Komunikasi
Gelombang Radio
Dari Kota
Jogjakarta ke
Surakarta
M O C H A M M A D S I R O J U L I R FA N ( 11 0 11 7 4 2 0 9 )
O K TAV I A N A P I R D A T U A ( 11 0 11 7 4 0 5 2 )
R I V O T RY A N J A S M A R A ( 11 0 11 7 4 0 4 6 )
I. Pendahuluan
Dalam merancang suatu jaringan perlu dilakukannya path loss dalam perambatan suatu area. Kondisi cuaca, bangunan tinggi,
gunung dan yang lainnya yang sewaktu – waktu dapat berubah, sehingga membuat proses perhitungan dan juga kehilangan jalur
yang sulit untuk diprediksi. Perhitungan path loss meliputi perhitungan antenna, jarak antar terminal, lengkungan bumi, tinggi
bangunan, tinggi pohon, dll. Perhitungan path loss dapat filakukan saat proses perhitungan komunikasi mikro.
Pada Tugas Besar ini akan membahas komunikasi terestrial. Komunikasi gelombang mikro terestrial yaitu menyebar melalui
atmosfer. Di atmosfer gelombang microwave dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu: redaman dan fading. Kebutuhan akan
keragaman ruang dan frekuensi diperlukan untuk mengatasi ancaman dan pemudaran gelombang mikro.
Dalam laporan tugas besar untuk memenuhi mata kuliah rekayasa radio dilakukan perancangan komunikasi radio Teresterial
Line of Sight (LOS) yang dimulai dari kota Jogjakarta hingga kota Surakarta melalui kota Klaten dengan menggunakan frekuensi
8000 MHz.
I. Pendahuluan
Adapun batasan masalah dari Tugas Besar ini adalah sebagai berikut.
1. Perancangan jalur komunikasi terestrial dari kota Jogjakarta ke Surakarta melalui Klaten.
Peta profil dapat dilihat pada aplikasi perangkat lunak Pathloss 5 dengan memasukkan
koordinat menggunakan Google Earth, total jarak dari Jogjakarta ke Surakarta melalui Klaten
adalah 56,8 Km.
II. Sistem Perencanaan
Jogjakarta - Klaten
𝐹𝑆𝐿 = 140,025
Klaten - Surakarta
𝐹𝑆𝐿 = 139,10
III. Perhitungan Link Budget
Fresnel Zone
3.2
Jogjakarta - Klaten
R1 =
R1 =
R1 = 15,78 m
Klaten – Surakarta
R2 =
R2 =
R2 = 6,55 m
III. Perhitungan Link Budget
Jogjakarta - Klaten
𝐶1 = 0.6 𝑥 𝑅1
𝐶1 = 0.6 𝑥 15,78
𝐶1 = 9,468
Klaten – Surakarta
𝐶1 = 0.6 𝑥 𝑅1
𝐶1 = 0.6 𝑥 6,55
𝐶1 = 3,93
III. Perhitungan Link Budget
Earth Curvature
3.4
Jogjakarta - Klaten
hb1 =
hb1 =
Hb1 = 11,70 m
Klaten – Surakarta
hb1 =
hb1 =
Hb1 = 1,81 m
III. Perhitungan Link Budget
Antena Height
3.5
h1 = Tx + height land
h2 = Rx +height land
Jogjakarta – Klaten
h=
h=
h = 84.50 m
III. Perhitungan Link Budget
Antena Height
3.5
h1 = Tx + height land
h2 = Rx +height land
Klaten – Surakarta
h=
h=
h = 44.76 m
III. Perhitungan Link Budget
Polarization Vertical
4.9 Fading Value Nilai fading margin di bawah ini didapat dari
hasil simulasi data pada Pathloss 5.0. Kemudian dari nilai fading margin diperoleh nilai availability yang
sesuai dengan Tabel. Hasil ini diperoleh dari beberapa percobaan simulasi
Link Freq D (Km) FSL (dB) PTx Gtx (dBi) EIRP RSL Rx
(MHZ) (dBm) (dBm) (dBm) Treshold
(dBm)
Jogjakarta- 8000 29,9 140,2 24.00 45.10 66,17 -33.20 -88.00
Klaten
Salatiga – 8000 26,9 139,1 24.00 45.10 64,67 -34,60 -94.00
Surakarta
Analisis dan Kesimpulan
Analisis
1. Perancangan komunnikasi link radio dari Jogjakarta hingga Klaten memerlukan repeater karena jarak
antara kota Jogjakarta dan Klaten adalah ±59,8 Km.
2. Frekuensi antenna yang dirancang adalah 8000 MHz dengan rentang frekuensi dari 7100 MHz hingga
8500 MHz dengan bandwidth 1400 MHz. Lalu, hasil akhir dari FSL yang didapatkan adalah dari
Jogjakarta menuju Klaten lalu menuju ke Surakarta secara berurutan adalah 140,2 dB dan 139,2 dB.
3. Hasil fading margin yang diperoleh untuk Jogakarta hingga Klaten adalah 55,80 dan Klaten hingga
Surakarta adalah 59,94. Berdasarkan data tersebut dapat maka availability dari kedua link adalah 99,99%.
Analisis dan Kesimpulan
Kesimpulan:
1. Untuk mendesain link komunikasi gelombang microwave dari Kota Jogjakarta hingga Kota Surakarta
dapat direalisasikan dengan pathloss 5.0
2. Nilai Avaibility yang didapatkan pada perancangan link adalah 99,99% sehingga layak untuk
diimplemntasikan.
TERIMA KASIH