Anda di halaman 1dari 106

2

Unifikasi
Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan

© Januari 2022

Penulis & Designer : Angga Sukma Dhaniswara

Tim Pendukung :

Ramadyta Kusuma Dewi, Suci Amanda, Beta Ria Atika Yolanda B.P,
Mahfuz, Nursyahfitri Purba, Nasyarobby Nugraha Putra, Arif Yunianto, Adella Septikarina, Elfi Rahmi

© 2022 Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat KPDJP

Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.40-42, Jakarta Selatan, 12190


Business Brochure Templ ate 3

Prakata

D
irektorat Jenderal Pajak berupaya untuk melakukan berbagai terobosan yang dapat
memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya.
Salah satunya melalui penerapan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan (PPh)
Unifikasi.

Kehadiran SPT Masa yang di dalamnya memuat pelaporan berbagai jenis pajak yaitu PPh Pasal 4
ayat (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 ini , diharapkan dapat mengurangi
beban administrasi Wajib Pajak dalam penyampaian SPT dan meminimalisir timbulnya kekeliruan
pengisian yang akan merugikan Wajib Pajak itu sendiri. Selain itu, kehadiran SPT Masa PPh Unifikasi
ini juga diharapkan dapat mendorong tingkat kepatuhan Wajib Pajak dan membantu peningkatan
penerimaan negara.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan sejalan dengan semangat kemudahan administrasi ,
pelaporan SPT Masa PPh Unifikasi tersebut dibuat dan disampaikan secara elektronik melalui aplikasi
yang dinamakan Aplikasi e-Bupot Unifikasi.

Kami menyadari, sebagai salah satu aplikasi yang penerapannya dilaksanakan secara bertahap dan
diimplementasikan secara menyeluruh mulai masa April 2022 ini, Wajib Pajak membutuhkan petunjuk
yang mampu memberikan gambaran terkait aplikasi dan regulasi, serta hal-hal yang mendasar lain
yang berkaitan dengan PPh Unifikasi.

Untuk itu melalui buku singkat berjudul “Unifikasi. Satu Aplikasi, Beragam Kemudahan” ini , kami
harap kebutuhan tersebut dapat terpenuhi.

Akhir kata, Semoga buku ini dapat bermanfaat.


“Pajak Kuat, Indonesia Maju.”

Januari, 2022
NEILMALDRIN NOOR
Direktur P2Humas KPDJP
4 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

05 Sekilas
Sekilas ............................................................ 07
Jenis Pajak dan Tujuan Unifikasi ........ 08
Kewajiban Pemotong/Pemungut ...... 10
SPT Masa PPh Unifikasi ........................... 14
Batas Waktu dan Sanksi ....................... 17
Pembetulan, Pembatalan dan
Penambahan ............................................. 18
Aplikasi e-Bupot Unifikasi ..................... 19
Prosedur Pengajuan Sertel ..................... 22
Timeline Implementasi ............................ 23

25 Login
Login Aplikasi ......................................... 26

29 Dashboard
Menu Dashboard .................................. 30

34 Menu PPh
PPh yang Disetor Sendiri ...................... 36
PPh Pasal 4 ayat (2), 15, 22, 23 ............... 40
PPh Non Residen ....................................... 49
Impor Data PPh ......................................... 57
Posting ........................................................ 71

72 SPT Masa
Perekaman Bukti Penyetoran .............. 74
Penyiapan SPT Masa PPh Unifikasi ....... 78

87 Pengaturan
Pengaturan ............................................... 88

90 FAQ
Frequently Asked Questions ............. 91

Unifikasi
Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
96 Lampiran
Lampiran-lampiran .................................. 97

daftar isi
Business Brochure Templ ate 5

11
sekilas
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
6 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates


Aplikasi e-Bupot Unifikasi
adalah perangkat lunak yang disediakan di laman
milik Direktorat Jenderal Pajak atau saluran
tertentu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pajak yang dapat digunakan untuk membuat Bukti
Pemotongan/Pemungutan Unifikasi, serta mengisi,
dan menyampaikan SPT Masa PPh Unifikasi

Business Brochure Templ ate 7

Sekilas

U
nifikasi [uni·fi·ka·si] dalam Kamus dan kewajiban sesuai dengan ketentuan
Besar Bahasa Indonesia diartikan peraturan perundang-undangan perpajakan.
sebagai hal menyatukan; penyatuan;
hal menjadikan seragam. Maka secara sederhana, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Unifikasi SPT adalah
Sementara itu, menurut Undang-Undang proses penyatuan atau penyeragaman
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan berbagai jenis pelaporan pajak ke dalam satu
(UU KUP), Surat Pemberitahuan (SPT) SPT.
adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan
untuk melaporkan penghitungan dan/ Jika dilihat dari waktu pelaporannya, SPT
atau pembayaran pajak, objek pajak dan/ dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu
atau bukan objek pajak dan/atau harta SPT Masa dan SPT Tahunan.
8 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

SPT Masa itu sendiri terbagi menjadi SPT Masa


Pajak Penghasilan (PPh), dan SPT Masa Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah (PPN & PPnBM), sedangkan untuk
SPT Tahunan terdiri atas SPT Tahunan PPh Orang
Pribadi dan SPT Tahunan PPh Badan. Namun, saat
ini penerapan unifikasi SPT baru dilakukan terhadap
SPT Masa PPh. “
Merujuk pada pasal 1 angka 7 Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2021, Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan SPT Masa PPh Unifikasi
Unifikasi (selanjutnya disebut SPT Masa PPh adalah SPT yang digunakan
Unifikasi ) adalah Surat Pemberitahuan Masa yang untuk melaporkan kewajiban
digunakan oleh Pemotong/Pemungut PPh untuk potput PPh, penyetoran atas
melaporkan kewajiban pemotongan dan/atau potput PPh dan penyetoran
pemungutan PPh, penyetoran atas pemotongan sendiri atas beberapa jenis
dan/atau pemungutan PPh, dan/atau penyetoran PPh dalam 1 (satu) masa
sendiri atas beberapa jenis PPh dalam 1 (satu)
Masa Pajak, sesuai dengan ketentuan peraturan
pajak

perundang-undangan di bidang perpajakan.

Jenis Pajak dan Tujuan Unifikasi

Saat ini terdapat beberapa jenis pengenaan pajak


yang penamaannya didasarkan pada nomor
pasal yang ada di dalam Undang-undang Pajak
Penghasilan yaitu PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 15,
PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal
25, dan PPh Pasal 26.

Masing-masing jenis pajak tersebut dilaporkan


dalam bentuk dan format SPT tersendiri seperti SPT
masa PPh Pasal 4 ayat (2) , SPT masa PPh Pasal 15,
SPT Masa PPh Pasal 21/26, SPT masa PPh Pasal 22,
dan SPT masa PPh Pasal 23/26. Adapun SPT Masa
PPh Pasal 25 sendiri sudah tidak wajib disampaikan
9
Business Brochure Templ ate

sepanjang surat setoran pajak (SSP) telah mendapat
validasi nomor transaksi penerimaan negara (NTPN).

Melihat beragamnya jenis SPT tersebut, muncul SPT Masa PPh Unifikasi
kekhawatiran bahwa Wajib Pajak akan mengalami meliputi jenis pajak PPh
kesulitan dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya, Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal
karena setiap SPT memiliki format, karakter dan tata 15, PPh Pasal 22, PPh Pasal
cara pengisian yang berbeda-beda. 23 dan PPh Pasal 26

Selain itu, banyaknya jumlah SPT yang harus dilaporkan



dapat berimplikasi pula pada besarnya biaya administrasi
yang harus dikeluarkan, baik oleh Wajib Pajak
maupun bagi otoritas pajak. Untuk itu, kesederhanaan
administrasi dan pelaporan pajak menjadi sebuah
kebutuhan.

Hadirnya SPT Masa PPh Unifikasi seolah menjadi oase


ditengah kebutuhan tersebut. Melalui SPT ini, beberapa
jenis pajak yang dipotong/dipungut di satu masa pajak
seperti PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 22,
PPh Pasal 23, dan PPh Pasal 26, cukup dilaporkan dalam
satu jenis SPT, yakni SPT Masa PPh Unifikasi.

Sedangkan untuk PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 26 (WP


Orang Pribadi Luar Negeri) tetap dilaksanakan secara
terpisah melalui SPT Masa PPh Pasal 21/26.

BAGAN 1.1 DAFTAR JENIS PPH YANG DIUNIFIKASIKAN


10 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Kewajiban Pemotong/Pemungut 1. Bukti Pemotongan/Pemungutan


dan bentuk Bukti Potong/Pungut Unifikasi Berformat Standar

Dengan diberlakukannya Peraturan Direktur Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Ber-


Jenderal Pajak Nomor: PER-24/PJ/2021 dan format Standar adalah Bukti Pemotongan/
konsekuensi dari penerapan withholding tax Pemungutan Unifikasi berbentuk dokumen
system , Wajib Pajak yang melakukan pemoton- elektronik dalam format standar sebagaimana
gan/pemungutan memiliki kewajiban untuk: diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak
a. membuat Bukti Pemotongan/Pemungutan Nomor PER-24/PJ/2021.
Unifikasi;
b. menyerahkan Bukti Pemotongan/Pemung- Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi ber-
utan Unifikasi kepada pihak yang dipotong format standar ini terdiri dari:
dan/atau dipungut; dan • Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Pasal
c. melaporkan Bukti Pemotongan/Pemung- 4 ayat (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 22, dan
utan Unifikasi kepada Direktorat Jenderal PPh Pasal 23 (Formulir BPBS); dan
Pajak menggunakan SPT Masa PPh Unifi- • Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 dan PPh
kasi. Pasal 4 ayat (2) bagi Wajib Pajak Luar Negeri
(Formulir BPNR).
Adapun bentuk Bukti Pemotongan/Pemung-
utan Unifikasi tersebut terdiri dari: Di dalam Bukti Pemotongan/Pemungutan Uni-
1. Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi fikasi tersebut paling sedikit memuat:
Berformat Standar; dan • Nomor Bukti Pemotongan/Pemungutan
2. Dokumen yang Dipersamakan dengan Unifikasi;
Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi. • Jenis pemotongan/pemungutan PPh;
“ • Identitas pihak yang dipotong/dipungut
berupa NPWP, Nomor Induk Kependudu-
kan, Tax Identification Number, dan Nama;
• Masa Pajak dan Tahun Pajak;
• Kode Objek Pajak;
Bukti pemotongan/ • Dasar Pengenaan Pajak;
pemungutan unifikasi • Tarif;
terdiri dari Bukti unifikasi • PPh yang dipotong/dipungut/ditanggung
berformat standar Pemerintah;
dan dokumen yang • Dokumen yang menjadi dasar pemoton-
dipersamakan gan/ pemungutan PPh;
“ • Identitas Pemotong/Pemungut PPh beru-
pa: NPWP dan Nama Pemotong/Pemungut
PPh dan Nama Penandatangan;
Business Brochure Templ ate 11

• Tanggal Bukti Pemotongan/Pemungutan • PPh yang dipotong/dipungut ditanggu-


Unifikasi Berformat Standar ditandatan- ng Pemerintah sesuai dengan ketentu-
gani; dan an peraturan perundang-undangan di
• Kode Verifikasi. bidang perpajakan;
• PPh yang dipotong dan/atau dipung-
Dalam penerbitannya, satu bukti pemoton- ut diberikan fasilitas PPh sesuai dengan
gan/pemungutan unifikasi berformat standar ketentuan peraturan perundang-undan-
hanya dapat digunakan untuk: gan di bidang perpajakan; dan/atau
• 1 (satu) pihak yang dipotong dan/atau di- • pemotongan/pemungutan PPh dilakukan
pungut; dengan menggunakan SSP, BPN, atau sa-
• 1 (satu) kode objek pajak; dan rana administrasi lain yang dipersamakan
• 1 (satu) masa pajak. dengan SSP

Jika pada suatu masa pajak terdapat 2 (dua) Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi
atau lebih transaksi pemotongan/pemung- diterbitkan dalam bentuk elektronik yang
utan PPh atas pihak yang sama dan dengan dibuat dan dilaporkan melalui Aplikasi
kode objek pajak yang sama, maka Pemo- e-Bupot Unifikasi.
tong/Pemungut PPh dapat membuatnya da-
lam 1 (satu) bukti pemotongan/pemungutan Adapun untuk penomoran bukti pemoton-
unifikasi berformat standar atas transaksi di- gan/pemungutan unifikasi berformat standar
maksud. akan diberikan secara otomatis oleh sistem
(auto generate), yang terdiri dari 10 digit den-
Dalam hal tidak terdapat pemotongan/pe- gan rincian :
mungutan PPh, maka Bukti Pemotongan/ 1 digit pertama : Kode Dokumen
Pemungutan Unifikasi tidak perlu dibuat. Na- 2 digit berikutnya : Kode seri
mun demikian, bukti pemotongan/pemung- 7 digit terakhir : Nomor seri
utan unifikasi ini tetap dibuat dalam hal: dengan ketentuan :
• jumlah PPh yang dipotong/dipungut nihil • Kode Seri diberikan secara berurutan dari
karena adanya Surat Keterangan Bebas; 00 sampai dengan 99. Fungsi kode ini
• transaksi dilakukan dengan Wajib Pajak ialah untuk menandai nomor urut Bukti
yang memiliki Surat Keterangan PP No. Pemotongan/Pemungutan Unifikasi.
23 Tahun 2018 yang terkonfirmasi; Apabila nomor 00 sampai dengan 99
• jumlah PPh Pasal 26 yang dipotong ni- telah terpakai, nomor berulang kembali
hil berdasarkan ketentuan Persetujuan ke 00.
Penghindaran Pajak Berganda yang di- • Nomor Seri diberikan secara berurutan
tunjukkan dengan adanya Surat Keteran- dari 0000001 sampai dengan 9999999
gan Domisili dan/atau tanda terima Su- dalam 1 (satu) tahun kalender (dari 1
rat Keterangan Domisili Wajib Pajak Luar Januari s.d. 31 Desember). Apabila tahun
Negeri; kalender telah berganti, nomor dimulai
12 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

lagi dari nomor 0000001 dengan nomor seri dengan nomor 01.
• Apabila persediaan nomor untuk Kode Seri 00 dengan Nomor Seri 9999999 telah digunakan,
maka nomor Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi selanjutnya menggunakan Kode Seri no-
mor 01 dan Nomor Seri dimulai kembali dari 0000001. Apabila penomoran Bukti Pemotongan/
Pemungutan Unifikasi telah menggunakan Kode Seri 01 dan Nomor Seri 9999999, maka penom-
oran dilanjutkan dengan Kode Seri 02 dan Nomor Seri 0000001, dan seterusnya.

BAGAN 1.2 STRUKTUR PENOMORAN BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN UNIFIKASI BERFORMAT STANDAR

GAMBAR 1.1 PREVIEW FORMULIR BPBS GAMBAR 1.2 PREVIEW FORMULIR BPNR
Business Brochure Templ ate 13

2. Dokumen yang dipersamakan

Dokumen yang dipersamakan dengan Bukti


Pemotongan/Pemungutan Unifikasi adalah
dokumen berupa formulir kertas atau
dokumen elektronik yang memuat data atau
informasi pemotongan atau pemungutan PPh
tertentu dan kedudukannya dipersamakan
dengan Bukti Pemotongan/ Pemungutan
Unifikasi Berformat Standar. “
Dokumen ini digunakan untuk melakukan
pemotongan PPh atas:
• Penghasilan berupa bunga deposito/ Dokumen yang Dipersamakan
tabungan, diskonto Sertifikat Bank dengan Bukti Pemotongan/
Indonesia dan jasa giro; Pemungutan Unifikasi tidak dibuat
• Penghasilan berupa diskonto Surat menggunakan Aplikasi e-Bupot
Perbendaharaan Negara dan bunga obligasi Unifikasi tetapi menggunakan
berupa surat utang, surat utang negara, sarana/sistem yang dimiliki oleh
dan obligasi daerah yang berjangka waktu
lebih dari 12 (dua belas) bulan, termasuk

Pemotong/Pemungut PPh.

surat utang yang diterbitkan berdasarkan


prinsip syariah;
• Bunga atau diskonto surat berharga jangka
pendek yang diperdagangkan di pasar
uang;
• penghasilan dari transaksi penjualan bukan
saham pendiri di bursa efek, penjualan
saham milik perusahaan modal ventura
tidak di bursa efek dan tambahan PPh
atas kepemilikan saham pendiri pada saat
penawaran umum perdana; dan
• Penghasilan lain yang menggunakan
dokumen yang dipersamakan dengan
bukti pemotongan/ pemungutan PPh
sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan.
14 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Dokumen yang dipersamakan dengan Bukti • rekening kustodian;


Pemotongan/Pemungutan Unifikasi ini dibuat • rekening efek; dan
oleh Pemotong/Pemungut PPh menggunakan • dokumen lain yang setara baik berben-
sarana yang dimiliki oleh Pemotong/ tuk formulir kertas maupun dalam ben-
Pemungut PPh. Hal ini berarti, Aplikasi e-Bupot tuk dokumen elektronik.
Unifikasi tidak menyediakan fasilitas untuk
pembuatan dokumen yang dipersamakan ini.
SPT Masa PPh Unifikasi
Namun demikian, dalam rangka tertib adminis-
trasi, Pemotong/Pemungut PPh wajib mencan- Seperti yang dijelaskan sebelumnya, salah satu
tumkan nomor dalam pembuatan Dokumen kewajiban pemotong/pemungut PPh adalah
yang Dipersamakan ini. melaporkan seluruh bukti pemotongan/pe-
mungutan unifikasi yang telah diterbitkannya
Penomorannya sendiri mengikuti format pe- melalui SPT Masa PPh Unifikasi.
nomoran pada sistem yang dimiliki Pemotong/
Pemungut PPh, seperti sistem Enterprise Re- SPT Masa PPh Unifikasi itu sendiri terdiri dari:
sources Planning (ERP), core banking system, atau • Induk SPT Masa PPh Unifikasi (Formulir SPT
sistem lainnya Masa PPh Unifikasi);
• Daftar Rincian Pajak Penghasilan yang
Selain itu, dokumen yang dipersamakan dengan Disetor Sendiri (Formulir DOSS);
Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi ini • Daftar Objek Pemotongan/Pemungutan
paling sedikit memuat informasi: Pajak Penghasilan Pihak Lain (Formulir
1. Nama pihak yang dipotong/dipungut; DOPP); dan
2. NIK/ NPWP/ TIN pihak yang dipotong/ • Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan
dipungut; Unifikasi beserta Daftar Surat Setoran Pa-
3. nomor unik; dan jak, Bukti Penerimaan Negara, Bukti Pe-
4. pajak penghasilan yang dipotong/dipungut. mindahbukuan PPh Pasal 4 ayat (2), PPh
Pasal 15, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan/
Apabila tidak memenuhi persyaratan tersebut, atau PPh Pasal 26 (Formulir DBP)
maka Pemotong/Pemungut PPh dianggap
tidak membuat Dokumen yang Dipersamakan SPT Masa PPh Unifikasi tersebut paling sedikit
dengan Bukti Pemotongan/Pemungutan memuat:
Unifikasi. a. Masa Pajak dan Tahun Pajak;
b. status SPT normal atau pembetulan;
Contoh dokumen yang dipersamakan dengan c. identitas Pemotong/Pemungut PPh;
Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi antara d. jenis PPh;
lain: e. jumlah dasar pengenaan pajak;
• buku tabungan; f. jumlah nilai PPh yang dipotong, dipungut,
• rekening koran; ditanggung Pemerintah, dan/atau PPh
Business Brochure Templ ate 15

yang disetor sendiri; Hal ini dilakukan agar memberikan wak-


g. jumlah total PPh; tu yang cukup kepada Wajib Pajak dalam
h. jumlah total PPh yang disetor pada SPT menyiapkan masa transisi sebelum pener-
yang dibetulkan; apan yang wajib dilaksanakan mulai masa
i. jumlah PPh yang kurang (lebih) disetor pajak April 2022.
karena pembetulan;
j. tanggal pemotongan/pemungutan dan Namun begitu Pemotong/Pemungut PPh
tanggal penyetoran PPh sekali telah membuat Bukti Pemotongan/
k. nama dan tanda tangan Pemotong/Pemu- Pemungutan Unifikasi dan menyampaikan
ngut PPh atau kuasa; dan SPT Masa PPh Unifikasi pada suatu Masa
l. tanggal SPT Masa PPh Unifikasi dibuat. Pajak di masa transisi tersebut (Januari
2022 s.d Maret 2022), maka untuk Masa Pa-
Sesuai dengan Pasal 13 Peraturan Direktur Jen- jak selanjutnya Pemotong/Pemungut PPh
deral Pajak Nomor PER-24/PJ/2021, penerapan tidak dapat lagi kembali menggunakan SPT
SPT Masa PPh Unifikasi ini terbagi menjadi dua dengan ketentuan lama
fase yaitu:
Bagi Pemotong/pemungut yang belum
A. Mulai masa Pajak Januari 2022 menggunakan SPT Masa PPh Unifikasi se-
diwajibkan bagi Pemotong/Pemungut PPh bagaimana dimaksud dalam PER-24/PJ/2021,
yang telah membuat Bukti Pemotongan/ dapat membuat bukti pemotongan/ pemu-
Pemungutan Unifikasi dan menyampaikan ngutan dan menyampaikan Surat Pemberita-
SPT Masa PPh Unifikasi berdasarkan PER- huan Masa PPh berdasarkan:
23/PJ/2020. • Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER-53/PJ/2009 tentang Bentuk
B. Dapat dimulai masa pajak Januari 2022 Formulir Surat Pemberitahuan Masa Pajak
dan harus dimulai masa pajak April 2022 Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2), Surat
yang belum pernah membuat Bukti Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan
Pemotongan/ Pemungutan Unifikasi dan Pasal 15, Pasal 22, Pasal 23 dan/atau Pasal
menyampaikan SPT Masa PPh Unifikasi 26 serta Bukti Pemotongan/Pemungutan-
berdasarkan PER-23/PJ/2020. nya; dan/atau
• Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Definisi “dapat” di atas, berarti WP tersebut Nomor PER-04/PJ/2017 tentang Bentuk,
masih diberikan kesempatan untuk memilih Isi, Tata Cara Pengisian dan Penyampaian
apakah ingin membuat Bukti Pemotongan/ Surat Pemberitahuan Masa Pajak Peng-
Pemungutan Unifikasi dan menyampaikan hasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26 Serta
SPT Masa PPh Unifikasi berdasarkan PER- Bentuk Bukti Pemotongan Pajak Penghas-
24/PJ/2021 atau masih ingin menggunakan ilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26
ketentuan yang lama. sampai dengan masa Maret 2022.
16 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

GAMBAR 1.3 PREVIEW BENTUK SPT MASA PPH UNIFIKASI GAMBAR 1.4 PREVIEW FORMULIR DOSS

GAMBAR 1.5 PREVIEW FORMULIR DOPP GAMBAR 1.6 PREVIEW FORMULIR DBP
Business Brochure Templ ate 17

Batas Waktu dan Sanksi

Pemotong/Pemungut PPh wajib melakukan:


• penyetoran PPh yang telah dipotong/dipungut
paling lama 10 (sepuluh) hari setelah Masa
Pajak berakhir;
• penyetoran PPh yang harus dibayar sendiri pal-
ing lama 15 (lima belas) hari setelah Masa
Pajak berakhir; dan
• penyampaian SPT Masa PPh Unifikasi paling
lama 20 (dua puluh) hari setelah Masa Pajak
berakhir. “
Dalam hal SPT Masa PPh Unifikasi tidak disam-
paikan dalam jangka waktu sebagaimana tersebut
di atas, Pemotong/Pemungut PPh dikenai sanksi
administrasi sesuai dengan ketentuan dalam Pas- Keterlambatan pelaporan
al 7 Undang-Undang KUP, berupa denda sebesar dikenakan sanksi denda
Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah), yang dike- Rp100.000, sedangkan
nakan sebagai satu kesatuan dan tidak dihitung keterlambatan penyetoran
bagi tiap-tiap jenis PPh. dikenakan sanksi bunga Pasal
9 ayat (2a) UU KUP
Sedangkan jika Jumlah pajak yang disetorkan atau
dibayarkan setelah tanggal jatuh tempo penyetoran

atau pembayaran, maka akan dikenai sanksi admin-
istrasi berupa bunga sebagaimana dimaksud da-
lam Pasal 9 ayat (2a) Undang-Undang KUP

Dalam hal terjadi keadaan yang mengakibatkan ti-


dak dapat dilaksanakannya penyampaian SPT Masa
PPh Unifikasi, berupa kebakaran, bencana alam, ker-
usuhan, dan/atau keadaan luar biasa lainnya yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak, pengenaan
sanksi administrasi berupa denda dilaksanakan se-
suai dengan ketentuan peraturan perundang-un-
dangan di bidang perpajakan.
18 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Pembetulan, Pembatalan &


Penambahan

Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi a. Pajak yang kurang disetor


yang telah dilaporkan dalam SPT Masa PPh Pemotong/Pemungut PPh terlebih da-
Unifikasi dapat dilakukan: hulu melunasi jumlah pajak yang kurang
a. Pembetulan disetor tersebut sebelum menyampaikan
dalam hal terdapat kekeliruan dalam pembetulan dimaksud.
pengisian Bukti Pemotongan/Pemung- Jumlah pajak yang kurang disetor akibat
utan Unifikasi atau terdapat transaksi re- pembetulan SPT Masa PPh Unifikasi yang
tur; atau disetorkan setelah tanggal jatuh tempo
b. Pembatalan penyetoran dikenai sanksi administrasi be-
dalam hal terdapat transaksi yang dibatal- rupa bunga sebagaimana dimaksud dalam
kan. Pasal 8 ayat (2a) Undang-Undang KUP.
c. Penambahan
dalam hal ada tambahan objek pajak yang b. Pajak yang lebih disetor
belum dilaporkan dalam SPT Masa PPh atas kelebihan penyetoran PPh tersebut
Unifikasi. dapat diminta kembali oleh Pemotong/
Pemungut PPh dengan mengajukan per-
Pembetulan, pembatalan, dan penambahan mohonan pengembalian atas kelebihan
bukti pemotongan/pemungutan di atas dapat pembayaran pajak yang tidak seharusn-
dilakukan dengan syarat Direktur Jender- ya terutang atau pemindahbukuan ses-
al Pajak belum melakukan pemeriksaan atau uai dengan ketentuan peraturan perun-
pemeriksaan bukti permulaan secara terbuka dang-undangan di bidang perpajakan
terhadap SPT Masa PPh Unifikasi yang ber- mengenai tata cara pembayaran dan
sangkutan. penyetoran pajak.

Atas pembetulan, pembatalan dan penam-


bahan bukti pemotongan/pemungutan PPh
tersebut, maka Pemotong/Pemungut PPh
dengan kemauan sendiri dapat membetul-
kan SPT Masa PPh Unifikasi yang telah disam-
paikan, untuk 1 (satu) atau beberapa jenis PPh
di dalamnya.

Dalam hal pembetulan SPT Masa PPh Unifikasi


mengakibatkan adanya:
Business Brochure Templ ate 19

Aplikasi e-Bupot Unifikasi

Sesuai dengan pasal 9 Peraturan Direktur Jenderal Pajak


Nomor PER-24/PJ/2021, Bukti pemotongan/pemungutan

PPh unifikasi dan SPT Masa PPh Unifikasi dibuat dan
ditandatangani secara elektronik serta disampaikan melalui
Aplikasi Bukti Pemotongan dan/atau Pemungutan PPh Untuk menggunakan
Unifikasi Elektronik (Aplikasi e-Bupot Unifikasi). Aplikasi e-Bupot Unifikasi
harus memiliki EFIN dan
Yang dimaksud dengan Aplikasi e-Bupot Unifikasi adalah
perangkat lunak yang disediakan di laman milik Direktorat

Sertifikat Elektronik

Jenderal Pajak atau saluran tertentu yang ditetapkan


oleh Direktur Jenderal Pajak yang dapat digunakan untuk
membuat Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi, serta
mengisi, dan menyampaikan SPT Masa PPh Unifikasi.

Untuk dapat menggunakan aplikasi ini, Pemotong/Pemungut


PPh harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1 memiliki EFIN (Electronic Filing Identification Number)


untuk menggunakan akun DJP Online;

2 memiliki Sertifikat Elektronik atau Kode Otorisasi


DJP untuk menandatangani Bukti Pemotongan/
Pemungutan Unifikasi dan SPT Masa PPh Unifikasi;

Pemotong/Pemungut PPh yang telah memiliki Sert-


ifikat Elektronik atau Kode Otorisasi DJP tidak perlu
melakukan permohonan untuk memperoleh Sertifikat
Elektronik atau Kode Otorisasi DJP sepanjang masih
berlaku.

Namun bagi Wajib Pajak yang belum memiliki sertifikat


elektronik/Kode Otorisasi DJP atau memiliki namun masa
berlakunya telah berakhir, maka harus mengajukan permo-
honan penerbitan Sertifikat Elektronik atau Kode Otorisasi
DJP dengan persyaratan sebagai berikut:
20 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Kategori Syarat Pengajuan Sertifikat Elektronik

Wajib Pajak a. Permintaan Sertifikat Elektronik diajukan dengan mengisi,


Badan
menandatangani, dan menyampaikan Formulir Permintaan
Sertifikat Elektronik oleh:
1. Salah satu pengurus yang ditunjuk untuk mewakili Badan
dalam rangka melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan,
untuk Wajib Pajak Badan dengan status pusat; atau
klik/scan barcode
2. Pimpinan cabang Wajib Pajak Badan atau pengurus cabang
untuk unduh formulir
lainnya, untuk Wajib Pajak Badan dengan status cabang;

b. Pengurus sebagaimana dimaksud pada huruf a menunjukkan


asli dan menyerahkan fotokopi dokumen berupa:
1. Dokumen identitas diri salah satu pengurus sebagaimana
dimaksud pada huruf a, meliputi:
a) Bagi Warga Negara Indonesia, yaitu fotokopi KTP dan
fotokopi Kartu NPWP;
b) Bagi Warga Negara Asing, yaitu: (1) fotokopi paspor; dan
(2) fotokopi Kartu NPWP, dalam hal terdaftar sebagai
Wajib Pajak.
2. Dokumen pendirian badan usaha, meliputi:
a) Akta pendirian atau dokumen pendirian dan perubahannya,
bagi Wajib Pajak Badan selain bentuk usaha tetap; atau;
b) Surat keterangan penunjukan dari kantor pusat, bagi
bentuk usaha tetap; dan
3. SPT Tahunan Pajak Penghasilan seluruh anggota Kerja Sama
Operasi (Joint Operation) untuk tahun pajak terakhir yang
jangka waktu penyampaiannya telah jatuh tempo pada
saat pengajuan permintaan Sertifikat Elektronik, bagi Wajib
Pajak Badan bentuk Kerja Sama Operasi (Joint Operation);

c. Pengurus sebagaimana dimaksud pada huruf a melakukan ke-


giatan untuk verifikasi dan autentikasi identitas.

Adapun yang dimaksud dengan pengurus, yaitu:


1. Orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan kebijaksanaan dan/
atau mengambil keputusan dalam menjalankan perusahaan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang KUP;
2. Orang yang namanya tercantum dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan Tahun
Pajak terakhir yang jangka waktu penyampaiannya telah jatuh tempo pada saat
pengajuan permintaan Sertifikat Elektronik, kecuali untuk cabang; dan/atau
Business Brochure Templ ate 21

3. Dalam hal pengurus namanya tidak tercantum dalam SPT Tahunan Pajak Penghasi-
lan Badan atau akta pendirian atau dokumen pendirian dan perubahannya, pengurus
harus menyerahkan fotokopi surat pengangkatan pengurus yang bersangkutan atau
surat keterangan dari pengurus atau pimpinan yang tercantum dalam akta pendirian
atau dokumen pendirian dan perubahannya dari Wajib Pajak Badan yang menjelaskan
kedudukan yang bersangkutan sebagai orang yang mempunyai wewenang dalam me-
nentukan kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam rangka menjalankan
kegiatan perusahaan.

TABEL 1.1 SYARAT PENGAJUAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK WAJIB PAJAK BADAN

Kategori Syarat Pengajuan Sertifikat Elektronik

Wajib Pajak a. Permintaan Sertifikat Elektronik diajukan dengan mengisi,


Orang Pribadi dan menandatangani, dan menyampaikan Formulir Permintaan
Wajib Pajak Warisan Sertifikat Elektronik oleh:
Belum terbagi 1. Orang pribadi yang bersangkutan, bagi Wajib Pajak orang
pribadi, kecuali kondisi tertentu dapat diwakili oleh pihak
lain; atau
2. Wakil Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi, bagi Wajib Pajak
Warisan Belum Terbagi;
ke :
1. KPP atau KP2KP, tempat Wajib Pajak terdaftar, bagi Wajib
Pajak orang pribadi; atau
klik/scan barcode
untuk unduh formulir

2. KPP atau KP2KP, tempat Wajib Pajak orang pribadi yang


telah meninggal dunia terdaftar, bagi Wajib Pajak Warisan
Belum Terbagi;

b. Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a:


1. menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi dokumen
identitas diri berupa:
a) KTP bagi Warga Negara Indonesia, atau
b) Paspor dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau
Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), dalam hal Wajib Pajak
merupakan Warga Negara Asing; dan
c) Kartu NPWP atau SKT
2. menyerahkan asli surat penunjukan dari Wajib Pajak orang
pribadi dengan kondisi tertentu.

c. Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a melakukan


kegiatan untuk verifikasi dan autentikasi identitas.
22 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Yang dimaksud kondisi tertentu yaitu:


1. Orang pribadi bersangkutan sedang dalam perawatan di rumah sakit yang dibuktikan
dengan surat keterangan rawat inap dari pihak penyedia fasilitas pelayanan kesehatan;
2. Orang pribadi bersangkutan sedang menjalani masa hukuman pidana atau menjalani
penyanderaan sebagai penanggung pajak berdasarkan ketentuan undang-undang men-
genai penagihan pajak dengan surat paksa, yang dibuktikan dengan surat keterangan
dari lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan; atau
3. Kondisi tertentu lainnya yang bersifat mendesak dan di luar kekuasaan, antara lain ter-
dapat wabah penyakit, bencana alam, atau kerusuhan massa, sehingga orang pribadi
bersangkutan tidak dapat mengajukan permintaan Sertifikat Elektronik secara langsung
ke KPP atau KP2KP, berdasarkan pertimbangan Kepala KPP atau KP2KP.

TABEL 1.2 SYARAT PENGAJUAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

Prosedur Pengajuan Sertifikat Elektronik

Wajib Pajak dapat mengajukan permintaan Sertifikat Elektronik (sertel)


secara elektronik atau tertulis ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar
atau KP2KP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak.

Berikut ini gambaran umum terkait prosedur pengajuan sertel:


1. Wajib Pajak datang langsung ke KPP atau KP2KP terdaftar
2. Wajib Pajak mengisi formulir permintaan sertifikat elektronik dan melampirkan dokumen
persyaratan
3. Petugas pendaftaran meneliti formulir permintaan sertifikat elektronik dan dokumen persyaratan
4. Petugas pendaftaran melakukan pengujian verifikasi dan autentifikasi atas data Wajib Pajak
5. Dalam hal petugas pendaftaran telah meyakini kebenaran identitas Wajib Pajak, petugas
pendaftaran memberikan Bukti Penerimaan Surat kepada Wajib Pajak
6. Petugas khusus melanjutkan proses dengan meminta Wajib Pajak menyiapkan dan mengetik
Passphrase
7. Petugas khusus melakukan persetujuan permintaan dan mengunduh sertifikat elektronik
8. Petugas khusus menyerahkan sertifikat elektronik kepada Wajib Pajak dan mengirimkan Bukti
Penerimaan Sertifikat Elektronik melalui email.
Business Brochure Templ ate 23

T I M E L I N E I M P L E M E N TA S I

TA H A P 1 dimulai masa pajak Maret 2020

01
KEP-85/PJ/2020 yang diterapkan kepada
PT. Pertamina (Persero), Tbk

dimulai masa pajak Februari 2021


(kecuali bagi WP yang menyampaikan SPT
melalui laman Penyedia Jasa Aplikasi
Perpajakan dilaksanakan mulai masa pajak
Maret 2021)

TA H A P 2
02
untuk WP yang terdaftar di:
KEP-20/PJ/2021 - KPP Madya Jakarta Pusat
- KPP Madya Jakarta Selatan I
- KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga
- KPP Pratama Jakarta Gambir Empat
- KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru
Empat

dimulai masa pajak Januari 2022


bagi WP yang sebelumnya telah membuat
Bukti potput Unifikasi dan menyampaikan

03
SPT Masa PPh Unifikasi berdasarkan
TA H A P 3 PER-23/PJ/2020
PER-24/PJ/2021
dapat dilaksanakan mulai pajak Januari
2022 dan harus dilaksanakan mulai masa
pajak April 2022 bagi WP selain di atas.

Pemotong/Pemungut PPh yang telah membuat Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi dan menyampaikan
SPT Masa PPh Unifikasi tidak dapat membuat bukti pemotongan/pemungutan dan/atau menyampaikan Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan selain yang diatur berdasarkan PER-24/PJ/2021 untuk Masa Pajak
selanjutnya.

Pemotong/Pemungut PPh yang belum menggunakan SPT Masa PPh Unifikasi (selain WP yang diwajibkan di
masa pajak Januari 2022) dapat membuat bukti pemotongan/ pemungutan dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Masa PPh berdasarkan:
a. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-53/PJ/2009 tentang Bentuk Formulir Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2), Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 15,
Pasal 22, Pasal 23 dan/atau Pasal 26 serta Bukti Pemotongan/ Pemungutannya;
b. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-04/PJ/2017 tentang Bentuk, Isi, Tata Cara Pengisian dan
Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26 Serta Bentuk Bukti
Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26,
sampai dengan Masa Pajak Maret 2022.
24 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Alur Penggunaan
e-Bupot Unifikasi
Business Brochure Templ ate 25

2
Login
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
26 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Login

GAMBAR 2.1. TAMPILAN AWAL LAMAN HTTPS : //DJPONLINE.PAJAK.GO.ID



Aplikasi e-Bupot Unifikasi merupakan aplikasi yang berbasis
web, sehingga untuk menggunakan aplikasi ini tidak dibutuhkan
Aplikasi e-Bupot installer khusus. Yang harus dipersiapkan hanyalah PC/Laptop
Unifikasi dapat diakses yang terhubung dengan internet.
dengan mengunjungi

laman djp online Tahapan untuk dapat mengakses aplikasi e-Bupot Unifikasi:
• Buka browser (Google Chrome, Mozilla Firefox, Internet
Explorer, dan lain sebagainya)
• Ketik laman djponline (https://djponline.pajak.go.id)
• Login dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
• Masukan kata sandi (password) djponline
• Masukan Kode Keamanan (Captcha) yang muncul
• Klik Login
Business Brochure Templ ate 27

Berikutnya akan muncul tampilan dashboard seperti gambar 2.2 di bawah ini, untuk menuju aplikasi
e-Bupot Unifikasi tekan menu Lapor [1]

GAMBAR 2.2. TAMPILAN MENU DASHBOARD

Kemudian tekan menu Pra pelaporan [2] ----> e-Bupot Unifikasi [3]

GAMBAR 2.3. TAMPILAN MENU PRA PELAPORAN

Selain dengan menggunakan cara di atas, kita juga dapat langsung mengakses aplikasi tersebut
dengan cara mengetik langsung laman https://unifikasi.pajak.go.id.

Jika proses login berhasil, maka akan ditampilkan Dashboard Aplikasi e-Bupot Unifikasi yang pen-
jabarannya dibahas lebih dalam pada Bab 3. Dashboard.
28 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Dalam hal menu e-Bupot Unifikasi tidak muncul di menu Pra Pelaporan, silakan aktifkan fitur tersebut
dengan cara masuk ke menu : Profil [4] -- > Aktivasi Fitur [5] -- > checklist fitur e-Bupot Unifikasi
[6] -- > Ubah Fitur Layanan [7] seperti ditunjukkan pada gambar 2.4 di bawah ini.

5 6

GAMBAR 2.4. TAMPILAN MENU AKTIVASI FITUR E-BUPOT UNIFIKASI


Aplikasi e-Bupot Unifikasi memiliki 4 (empat) menu utama yaitu:
[1] Dashboard, [2] Pajak Penghasilan, [3] SPT Masa; dan [4] Pengaturan

Business Brochure Templ ate 29

2
13
DashboarD
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
30 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Dashboard

A B C D E F

GAMBAR 3.1. TAMPILAN DASHBOARD E-BUPOT UNIFIKASI

Menu Dashboard berfungsi menampilkan • Pbtl Ke [D]


daftar SPT Masa PPh Unifikasi yang telah Mencerminkan status dari SPT yang dil-
dikirimkan secara elektronik ke sistem DJP. aporkan (Normal, Pembetulan ke-1, dan
seterusnya
Pada menu ini terdapat beberapa kolom yaitu: • Tanggal Kirim [E]
• No [A] Merupakan tanggal dikirimkannya SPT
Menunjukkan nomor baris • Aksi [F]
• No. BPE/NTTE [B] Pada kolom ini terdapat 5 (lima) tombol
Merupakan nomor Bukti Penerimaan Elek- aksi yaitu :
tronik (BPE)/ Nomor Tanda Terima Elek- (1) Lihat BPE
tronik (NTTE) dari SPT Masa PPh Unifikasi (2) Lihat Bukti Potong Pada SPT
yang dikirimkan (3) Cetak SPT
• Masa/Tahun Pajak [C] (4) Ajukan Unduh Bukti Potong Pada SPT
Yaitu masa dan tahun pajak dari SPT yang (5) Unduh Bukti Potong Pada SPT
dilaporkan
Business Brochure Templ ate 31

Untuk lebih memahami kegunaan dari masing-masing tombol, mari kita simak penjabaran berikut
ini:

Tombol Aksi “Lihat BPE” digunakan untuk melihat dan mencetak


Bukti Penerimaan Elektronik (BPE) dari SPT Masa PPh Unifikasi yang
berhasil dikirimkan. Kita juga dapat mengunduh BPE tersebut ke dalam
bentuk PDF atau mencetaknya secara langsung ke printer.

Jika dicermati, pada BPE ini terdapat QR Code yang dapat kita gunakan
untuk melakukan pengecekan secara online status dari SPT yang kita
kirimkan. Caranya yaitu dengan melakukan pemindaian (scan) QR Code
tersebut dengan menggunakan perangkat mobile yang telah terpasang
aplikasi QRCode Scanner.

GAMBAR 3.2. HASIL TAMPILAN TOMBOL AKSI LIHAT BPE

Tombol Aksi “Lihat Bukti Potong Pada SPT” digunakan untuk


menampilkan daftar bukti potong pada SPT Masa PPh Unifikasi. Pada
daftar ini juga terdapat tombol “Unduh Excel” yang dapat digunakan
untuk mengekspor data bukti potong tersebut ke dalam bentuk excel.
32 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

GAMBAR 3.3. HASIL TAMPILAN TOMBOL AKSI LIHAT BUKTI POTONG PADA SPT

Tombol Aksi “Cetak SPT” digunakan untuk melihat Induk SPT Masa
PPh Unifikasi. Kita dapat mengunduh Induk SPT tersebut ke dalam
bentuk PDF atau mencetaknya secara langsung ke printer.

GAMBAR 3.4. HASIL TAMPILAN TOMBOL AKSI CETAK SPT


Business Brochure Templ ate 33

Tombol Aksi “Ajukan Unduh Bukti Potong” digunakan untuk melaku-


kan request ke server DJP agar dapat mengunduh seluruh bukti potong
yang diterbitkan pada suatu masa pajak.

Setelah tombol aksi ini ditekan, maka akan muncul notifikasi seperti
gambar di bawah ini.

GAMBAR 3.5. HASIL TAMPILAN TOMBOL AKSI CETAK SPT

Berikutnya tombol ini akan berubah menjadi tombol Unduh Bukti


Potong pada SPT.

Tombol Aksi “Unduh Bukti Potong Pada SPT” akan muncul jika
proses pengajuan unduh bukti potong berhasil dilakukan.

Silakan tekan tombol aksi ini sampai muncul notifikasi “Bukti Potong
Telah Terunduh” . File bukti potong yang berhasil terunduh akan
terkompresi dalam bentuk .zip.

---->

GAMBAR 3.6. HASIL TAMPILAN TOMBOL AKSI CETAK SPT


34 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

4
Menu PPh
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
Business Brochure Templ ate 35

Pajak Penghasilan

GAMBAR 4.1. TAMPILAN MENU PAJAK PENGHASILAN

Menu Pajak Penghasilan digunakan untuk



melakukan :
• Perekaman data bukti setor atas PPh yang
disetor sendiri;
• Perekaman bukti pemotongan/pemung- Di dalam menu Pajak Pengha-
utan PPh Pasal 4 ayat (2), Pasal 15, Pasal 22, silan terdapat 5 (lima) sub menu
dan Pasal 23; utama,yaitu:
• Perekaman bukti pemotongan PPh Non 1. PPh yang disetor sendiri
Residen; 2. PPh Pasal 4 ayat (2),15,22,23
• melakukan impor data bukti pemotongan/ 3. PPh Non Residen
pemungutan PPh dari file excel; dan 4. Impor Data PPh
• melakukan posting data bukti setor, bukti
potong, dan bukti pungut ke draft SPT.
5. Posting

Di menu ini terdapat 5 (lima) sub menu utama
yang akan dijabarkan pada halaman berikut.
36 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Sub Menu: PPh yang Disetor Sendiri

GAMBAR 4.2. TAMPILAN SUB MENU DAFTAR PPH YANG DISETOR SENDIRI

Submenu PPh Yang disetor sendiri digunakan untuk



merekam bukti setor atas PPh yang disetor sendiri.

Contohnya seperti perekaman bukti setor atas transaksi Pada submenu PPh
pengalihan hak atas tanah dan bangunan, bukti setor Yang disetor Sendiri
atas transaksi Pengalihan Rumah Sederhana dan terdapat 2 (dua)
Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh Wajib pilihan, yaitu:
Pajak Yang Usaha Pokoknya Mengalihkan Hak Atas 1. Daftar PPh Yang
Tanah dan /atau Bangunan, dan lain sebagainya. Disetor Sendiri
2. Rekam PPh Yang
Pada sub menu ini, terdapat 2 (dua) pilihan yaitu :
[A] Daftar PPh Yang Disetor Sendiri , dan

Disetor Sendiri

[B] Rekam PPh Yang Disetor Sendiri.


Berikut adalah penjelasan singkatnya.

A. Daftar PPh Yang Disetor Sendiri

Daftar PPh Yang Disetor Sendiri menampilkan hasil perekaman data bukti setor atas PPh yang disetor
sendiri. Di dalam daftar ini kita juga bisa melihat data ringkas mulai dari masa pajak, objek pajak,
nomor bukti setor, nominal jumlah penghasilan bruto dan nilai PPh yang disetor.
Business Brochure Templ ate 37

1 2 3

GAMBAR 4.3. TAMPILAN RINCIAN DAFTAR PPH YANG DISETOR SENDIRI

Untuk mempermudah dalam melakukan pencarian


bukti setor yang telah direkam, pada menu ini tersedia
filter pencarian yang didasarkan pada 2 (dua) parame-
ter yaitu: Nomor Bukti Setor, dan Periode.

Misalnya, jika kita ingin melihat seluruh data bukti


setor yang dibayarkan di periode Oktober 2020, kita GAMBAR 4.4. PILIHAN PARAMETER PENCARIAN
bisa pilih parameter pencarian berdasarkan [1] “Peri-
ode”, kemudian masukan kata kunci [2] “10-2020”, lalu
tekan tombol Cari [3]
Maka sistem akan menampilkan data bukti setor yang
sesuai dengan parameter yang kita tetapkan.

Selain itu pada sebelah kanan, terdapat kolom Aksi [4]


yang di dalamnya ada 2 (dua) tombol, yaitu Edit Bukti
Setor dan Hapus Bukti Setor.

Edit Bukti Setor


Tombol ini digunakan untuk mengubah data
bukti setor yang telah direkam.

Hapus Buki Setor


Tombol ini digunakan untuk menghapus data
bukti setor yang telah direkam.
38 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

B. Rekam PPh Yang Disetor Sendiri

Pada menu Rekam PPh Yang Disetor Sendiri, terdapat 2 (dua) pilihan jenis bukti penyetoran yaitu:
[1] Surat Setoran Pajak
[2] Bukti Pemindahbukuan

Jika memilih jenis bukti A


penyetoran “Surat Setoran
Pajak” [A] , maka kita akan
diminta untuk mengisikan 1
data :
2
• NTPN [1]
• Tahun Pajak [2]
3
Lalu lakukan pengecekan
bukti bayar tersebut den- GAMBAR 4.5. ISIAN BUKTI PENYETORAN SURAT SETORAN PAJAK

gan menekan tombol Cek


Surat Setoran Pajak [3]

Sedangkan jika memi- B

lih jenis bukti penyetoran


“Pemindahbukuan”[B],
4
maka kita akan diminta
untuk mengisikan data No-
5
mor Bukti Pemindahbuku-
an [3], kemudian laku-
GAMBAR 4.6. ISIAN BUKTI PENYETORAN BUKTI PEMINDAHBUKUAN
kan pengecekan bukti
bayar tersebut dengan
menekan tombol Cek Pe-
mindahbukuan [3]

Apabila hasil pengecekan Surat Setoran Pajak muncul notifikasi “SOA006-Data Pembayaran G-2 ti-
dak ditemukan” atau bukti pemindahbukuan muncul notifikasi “SOA009-Data PBK tidak ditemukan”,
maka pastikan kembali bahwa isian NTPN dan Nomor Pemindahbukuan telah diinput sudah benar.

Jika sudah dipastikan bahwa data yang diinput telah sesuai namun notifikasi error tersebut masih
muncul, maka silakan hubungi Account Representative anda.
Business Brochure Templ ate 39

Apabila data Surat Setoran Pajak


(SSP) atau Bukti Pemindahbukuan
(PBK) berhasil ditemukan, maka
kolom Masa Pajak, Jenis Pajak
(MAP), Jenis Setoran, Jumlah Setor
6 dan tanggal setor akan terisi se-
cara otomatis.
7

Yang harus dilakukan adalah


memilih Kode Objek Pajak [6]
yang sesuai dengan transaksi yang
dilakukan, dan mengisi nominal
Jumlah Penghasilan Bruto [7].

8 Lanjutkan dengan menekan tom-


bol Simpan [8].
GAMBAR 4.7. ISIAN BUKTI PENYETORAN - LANJUTAN

Hasil perekaman bukti setor yang telah tersimpan akan muncul di menu “Daftar PPh Yang Disetor
Sendiri”
40 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Sub Menu : PPh Pasal 4 ayat(2),15,22,23

GAMBAR 4.8. TAMPILAN SUB MENU PPH PASAL 4 AYAT (2), 15, 22, 23


Submenu PPh Pasal 4 ayat (2), 15, 22, 23 digunakan
untuk melakukan perekaman dan melihat data:
• Bukti pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2); Pada submenu PPh Pasal
• Bukti pemotongan PPh Pasal 15; 4 ayat (2),15,22,23 terdapat
• Bukti pemungutan PPh Pasal 22; dan 2 (dua) pilihan, yaitu:
• Bukti pemotongan PPh Pasal 23 1. Daftar BP Ps.4(2),15,22,23
2 Rekam BP Ps.4(2),15,22,23
Pada sub menu ini, terdapat 2 (dua) pilihan yaitu :
[A] Daftar BP Ps.4(2), 15,22,23, dan

[B] Rekam BP Ps.4(2), 15,22,23.
Berikut adalah penjelasan singkatnya.

A. Daftar BP Ps.4(2), 15, 22, 23

Daftar BP Ps.4(2), 15, 22, 23 menampilkan hasil perekaman data bukti potong/pungut PPh Pasal 4
ayat (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 22, dan PPh Pasal 23.

Di dalam daftar ini kita juga bisa melihat data ringkas mulai dari Periode, Kode Objek Pajak, Nomor
Bukti Pemotongan, Identitas, Nama, Jumlah Penghasilan Bruto, Jumlah PPh Terutang, Status Bukti
Pemotongan/Pemungutan, dan kolom Aksi.
Business Brochure Templ ate 41

1 2 3

a b c d e f g h i

GAMBAR 4.9. TAMPILAN DAFTAR BP PS. 4(2), 15, 22, 23

Untuk mempermudah dalam melakukan pen- sebagai berikut:


carian bukti potong/pungut yang telah di-
rekam, pada menu ini disediakan filter pencar- • Periode [a]
ian yang didasarkan pada 3 (tiga) parameter menunjukkan periode dari transaksi yang
yaitu: Nomor Bukti Pemotongan, Identitas, dilakukan pemotongan/pemungutan
dan Periode. • Kode Objek Pajak [b]
menunjukkan kode objek pajak dari tran-
Misalnya, jika kita ingin melihat seluruh data saksi yang dilakukan pemotongan/pemu-
bukti potong/pungut yang dibuat di peri- ngutan
ode September 2021, kita bisa pilih param- • Nomor Bukti Pemotongan [c]
eter pencarian berdasarkan [1] “Periode”, menunjukkan nomor bukti pemotongan/
kemudian masukan kata kunci [2] “09-2021”, pemungutan yang diterbitkan
lalu tekan tombol Cari [3]. Maka sistem akan • Identitas [d]
menampilkan data bukti potong/pungut yang yaitu identitas (NPWP/NIK) dari Wajib Pa-
sesuai dengan parameter yang kita tetapkan. jak yang dipotong/dipungut
• Nama [e]
Selain itu, pada kolom ini juga terdapat tom- menunjukkan nama dari Wajib Pajak yang
bol Ekspor Excel [4] yang dapat digunakan dilakukan pemotongan/pemungutan
untuk mengekspor data bukti potong/pungut • Jumlah Penghasilan Bruto [f]
ke dalam format excel. Hal ini akan memper- yaitu besar nominal penghasilan bruto
mudah dalam melakukan rekonsiliasi internal yang menjadi dasar penghitungan pajak
perusahaan. dalam rupiah
• Jumlah PPh Terutang [g]
Pada bagian bawah daftar Bukti Potong Pasal yaitu besar nilai PPh yang terutang dalam
4 ayat (2), 15, 22, 23 juga terdapat kolom rupiah
42 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

• Status [h]
menunjukkan bukti potong/pungut yang telah diterbitkan, seperti Normal, Hapus, Belum Post-
ing, Sudah Posting.
• Aksi [i]
Pada kolom aksi ini terdapat 4 (empat) tombol yaitu: Lihat, Ubah, Hapus, dan Kirim email.

Tombol Aksi “Lihat” digunakan untuk melihat bukti potong/pungut


yang telah diterbitkan. Kita juga dapat mengunduh Bukti Potong/Pung-
ut tersebut ke dalam bentuk PDF atau mencetaknya secara langsung ke
printer.

Jika dicermati, pada Bukti Potong/Pungut ini terdapat QR Code yang


dapat digunakan oleh lawan transaksi untuk melakukan pengecekan
secara online status dari Bukti Potong/Pungut tersebut. Caranya yai-
tu dengan melakukan pemindaian (scan) QR Code tersebut dengan
menggunakan perangkat mobile yang telah terpasang aplikasi QRCode
Scanner.

GAMBAR 4.10. TAMPILAN HASIL AKSI LIHAT

Tombol Aksi “Ubah” digunakan untuk mengubah atau membetulkan


bukti potong/pungut yang telah diterbitkan.

Tombol Aksi “Hapus” digunakan untuk menghapus atau membatal-


kan bukti potong/pungut yang telah diterbitkan.
Business Brochure Templ ate 43

Tombol Aksi “Kirim Email” digunakan untuk mengirimkan bukti po-


tong/pungut secara langsung ke email lawan transaksi

GAMBAR 4.11. TAMPILAN HASIL AKSI KIRIM EMAIL

B. Rekam BP Ps.4(2), 15, 22, 23

Menu rekam BP Ps 4(2), 15, 22, 23 digunakan untuk melakukan perekaman secara manual (key-in) :
• Bukti pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2);
• Bukti pemotongan PPh Pasal 15;
• Bukti pemungutan PPh Pasal 22; dan
• Bukti pemotongan PPh Pasal 23

Pada menu ini, ada 4 (empat) kolom yang harus diisi yaitu: Identitas Wajib Pajak yang Dipotong/
Dipungut, Pajak Penghasilan yang Dipotong/Dipungut, Dokumen Dasar Pemotongan, dan Identitas
Pemotongan Pajak yang masing-masing harus diisi secara berurutan.

GAMBAR 4.12. KOLOM ISIAN REKAM BP PS 4(2), 15, 22, 23


44 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Pengisian dimulai dari Identitas Wajib Pajak yang Dipotong/Dipungut

1 2

3 4

GAMBAR 4.13. KOLOM ISIAN REKAM BP PS 4(2), 15, 22, 23 - PARAMETER NPWP

Isikan :
• Tahun Pajak [1] “
• Masa Pajak [2]
dilakukannya pemotongan/pemungutan, lalu pilih
Identitas [3] dari Lawan Transaksi (NPWP/NIK).

Apabila identitas yang digunakan adalah NPWP, Nama WP yang dipotong/


maka cukup isikan Nomor NPWP-nya [4] , maka dipungut akan muncul se-
Nama Wajib Pajak yang dipotong/dipungut akan cara otomatis jika NPWP
muncul secara otomatis jika data NPWP-nya ter- yang diinput telah terdaft-
daftar dalam Sistem DJP. ar dalam Sistem DJP

Namun jika muncul notifikasi error “SOA003-Da-


ta WP Tidak Ditemukan”, harap periksa kembali

nomor NPWP yang diinput atau konsultasikan ke
Kantor Pajak untuk mengetahui status dari NPWP
tersebut.

Apabila identitas yang digunakan adalah NIK,


maka akan muncul tampilan seperti gambar 4.14
halaman berikut.
Business Brochure Templ ate 45

6 7

GAMBAR 4.14. KOLOM ISIAN REKAM BP PS 4(2), 15, 22, 23 - PARAMETER NIK

Isikan :
• Nomor NIK [5]
• Nama Lengkap [6]
dari Wajib Pajak Orang Pribadi yang dipotong/di-
pungut sesuai dengan dokumen kependudukan.
Kemudian tekan tombol Cek [7] untuk mengecek
status validitasnya. Jika data valid maka akan mun-
cul keterangan “data ditemukan” seperti gambar
4.15 di samping. GAMBAR 4.15 NOTIFIKASI CEK NIK-VALID

Namun jika muncul notifikasi error “NIK003-NIK


dan Nama tidak sesuai. Silakan menghubungi
Call Center Dukcapil dengan Nomor Call Center:
1500537”, harap periksa kembali isian nomor NIK
dan Nama Lengkap yang diinput dengan menco-
cokannya dengan data KTP.

Apabila masih muncul error di atas, silakan meng-


hubungi call center dukcapil.
GAMBAR 4.16 NOTIFIKASI CEK NIK-TIDAK VALID

Jika isian data Tahun Pajak, Masa Pajak, Identitas


(NPWP/NIK) telah terisi lengkap, lanjutkan dengan
menekan tombol Berikutnya [8] untuk menuju
ke kolom pengisian Pajak Penghasilan yang Dipo-
tong/Dipungut.
46 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

10

11

12

GAMBAR 4.17. KOLOM ISIAN PAJAK PENGHASILAN YANG DIPOTONG/DIPUNGUT

Pilih Kode Objek Pajak [9] yang sesuai dengan


jenis transaksi yang dilakukan, dengan cara
menekan tombol dropdown list atau bisa
juga dengan mengetik langsung keywordnya.
GAMBAR 4.18 PENCARIAN KODE OBJEK PAJAK
Contoh : “Jasa Konsultan”

Apabila Wajib Pajak yang dipotong/dipungut Berikutnya isikan nominal Jumlah Penghasilan
memiliki fasilitas seperti Surat Keterangan Bruto [11] yang menjadi dasar pengenaan
Bebas, Surat Keterangan PP23 Tahun 2018, dan pajak. Untuk Tarif dan PPh Yang Dipotong/
fasilitas perpajakan lainnya, maka akan muncul Dipungut akan terisi secara otomatis.
pop up otomatis yang menunjukkan fasilitas
yang dimiliki oleh Wajib Pajak tersebut. Selanjutnya, untuk menuju ke kolom pengisian
Dokumen Dasar Pemotongan, silakan tekan
Namun jika pop up tersebut tidak muncul, maka tombol Berikutnya [12]
ketikan secara manual fasilitas yang dimiliki
oleh Lawan transaksi tersebut pada kolom yang
sesuai [10], atau pilih “tanpa fasilitas” jika tidak
memiliki fasilitas perpajakan dimaksud.
Business Brochure Templ ate 47

13

18

GAMBAR 4.19. KOLOM ISIAN DOKUMEN DASAR PEMOTONGAN

Langkah berikutnya adalah mengisikan Dokumen Dasar Pemotongan, pada kolom ini kita harus me-
masukan minimal 1 (satu) jenis dokumen dengan cara menekan tombol Tambah [13]

Maka akan muncul kolom pengisian seperti gambar 4.20 di bawah ini.

14

15 Terdapat 8 (delapan)
jenis dokumen yang
16
dapat menjadi dasar
pemotongan, yaitu:
17 • faktur pajak

GAMBAR 4.20. DETIL ISIAN DOKUMEN DASAR PEMOTONGAN


• Invoice
• Pengumuman
• Surat Perjanjian
Isikan Nama Dokumen [14] , Nomor Dokumen [15] , Tanggal Do- • Bukti Pembayaran
kumen [16] yang menjadi dasar dilakukannya pemotongan/ pemu- • Akta Perikatan
ngutan. Lalu tekan tombol Tambahkan [17] untuk menyimpan. • Akta RUPS
• Surat Pernyataan

Untuk menambahkan dokumen baru, lakukan langkah yang serupa,
atau jika ingin melanjutkan ke kolom pengisian Identitas Pemotong
Pajak, silakan tekan tombol Berikutnya [18]
48 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

19

20

21

22

23

GAMBAR 4.21 KOLOM ISIAN DOKUMEN DASAR PEMOTONGAN



Langkah yang terakhir adalah mengisikan Identitas
Pemotong Pajak, dengan cara memilih status pen-
andatangan (Pengurus/Kuasa) pada Penandatan- Untuk menambahkan
gan Sebagai [19] dan nama Penandatangan Buk- nama dan jabatan
ti Potong [20] penandatangan,
silakan buka bab 6
Kemudian memilih mekanisme pengembalian (pengaturan)
kelebihan pembayaran [21] dalam hal terdapat
kesalahan pembuatan Bukti Potong/Pungut yang

menyebabkan lebih bayar.

Lanjutkan dengan men-checklist surat pernyata-


an [22] dan menekan tombol Simpan [23] untuk
menyimpan bukti potong/pungut.

Data bukti potong/pungut yang berhasil disimpan


dapat dilihat di menu “Daftar BP Ps.4(2), 15,22,23”
Business Brochure Templ ate 49

Sub Menu : PPh Non Residen

GAMBAR 4.22. TAMPILAN SUB MENU PPH NON RESIDEN “


Submenu PPh Pasal Non Residen digunakan un-
tuk melakukan perekaman dan melihat data Bukti
pemotongan PPh untuk Wajib Pajak Non Residen. Pada submenu PPh Non Residen
terdapat 2 (dua) pilihan, yaitu:
Pada sub menu ini, terdapat 2 (dua) pilihan yaitu : 1. Daftar Bukti Potong PPh Non Residen
[A] Daftar Bukti Potong PPh Non Residen, dan
[B] Rekam Bukti Potong PPh Non Residen.

2. Rekam Bukti Potong PPh Non Residen

Berikut adalah penjelasan singkatnya.

A. Daftar Bukti Potong PPh Non Residen

Daftar Bukti Potong PPh Non Residen menampilkan hasil perekaman data bukti potong PPh yang
diterbitkan untuk Wajib Pajak Non Residen. Di dalam daftar ini kita juga bisa melihat data ringkas
mulai dari Kode Objek Pajak, Nomor Bukti Pemotongan, Identitas, Nama, Jumlah Penghasilan Bruto,
Jumlah PPh Terutang, Status Bukti Pemotongan/Pemungutan, dan kolom Aksi.
50 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

1 2 3

a b c d e f g h i

GAMBAR 4.23. TAMPILAN DAFTAR BUKTI POTONG PASAL 26

Untuk mempermudah dalam melakukan pen- • Periode [a]


carian bukti potong/pungut yang telah di- menunjukkan periode dari transaksi yang
rekam, pada menu ini disediakan filter pencar- dilakukan pemotongan
ian yang didasarkan pada 3 (tiga) parameter • Kode Objek Pajak [b]
yaitu: Nomor Bukti Pemotongan, Identitas, menunjukkan kode objek pajak dari tran-
dan Periode. saksi yang dilakukan pemotongan
• Nomor Bukti Pemotongan [c]
Misalnya, jika kita ingin melihat seluruh data menunjukkan nomor bukti pemotongan
bukti potong/pungut yang dibuat di peri- yang diterbitkan
ode September 2021, kita bisa pilih param- • Identitas [d]
eter pencarian berdasarkan [1] “Periode”, yaitu identitas dari Wajib Pajak Non Resi-
kemudian masukan kata kunci [2] “09-2021”, den yang dipotong
lalu tekan tombol Cari [3]. Maka sistem akan • Nama [e]
menampilkan data bukti potong/pungut yang menunjukkan nama dari Wajib Pajak Non
sesuai dengan parameter yang kita tetapkan. Residen yang dilakukan pemotongan
• Jumlah Penghasilan Bruto [f]
Selain itu, pada kolom ini juga terdapat tom- yaitu besar nominal penghasilan bruto
bol Ekspor Excel [4] yang dapat digunakan yang menjadi dasar penghitungan pajak
untuk mengekspor data bukti potong/pungut dalam rupiah
ke dalam format excel. Hal ini akan memper- • Jumlah PPh Terutang [g]
mudah dalam melakukan rekonsiliasi internal yaitu besar nilai PPh yang terutang
perusahaan. • Status [h]
menunjukkan bukti potong yang telah di-
Pada bagian bawah daftar Bukti Potong PPh terbitkan, seperti Normal, Hapus, Belum
Non Residen juga terdapat kolom berikut: Posting, Sudah Posting.
Business Brochure Templ ate 51

• Aksi [i]
Pada kolom aksi ini terdapat 4 (empat) tombol yaitu: Lihat, Ubah, Hapus, dan Kirim email.
Berikut ini adalah fungsi dari masing-masing tombol.

Tombol Aksi “Lihat” digunakan untuk melihat bukti potong yang tel-
ah diterbitkan. Kita juga dapat mengunduh Bukti Potong tersebut ke
dalam bentuk PDF atau mencetaknya secara langsung ke printer.

Jika dicermati, pada Bukti Potong ini terdapat QR Code yang dapat di-
gunakan oleh lawan transaksi untuk melakukan pengecekan secara on-
line status dari Bukti Potong tersebut.

Caranya yaitu dengan melakukan pemindaian (scan) QR Code tersebut


dengan menggunakan perangkat mobile yang telah terpasang aplikasi
QRCode Scanner.

GAMBAR 4.24 TAMPILAN HASIL AKSI LIHAT

Tombol Aksi “Ubah” digunakan untuk mengubah atau membetulkan


bukti potong yang telah diterbitkan.

Tombol Aksi “Hapus” digunakan untuk menghapus atau membatal-


kan bukti potong yang telah diterbitkan.
52 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Tombol Aksi “Kirim Email” digunakan untuk mengirimkan bukti po-


tong/pungut secara langsung ke email lawan transaksi

GAMBAR 4.25. TAMPILAN HASIL AKSI KIRIM EMAIL

B. Rekam Bukti Potong PPh Non Residen

Menu rekam Bukti Potong PPh Non Residen digunakan untuk melakukan perekaman secara manual
(key-in) PPh yang akan dipotong. Untuk pembuatan bukti potong dalam jumlah banyak, maka dapat
menggunakan metode impor excel yang akan di bahas dalam subbab tersendiri. (D.Impor Data PPh).

Seperti halnya menu perekaman BP Ps 4(2), 15, 22, 23, pada menu rekam bukti potong PPh Non Res-
iden ini juga terdapat 4 (empat) kolom yang harus diisi yaitu: Identitas Wajib Pajak yang Dipotong/
Dipungut, Pajak Penghasilan yang Dipotong/Dipungut, Dokumen Dasar Pemotongan, dan Identitas
Pemotongan Pajak yang masing-masing harus diisi secara berurutan.

GAMBAR 4.26. KOLOM ISIAN REKAM BUKTI POTONG PASAL 26


Business Brochure Templ ate 53

Pengisian dimulai dari Identitas Wajib Pajak yang Dipotong/Dipungut

1 2

5 6

7 8

9 10

11

GAMBAR 4.27. KOLOM ISIAN IDENTITAS WAJIB PAJAK YANG DIPOTONG

Pilih Tahun Pajak [1] dan Masa Pajak [2] dilaku-


kannya pemotongan, lalu isikan: “
• TIN (Tax Identification Number) [3]
• Nama [4]
• Alamat [5]
• Negara [6]
dari Wajib Pajak Luar Negeri yang dipotong. Da- Untuk WP Non Residen
lam hal yang dipotong adalah Orang Pribadi, yang berbentuk Badan
maka isikan: Usaha, Kolom isian
• Tempat Lahir [7] Tempat Lahir, Tanggal
• Nomor Paspor [8] Lahir , No.Paspor dan
• Tanggal Lahir [9] No. KITAS/KITAP dapat
• No. KITAS/KITAP [10]
untuk Wajib Pajak Badan isian Tempat Lahir, Tang-

dikosongkan

gal Lahir, Nomor Paspor, dan Nomor Kartu Izin


Tinggal Sementara (KITAS)/ Kartu Izin Tinggal
Tetap (KITAP) dapat dikosongkan.

Lanjutkan dengan menekan tombol Berikutnya


[11] untuk masuk ke kolom pengisian Pajak Peng-
hasilan yang dipotong.
54 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

912

13

10

14

11

12

15

GAMBAR 4.28. KOLOM ISIAN PAJAK PENGHASILAN YANG DIPOTONG/DIPUNGUT

Pilih Kode Objek Pajak [12] yang sesuai dengan


jenis transaksi yang dilakukan, dengan cara me-
nekan tombol dropdown list atau bisa juga den-
gan mengetik langsung keywordnya.

Apabila Wajib Pajak yang dipotong memiliki


fasilitas seperti Surat Keterangan Domisili (SKD)
Wajib Pajak Luar Negeri, atau PPh Ditanggung
Pemerintah (DTP), atau fasilitas perpajakan lainn- GAMBAR 4.29 PENCARIAN KODE OBJEK PAJAK

ya, silakan isikan Nomor Tanda Terima SKDWLN/


Nomor aturan DTP/ atau Nomor Dokumen fasili-
tas lainnya pada kolom yang sesuai. [13]

Berikutnya isikan nominal Jumlah Penghasilan


Bruto [14] yang menjadi dasar pengenaan pa-
jak. Untuk Tarif dan PPh Yang Dipotong/Dipung-
ut akan terisi secara otomatis. Tekan tombol
Berikutnya [15] untuk melanjutkan.
Business Brochure Templ ate 55

16

21

GAMBAR 4.30. KOLOM ISIAN DOKUMEN DASAR PEMOTONGAN

Langkah berikutnya adalah mengisikan Dokumen Dasar Pemotongan, pada kolom ini kita harus me-
masukan minimal 1 (satu) jenis dokumen dengan cara menekan tombol Tambah [16]

Maka akan muncul kolom pengisian seperti gambar 4.31 di bawah ini. “
17

18
Terdapat 8 (delapan)
19 jenis dokumen yang
dapat menjadi dasar
pemotongan, yaitu:
20
• faktur pajak
GAMBAR 4.31. DETIL ISIAN DOKUMEN DASAR PEMOTONGAN
• Invoice
• Pengumuman
• Surat Perjanjian
Isikan Nama Dokumen [17] , Nomor Dokumen [18] , Tanggal • Bukti Pembayaran
Dokumen [19] yang menjadi dasar dilakukannya pemotongan. Lalu • Akta Perikatan
tekan tombol Tambahkan [20] untuk menyimpan. • Akta RUPS

Untuk menambahkan dokumen baru, lakukan langkah yang serupa,



• Surat Pernyataan

atau jika ingin melanjutkan ke kolom pengisian Identitas Pemotong


Pajak, silakan tekan tombol Berikutnya [21]
56 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

22

23

24

25

26

GAMBAR 4.32 KOLOM ISIAN DOKUMEN DASAR PEMOTONGAN



Langkah yang terakhir adalah mengisikan Identitas
Pemotong Pajak, dengan cara memilih status pen-
andatangan (Pengurus/Kuasa) pada Penandatan-
gan Sebagai [22] dan nama Penandatangan Bukti Untuk menambahkan
Potong [23] nama dan jabatan
penandatangan,
Kemudian memilih mekanisme pengembalian kelebi- silakan buka Bab 6
han pembayaran atau pemindahbukuan [24] dalam
hal terdapat kesalahan pembuatan Bukti Potong

(Pengaturan)

yang menyebabkan lebih bayar.

Lanjutkan dengan men-checklist surat pernyataan


[25] dan menekan tombol Simpan [26] untuk meny-
impan bukti potong/pungut.

Data bukti potong/pungut yang berhasil disimpan


dapat dilihat di menu “Daftar Bukti Potong PPh Non
Residen”
Business Brochure Templ ate 57

Sub Menu : Impor Data PPh

1
2

GAMBAR 4.33 TAMPILAN MENU IMPOR DATA PPH

Impor Data PPh dapat digunakan untuk Namun sebelum melakukan impor data,
membuat bukti potong/pungut PPh Pasal 4 pengguna harus mengunduh terlebih dahulu
ayat (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 22, PPh Pasal template impor excel yang filenya sudah
23, dan PPh Pasal 26 dengan jumlah banyak disediakan oleh Direktorat jenderal Pajak.
atau yang tidak dapat dibuat melalui me-
kanisme key-in. Untuk mengunduh template impor excel ini,
silakan masuk ke menu Impor Data PPh [1],
Melalui menu impor ini, pengguna tidak perlu kemudian pilih Petunjuk Pengisian [2] dan
merekam bukti potong/pungut secara manu- tekan tombol di sini [3] seperti gambar 4.34
al satu-persatu . Selain itu, tanggal bukti po- halaman berikut.
tong dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan.
58 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Di dalam template impor excel tersebut terdapat 7 (tujuh)


sheet yaitu:
• Sheet Rekap;
• Sheet 42152223;
• Sheet NR;
• Sheet Dasar Pemotongan;
• Sheet Ref Daftar Kode Bukti Potong;
• Sheet Ref Daftar Kode Negara; dan
• Sheet Ref Jenis Dokumen Referensi.

Silakan isi 4 (empat) sheet utama yaitu sheet rekap, sheet


3 42152223, sheet NR dan sheet Dasar Pemotongan den-
gan data yang ada, lalu simpan file tersebut dengan
penamaan: 15 digit Nomor NPWP.xls. Contohnya untuk
NPWP : 01.234.567.8-9-062.000, maka file excel tersebut di-
GAMBAR 4.34 TAMPILAN MENU
PETUNJUK PENGISIAN
simpan dengan nama 0123456789062000.xls

Untuk memahami lebih dalam terkait sheet yang ada dalam


file template impor excel, mari kita simak penjabaran berikut.

Sheet Rekap

Sheet ini berisikan rekapan jumlah


Bukti Potong/Pungut PPh Pasal 4
ayat (2), Pasal 15, Pasal 22, Pasal
23 dan Pasal 26 yang akan diimpor
dengan menggunakan excel.

Pengisian jumlah ini didasar-


kan pada data yang ada di sheet
42152223 dan sheet NR.

Sebagai catatan, harap mengedit GAMBAR 4.35. SHEET REKAP

secara manual angka yang tercan-


tum dalam jumlah tersebut, kare-
na sheet ini tidak terkoneksi den-
gan sheet lainnya.
Business Brochure Templ ate 59

Sheet 42152223

Sheet ini berisikan rincian data


Bukti Potong/Pungut PPh Pasal 4
ayat (2), Pasal 15, Pasal 22, dan
Pasal 23 yang akan dibuat melalui
mekanisme impor excel.

Pada sheet ini terdapat 23 (dua pu-


luh tiga) kolom yang masing-mas-
ing memiliki format cell yang ber-
beda-beda. Untuk lebih jelasnya
mari kita lihat tabel 4.1 berikut. GAMBAR 4.36. SHEET 42152223

Kolom Keterangan Format Cell

No Nomor baris data yang dibuat, contoh : 1 General

Tanggal Tanggal dibuatnya Bukti Potong/Pungut PPh Pasal 4 ayat Text


Pemotongan (2)/ Pasal 15/ Pasal 22/ Pasal 23 dengan format dd/mm/
(dd/mm/yyyy) yyyy. Contoh : 26/01/2021 (untuk tanggal 26 Januari 2021)

Penerima Kolom pertanyaan apakah lawan transaksi yang akan General


Penghasilan? dilakukan dalam pemotongan/pemungutan menggu-
(NPWP/NIK) nakan identitas NPWP atau NIK.
Isikan : NPWP (jika menggunakan nomor NPWP), atau
Isikan : NIK (jika WP tidak memiliki NPWP).

NPWP Diisi dengan 15 digit nomor NPWP (tanpa format dan Text
(Tanpa format/ tanpa tanda baca). Jika tidak memiliki NPWP, maka
Tanda Baca) kolom ini cukup dikosongkan.
Contoh: 012345678062000 (untuk NPWP: 01.234.567.8-
062.000)

NIK Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan sesuai yang Text


(Tanpa format/ tertera pada Kartu Tanda Penduduk (diisi tanpa format
Tanda Baca) dan tanda baca). Kolom NIK ini wajib diisi jika pihak
yang dipotong/dipungut tidak memiliki NPWP.
Contoh : 2207022607890008
60 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Kolom Keterangan Format Cell

Nama Penerima Kolom ini wajib diisi apabila pihak yang dipotong/di- General
Penghasilan pungut tidak memiliki NPWP . Silakan isi dengan nama
Sesuai NIK lengkap sesuai data kependudukannya.
Contoh : ANGGA SUKMA DHANISWARA

qq (Khusus Kolom ini diisi jika penerima penghasilan menggunakan General


NPWP Keluarga) NPWP Keluarga (misalnya Istri yang menggunakan NPWP
suaminya). Contoh: RAISA QURAIH

Nomor Telp Diisi dengan nomor telepon Wajib Pajak yang dipotong/ Text
dipungut. Contoh : 0215250208

Kode Objek Pajak Diisi dengan kode objek pajak dari jenis transaksi pemo- Text
tongan/pemungutan yang dilakukan. Referensi kode ob-
jek pajak dapat dilihat pada sheet “Ref Daftar Kode Bukti
Potong.” Contoh : 24-103-01 untuk Royalti

Penandatangan Kolom pertanyaan terkait apakah penandatangan Bukti Text


BP? (Pengurus/ Potong/Pungut dilakukan oleh pengurus atau Kuasa?
Kuasa) Isikan “Pengurus” (tanpa tanda petik) jika ditandatangani
oleh pengurus, atau isikan “Kuasa” (tanpa tanda petik)
jika ditandatangani kuasa.

Penandatangan Kolom pertanyaan apakah penandatangan bukti potong/ Text


menggunakan pungut menggunakan identitas NPWP atau NIK.
NPWP/NIK? Isikan : NPWP (jika menggunakan nomor NPWP), atau
Isikan : NIK (jika WP tidak memiliki NPWP).

NPWP Penanda- Diisi dengan 15 digit nomor NPWP (tanpa format dan tan- Text
tangan pa tanda baca) dari penandatangan bukti potong/pungut.
(Tanpa format/ Contoh: 012345678062000 (untuk NPWP: 01.234.567.8-
Tanda Baca) 062.000)

NIK Penanda- Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan dari penan- Text
tangan datangan bukti potong/pungut sesuai dengan yang ter-
(Tanpa format/ tera pada Kartu Tanda Penduduk (diisi tanpa format dan
Tanda Baca) tanda baca). Kolom NIK ini wajib diisi jika pihak pen-
andatangan tidak memiliki NPWP.
Contoh : 2207022607890008
Business Brochure Templ ate 61

Kolom Keterangan Format Cell

Nama Penandatan- Kolom ini wajib diisi apabila pihak yang menandatan- General
gan sesuai NIK gani bukti potong/pungut tidak memiliki NPWP .
Silakan isi dengan nama lengkap sesuai data kependudu-
kannya. Contoh : ASEP KOSASIH

Penghasilan Bruto Diisi dengan nominal penghasilan bruto yang menjadi General
dasar pengenaan PPh Pasal 4 ayat (2)/ PPh Pasal 15/ PPh
Pasal 22/ PPh Pasal 23

Mendapatkan Kolom pertanyaan Wajib Pajak yang dipotong/dipungut Text


Fasilitas? memiliki fasilitas seperti Surat Keterangan Bebas (SKB), Su-
(N/SKB/DTP/ rat Keterangan PP 23 Tahun 2018 , fasilitas Ditanggung Pe-
Lainnya) merintah (DTP), atau fasilitas perpajakan lainnya.
Isi dengan :
N = Jika tidak memiliki fasilitas
SKB = Jika memiliki fasilitas Surat Keterangan Bebas
PP23 = Jika memiliki fasilitas Surat Keterangan PP 23/2018
DTP = Jika memiliki fasilitas Pajak Ditanggung Pemerintah
Lainnya= Jika memiliki fasilitas selain di atas.

Nomor SKB Diisi dengan nomor Surat Keterangan Bebas yang menjadi Text
dasar pemberian fasilitas pembebasan pemotongan/pe-
mungutan.
Contoh : KET-00001/POTPUT/WPJ.04/KP.11/2021.

Nomor Aturan DTP Diisi dengan nomor aturan Pajak Ditanggung Pemerintah Text
yang menjadi dasar pemberian fasilitas DTP.
Contoh : PMK No.82/PMK.03/2021

NTPN DTP Diisi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) Text
jika menggunakan fasilitas DTP.
Contoh : 4NGG4SUKM4DHAN1S

Nomor Suket PP 23 Diisi dengan nomor Surat Keterangan PP 23 Tahun 2018. Text
Contoh : KET-00001/PP23/WPJ.04/KP.11/2021.

Fasilitas PPh Diisi dengan nomor Surat Keputusan Pemberian Fasilitas Text
Lainnya Perpajakan Lainnya, seperti Tax Holiday, Tax Allowance, dan
lain sebagainya.
62 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Kolom Keterangan Format Cell

Tarif PPh Diisi dengan besaran tarif sesuai dengan fasilitas perpajakan Text
Berdasarkan lainnya yang dimiliki oleh Wajib Pajak yang dipotong/ dipungut.
Fasilitas Lainnya

LB Diproses Mekanisme yang dipilih dalam hal terdapat kesalahan pembua- General
oleh? tan Bukti Potong/Pungut yang menyebabkan lebih bayar.
(Pemotong/Pe- Diisi dengan:
mindahbukuan) • Pemotong
Jika kelebihan pembayaran akan diproses melalui permo-
honan pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang
sesuai dengan PMK 187/PMK.03/2015
• Pemindahbukuan
Jika kelebihan pembayaran akan diproses melalui permo-
honan pemindahbukuan oleh Pemotong/Pemungut PPh

TABEL 4.1 DETIL FORMAT ISIAN SHEET 42152223

Sheet NR

Sheet ini berisikan rincian data


Bukti Potong PPh bagi WP Non
Residen yang akan dibuat melalui
mekanisme impor excel.

Pada sheet ini terdapat 26 (dua


puluh enam) kolom yang mas-
ing-masing memiliki format cell
yang berbeda-beda. Untuk lebih
jelasnya mari kita lihat tabel 4.2 GAMBAR 4.37. SHEET NR

berikut.

Kolom Keterangan Format Cell

No Nomor baris data yang dibuat, contoh : 1 General

Tanggal Tanggal dibuatnya Bukti Potong PPh bagi WP Non Resi- Text
Pemotongan den dengan format dd/mm/yyyy.
(dd/mm/yyyy) Contoh : 26/01/2021 (untuk tanggal 26 Januari 2021)
Business Brochure Templ ate 63

Kolom Keterangan Format Cell

TIN Diisi dengan Tax Identification Number (TIN) yang menjadi Text
(dengan nomor identitas universal dari Wajib Pajak Non Residen
format/ yang dipotong. TIN diisi lengkap dengan format dan
Tanda Baca) tanda baca.
Contoh : 19860126-USA

Nama Penerima Diisi dengan nama Wajib Pajak Non Residen penerima Text
Penghasilan penghasilan yang dipotong PPh.
Contoh : DHANISWARA BERGKAMP

Tanggal Lahir Tanggal lahir Wajib Pajak Non Residen Penerima Peng- Text
Penerima hasilan (Orang Pribadi) yang dipotong PPh, diisi dengan
Penghasilan menggunakan format dd/mm/yyyy.
Contoh : 26/01/1986 (untuk tanggal 26 Januari 1986).
Jika Wajib Pajak Non Residen yang dipotong berbentuk
Badan usaha, maka kolom ini dapat diisi dengan tanda
strip “-” (tanpa tanda petik)

Tempat Lahir Diisi dengan alamat tempat lahir Wajib Pajak Non Residen Text
Penerima yang dipotong PPh. Contoh : London.
Penghasilan Jika Wajib Pajak Non Residen yang dipotong berbentuk
Badan usaha, maka kolom ini dapat diisi dengan tanda
strip “-” (tanpa tanda petik)

Alamat Penerima Diisi dengan alamat tempat tinggal Wajib Pajak Non Res- Text
Penghasilan iden yang dipotong PPh.
Contoh : Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.42, Jakarta Selatan

Nomor Paspor Diisi dengan nomor Paspor Wajib Pajak Non Residen Text
Penerima (Orang Pribadi) yang dipotong PPh.
Penghasilan Contoh: F1ZR150.
Jika Wajib Pajak Non Residen yang dipotong berbentuk
Badan usaha, maka kolom ini dapat diisi dengan tanda
strip “-” (tanpa tanda petik).

Nomor KITAS Diisi dengan nomor Kartu Identitas Sementara Wajib Pa- Text
Penerima jak Non Residen yang dipotong PPh. Contoh: YM1X135.
Penghasilan Jika Wajib Pajak Non Residen yang dipotong berbentuk
Badan usaha, maka kolom ini dapat diisi dengan tanda
strip “-” (tanpa tanda petik).
64 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Kolom Keterangan Format Cell

Kode Negara Diisi dengan Kode Negara dari Wajib Pajak Non Residen Text
yang dipotong. Referensi Kode Negara dapat dilihat
pada sheet “Ref Daftar Kode Negara”.
Contoh : JPN (untuk negara Jepang)

Kode Objek Pajak Diisi dengan kode objek pajak dari transaksi pemoton- Text
gan yang dilakukan. Referensi kode objek pajak dapat
dilihat pada sheet “Ref daftar kode Bukti Potong.”
Contoh : 27-103-01 untuk Royalti

Penandatangan Kolom pertanyaan terkait apakah penandatangan Bukti Text


BP? (Pengurus/ Potong dilakukan oleh pengurus atau Kuasa?
Kuasa) Isikan “Pengurus” (tanpa tanda petik) jika ditandatan-
gani oleh pengurus, atau isikan “Kuasa” (tanpa tanda
petik) jika ditandatangani kuasa.

Penandatangan Kolom pertanyaan apakah penandatangan bukti po- Text


menggunakan tong menggunakan identitas NPWP atau NIK.
NPWP/NIK? Isikan : NPWP (jika menggunakan nomor NPWP), atau
Isikan : NIK (jika WP tidak memiliki NPWP).

NPWP Penanda- Diisi dengan 15 digit nomor NPWP (tanpa format dan Text
tangan tanpa tanda baca) dari penandatangan bukti potong.
(Tanpa format/ Contoh: 012345678062000 (untuk NPWP: 01.234.567.8-
Tanda Baca) 062.000)

NIK Penanda- Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan dari pen- Text
tangan andatangan bukti potong sesuai dengan yang tertera
(Tanpa format/ pada Kartu Tanda Penduduk (diisi tanpa format dan tan-
Tanda Baca) da baca).
Kolom NIK ini wajib diisi jika pihak penandatangan
bukti potong tidak memiliki NPWP.
Contoh : 2207022607890008

Nama Penandatan- Kolom ini wajib diisi apabila pihak yang menandatan- General
gan sesuai NIK gani bukti potong/pungut tidak memiliki NPWP .
Silakan isi dengan nama lengkap sesuai data kepen-
dudukannya. Contoh : ASEP KOSASIH
Business Brochure Templ ate 65

Kolom Keterangan Format Cell

Penghasilan Bruto Diisi dengan nominal penghasilan bruto yang menjadi General
dasar pengenaan PPh.

Perkiraan Diisi dengan persentase perkiraan penghasilan neto dari General


Penghasilan Neto transaksi pemotongan yang dilakukan.

Mendapatkan Kolom pertanyaan Wajib Pajak yang dipotong/dipungut Text


Fasilitas? memiliki fasilitas seperti Surat Keterangan Bebas (SKB), Su-
(N/SKB/DTP/ rat Keterangan PP 23 Tahun 2018 , fasilitas Ditanggung Pe-
Lainnya) merintah (DTP), atau fasilitas perpajakan lainnya.
Isi dengan :
N = Jika tidak memiliki fasilitas
SKB = Jika memiliki fasilitas Surat Keterangan Bebas
PP23 = Jika memiliki fasilitas Surat Keterangan PP 23/2018
DTP = Jika memiliki fasilitas Pajak Ditanggung Pemerintah
Lainnya= Jika memiliki fasilitas selain di atas.

Nomor Tanda Teri- Diisi dengan Nomor Tanda Terima Surat Keterangan Domis- Text
ma SKD ili (SKD) Wajib Pajak Non Residen yang didaftarkan di laman
DJP Online.
Contoh : SKDWPLN-HKG/2/20-00000003

Tarif SKD Diisi dengan besaran tarif sesuai Perjanjian Penghindaran General
Pajak Berganda (P3B) dalam hal memiliki Surat Keterangan
Domisili.
Dalam hal tidak diisi, maka secara default akan menggu-
nakan besaran tarif sesuai dengan Kode Objek Pajak tran-
saksi yang dilakukan

Nomor Aturan DTP Diisi dengan nomor aturan Pajak Ditanggung Pemerintah Text
yang menjadi dasar pemberian fasilitas DTP.
Contoh : PMK No.82/PMK.03/2021

NTPN DTP Diisi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) Text
jika menggunakan fasilitas DTP.
Contoh : 4NGG4SUKM4DHAN1S

Fasilitas PPh Diisi dengan nomor Surat Keputusan Pemberian Fasilitas Text
Lainnya Perpajakan Lainnya, seperti Tax Holiday, Tax Allowance, dan
lain sebagainya.
66 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Kolom Keterangan Format Cell

Tarif PPh Diisi dengan besaran tarif sesuai dengan fasilitas perpajakan Text
Berdasarkan lainnya yang dimiliki oleh Wajib Pajak yang dipotong.
Fasilitas Lainnya

LB Diproses Mekanisme yang dipilih dalam hal terdapat kesalahan pembua- General
oleh? tan Bukti Potong yang menyebabkan lebih bayar.
(Pemotong/Pe- Diisi dengan:
mindahbukuan) • Pemotong
Jika kelebihan pembayaran akan diproses melalui permo-
honan pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang
sesuai dengan PMK 187/PMK.03/2015
• Pemindahbukuan
Jika kelebihan pembayaran akan diproses melalui permo-
honan pemindahbukuan oleh Pemotong.

TABEL 4.2 DETIL FORMAT ISIAN SHEET NR

Sheet Dasar Pemotongan

Sheet ini terdiri dari 5 (lima) ko-


lom yang berisi data yang menjadi
dasar pemotongan dalam pem-
buatan Bukti Potong.

Dokumen yang dijadikan dasar


pemotongan antara lain: fak-
tur pajak, invoice, pengumuman,
surat perjanjian, biaya pemba-
yaran, akta perikatan, akta RUPS,
dan Surat Pernyataan.

Pengkodean Kolom Jenis Do- GAMBAR 4.38 SHEET DASAR PEMOTONGAN

kumen dapat dilihat pada Sheet


“Ref Jenis Dokumen Referensi”

Berikut ini adalah penjabaran leb-


ih lanjutnya
Business Brochure Templ ate 67

Kolom Keterangan Format Cell

No Kolom ini diisi sesuai dengan nomor urut yang ada di General
worksheet 42152223 atau NR

Worksheet Diisi dengan nama sheet dimana bukti potong/pungut General


berada. Misalnya :
- Jika bukti potong berada di sheet 42152223, maka ditulis
42152223
- Jika bukti potong berada di sheet NR, maka ditulis NR

Jenis Dokumen Diisi dengan nomor kode referensi dari jenis dokumen Text
yang menjadi dasar pemotongan/pemungutan PPh.
Kolom referensi merujuk pada sheet “Ref Jenis Doku-
men Referensi”.
Contoh: 01 untuk jenis dokumen berupa Faktur Pajak

Nomor Dokumen Diisi dengan nomor dokumen yang menjadi dasar pemo- Text
tongan/pemungutan.

Tgl Dokumen Tanggal terbit dokumen yang menjadi dasar dilakukann- Text
(dd/mm/yyyy) ya pemotongan/pemungutan PPh, diisi dengan menggu-
nakan format dd/mm/yyyy.
Contoh : 26/01/2021 (untuk tanggal 26 Januari 2021)

TABEL 4.3 DETIL KOLOM DALAM DASAR PEMOTONGAN

Contoh Pengisian untuk sheet dasar pemotongan:

Akan diterbitkan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 atas transaksi yang ada di baris ke-1 sheet
42152223, dengan dokumen yang menjadi dasar pemotongnya adalah invoice dengan nomor 077/
INV/AGT/2021 tanggal invoice 31 Agustus 2021.

Maka tata cara penulisan detil kolom pada sheet dasar pemotongannya adalah :
No :1
Worksheet : 42152223
Jenis Dokumen : 02
Nomor Dokumen : 077/INV/AGT/2021
Tanggal Dokumen : 31/08/2021
68 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Sheet Referensi

Sheet referensi ada 3 (tiga) yaitu:


1. Sheet Ref Daftar Kode Bukti Potong;
2. Sheet Ref Daftar Kode Negara; dan
3. Sheet Ref Jenis Dokumen Referensi.

Ketiga sheet ini tidak perlu diubah atau dihapus.


Biarkan default apa adanya.

Pastikan dalam pengisian data bukti potong/pung-


ut yang ada di sheet 42152223 , sheet NR dan sheet
dokumen dasar pemotongan mengacu pada kode
yang ada di sheet referensi.

Ketidaksesuaian format referensi mengakibatkan


kegagalan dari impor data.

Cara Impor Data PPh

Sebelum melakukan impor data, pastikan file


impor excel telah terisi dengan lengkap dengan
ukuran maksimal sebesar 2 Mb.

Aturan penamaan file adalah diawali dengan


15 digit NPWP.xls.

Contohnya seperti yang muncul dalam petunjuk


pengisian di samping.

Untuk menuju ke menu impor data, silakan ma-


suk ke menu Pajak Penghasilan [1] --> Impor
Data PPh [2] , seperti ditunjukkan pada gambar
4.40 halaman berikut.
GAMBAR 4.39 PETUNJUK PENGISIAN
Business Brochure Templ ate 69

GAMBAR 4.40 TAMPILAN ALUR IMPOR DATA PPH

Pilih :

• Tahun Pajak [3]
• Masa Pajak [4]
lalu pilih File [5] impor excel yang sudah disiapkan dan Hindari melakukan im-
tekan tombol Unggah [6] por data yang sama
berkali-kali, jika sistem
Setelah file berhasil di impor, lakukan pengecekan di belum selesai mempros-
Daftar dokumen terhadap semua rincian bukti potong esnya.
yang diimpor. Pastikan Status proses impor berhasil Hal ini untuk mencegah
dan tidak terdapat pesan error. terbitnya double bukti
potong/pungut

Dalam hal pada Daftar Dokumen muncul pesan error,
perhatikan status dan keterangan upload yang muncul.
Lakukan perbaikan dengan memperhatikan keterangan
tersebut.
70 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Berikut ini adalah contoh notifikasi pesan yang muncul dalam Daftar Dokumen

GAMBAR 4.41 TAMPILAN NOTIFIKASI DALAM DAFTAR DOKUMEN

Dalam hal terdapat notifikasi “Gagal Validasi”, silakan tekan tombol Aksi Lihat [7] untuk mengetahui
penyebab kegagalan tersebut.

Maka akan muncul kolom detil validasi seperti gambar 4.42 di bawah ini, silakan lakukan pencarian
keterangan berdasarkan Baris Error [8]. Selain itu, pada menu ini juga terdapat tombol Unduh Hasil
Validasi [9] untuk mengekspor data error tersebut ke dalam format excel.

GAMBAR 4.42 TAMPILAN NOTIFIKASI DALAM TOMBOL AKSI


Business Brochure Templ ate 71

Sub Menu : Posting

GAMBAR 4.43. TAMPILAN SUB MENU POSTING

Submenu Posting digunakan untuk memasukan


data bukti potong/pungut yang telah diterbitkan
(baik melalui metode key-in maupun impor excel)
ke dalam SPT Masa PPh Unifikasi.

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah


memilih:
4
[1] Tahun Pajak, dan
[2] Masa Pajak. GAMBAR 4.44. TAMPILAN NOTIFIKASI POSTING

Lalu tekan tombol Cek [3]


sehingga muncul notifikasi seperti gambar 4.44.

Tekan Oke [4] untuk melanjutkan proses posting.


Jika berhasil, maka akan muncul keterangan sep-
erti gambar 4.45 berikut.

Bukti potong/pungut yang berhasil di posting


tersebut akan muncul di menu SPT Masa.
GAMBAR 4.45. TAMPILAN NOTIFIKASI SUKSES
72 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

2
15
SPT Masa
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
Business Brochure Templ ate 73

SPT Masa

A B C D E F

GAMBAR 5.1. TAMPILAN MENU SPT MASA

Di dalam menu SPT Masa terdapat 2 (dua) sub-



menu yaitu:
• Perekaman bukti penyetoran; dan
sub menu ini digunakan untuk melihat jumlah Di dalam menu SPT Masa
tagihan per masa pajak, merekam bukti penye- terdapat 2 (dua) submenu,
toran, dan melihat ringkasan pembayaran. yaitu:
• Penyiapan SPT Masa PPh Unifikasi 1. Perekaman Bukti Penye-
digunakan untuk melengkapi bagian-bagian toran
SPT yang tidak dapat dibentuk secara otomatis 2. Penyiapan SPT Masa
pada saat penginputan bukti potong, seperti:
bunga deposito, tabungan, diskonto SBI, dan

PPh Unifikasi

lain sebagainya,
Selain itu, submenu ini juga digunakan untuk
melakukan posting bukti pembayaran, dan pen-
giriman SPT Masa PPh Unifikasi.

Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjabaran


berikut.
74 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Perekaman Bukti Penyetoran

1 2 3

GAMBAR 5.2. TAMPILAN MENU PEREKAMAN BUKTI PENYETORAN

Untuk dapat melakukan perekaman bukti penyetoran, pilih terlebih dahulu menu Perekaman Bukti
Penyetoran [A] --> Tahun Pajak [1] --> Masa Pajak [2] --> lalu tekan tombol Cek [3].

Maka akan ditampilkan jumlah tagihan per masa pajak yang akan menampilkan kolom Jenis Pajak
[a], Jenis Setoran [b], nilai PPh yang dipotong [c], ID Billing [d], dan Aksi [e] seperti ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.

a b c d e

GAMBAR 5.3. TAMPILAN KOLOM DAFTAR TAGIHAN PEMOTONGAN ATAS BUPOT PPH UNIFIKASI
Business Brochure Templ ate 75

Pada kolom Aksi [e] terdapat 2 (dua) tombol, yaitu:

Tombol aksi Buat Kode Billing digunakan untuk membuat kode billing
melalui aplikasi e-Bupot PPh Unifikasi.
Menu ini sifatnya opsional, artinya pengguna dapat juga membuat kode bill-
ing melalui sarana lain seperti sse2.pajak.go.id atau aplikasi M-Pajak. Yang
terpenting adalah memastikan Kode Akun Pajak (KAP) dan Kode Jenis Setor
(KJS) sesuai antara yang terutang dengan yang dibayarkan sesuai.

Tombol aksi Cetak Billing digunakan untuk mencetak kode billing yang su-
dah di generate melalui aplikasi e-Bupot PPh Unifikasi. Menu cetakan billing
ini akan aktif jika menu “Buat Kode Billing” sebelumnya sudah ditekan.

Apabila pembayaran telah dilakukan sesuai dengan besaran PPh yang terutang, maka langkah beri-
kutnya adalah melakukan perekaman bukti penyetoran dengan cara menekan tombol Tambah [4]

GAMBAR 5.4. TAMPILAN KOLOM REKAM BUKTI PENYETORAN

Pada menu perekaman bukti penyetoran, terdapat 2 (dua) jenis pembayaran yaitu:
• Surat Setoran Pajak (SSP); dan
• Pemindahbukuan (PBK)
76 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

• Jika bukti pembayaran yang dipilih adalah SSP, maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

Masukan data:
• NTPN [5]
• Tahun Pajak [6]
lalu tekan tombol Cek Surat
Setoran Pajak [7]

5
Jika data yang isikan sesuai
6
dengan data yang terdapat di
7
sistem DJP, maka kolom Masa
Pajak, Jenis Pajak (MAP), Jenis
Setoran, Jumlah Setor, dan
Tanggal Setor akan terisi se-
cara otomatis.

Tekan tombol Simpan [8]


untuk menyimpan data.
8

GAMBAR 5.5. TAMPILAN KOLOM REKAM SURAT SETORAN PAJAK

• Jika bukti pembayaran yang dipilih adalah PBK, maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

Masukan Pemindahbukuan
[9] lalu tekan tombol Cek Pe-
mindahbukuan [10]
9

10 Jika data yang isikan sesuai


dengan data yang terdapat di
sistem DJP, maka kolom Masa
Pajak, Jenis Pajak (MAP), Jenis
Setoran, Jumlah Setor, dan
Tanggal Setor akan terisi se-
cara otomatis.

Tekan tombol Simpan [11]


untuk menyimpan data.
11

GAMBAR 5.6. TAMPILAN KOLOM REKAM BUKTI PEMINDAHBUKUAN


Business Brochure Templ ate 77

GAMBAR 5.7. TAMPILAN SUBMENU RINGKASAN PEMBAYARAN

Setelah merekam seluruh bukti pembayaran, Jika nilai PPh yang dipotong/dipungut telah
langkah berikutnya adalah memastikan kese- sesuai atau tidak terdapat kekurangan pemba-
suaian nilai antara PPh yang dipotong/pungut yaran, maka lanjutkan ke menu Penyiapan SPT
dengan PPh yang disetor pada kolom Daftar Masa PPh Unifikasi.
Ringkasan Pembayaran (Gambar 5.7).

• Nilai minus menunjukkan bahwa KAP/KJS “


tersebut statusnya Lebih Bayar/Lebih Setor.
Atas kelebihan pembayaran ini, WP dapat
mengajukan permohonan pengembalian
pajak yang seharusnya tidak terutang atau Jika terdapat kekurangan
mengajukan pemindahbukuan pembayaran, maka pengiri-
man SPT Masa PPh Unifika-
• Nilai positif menunjukkan bahwa atas si tidak dapat dilakukan.
KAP/ KJS tersebut masih berstatus kurang
bayar

Untuk dapat melakukan pengiriman SPT,
WP harus terlebih dahulu melunasi keku-
rangan pembayaran tersebut.

• Nilai selisih 0 artinya jumlah pajak yang


disetor dan nilai PPh dipotong telah sesuai.
78 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Penyiapan SPT Masa PPh Unifikasi

GAMBAR 5.8. TAMPILAN SUBMENU PENYIAPAN SPT MASA PPH UNIFIKASI

Lengkapi SPT “
Setelah merekam seluruh bukti penyetoran, langkah
berikutnya adalah membuka draft SPT Masa PPh
Unifikasi yang terbentuk pada saat melakukan post-
ing bukti potong/pungut. Pada kolom aksi Penyiapan
SPT Masa PPh Unifikasi, ter-
Untuk membuka draft SPT tersebut, silakan masuk dapat 3 (tiga) tombol yaitu :
ke menu Penyiapan SPT Masa PPh Unifikasi [B] • Lengkapi SPT
--> Lengkapi SPT [1]. • Kirim SPT

Maka berikutnya akan ditampilkan kolom isian :


• Lihat SPT“
• Perekaman Lampiran Daftar Objek Setor Sendiri
(DOSS)
• Perekaman Lampiran Daftar Objek Potong
Pungut (DOPP)
• Daftar Bukti Penyetoran
• Penandatangan

sebagaimana ditunjukkan pada halaman berikut.


Business Brochure Templ ate 79

• Perekaman Lampiran Daftar Objek Setor Sendiri (DOSS)

GAMBAR 5.9. TAMPILAN PEREKAMAN LAMPIRAN DOSS

Kolom yang ditampilkan pertama adalah kolom perekaman


Lampiran Daftar Objek Setor Sendiri (DOSS). Kolom ini ter-
kait dengan Imbalan yang diterima/diperoleh sehubungan

dengan pengangkutan orang dan/atau Barang Termasuk
Penyewaan Kapal Laut oleh Perusahaan Pelayaran Dalam
Negeri (PPh Pasal 15).
Perekaman Lampiran
Yang harus dilakukan adalah mengisi secara total Jumlah DOSS dilakukan secara
Dasar Pengenaan Pajak dan Jumlah PPh yang terutang di digunggung (hanya
masa pajak tersebut [2]. Baik penghasilan dari Indonesia, mencantumkan total
penghasilan dari luar indonesia, PPh Pasal 24 yang dapat nilai DPP dan PPh.
diperhitungkan, maupun PPh yang dipotong pihak lain.

Jika tidak ada transaksi terkait dengan kegiatan tersebut,



maka kolom ini dapat dilewati dan langsung beranjak ke
pengisian kolom berikutnya yaitu terkait Perekaman Lam-
piran Daftar Objek Potong/Pungut (DOPP). (Gambar 5.10).
80 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

• Perekaman Lampiran Daftar Objek Potong/Pungut (DOPP)

GAMBAR 5.10. TAMPILAN PEREKAMAN LAMPIRAN DOPP

Seperti halnya pada pengisian Lampiran Daft- disediakan menu untuk membuat bukti
ar Objek Setor Sendiri (DOSS), untuk kolom pemotongan atas jenis pajak tersebut.
Perekaman Lampiran Daftar Objek Potong/
Pungut (DOPP) juga dilakukan secara digung- Pemotong harus membuat bukti potong
gung [3]. Artinya yang diisi hanyalah total nilai tersendiri sesuai dengan format masing-mas-
Jumlah Dasar Pengenaan Pajak dan Jumlah PPh ing, namun dengan syarat-syarat minimal
yang dipotong di masa pajak tersebut. yang diatur dalam Peraturan Dirjen Pajak.
Kedudukan bukti potong yang diterbitkan
Kolom ini memuat transaksi atas pemotongan oleh Wajib Pajak tersebut dianggap sebagai
Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto SBI dan dokumen yang dipersamakan.
Jasa Giro, pemotongan atas Transaksi Penjua-
lan Saham, Bunga Diskonto Obligasi dan Su- Jika tidak ada transaksi terkait dengan kegia-
rat Berharga, Buunga Obligasi dan Penghasilan tan tersebut, maka kolom ini dapat dilewati
dari penjualan/pengalihan saham. dan langsung beranjak ke kolom Daftar Bukti
Penyetoran seperti gambar 5.11 halaman beri-
Pada aplikasi e-Bupot PPh Unifikasi tidak kut.
Business Brochure Templ ate 81

• Daftar Bukti Penyetoran

GAMBAR 5.11. TAMPILAN PEREKAMAN LAMPIRAN DOPP

Langkah berikutnya adalah mengecek buk- dilakukan pada saat melakukan perekaman
ti penyetoran yang tersimpan pada kolom bukti penyetoran . Jika sudah sesuai lanjut-
Daftar Bukti Penyetoran. kan ke tahap terakhir yaitu perekaman pen-
andatangan.
Data bukti setor yang tercantum dalam
kolom ini merupakan hasil input-an yang

• Penandatangan

GAMBAR 5.12. TAMPILAN PEMILIHAN PENANDANTANGAN


82 “
StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Langkah yang terakhir adalah memilih:


• jabatan Penandatangan Sebagai [4], dan Untuk nama dan jabatan
• Nama Penandatangan SPT [5]. penandatangan ditambah-
kan di menu Pengaturan

Lalu tekan tombol Simpan [6] untuk menyimpan (Bab 6).
draft SPT Masa tersebut.

Kirim SPT

GAMBAR 5.12. TAMPILAN SUBMENU PENYIAPAN SPT MASA PPH UNIFIKASI

Setelah SPT Masa PPh Unifikasi selesai dileng- • Lampiran DOPP (Daftar Objek Potong/
kapi, langkah berikutnya adalah melakukan Pungut);
pengiriman SPT dengan cara masuk ke menu • Lampiran DBP (Daftar Bukti Potong) Ba-
Penyiapan SPT Masa PPh Unifikasi [B] --> gian I;
Kirim SPT [7]. • Lampiran DBP (Daftar Bukti Potong) Ba-
gian II;
Berikutnya adakan ditampilkan summary • Induk SPT; dan
seluruh hasil pengisian SPT mulai dari : • Kirim SPT
• Lampiran DOSS (Daftar Objek Setor seperti ditunjukkan pada gambar 5.13 - 5.21.
Sendiri);
Business Brochure Templ ate 83

GAMBAR 5.13. TAMPILAN SUMMARY LAMPIRAN DOSS - BAGIAN I

GAMBAR 5.14. TAMPILAN SUMMARY LAMPIRAN DOSS - BAGIAN II

GAMBAR 5.15. TAMPILAN SUMMARY LAMPIRAN DOPP


84 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

GAMBAR 5.16. TAMPILAN SUMMARY LAMPIRAN DBP BAGIAN I

GAMBAR 5.17. TAMPILAN SUMMARY LAMPIRAN DBP BAGIAN I

GAMBAR 5.18. TAMPILAN SUMMARY INDUK SPT - BAGIAN I


Business Brochure Templ ate 85

GAMBAR 5.19. TAMPILAN SUMMARY INDUK SPT - BAGIAN II

GAMBAR 5.20. TAMPILAN SUMMARY INDUK SPT - BAGIAN III

10

GAMBAR 5.21. TAMPILAN KIRIM SPT


86 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Setelah semua kolom (Lampiran DOSS, DOPP, DBP Bagian I, DBP Bagian II dan Induk SPT) dipastikan
kebenarannya, langkah terakhir adalah melakukan pengiriman SPT dengan mengisikan terlebih da-
hulu Passphrase [8] , kemudian pilih file Sertifikat Elektronik [9] dan tekan tombol Kirim SPT [10].

Apabila pengiriman SPT berhasil, maka tanda terima pelaporan SPT akan muncul di menu Dash-
board.

GAMBAR 5.22. TAMPILAN DASHBOARD


Business Brochure Templ ate 87

16
2
Pengaturan
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
88 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Pengaturan

GAMBAR 6.1. PREVIEW MENU PENANDATANGAN

Menu Pengaturan digunakan untuk (NPWP/NIK) [2]


mendaftarkan para pihak yang berhak 3. Isikan :
melakukan penandatangan Bukti Pemotongan/ • Nomor NPWP (jika identitas yang di-
Pemungutan dan SPT. Menu ini yang harus gunakan NPWP); atau
diatur pertama kali sebelum Wajib Pajak • Nomor NIK dan Nama Lengkap kemu-
menerbitkan Bukti Pemotongan/Pemungutan. dian tekan tombol “Cek” untuk cek
status validitas (jika identitas yang di-
Ada 2 (dua) tipe pihak penandatangan yaitu : gunakan NIK)
1. Wakil Wajib Pajak (pengurus) Nama akan muncul secara otomatis jika
2. Kuasa Wajib Pajak NPWP yang diinput terdaftar di sistem
dengan 2 (dua) pilihan identitas yaitu NPWP DJP atau NIK terdaftar di sistem dukcapil
atau NIK. 4. Ceklist Status [4]
5. Tekan tombol Simpan [5]
Untuk menambahkan penandatangan, lang-
kahnya adalah sebagai berikut: Apabila perekaman penandatangan berhasil
1. pilih posisi penandatangan dalam kolom tersimpan, maka nama tersebut akan muncul
Bertindak Sebagai (Wakil Wajib Pajak/ di menu Daftar Penandatangan Bukti Potong
Pengurus) [1] seperti ditunjukkan gambar 6.2 halaman beri-
2. pilih jenis Identitas yang digunakan kut ini.
Business Brochure Templ ate 89

GAMBAR 6.2. PREVIEW DAFTAR PENANDATANGAN BUKTI POTONG

Pada menu pengaturan, tidak ada tombol


hapus. Yang ada ada hanyalah mengubah status
penandatangan dari semula aktif menjadi tidak
aktif. Untuk mengubah status tersebut, silakan
tekan tombol yang ada pada kolom aksi seperti
GAMBAR 6.3 TOMBOL AKSI
ditunjukkan pada gambar 6.3 di samping.
90 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

2
17
FAQ
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
Business Brochure Templ ate 91

Frequently Asked Questions

Question Answer

1. Apabila pelaporan SPT status normal Tidak, SPT Pembetulan dilakukan sesuai
menggunakan SPT selain SPT Masa PPh dengan format yang digunakan untuk
Unifikasi, apakah pembetulannya bisa pelaporan SPT Normal.
menggunakan SPT Masa PPh Unifikasi?

2. Apakah bukti potong/pungut unifikasi Satu Bukti Potong/Pungut dapat dibuat untuk
harus dibuat per transaksi? beberapa transaksi dengan syarat pihak yg
dipotong/dipungut, kode objek pajak, dan
masa pajak-nya sama.

3. Bagaimana jika rekanan tidak berkenan Bukti potong/pungut tidak dapat dibuat
memberikan NPWP/NIK. Bagaimana cara jika rekanan tidak memberikan NPWP/
membuat bukti potong/pungutnya? NIK sehingga sebelum melakukan transaksi
pastikan bertransaksi dengan rekanan yang
mau memberikan NPWP/NIK.

4. Jika membuat bukti potong di bulan Bukti Potong bisa dibuat untuk masa pajak
Maret apakah masa pajaknya bisa mundur.
mundur ke bulan Februari?

5. Jika ada keterangan bahwa NIK tidak Lakukan register ulang ke Dukcapil setempat.
valid dan saat dicari di Data Dukcapil
sidjpnine, NIK tersebut tidak ditemukan.
Namun saat dilakukan pencarian pada
Data Kependudukan Offline (apportal),
NIK tersebut ada.

6. Apakah perbedaan edit/hapus dan Menu edit/hapus hanya dapat dilakukan


pembetulan/pembatalan Bukti Potong/ sebelum SPT Masa dilaporkan, sedangkan
Pungut? menu pembetulan/pembatalan dapat
dilakukan setelah SPT Masa dilaporkan.

7. Apakah dengan diimplementasikannya Setelah berlakunya SPT Masa PPh Unifikasi,


SPT Masa PPh Unifikasi ini mewajibkan harus dibuatkan bukti pemotongan/
Wajib Pajak untuk membuat bukti pemungutan, termasuk atas PPh Pasal 22.
pemungutan PPh Pasal 22 setiap terjadi Bukan hanya SSP saja.
transaksi yang dipungut PPh pasal 22?
92 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Question Answer

8. Jika lawan transaksi tidak bersedia Tetap wajib membuat bukti potong, jika tidak
memberikan NIK maupun NPWP, apakah memotong bisa dikenai sanksi Pasal 13 ayat 3
berarti tidak perlu dipotong PPh karena huruf (b) sehingga pemotong harus meminta
aplikasi mewajibkan ada NIK/NPWP NPWP/NIK ke pihak yang dipotong.
sedangkan transaksi sudah terjadi?

9. Apakah untuk tarif PPh Pasal 4 ayat (2) Untuk jasa konstruksi sudah dibedakan per
atas jasa konstruksi sudah disesuaikan kode objek pajak, daftar kode objek pajak
dengan kualifikasi usaha pelaksana dapat dilihat di PER- 24/PJ/2021
konstruksi yang berbeda-beda secara
otomatis atau masih dilakukan secara
manual?

10. Apakah pelaporan SPT kertas masih • Sampai masa pajak Maret 2022 kanal-kanal
dibuka? pelaporan SPT lama masih dibuka untuk WP
yang sesuai aturan memang masih dapat
menggunakan SPT dengan format lama
serta untuk keperluan penyelesaian hak dan
kewajiban yang belum diselesaikan di masa
pajak sebelum WP harus menggunakan SPT
Masa PPh Unifikasi.
• Setelahnya, mulai masa pajak April 2022,
pelaporan SPT Masa PPh Unifikasi sudah
harus dan hanya dapat dilakukan melalui
Aplikasi e-Bupot Unifikasi bagi semua WP
tanpa terkecuali.
• Bagi WP yang telah menggunakan SPT Masa
PPh Unifikasi mulai masa pajak Januari, tidak
dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Penghasilan selain yang diatur
berdasarkan PER-24/PJ/2021 untuk Masa
Pajak selanjutnya.
• DJP tidak memberikan bukti penerimaan SPT
terhadap Wajib Pajak yang diwajibkan untuk
menyampaikan SPT dalam bentuk dokumen
elektronik dan melalui saluran tertentu,
namun Wajib Pajak bersangkutan tetap
menyampaikan SPT tidak sesuai ketentuan.
WP dimaksud dianggap tidak menyampaikan
SPT dan ditindaklanjuti sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang perpajakan (Pasal 3A ayat (10) dan
ayat (11) dan Pasal 8 ayat (9) dan ayat (10)
PMK 9/PMK.03/2018)
Business Brochure Templ ate 93

Question Answer

11. Jika terjadi lebih bayar, apakah masih Masih. Pemotong/Pemungut dapat
dibuka mekanisme pengembalian mengajukan permohonan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak melalui atas kelebihan pembayaran pajak yang tidak
PMK Nomor 187/PMK.03/2015? seharusnya terutang atau Pemindahbukuan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan.

12. Bagaimana ketentuan mengenai sanksi Sanksi keterlambatan lapor SPT Masa PPh
keterlambatan lapor SPTnya? Unifikasi dikenai sanksi administrasi sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 7 Undang-
Undang KUP, berupa denda sebesar
Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah), yang
dikenakan sebagai satu kesatuan dan tidak
dihitung bagi tiap-tiap jenis PPh.

13. Misal, di masa pajak yang sama ada PPh Untuk pelaporannya bersamaan, jika tidak,
Pasal 22 dan PPh Pasal 15. Kemudian PPh maka nanti menggunakan opsi pembetulan
Pasal 22 belum dibayar namun untuk PPh untuk melaporkan kembali PPh Pasal 22 yang
Pasal 15 yang sudah kita bayar bisa kita belum dibayar tersebut.
lapor langsung tidak?

14. Bagaimana bila terjadi kondisi kahar? Sesuai dengan Pasal 8 ayat (4) PER-24/
PJ/2021, dalam hal terjadi keadaan yang
mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya
penyampaian SPT Masa PPh Unifikasi, berupa
kebakaran, bencana alam, kerusuhan, dan/atau
keadaan luar biasa lainnya yang ditetapkan
oleh Direktur Jenderal Pajak, pengenaan sanksi
administrasi berupa denda dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan. (Saat ini
mengacu pada Pasal 17 PMK Nomor 243/
PMK.03/2014)

15. Untuk dokumen yang dipersamakan Tidak perlu dibuatkan Bukti Potong melalui
dengan bukti pemotongan/pemungutan Aplikasi e-Bupot Unifikasi karena diatur
unfikasi seperti bunga deposito, dan menggunakan Dokumen yang Dipersamakan
lain-lain. Menu input / impornya dimana? dengan Bukti Potong. Cukup menginput
secara digunggung.
94 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Question Answer

16. Jika ada WP setor sendiri dengan Kode Yang dibuatkan bukti potong dan dilaporkan
Objek Pajak 411128-420, bagaimana melalui SPT Masa PPh Unifikasi hanya untuk
casenya ya? Apakah tetap diinput? transaksi dengan rekanan ber suket PP23,
Apakah tidak bermasalah di perekaman untuk setor sendiri atas penghasilanya sendiri
bukti pembayarannya? tidak diatur untuk dilaporkan di SPT Masa PPh
Unifikasi.

17. Untuk sanksi keterlambatan bayar (pasal Sesuai PER-22/PJ/2021


9 ayat 2a) maupun pembetulan SPT
(pasal 8 ayat 2a) berapa kode KAP dan
KJS yang dipakai untuk pembayaran STP
nya?

18. Jika WP OP yang menyewakan tanah/ Betul, dilaporkan dengan SPT Masa PPh
bangunan dan PPh finalnya disetor unifikasi juga.
sendiri, apakah harus menggunakan
aplikasi e-Bupot unifikasi ini?

19. Apabila sukses upload skema impor Sistem tidak bisa mengenali, bisa terjadi double
file excel, apakah bisa di upload lagi file impor. Perlu hati-hati. Jika proses impor masih
excel skema import yang sama? Jika bisa proses, mohon ditunggu terlebih dahulu
berarti ada kemungkinan data double ya? sampai proses selesai.

20. Jika terdapat kendala pada penginputan Validasi tetap dilakukan, tidak bisa dilepas/
NIK untuk lawan transaksi yang tidak manual. Untuk ke depan seharusnya tidak akan
ber-NPWP, apakah ada solusi terkait terlalu lama maintenance systemnya.
hal ini? selain menunggu maintenance
system, atau apakah dapat direkam
secara manual?

21. Jika membuat bupotnya dari e-Bupot Tidak bisa, karena kanal e-Bupot 23/26
23/26 apakah bisa lapor SPT-nya melalui berbeda dengan e-Bupot Unifikasi.
e-Bupot Unifikasi?

22. Jenis pajak apa saja yang dilaporkan Aplikasi e-Bupot Unifikasi digunakan untuk
menggunakan Aplikasi e-Bupot Unifikasi melaporkan PPh Pasal 22, Pasal 23/26, Pasal 4
ini? ayat (2), dan Pasal 15.

23. Mekanisme impor ini seperti apa? Melalui mekanisme impor file excel seperti
biasa dengan template yang sudah disediakan
DJP
Business Brochure Templ ate 95

Question Answer

24. Untuk perekaman data pembayaran Iya, pembayaran dapat dilakukan untuk lebih
apakah per bukti potong? Apakah dari 1 bukti potong dengan syarat memiliki
akomodir pembayaran >1 SSP/BPN KAP dan KJS yang sama.
untuk per 1 bukti potong? Karena untuk
pembayaran tidak selalu mesti per bukti
potong, bisa akumulasi pemotongan
dalam 1 masa pajak (KAP dan KJS sama).

25. Apakah sertifikat elektronik yang Iya, sama.


digunakan pada SPT Masa PPh unifikasi
sama dengan sertifikat elektronik
e-faktur?

26. Apakah ketentuan terkait edit/ubah/ Pada e-bupot Unifikasi, ubah/hapus masih
hapus bukti potong masih sama dengan dapat dilakukan sepanjang SPT Masa PPh
e-Bupot 23/26, dimana jika sudah lewat Unifikasi belum dilaporkan
tanggal 20 bulan berikutnya tidak bisa
dilakukan edit/ubah/hapus bupot?

27. Terkait ketentuan di UU HPP yang Bila aturan turunan dari UU HPP terkait
menyatakan NIK = NPWP, apakah jika NIK = NPWP sudah terbit, maka aplikasi
mencantumkan NIK di e-bupot unifikasi akan menyesuaikan dengan aturan turunan
ini masih dikenakan tarif lebih tinggi? tersebut. Untuk saat ini, pada aplikasi masih
berlaku tarif lebih tinggi jika menggunakan
NIK
96 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

2
18
Lampiran
Unifikasi - Satu Aplikasi. Beragam Kemudahan
Business Brochure Templ ate 97

Daftar Kode Objek Pajak


Kode Objek Keterangan
Pajakk

22-100-07 Penjualan hasil produksi kepada distributor di dalam negeri oleh badan
usaha/industri tertentu (Industri Semen).

22-100-08 Penjualan hasil produksi kepada distributor di dalam negeri oleh badan
usaha/industri tertentu (Industri Baja).

22-100-09 Penjualan hasil produksi kepada distributor di dalam negeri oleh badan
usaha/industri tertentu (Industri Otomotif).

22-100-10 Penjualan hasil produksi kepada distributor di dalam negeri oleh badan
usaha/industri tertentu (Industri Farmasi).

22-100-11 Penjualan hasil produksi kepada distributor di dalam negeri oleh badan
usaha/industri tertentu (Industri Kertas).

22-100-12 Penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri oleh ATPM, APM dan Im-
portir Umum kendaraan bermotor.

22-100-13 Pembelian oleh Badan Usaha berupa komoditas tambang batubara, mineral
logam dan mineral bukan logam dari Badan atau Orang Pribadi pemegang
IUP.

22-100-14 Penjualan emas batangan di dalam negeri oleh Badan Usaha.

22-100-15 Pembelian bahan hasil kehutanan yang belum melalui proses manufaktur
oleh Badan Usaha industri/eksportir.

22-100-16 Pembelian bahan hasil perkebunan yang belum melalui proses manufaktur
oleh Badan Usaha industri/eksportir.

22-100-17 Pembelian bahan hasil pertanian yang belum melalui proses manufaktur
oleh Badan Usaha industri/eksportir.

22-100-18 Pembelian bahan hasil peternakan yang belum melalui proses manufaktur
oleh Badan Usaha industri/eksportir.

22-100-19 Pembelian bahan hasil perikanan yang belum melalui proses manufaktur
oleh Badan Usaha industri/eksportir.

22-100-20 Penjualan BBM oleh Pertamina atau anak perusahaan Pertamina kepada
selain SPBU/Agen/Penyalur (tidak final).

22-100-21 Penjualan BBM oleh Badan Usaha Selain Pertamina atau anak perusahaan
Pertamina kepada selain SPBU/Agen/Penyalur (tidak final).
98 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Kode Objek Keterangan


Pajakk

22-100-22 Penjualan pelumas oleh importir/produsen.

22-100-23 Penjualan Pulsa dan Kartu Perdana oleh Penyelenggara Distribusi Tingkat
Kedua.

22-100-24 Penjualan BBG oleh produsen/importir kepada selain SPBU/Agen/Penyalur


(tidak final).

22-401-01 Penjualan BBM oleh Pertamina atau anak perusahaan Pertamina kepada
SPBU/Agen/Penyalur (final).

22-401-02 Penjualan BBM oleh Badan Usaha Selain Pertamina atau anak perusahaan
Pertamina kepada SPBU/Agen/Penyalur (final).

22-401- 03 Penjualan BBG oleh produsen/importir kepada SPBU/Agen/Penyalur (final).

22-403-01 Penjualan barang yang tergolong sangat mewah selain rumah beserta
tanahnya, apartemen, kondominium dan sejenisnya.

22-403-02 Penjualan barang yang tergolong sangat mewah untuk rumah beserta
tanahnya, apartemen, kondominium dan sejenisnya.

22-404-01 Ekspor komoditas tambang batubara, mineral logam, dan mineral bukan
logam yang dilakukan oleh eksportir, kecuali WP yang terikat dalam PKP2B
dan KK.

22-900-01 Pembelian barang oleh BUMN/Badan Usaha tertentu yang ditunjuk.

23-100-01 Impor yang dipungut Ditjen Bea dan Cukai yang dikenakan tarif 10%

23-100-02 Impor yang dipungut Ditjen Bea dan Cukai yang dikenakan tarif 7,5%.

23-100-03 Impor yang dipungut Ditjen Bea dan Cukai yang dikenakan tarif 0,5%.

23-100-04 Impor yang dipungut Ditjen Bea dan Cukai atas importir/pemilik barang
yang memiliki API.

23-100-05 Impor yang dipungut Ditjen Bea dan Cukai atas importir/pemilik barang
yang tidak memiliki API.

24-100-01 Hadiah, penghargaan, bonus dan lainnya selain yang telah dipotong PPh
Pasal 21 ayat (1) huruf e UU PPh.

24-100-02 Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta kecuali
sewa tanah dan/atau bangunan yang telah dikenai PPh Pasal 4 ayat (2) UU
PPh.

24-101-01 Dividen.
Business Brochure Templ ate 99

Kode Objek Keterangan


Pajakk

24-102-01 Bunga selain yang dikenakan PPh Pasal 4 ayat (2).

24-103-01 Royalti.

24-104-01 Jasa Teknik.

24-104-02 Jasa Manajemen.

24-104-03 Jasa Konsultan.

24-104-04 Jasa penilai (appraisal).

24-104-05 Jasa aktuaris.

24-104-06 Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan.

24-104-07 Jasa hukum.

24-104-08 Jasa arsitektur.

24-104-09 Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape.

24-104-10 Jasa perancang (design).

24-104-11 Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas bumi
(migas) kecuali yang dilakukan oleh Badan Usaha Tetap (BUT).

24-104-12 Jasa penunjang di bidang usaha panas bumi dan penambangan minyak dan
gas bumi (migas).

24-104-13 Jasa penambangan dan jasa penunjang selain di bidang usaha panas bumi
dan penambangan minyak dan gas bumi (migas).

24-104-14 Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara.

24-104-15 Jasa penebangan hutan.

24-104-16 Jasa pengolahan limbah.

24-104-17 Jasa penyedia tenaga kerja dan/atau tenaga ahli (outsourcing services).

24-104-18 Jasa perantara dan/atau keagenan.

24-104-19 Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang dilakukan


Bursa Efek, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (KPEI).

24-104-20 Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan, kecuali yang dilakukan oleh KSEI.

24-104-21 Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara.

24-104-22 Jasa mixing film.


100 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Kode Objek Keterangan


Pajakk

24-104-23 Jasa pembuatan sarana promosi film, iklan, poster, foto, slide, klise, banner,
pamphlet, baliho dan folder.

24-104-24 Jasa sehubungan dengan software atau hardware atau sistem komputer,
termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan.

24-104-25 Jasa pembuatan dan/atau pengelolaan website.

24-104-26 Jasa internet termasuk sambungannya.

24-104-27 Jasa penyimpanan, pengolahan dan/atau penyaluran data, informasi, dan/


atau program.

24-104-28 Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC dan/
atau TV Kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkup-
nya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi.

24-104-29 Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon,


air, gas, AC dan/atau TV kabel dan/atau bangunan, selain yang dilakukan
oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempu-
nyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi.

24-104-30 Jasa perawatan kendaraan dan/atau alat transportasi darat, laut dan udara.

24-104-31 Jasa maklon.

24-104-32 Jasa penyelidikan dan keamanan.

24-104-33 Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer.

24-104-34 Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar
ruang atau media lain untuk penyampaian informasi, dan/atau jasa perikla-
nan.

24-104-35 Jasa pembasmian hama.

24-104-36 Jasa kebersihan atau cleaning service.

24-104-37 Jasa sedot septic tank.

24-104-38 Jasa pemeliharaan kolam.

24-104-39 Jasa katering atau tata boga.

24-104-40 Jasa freight forwarding.

24-104-41 Jasa logistik.

24-104-42 Jasa pengurusan dokumen.


Business Brochure Templ ate 101

Kode Objek Keterangan


Pajakk

24-104-43 Jasa pengepakan.

24-104-44 Jasa loading dan unloading.

24-104-45 Jasa laboratorium dan/atau pengujian kecuali yang dilakukan oleh lembaga
atau institusi pendidikan dalam rangka penelitian akademis.

24-104-46 Jasa pengelolaan parkir.

24-104-47 Jasa penyondiran tanah.

24-104-48 Jasa penyiapan dan/atau pengolahan lahan.

24-104-49 Jasa pembibitan dan/atau penanaman bibit.

24-104-50 Jasa pemeliharaan tanaman.

24-104-51 Jasa pemanenan.

24-104-52 Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan/


atau perhutanan.

24-104-53 Jasa dekorasi.

24-104-54 Jasa pencetakan/penerbitan.

24-104-55 Jasa penerjemahan.

24-104-56 Jasa pengangkutan/ekspedisi kecuali yang telah diatur dalam Pasal 15 Un-
dang-Undang Pajak Penghasilan.

24-104-57 Jasa pelayanan kepelabuhan.

24-104-58 Jasa pengangkutan melalui jalur pipa.

24-104-59 Jasa pengelolaan penitipan anak.

24-104-60 Jasa pelatihan dan/atau kursus.

24-104-61 Jasa pengiriman dan pengisian uang ke ATM.

24-104-62 Jasa sertifikasi.

24-104-63 Jasa survey.

24-104-64 Jasa tester.

24-104-65 Jasa selain jasa-jasa tersebut di atas yang pembayarannya dibebankan pada
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) atau APBD (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah).
102 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Kode Objek Keterangan


Pajakk

24-104-66 Jasa penyelenggaraan layanan transaksi pembayaran terkait dengan distri-


busi Token oleh Penyelenggara Distribusi.

24-104-67 Jasa pemasaran dengan media Voucer oleh Penyelenggara Voucer.

24-104-68 Jasa penyelenggaraan layanan transaksi pembayaran terkait dengan distri-


busi Voucer oleh Penyelenggara Voucer dan Penyelenggara Distribusi.

24-104-69 Jasa penyelenggaraan program loyalitas dan penghargaan pelanggan (con-


sumer loyalty/reward program) oleh Penyelenggara Voucer.

27-100-01 Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta (PPh
Pasal 26).

27-100-02 Hadiah dan penghargaan (PPh Pasal 26).

27-100-03 Pensiun dan pembayaran berkala lainnya (PPh Pasal 26).

27-100-04 Keuntungan karena pembebasan utang (PPh Pasal 26).

27-100-05 Penjualan atau pengalihan harta di Indonesia (PPh Pasal 26).

27-100-06 Premi asuransi/reasuransi (PPh Pasal 26).

27-100-07 Penghasilan dari penjualan atau pengalihan saham (PPh Pasal 26).

27-101-01 Dividen (PPh Pasal 26).

27-102-01 Bunga selain Bunga Obligasi (PPh Pasal 26).

27-102-02 Premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya (PPh Pasal 26).

27-102-03 Bunga Obligasi (PPh Pasal 26).

27-103-01 Royalti (PPh Pasal 26).

27-104-01 Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan (PPh Pasal 26).

27-105-01 Penghasilan Kena Pajak BUT setelah Pajak (PPh Pasal 26).

28-401-01 Bunga obligasi, Surat Utang Negara, atau obligasi daerah yang diterima
Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap.

28-401-02 Bunga obligasi yang diterima Wajib Pajak Luar Negeri.

28-401-04 Diskonto Surat Perbendaharaan Negara yang diterima Wajib Pajak Dalam
Negeri dan Bentuk Usaha Tetap.

28-401-05 Diskonto Surat Perbendaharaan Negara yang diterima Wajib Pajak pen-
duduk/berkedudukan di luar negeri.
Business Brochure Templ ate 103

Kode Objek Keterangan


Pajakk

28-403-02 Persewaan tanah dan/atau bangunan.

28-404-01 Bunga tabungan dan bunga diskonto yang ditempatkan di dalam negeri
yang dananya bersumber selain dari Devisa Hasil Ekspor (DHE).

28-404-02 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang IDR ber-
sumber dari Devisa Hasil Ekspor (DHE) tenor 1 bulan).

28-404-03 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang IDR ber-
sumber dari DHE tenor 3 bulan).

28-404-04 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang IDR ber-
sumber dari DHE tenor 6 bulan atau lebih).

28-404-05 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang USD ber-
sumber dari DHE tenor 1 bulan).

28-404-06 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang USD ber-
sumber dari DHE tenor 3 bulan).

28-404-07 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang USD ber-
sumber dari DHE tenor 6 bulan).

28-404-08 Bunga deposito yang ditempatkan di dalam negeri (mata uang USD ber-
sumber dari DHE tenor lebih dari 6 bulan).

28-404-09 Bunga deposito/tabungan yang ditempatkan di luar negeri melalui bank


yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank
luar negeri di Indonesia.

28-404-10 Diskonto Sertifikat Bank Indonesia.

28-404-11 Jasa giro.

28-405-01 Hadiah undian (yang diterima Wajib Pajak dalam negeri).

28-405-02 Hadiah undian (yang diterima Wajib Pajak luar negeri).

28-406-01 Transaksi penjualan saham di bursa efek (bukan saham pendiri).

28-407-01 Transaksi penjualan saham di bursa efek (saham pendiri).

28-408-01 Transaksi penjualan saham milik Perusahaan Modal Ventura tidak di bursa
efek.

28-409-01 Jasa konstruksi berupa jasa perencanaan konstruksi (Dengan Kualifikasi


Usaha) yang disetor sendiri.

28-409-02 Jasa konstruksi berupa jasa perencanaan konstruksi (Tanpa Kualifikasi Usa-
ha) yang disetor sendiri.
104 StockInDesign: The L AB of InDesign Templ ates

Kode Objek Keterangan


Pajakk

28-409-03 Jasa konstruksi berupa jasa pelaksanaan konstruksi (Kualifikasi Usaha Kecil)
yang disetor sendiri.

28-409-04 Jasa konstruksi berupa jasa pelaksanaan konstruksi (Kualifikasi Usaha Me-
nengah dan Besar) yang disetor sendiri.

28-409-05 Jasa konstruksi berupa jasa pelaksanaan konstruksi (Tanpa Kualifikasi Usa-
ha) yang disetor sendiri.

28-409-06 Jasa konstruksi berupa jasa pengawasan konstruksi (Dengan Kualifikasi


Usaha) yang disetor sendiri.

28-409-07 Jasa konstruksi berupa jasa pengawasan konstruksi (Tanpa Kualifikasi Usa-
ha) yang disetor sendiri.

28-409-08 Jasa konstruksi berupa jasa perencanaan konstruksi (Dengan Kualifikasi


Usaha).

28-409-09 Jasa konstruksi berupa jasa perencanaan konstruksi (Tanpa Kualifikasi Usa-
ha).

28-409-10 Jasa konstruksi berupa jasa pelaksanaan konstruksi (Kualifikasi Usaha Kecil).

28-409-11 Jasa konstruksi berupa jasa pelaksanaan konstruksi (Kualifikasi Usaha Me-
nengah dan Besar).

28-409-12 Jasa konstruksi berupa jasa pelaksanaan konstruksi (Tanpa Kualifikasi Usa-
ha).

28-409-13 Jasa konstruksi berupa jasa pengawasan konstruksi (Dengan Kualifikasi


Usaha).

28-409-14 Jasa konstruksi berupa jasa pengawasan konstruksi (Tanpa Kualifikasi Usa-
ha).

28-410-02 Imbalan yang dibayarkan/terutang kepada perusahaan pelayaran dalam


negeri.

28-411-02 Imbalan Charter Kapal Laut dan/atau Pesawat Udara yang Dibayarkan/
Terutang kepada Perusahaan Pelayaran dan/atau Penerbangan Luar Negeri
melalui BUT di Indonesia.

28-417-01 Bunga simpanan yang dibayarkan oleh Koperasi kepada anggota Wajib
Pajak Orang Pribadi (bunga sampai dengan Rp240.000,00 per bulan).

28-417-02 Bunga simpanan yang dibayarkan oleh Koperasi kepada anggota Wajib
Pajak Orang Pribadi (bunga di atas Rp240.000,00 per bulan).

28-419-01 Dividen yang diterima/diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri.
Business Brochure Templ ate 105

Kode Objek Keterangan


Pajakk

28-421-01 Uplift Hulu Migas.

28-421-02 Participating Interest Eksplorasi Hulu Migas.

28-421-03 Participating Interest Eksploitasi Hulu Migas.

28-423-01 Transaksi dengan Wajib Pajak yang menggunakan tarif Peraturan Pemerin-
tah Nomor 23 Tahun 2018.

28-499-02 Penghasilan yang diterima atau diperoleh sehubungan dengan kerja sama
dengan Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

29-101-01 Imbalan Charter Pesawat Udara yang Dibayarkan/Terutang kepada Perusa-


haan Penerbangan Dalam Negeri oleh Pemotong Pajak.
Business Brochure Templ ate 107

Disclaimer :

Tulisan ini disusun berdasarkan pengetahuan dan pengalaman penulis.


Dalam hal terdapat perbedaan akibat adanya pengembangan aplikasi dan perubahan regulasi,
Wajib Pajak dimohon agar tetep mengacu kepada peraturan resmi
yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Anda mungkin juga menyukai