INSTRUMENTATION
Disusun Oleh :
AULIA NOVITA WULANSARI
A1C315009
Biopotensial Jantung
Rectal
Defibrillator
Telah diketahui bahwa aktivitas irama
jantung terletak pada permukaan jantung
dekat muara vena cava superior, yaitu pada
puncak atrium kanan. Kumpulan sel-sel ini
disebut NA node yang bertindak sebagai
pace maker. Melalui pace maker ini aktivitas
otot jantung secara sinkron memompa
darah ke sirkulasi paru-paru dan ke sirkulasi
darah sistemik (ke seluruh tubuh). Suatu
keadaan dimana terjadi kehilangan
sinkronisasi yang dikenal sebagai fibrilasi.
Penderita yang mengalami fibrilasi telah dilakukan
pengobatan melalui massege jantung (metoda
mekanik) namun akan sangat berhasil apabila
dilakukan syok listrik pada daerah jantung. Otot
jantung akan memberikan respon terhadap
eksitasi listrik, pada daerah jantung. Otot jantung
akan memberikan respon eksitasi listrik, 60Hz.
AC, 6 Amper dalam waktu 0,25 sampai 1 detik.
Penggunaan syok listrik untuk
mengsinkronisasikan rithme jantung disebut
Countershok/kountersyok. Apabila penderita tidak
memberikan respon terhadap
Countershok/kountersyok, dapat dilakukan
pengulangan hingga terjadi defibrilasi.
Ada 4 tipe dasar defibrillator :
AC defibrillator
Capasitve – discharge defibrillator
Capasitive – delay – line defibrillator
Squere – wave defibrillator
AC Defibrillator
Permanent pacemaker
Pacujantung menetap adalah suatu alat medis
yang ditanam dalam tubuh pasien beruapa kawat
pacing yang ditanam dalam satu ruang atau
beberapa ruang jantung
Ada beberapa tipe dari pacu jantung permanen,
yaitu :
Single-chamber pacemaker.
Dual-chamber pacemaker.
Rate-responsive pacemaker.