri dan Bentuk Usaha Tetap.
28-401-05 Diskonto Surat Perbendaharaan Negara yang diterima Wajib Pajak pen-
duduk/berkedudukan di luar negeri.
Business Brochure Templ ate 103
28-404-01 Bunga tabungan dan bunga diskonto yang ditempatkan di dalam negeri
yang dananya bersumber selain dari Devisa Hasil Ekspor (DHE).
28-404-02 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang IDR ber-
sumber dari Devisa Hasil Ekspor (DHE) tenor 1 bulan).
28-404-03 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang IDR ber-
sumber dari DHE tenor 3 bulan).
28-404-04 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang IDR ber-
sumber dari DHE tenor 6 bulan atau lebih).
28-404-05 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang USD ber-
sumber dari DHE tenor 1 bulan).
28-404-06 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang USD ber-
sumber dari DHE tenor 3 bulan).
28-404-07 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang USD ber-
sumber dari DHE tenor 6 bulan).
28-404-08 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang USD ber-
sumber dari DHE tenor lebih dari 6 bulan).
28-408-01 Transaksi penjualan saham milik Perusahaan Modal Ventura tidak di bursa
efek.
28-409-02 Jasa konstruksi berupa jasa perencanaan konstruksi (Tanpa Kualifikasi Usa-
ha) yang disetor sendiri.
104 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates
28-409-03 Jasa konstruksi berupa jasa pelaksanaan konstruksi (Kualifikasi Usaha Kecil)
yang disetor sendiri.
28-409-04 Jasa konstruksi berupa jasa pelaksanaan konstruksi (Kualifikasi Usaha Me-
nengah dan Besar) yang disetor sendiri.
28-409-05 Jasa konstruksi berupa jasa pelaksanaan konstruksi (Tanpa Kualifikasi Usa-
ha) yang disetor sendiri.
28-409-07 Jasa konstruksi berupa jasa pengawasan konstruksi (Tanpa Kualifikasi Usa-
ha) yang disetor sendiri.
28-409-09 Jasa konstruksi berupa jasa perencanaan konstruksi (Tanpa Kualifikasi Usa-
ha).
28-409-10 Jasa konstruksi berupa jasa pelaksanaan konstruksi (Kualifikasi Usaha Kecil).
28-409-11 Jasa konstruksi berupa jasa pelaksanaan konstruksi (Kualifikasi Usaha Me-
nengah dan Besar).
28-409-12 Jasa konstruksi berupa jasa pelaksanaan konstruksi (Tanpa Kualifikasi Usa-
ha).
28-409-14 Jasa konstruksi berupa jasa pengawasan konstruksi (Tanpa Kualifikasi Usa-
ha).
28-411-02 Imbalan Charter Kapal Laut dan/atau Pesawat Udara yang Dibayarkan/
Terutang kepada Perusahaan Pelayaran dan/atau Penerbangan Luar Negeri
melalui BUT di Indonesia.
28-417-01 Bunga simpanan yang dibayarkan oleh Koperasi kepada anggota Wajib
Pajak Orang Pribadi (bunga sampai dengan Rp240.000,00 per bulan).
28-417-02 Bunga simpanan yang dibayarkan oleh Koperasi kepada anggota Wajib
Pajak Orang Pribadi (bunga di atas Rp240.000,00 per bulan).
28-419-01 Dividen yang diterima/diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri.
Business Brochure Templ ate 105
28-423-01 Transaksi dengan Wajib Pajak yang menggunakan tarif Peraturan Pemerin-
tah Nomor 23 Tahun 2018.
28-499-02 Penghasilan yang diterima atau diperoleh sehubungan dengan kerja sama
dengan Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Disclaimer :