Anda di halaman 1dari 6

BAB 7 : HEMAT

Nama : Aqilah Indri Delly


Kelas : 8b
HEMAT
Pengertian
Hemat berarti hati-hati dalam menggunakan uang, barang, dan lain sebagainya
sehingga tidak menimbulkan pemborosan.
Orang yang hemat akan memakai uang hanya seperlunya saja, sesuai dengan
kebutuhannya saja.
Tidak hanya menggunakan uang saja untuk berhemat, Orang yang hemat juga pandai
dalam menggunakan barang dan juga waktu.
Contohnya dalam menggunakan barang, orang yang hemat akan menggunakan
barangnya dengan hati-hati namun tetap optimal agar barang yang digunakan
tersebut masih bisa dipakai dan tidak mudah rusak.
Sama halnya dengan menggunakan waktu, orang yang hemat akan membuat rencana
dan jadwal untuk menggunakan waktu yang bermanfaat saja, sehingga tidak ada
waktu yang terbuang sia-sia karena hanya sebuah alasan.
Sangat penting bagi kita apabila bisa menggunakan waktu dengan hal hal yang positif
dan bermanfaat.
Akan tetapi, dengan sikap hemat ini, jangan sampai membuat kita menjadi orang-
orang yang pelit.
Justru kita bisa berbuat baik dengan cara saling memberi kepada orang lain atau
kepada orang yang membutuhkan, maka kita juga akan lebih disukai dan bisa
menambah tali silaturahmi.
Manfaat Hidup Hemat
1. Bisa lebih menahan diri atau menjadi orang yang penyabar.
2. Rajin menabung.
3. Lebih pandai dalam mengelola uang.
4. Terhindar dari sifat boros dan menghamburkan uang untuk hal yang tidak
penting.
5. Melatih sikap disiplin.
6. Bisa bersikap lebih sederhana.
7. Mencegah stres.
8. Tidak mudah tergoda membeli barang yang tak perlu.
Ayat- Ayat Mengenai Hemat Beserta Maknanya
QS. AL ISRA’/17:27
Terjemahan ayat :
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Surah Al Isra’ terdiri atas 111 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah.
Dinamakan Muhammad SAW. dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Baitul
Maqdis. Dicantumkan pada ayat pertama dalam surah ini mengandung isyarat bahwa
Nabi Muhammad SAW. Beserta umatnya kelak akan mencapai martabat yang tinggi dan
menjadi umat yang besar.
Surah ini juga dinamakan “Bani Israil” yang artinya keturunan Israil yang dihubungkan
dengan kisah “Isra” dengan riwayat “Bani Israil”. Pada surah ini dijelaskan bahwa umat
islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana Bani Israil, apabila mereka
meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.
Ayat ini diturunkan Allah dalam rangka menjelaskan perbuatan orang-orang
Jahiliyah. Telah jadi kebiasaan orang-orang Arab menumpuk harta yang mereka
peroleh dari harta rampasan perang.
Perampokan-perampokan dan penyamunan, kemudian harta itu mereka pergunakan
untuk foya-foya dan untuk mendapatkan kemasyhuran.
Orang-orang musyrik Quraisy pun menggunakan harta untuk menghalangi tersebarnya
agama Islam, melemahkan pemeluk-pemeluknya, dan membantu musuh-musuh Islam,
maka turunlah ayat itu untuk menyatakan betapa jeleknya usaha mereka.
Isi Kandungan Surah Al Isra’/17:27
a. Allah mengingatkan bahwa betapa buruknya sifat orang yang boros.
b. Pemboros adalah saudaranya setan.

c. Setan itu musuh manusia dan sangat

d. ingkar kepada Allah.

Orang yang boros bermakna orang yang membelanjakan hartanya dalam perkara
yang tidak mengandung manfaat berarti. Orang-orang yang serupa inilah yang
disebut kawan-kawan setan.
Di dunia mereka itu tergoda oleh setan, dan di akhirat mereka akan dimasukkan
ke dalam neraka Jahanam bersama-sama setan itu pula.
Rasulullah SAW. Memerintahkan agar tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan
sesuatu sebagaimana sabda beliau :
“Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Rasulullah bersabda:
“Alangkah borosnya wudumu itu hai saad!” Saad berkata: “Apakah di dalam
berwudu ada pemborosan?” Rasulullah SAW. Bersabda: “Meskipun kamu berada
di tepi sungai yang mengalir.”
Di akhir ayat Al Isra’/17: 27 dijelaskan bahwa setan itu adalah sangat ingkar
kepada Tuhannya, maksudnya sangat ingkar kepada nikmat Allah yang
diberikan kepadanya, dan tidak mau mensyukurinya, bahkan setan itu
membangkang tidak mau menaati perintah Allah, malah menggoda manusia
agar berbuat maksiat.
Maka apabila setan itu dinyatakan kafir (sangat ingkar), tentulah teman-
temannya, yaitu orang-orang yang mengikuti ajakan setan itu akan menjadi
kayu bakar api neraka.
Allah SWT. Berfirman:
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al
Qur’an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkannya), maka setan itulah
yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS.Az-Zukhruf/43;36)

Anda mungkin juga menyukai