Anda di halaman 1dari 33

CARDIOVASCULER

INSTRUMENTATION

Disusun Oleh :
AULIA NOVITA WULANSARI
A1C315009
 Biopotensial Jantung

pergerakan ion ke dalam serabut otot (sel) jantung


menyebabkan potensi aksi, yang menghasilkan kontraksi.
Gerakan ion pada sel otot jantung merupakan aliran arus, yang
menghasilkan perbedaan potensial pada jaringan di luar serat
dan di permukaan tubuh. Arus ini hanya mengalir sementara
potensi aksi menyebar (terutama pada gelombang QRS EKG)
atau selama periode pemulihan (gelombang T).
 ELEKTRODA
Untuk mengukur potensial aksi secara baik
dipergunakan elektroda. Kegunaan elektroda untuk
memindahkan transmisi ion ke penyalur elektron.
Bahan yang dipakai sebagai elektroda adalah perak
dan tembaga
. Apabila sebuah elektroda tembaga dan sebuah
elektroda perak dicelupkan kedalam larutan
misalkan larutan elektrolit seimbang aliran
badan/tubuh maka akan terjadi perbedaan potensial
antara kedua elektroda itu. Perbedaan potensial ini
kira-kira sama dengan perbedaan antara potensial
kontak kedua logam tersebut disebut potensial
offset elektroda.
 Namun dalam praktek perbedaan potensial offset
elektroda harus dibuat sekecil mungkin/
mendekati nol, akan tetapi selalu tidak mungkin
dan akan terjadi drift (penurunan secara perlahan-
lahan seperti terlihat pada gambar di bawah ini).
 Fungsi dasar dari elektroda adalah mendeteksi
sinyal kelistrikan jantung. Fungsi dari transducer
adalah untuk mengkonversi informasi biologis
menjadi sinyal elektrik yang dapat diukur.
Transducer ini dipakai dengan menggunakan
interface jelly electrode-electrolyte.
 Dengan menggunakan elektroda Ag/AgCl
mengurangi noise dengan frekuensi rendah pada
sinyal EKG yang terjadi karena pergerakan.
 Bebarapa bentuk elektroda yang digunakan untuk
EKG adalah sebagai berikut :
 Bentuk Plat
Elektroda ini dipakai untuk mengukur potensial listrik
permukaan tubuh EKG, EEG dan EMG. Pada
tahun 1917 elektoda ini mula-mula dipergunakan
 Bentuk Ear Clip
Suatu elektoda yang dipergunakan sebagai
reference pada pengukuran EEG atau EKG.
 Bentuk Batang
Merupakan elektroda yang dipakai sebagai reference
pada waktu perekaman EKG atau EEG

Signal EKG yang berasal dari jantung merambat


keseluruh tubuh dan mempunyai magnitude dengan
arah tertentu (cardiac vector). Untuk mendeteksi
signal EKG, ditentukan tittik-titik referensi pengukuran
untuk menempatkan elektroda. Pengukuran signal
EKG dilakukan dengan pemilihan tiga titik bipolar
(diperkenalkan pertama kali oleh Einthoven) sehingga
disebut dengan istilah segitiga Einthoven.
 Lead Bipolar
Lead yang merekam biopotensial jantung dari
bidang frontal. Lead ini hanya merekam beda
potensial dua elektrode, ditandai dengan angka
romawi I, II, III.

 Lead Unipolar Ekstremitas dan Prekordial


Lead unipolar ektremitas yang mengukur
biopotensial jantungg pada bidang transversal.
Lead unipolar prekordial merekam biopotensial
jantung dari bidang horizontal
 Amplifiers
Struktur penguat yang digunakan untuk merekam
sinyal EKG adalah penting. Amplitudo sinyal EKG
khas hanya sekitar 1 Mv. Namun, pada bangunan
khas arus yang secara kapasitif digabungkan ke
bodi dari 120 V power lines bisa menghasilkan
potensi yang jauh lebih besar. Ampilifier yang
digunakan untuk merekam ECG harus dapat
menghilangkan gangguan dari tegangan yang
diinduksi di dalam tubuh dari sumber eksternal
tersebut.
 Aliran kapasitansi yang bergilir dari kabel listrik
sekitarnya, biasanya sekitar 1μA, mengalir ke
ground melalui B, karena resistansinya yang lebih
rendah. Dari Hukum Ohm, voltase drop V di
resistansi R adalah

 Interferensi interferensi 60Hz yang disisipkan


sepuluh kali lebih besar dari sinyal EKG dan
ditambahkan pada potensi EKG, membuat EKG
hampir tidak teramati dan tidak berguna.
Gambar 2.7 Gambar 2.8
Namun, ketahanan kulit bervariasi dalam cara yang
tidak dapat diprediksi dan mungkin berbeda pada
lokasi elektroda yang berbeda, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 10.6. Dengan demikian
Va tegangan gangguan pada titik A, ditentukan
dengan mempertimbangkan tahanan kulit 20 K ꭥ
resistance dan resistansi masukan 1 Mꭥ osilator
sebagai pembagi tegangan sederhana.
 tegangan interferensi pada titik B,

 Penguat diferensial mengukur perbedaan antara


sinyal

 Dengan demikian, bahkan dengan penguat


diferensial, resistensi kulit yang tidak seimbang
dapat mengubah voltase mode menjadi sinyal
perbedaan pada input penguat.
 Sinyal elektroencephalogram (EEG) kira-kira
sepuluh kali lebih kecil dari sinyal EKG, atau
sekitar 0,1 mV. Gangguan bisa jadi masalah yang
kulit kepala diukur secara rutin untuk
memastikannya di bawah 5 kꭥ.
 Penyebab lain gangguan pada EKG dan pada
semua rekaman biopotensial lainnya diilustrasikan
pada Gambar 2.9.
 Monitor Pasien
Pasien monitor adalah suatu alat yang difungsikan
untuk memonitor kondisi fisiologis pasien. Dimana
proses monitoring tersebut dilakukan secara real-
time, sehingga dapat diketahui kondisi fisiologis
pasien pada saat itu juga.
Didalam istilah pasien monitor kita mengetahui
beberapa parameter yang diperiksa, parameter itu
antara lain adalah :
 ECG
 Respirasi
 Saturasi darah
 Tensi
 Temperatur
 Parameter Monitor
Parameter adalah bagian-bagian fisiologis dari
pasien yang diperiksa melalui pasien monitor.
 Jenis Monitor Pasien
• Pasien monitor vital sign
• Pasien monitor 5 parameter,
• Pasien monitor 7 parameter,
 Kelengkapan/ Aksesoris Dalam Monitor Pasien
Yang termasuk dalam aksesoris pasien monitor
adalah tergantung dari parameter pengukuran
yang ada. Seperti ECG, NIBP, SpO2, Temperatur.
Berikut contoh gambar dari aksesoris pasien
monitor yang ada :

Kabel Monitor  ECG NIBP


SpO2 Axila

Rectal
 Defibrillator
Telah diketahui bahwa aktivitas irama
jantung terletak pada permukaan jantung
dekat muara vena cava superior, yaitu pada
puncak atrium kanan. Kumpulan sel-sel ini
disebut NA node yang bertindak sebagai
pace maker. Melalui pace maker ini aktivitas
otot jantung secara sinkron memompa
darah ke sirkulasi paru-paru dan ke sirkulasi
darah sistemik (ke seluruh tubuh). Suatu
keadaan dimana terjadi kehilangan
sinkronisasi yang dikenal sebagai fibrilasi.
Penderita yang mengalami fibrilasi telah dilakukan
pengobatan melalui massege jantung (metoda
mekanik) namun akan sangat berhasil apabila
dilakukan syok listrik pada daerah jantung. Otot
jantung akan memberikan respon terhadap
eksitasi listrik, pada daerah jantung. Otot jantung
akan memberikan respon eksitasi listrik, 60Hz.
AC, 6 Amper dalam waktu 0,25 sampai 1 detik.
Penggunaan syok listrik untuk
mengsinkronisasikan rithme jantung disebut
Countershok/kountersyok. Apabila penderita tidak
memberikan respon terhadap
Countershok/kountersyok, dapat dilakukan
pengulangan hingga terjadi defibrilasi.
 Ada 4 tipe dasar defibrillator :

 AC defibrillator
 Capasitve – discharge defibrillator
 Capasitive – delay – line defibrillator
 Squere – wave defibrillator
AC Defibrillator

Capasitive discharge DC defibrilator


gelombang khas pada capasitive discharge
DC defibrillator; gelombang ini tergantung
pada R,C,L dan tekanan tubuh
Delay line capasitive discharge DC defibrillator
 Squere wave defibrillator
Geddes (1976) memperkenalkan defibrillator
dengan penulisan mengenai squere wave
defibrillator. Pelepasan muatan dari kapasitor ke
tubuh manusia melalui suatu seri SCR (silicon
control rectifier). Output dari defibrillator ini diatur
oleh berbagai voltage pada kapasitor atau dari
lamanya pelepasan muatan.
 Pacemakers
Pacemaker (pacu jantung) adalah suatu alat
medis ditanam dalam tubuh yang mengunakan
impulse listik yang dihantarkan oleh suatu
elektroda untuk membuat jantung berkontraksi
sehingga denyut jantung menjadi reguler. Tujuan
utama pacemaker adalah membuat frekwensi
denyut jantung menjadi normal baik yang
disebabkan jantung pasien tersebut terlalu lambat
maupun terjadinya blok pada sistem hantaran
irama jantung.
 Transvenous pacing (temporary pacemaker)
Transvenous pacing ketika digunakan sebagai
temporary pacemaker adalah suatu alat pacu
jantung sementara.

 Permanent pacemaker
Pacujantung menetap adalah suatu alat medis
yang ditanam dalam tubuh pasien beruapa kawat
pacing yang ditanam dalam satu ruang atau
beberapa ruang jantung
 Ada beberapa tipe dari pacu jantung permanen,
yaitu :
 Single-chamber pacemaker.
 Dual-chamber pacemaker.
 Rate-responsive pacemaker.

Generator pacemaker adalah suatu alat medis


yang tertutup rapat yang mengandung power
suply biasanya baterei lithium, penyaring sensor
yang akan menseleksi dan mendeteksi denyut
pacu natural dari pasien
 Biventricular pacing atau Cardiac
resyncronization therapy (BVP/CRT)
Adalah suatu pacemaker generasi baru yang akan
memberi pemacuan yang sinkron antara jantung
atas (atrium) dan bilik kanan dan bilik kiri. Ini
ditujukan pada pasien-pasien fase lanjut
gagal/lemah jantung dimana terjadi dissinkronisasi
ruang-ruang jantung tersebut.
 Implantable Cardioverter-defibrillators (ICD)

Alat ini ditujukan untuk mencegah kejadian


cardiac sudden death (kematian mendadak). ICD
mempunyai kemampuan untuk mengatasi kelain
irama jantung yang disebabkan ventrikular
takikardia atau ventrikular fibrillasi.
 Pemasangan
Pemasangan pacemaker dengan operasi kecil
dimana pasien akan diberikan asetesi lokal
kecuali kondisi pasien mengharuskan dengan
anestesi umum.

Anda mungkin juga menyukai