Anda di halaman 1dari 49

POKOK- MENDUKUNG

APBN
POKOK
INDONESIA
AKSELERASI DAYA SAING MELALUI INOVASI
MAJU
2020
DAN P ENGUATAN KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA

Rp

REPUBLIK INDONESIA #UANGKITA


P O K O K - P O K O K A P B N 2020

Rp
Kata
Pengantar
Dengan mengucap penuh rasa syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada tanggal 18 Oktober
2019, Rancangan Undang-Undang APBN Tahun 2020 telah resmi diundangkan menjadi Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang APBN Tahun Anggaran 2020. Tahun 2020 menjadi tahun
pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024,
sekaligus merupakan momentum awal bagi bangsa Indonesia yang akan memulai tahapan
pembangunan dalam mewujudkan visi jangka panjang Indonesia untuk menjadi negara yang
berdaulat, maju, adil dan makmur. Pada tahap pertama menuju visi jangka panjang Indonesia,
prioritas pembangunan akan diarahkan untuk memperkuat pondasi daya saing sebagai pijakan
bagi pelaksanaan pembangunan pada tahap selanjutnya yaitu periode transisi dalam memperkokoh
daya saing, sebelum menuju fase negara maju pada periode tahun 2036- 2045. Oleh karena itu,
dukungan kebijakan fiskal perlu dirancang secara tepat agar upaya peningkatan daya saing dapat
berjalan efektif.

Melalui APBN Tahun 2020 yang telah ditetapkan oleh DPR RI pada Rapat Paripurna tanggal 24
September 2019, kebijakan fiskal akan diarahkan untuk mendukung akselerasi daya saing melalui
inovasi dan penguatan kualitas sumber daya manusia. Berbagai kebijakan di bidang pendidikan dan
kesehatan akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar siap
berkompetisi dan beradaptasi dengan kemajuan industri dan teknologi. Di sisi lain, Pemerintah
akan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang semakin merata, mengalokasikan sumber
daya ekonomi dengan lebih efisien dan efektif, serta mendorong birokrasi yang efektif, melayani,
dan bebas korupsi.

Selanjutnya, dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat mengawal setiap
rupiah yang ada di dalam APBN, sudah semestinya publik mendapatkan informasi yang jelas dan
mudah dimengerti atas berbagai kebijakan yang akan dijalankan Pemerintah melalui APBN.
Dengan demikian, rasa memiliki yang tinggi terhadap APBN akan tertanam pada masyarakat
sehingga menjadi bagian dari Pemerintah dalam mengawasi setiap rupiah yang dibelanjakan,
sehingga dapat dirasakan manfaatnya secara maksimal oleh seluruh rakyat Indonesia.

Pada akhirnya, sebagai salah satu upaya Pemerintah dalam mewujudkan APBN yang kredibel,
transparan dan akuntabel, kami berharap buku Pokok-pokok APBN 2020 ini dapat menjadi salah
satu sumber yang valid dan terpercaya dalam memberikan pengetahuan serta pemahaman
mengenai APBN tahun 2020 kepada masyarakat. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada tim penyusun serta kepada berbagai pihak yang telah memberikan
masukan baik secara langsung maupun tidak langsung hingga buku Informasi APBN 2020 ini
dapat diterbitkan.

Sri Mulyani
Menteri Keuangan
RI

1
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Siklus APBN
Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat RI membahas dan menyepakati Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2020 dengan memperhatikan pertimbangan
Dewan Perwakilan Daerah RI

Januari 2019
Penetapan arah kebijakan dan
prioritas pembangunan nasional

Maret 2019
Penyusunan resource
envelope

29 April 2019
Surat Bersama Pagu Indikatif dan Rancangan RKP

20 Mei 2019
Pengajuan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal, Kerangka
Ekonomi Makro dan RKP ke DPR

22 Juli 2019
Surat Bersama Pagu Anggaran dan
Penyelesaian Penyusunan RKA-K/L oleh
Kementerian/Lembaga

16 Agustus 2019
Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka
Pengajuan RUU dan Nota Keuangan RAPBN
2020

Pertengahan Agustus s.d Akhir


September
Pembahasan RUU dan Nota Keuangan RAPBN
2020

18 Oktober 2019
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang APBN
2020

November 2019
P enetapan Rincian A PBN dalam Peraturan Presiden
November 2019
ju
tu
se

Penetapan dan Penyerahan DIPA

gatibos

2
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Indonesia
2045 Negara Maju

2020-2030 2031-2035 2036-2045


Penguatan Pondasi Transisi Indonesia Maju
Penguatan Daya Saing Memperkokoh Daya Saing Negara Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur

Pemerintah ditantang untuk Upaya yang ditempuh adalah Indonesia diharapkan telah
merespon tantangan demografi peningkatan kualitas SDM agar keluar dari jebakan pendapatan
melalui reformasi di segala semakin berdaya saing, mendorong menengah sehingga Indonesia
bidang yang harus dapat infrastruktur yang telah dibangun telah siap m enuju negara maju,
dimanfaatkan secara optimal agar dapat dioperasionalisasikan mandiri, adil dan makmur.
untuk mendorong pertumbuhan dengan optimal sehingga
ekonomi, baik melalui konsumsi, memberikan peningkatan
investasi, dan produksi serta produktivitas dan mendukung
penguatan daya saing. transformasi industrialisasi, serta
program perlindungan sosial yang
komprehensif sudah mulai
diimplementasikan.

Tema Kebijakan Fiskal 2020


APBN untuk Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas
SDM

mobilisasi pendapatan negara


untuk menarik
investasi dan mendorong
daya saing Sebagai Tahapan
Menengah P ertama
Jangka
kebijakan belanja Menuju P encapaian
negara yang Indonesia
Visi
berkualitas 2045

2020
pembiayaan yang
kreatif dan
mitigasi risiko

3
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Berbagai program Pemerintah terus


diarahkan untuk mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat
dan penurunan ketimpangan
pendapatan

11,
Tingkat
Kemiskinan (persen)
2 10,
9
10,
6
penurunan tingkat kemiskinan didukung
oleh pertumbuhan ekonomi yang 9, 9,0
berkualitas dan keberhasilan program
8 9,
perlindungan sosial
Sumber: BPS
4 8,
2015 2016 2017 2018 20205
2019
Proyeksi
Realisasi

Tingkat 0,408

Ketimpanga 0,39
7
0,39
0,38 0,38
n
3
9 0,38 0
2
Sumber:

Penurunan tingkat ketimpangan menunjukkan


BPS
0,37
terwujudnya pembangunan yang lebih 2015 2016 2017 2018 2019 5
berkeadilan 2020
Realisasi
Proyeksi

Tingkat 5,
Pengangguran (persen
8
5,5
)Pemerintah akan terus mendorong perluasan dan
kualitas pendidikan, serta peningkatan sektor formal 5,
dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja 3 5, 5,0
1 5, 4,8
Sumber:
BPS
0
2015 2016 2017 2018 2019
2020

Realisasi
Proyeksi

4
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Hal
dan
Baru
Strategis
Pemberian Insentif
Perpajakan
dalam rangka mendukung
peningkatan sumber daya manusia
dan daya saing
Super deduction untuk
kegiatan vokasi &
litbang

Mini tax holiday untuk Investment allowance


investasi di bawah Rp500 untuk industri padat karya
miliar

Peningkatan Kualitas
SDM dan Perlindungan
Sosial
Kartu Indonesia Pintar
Kartu Indonesia Pintar Kuliah Kartu Pra Kerja
Kartu Pra Kerja
Kuliah
ID: 12345678912345678

Nama:
mendukung kelanjutan untuk peningkatan
pendidikan pada
Di rga hayu

produktivitas bagi
ID: 12345678912345678

Nama:
Dirgahayu

ID: 12345678912345678 masyarakat miskin ke pencari kerja


jenjang yang lebih tinggi

Kartu Sembako Murah Kartu Sembako


mendukung penguatan
ID: 12345678912345678

Nama:
perlindungan masyarakat
miskin akan akses pangan
Dirgahayu

5
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Percepatan penyelesaian
5 destinasi pariwisata super
prioritas
Pengembangan destinasi wisata Danau Toba,
Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan
Likupang dengan sinergi lintas K/L dan Pemda

Penguatan Transfer ke Daerah dan Dana


Desa
• Penguatan DAK Fisik pada 2 bidang baru: sosial
dan transportasi laut
• Pengalokasian DAU Tambahan untuk Penyetaraan
Penghasilan Tetap (Siltap) Kepala Desa dan Perangkat
Desa serta Dukungan Penggajian Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

Penguatan Neraca Transaksi


Berjalan
Mendukung penurunan defisit
neraca transaksi berjalan baik
dalam jangka panjang maupun
pendek

Dana Abadi untuk SDM dan Kebudayaan


Pemanfaatan hasil investasi dana abadi antara lain
untuk pemajuan kebudayaan nasional dan
peningkatan kualitas perguruan tinggi, melalui:
• Dana abadi kebudayaan
Rp

• Dana abadi perguruan tinggi


• Penambahan dana abadi penelitian secara signifikan

6
Perekonomian Dunia cenderung
ditengah risiko ketidakpastian yang tinggi dari
melemah
perang dagang dan dinamika geopolitik

UK

China

Uni Eropa Jepang


A m erika
Serikat Timur Tengah

Korea Selatan

Vietnam
India

Ekuador

Argentina

Amerika Serikat Timur Tengah India


• Belum tercapai kesepakatan Ketegangan di Timur Tengah: Memasuki perlambatan ekonomi
perdagangan antara AS dan • Serangan Turki ke
China pemberontak Kurdi dukungan
• Ancam an impeachment AS di Suriah
P residen Trump oleh Kongres • Serangan terhadap tanker Jepang
minyak Iran (dikhawatirkan
• Stimulus m oneter The Fed
m emicu serangan balasan)
Korea
dengan penurunan 25 bps
m enyebabkan pelonggaran • P enempatan pasukan tambahan P erang Dagang
likuiditas global AS di Arab Saudi yang dapat
Ekuador dianggap sebagai persiapan Vietnam
• Krisis politik akibat serangan ke Iran
• Ancaman downgrade karena
penghapusan • Demonstrasi di Irak
subsidi permasalahan institusional
m enuntut perbaikan kondisi
yang berdampak
ekonomi
Argentina China
keterlambatan pembayaran
kewajiban utang
• Resesi Ekonomi
• Krisis politik di Hongkong akibat
demonstrasi yang terus
UK berlanjut
Mitigasi Non Deal Brexit : • P erang tarif dengan AS
• P royeksi defisit akan • Stimulus P BOC m elalui
m elebar tambahan likuiditas 200 miliar
• Ancaman resesi 2020 yuan m elalui pinjaman ke
Uni Eropa sistem perbankan dengan
tenor 1 tahun
P erlambatan Ekonomi
Stimulus ECB

7
APBN 2020
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya
Manusia

Indikato
Ekonomi Makro
rdan
Pembangunan
memperhatikan perkembangan perekonomian
dan prospek serta risiko ke depan

Indikator Ekonomi Pengangguran (persen)

Makro 4 ,8-5,0
Terdapat perubahan pada harga dan lifting minyak
dengan mempertimbangan harga minyak dunia
Pertumbuhan
dan prospek lifting minyak ke depan

Ekonomi (%)
5,3 5,2
Kemiskinan (persen)

Nilai
Rp
$ Tukar Rupiah 8,5 -
9,0
(Rp/USD)

14.400
14.250
Rasio Gini
Inflasi 0,375-0,380
(%)
Harga Minyak (USD/barel)
3,1
63 63
3,1
Indeks
Suku Bunga Pe m bangunan
Rp
SPN (%) Manusia
5,4 5,6 72,51
Lifting
Minyak
(ribu barel/hari)
Target Pembangunan
Upaya meningkatkan kesejahteraan a.l ditunjukkan
755 dengan kesepakatan untuk m enurunkan target
754 Gas
Lifting
tingkat pengangguran di dalam APBN 2020

(ribu barel setara minyak/hari)

1.191
1.072 Outlook APBN
APBN 2020
2019

8
Postur APBN
2020 Belanja
P e n d a p atan Negara
Negara
2.540,4
2.233,2
(Outlook 2019:
(Outlook 2019:
2.341,6)
2.030,8) Belanja
Penerimaan Pem erintah
Perpajakan Pusat
1.865,
(Outlook 2019:
1.683,
7
1.643,1)
PNBP
Defisit
(Outlook 2019:
5
1.527,2)

367, TKDD
(Outlook 2019: 856,9
0
386,3)
Hibah
(Outlook 2019:
814,4)

0,5
(Outlook 2019:
1,3)
trilun Rupiah

Defisit/Pembiayaan 307,2
(Outlook 2019:
310,8)

Persen thd PDB


1,76
(Outlook 2019:

%
1,93%)

diarahkan untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan


namun tetap mampu adaptif menghadapi risiko perekonomian

9
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Penerimaa
Pajak
n Rp Rp

Perlu dukungan seluruh pemangku kepentingan dalam Rp Rp


mewujudkan Pajak Kuat untuk Indonesia Maju

1.865,
1.643 7
1.518, ,1
1.285,0 1.343,5 8
1.240,4 14,
13,4 9

10, 13,5
12, 13,0 5
6
5,8
8,2 4,6 8,2

3,6 2,9

201 201 201 201 Outlook APBN


5 6 7 8 2019 2020
PPh Migas Pajak Nonmigas Kepabaeanan dan Pertumbuhan Pertumbuhan
(triliun Rup iah ) (triliun Rup iah ) Cukai Penerimaan Pajak
(triliun Ru p iah ) Perpajakan Nonmigas
(%) (%)

Tax % thdp

Ratio
PDB

11,
6R 11,
p
11, 11, 6R
p

10, 4R p
1
R p
10,
201

Rp
8
202
APB
201

7R
N
5

0
OUTLOOK
201

p
8

9
201

201
6

Amerika
Perbandingan Tax
Korea
Indonesia Malaysia Thailand Selatan Brazil Turki Serikat

Ratio Antar
Filipina

Negara 10,7 13, 14,8 15,4 13,1 17,9


(2017,%)
Sumber : World Development Indocator, World Bank 14,2 1 1 11,9
0
1 1
0 0
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Insent
if
Pajak
Rp
Rp

Rp Rp
Pajak diarahkan tidak hanya sebagai sumber
penerimaan namun juga instrumen untuk
mendorong daya saing dan kualitas SDM Indonesia

Super Super Investment


deduction deduction Allowance untuk
untuk R&D untuk industri padat
Pengurangan Pelatihan karya
pendapatan kotor
paling banyak 300%
Vokasional Pengurangan
Pengurangan pendapatan bersih
dari biaya aktivitas
pendapatan kotor sebesar 60% dari total
R&D activities yang
paling banyak 200% investasi untuk industri
dilakukan di
dari total biaya aktivitas padat karya.
Indonesia
vokasional.

Super Deduction
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun
2019

1
1
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Penerimaa
n
Rp
Rp

Rp Rp

Perpajakan
terus dioptimalkan dengan tetap memberikan
insentif untuk mendukung investasi dan daya saing

Pajak Pajak Pertambahan


929,9
Penghasilan
Pertumbuhan (%)
818,6
Nilai
Pajak Penghasilan (triliun Rupiah) 750,0 Pajak Pertambahan Nilai (triliun Rupiah)
685,9
666,2 646,8 Pertumbuhan (%)
602,3 592,8
537,
480,7 3
16, 423,7 412,
0 13,
10, 10, 2
9, 6
3 16, 15,
6 1 11,
6 10, 7
8 3
3,6
(2,9 (2,7
) 201 ) 201 2018 Outlook A P BN
201 2016 2018 Outlook A P BN 2019
5 7 2020
5 2019 2020 2016
2017

Insentif PPh Insentif PPN


•super deduction untuk kegiatan vokasi & • Insentif PPN bagi impor dan penyerahan
litbang barang strategis --> mesin dan peralatan
•mini tax holiday untuk investasi <Rp500 M pabrik
•investment allowance untuk industri padat • PPN tidak dipungut atas impor dan
karya penyerahan jasa dan alat angkut tertentu
(a.l. kapal laut, pesawat udara dan kereta api)
• PPh DTP antara lain sektor panas bumi, PPh
SBN Valas, dan Penghapusan Piutang PDAM
2020

Tax Definisi
Penerimaan perpajakan
Expenditure yang hilang/berkurang
akibat adanya ketentuan
khusus yang berbeda dari
Dukungan Perpajakan pada iklim sistem pemajakan secara
usaha juga tercermin pada Kebijakan umum yang menyasar
Belanja Perpajakan. Insentif pajak sebagian subjek dan objek
yang tepat sasaran mendorong pajak dengan persyaratan
Pemerintah mampu memberikan tertentu
multiplier effect bagi perekonomian

Estimasi Bentuk
Tax • Tax Holiday
• Tax Allowance
Expenditure
2016 2017 2018 • Segala bentuk pengecualian
Rp192,6 T Rp196,8 T Rp221,1 T atau perbedaan pengenaan
perpajakan dari ketentuan
1,55% 1,45% 1,49% umum perpajakan yang
PDB PDB PDB berlaku

1
2
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Kepabeana
n dan
Cukai
Peningkatan penerimaan Kepabeanan dan Cukai
melalui penguatan pengawasan dan instrumen Bea
Kebijakan tarif Masuk
• Penyesuaian tarif Cukai Hasil 40,0
Tembakau dan pemberantasan pita
39, 37,
35, 111,5
cukai ilegal 32, 5
31, 1
• Ekstensifikasi barang kena cukai baru 5
2 8,0 6,7
(a.l. kantong plastik)
4,0
• Penerapan fleksibilitas -
-3,4
earmarking 4,1
pada pungutan cukai
201 201 201 201 Outlook APBN
• Melanjutkan program pemberantasan 5 6 7 8 2019 2020
penyelundupan kebijakan
• Melanjutkan dan penertiban Bea Masuk
(triliun Rupiah)
P ertumbuhan
(%)
barang kena
penertiban cukai ilegal
importir, eksportir dan
cukai berisiko
Bea
• tinggi
Penyempurnaan implementasi Sistem 6,8
Kepatuhan Pengguna Jasa (SKPJ)
3,7 Keluar
4, 63,
1
• Pengembangan/perluasan 3,0 1
38,3 2,6
fasilitas kemudahan impor tujuan 2,3
ekspor industri
untuk (KITE) kecil dan menengah -
-
(IKM) 67,1
19,5 -66,2 13,
6
201 201 201 201 Outlook APBN
5 6 7 8 2019 2020

Bea Keluar P ertumbuhan

Trade Facilitator
(triliun Rupiah) (%)

Percepatan layanan & kemudahan prosedural Cukai


impor yg berkontribusi terhadap
165,8 180,
153, 159,
5
Penurunan Dwelling Time 2019 144,6 143,5 3 6
22,5
3,91 6,8 8,9
3,54 4, 3,9
3,37 1
3,34 3,32 -0,8
2,95 2,91
2,86 2,95 2,91
201 201 201 201 Outlook APBN
5 6 7 8 2019 2020

Cukai P ertumbuhan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt (triliun Rupiah) (%)

Industrial Assistance
Pemberian fasilitas fiskal dan prosedur kepabeanan kepada
:
379 KITE
1.371 KB Kaw asan Berikat 33 TBB Toko Bebas
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor

242 GB Bea

Gudang Berikat
8 ETP
Entrepot untuk Tujuan
12
Kawasan Ekonomi Khusus

KEK
P ameran

1
3
APBN 2020
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya
Manusia
PNBP

PNBP
Peranan PNBP sektor Nonmigas terus diperkuat Rp
disertai peningkatan layanan kepada masyarakat

409,3
55,1 386,3
31,5 50,7 367,0
311,2 128,6
56,7
18, 103,8
8 100,9
255,6 262,0 47,3
29,7 41,9 108,8
45,1 79,7
87,7 118,0 2,5
49,0
180,6 (5,6) (5,0)
43,9 152, 160,4
40,3
2
37, 111,1
101,
0 1
101,
(35,9)
0 64,9

2015 2016 2017 2018 Outlook APBN


2019 2020
Penerimaan SDA Penerimaan KND P NBP Lainnya P enerimaan BLU P ertumbuhan
(triliun Rupiah) (triliun Rupiah) (triliun Rupiah)
(triliun Rupiah) (%)

Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Peningkatan Efisiensi BUMN dan Kinerja BLU
Optimal, Efektif dan Efisien • Mempertimbangkan cashflow BUMN
• Penyempurnaan regulasi dan kontrak dan kemampuan keuangan BUMN
• Efisiensi kegiatan • Pengembangan usaha dan
• Peningkatan kepatuhan dan penugasan Pemerintah
intensifikasi pengawasan • Pelayanan BLU yang lebih profesional

Peningkatan Pelayanan dan Penyesuaian Tarif Penyempurnaan Tata Kelola


• Mempertimbangkan daya beli • implementasi UU PNBP dan
dan pengembangan dunia penyempurnaan regulasi pelaksanaan UU
usaha PNBP
• Optimalisasi pengelolaan Barang Milik • Perluasan penggunaan teknologi informasi
Negara (BMN) dalam rangka pelaksanaan dan
peningkatan pelayanan
PNBP Lainnya: 6 K/L Terbesar
APBN Outlook
2020 2019
(triliun Rupi a h) (triliun Rupi a h)

1 2 3 4 5 6

Kemenkominfo Polri Kemenhub Kemenkumham Kementerian ATR/ B PN Kemenristekdikti

17,5 10,4 7,3 3,5 2,4 2,3


16,5 10,0 7,1 3,6 2,4 2,7

14
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Fokus Belanja
Pemerintah
Pusat • Peningkatan produktivitas/daya
saing SDM
SDM • Perluasan akses pendidikan,
berkualitas
yang peningkatan skill, entrepreneurship, ICT,
Anggaran Pendidikan Rp508,1 penelitian
T Anggaran Kesehatan • Percepatan pengurangan stunting,
Rp132,2 T
promotif preventif, program
jaminan kesehatan nasional

• Mengakselerasi pengentasan
Penguatan kemiskinan
Program • Peningkatan akurasi data dan

Perlindunga perbaikan penyaluran,


• Sinergi/sinkronisasi antar program
n Sosial • Subsidi yang tepat sasaran dan efektif
Anggaran Perlindungan
Sosial Rp372,5 T

• Meningkatkan daya saing investasi


dan ekspor
Akselerasi • Mendukung tranformasi industrialisasi
Pembangunan • Mendorong skema pembiayaan
Infrastruktur kreatif (KPBU: VGF atau AP)
Anggaran Infrastruktur Rp 423,3
T

• Mendorong efektivitas birokrasi


Birokrasi • Menjaga tingkat kesejahteraan
efisien,
yang
dan bebas
melayani,
aparatur dan pensiunan
• Birokrasi yang berbasis kemajuan
korupsi ICT (Teknologi Informasi
Anggaran Birokrasi Rp261,3 T
Komunikasi)

• Mitigasi risiko bencana, pelestarian


Antisipasi lingkungan, dan pengembangan
Ketidakpastia Energi Baru dan Terbarukan
Ekonom
n • Penguatan cadangan risiko fiskal
Global
i
Domestik
&
1
5
15
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Belanja
Pemerintah
Pusat
15,
9,6 0 10,
4,9 2
- -
1,7 1.683,
2,5 1.527, 5
1.455,
2
3
1.265,4 773,9
1.183,3 1.154, 672,2
0 608,8
500,2
451,2 469,8

909,6
854,9
846,6
765,1
732,1 684,2

201 201 201 201 Outlook APBN


5 6 7 8 2019 2020
Belanja Belanja Non Pertumbuhan
(triliun Rupiah) (%)
K/L K/L
(triliun Rupiah)

Peningkatan kualitas SDM Penguatan Perlindungan Sosial


KIP Kuliah Peningkatan akses pangan (Kartu
mendukung kelanjutan pendidikan Sembako)
masyarakat miskin ke jenjang yang
lebih tinggi Pembangunan Infrastruktur
Kartu Pra Kerja Pemerataan pembangunan antar
untuk Peningkatan Produktivitas --> wilayah
Bagi Pencari Kerja Percepatan pengembangan 5
Keberlanjutan penyediaan layanan destinasi wisata super prioritas
kesehatan (kenaikan besaran bantuan
iuran)

16
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Belanja
Menurut Fungsi
Menggambarkan fokus pemerintah dalam melaksanakan
berbagai prioritas pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintahan

P erlindungan Lingkungan
Hidup
P erumahan 18,
dan Fasilitas Umum
30,4 4Agama 10,1
Kesehatan P ariwisata 5,1
61,
Pelayanan
1
Pertahanan
Umum
131,
475,0
2
P endidikan
156,
Rp1.683,5
9 T

Ketertiban
dan Keamanan Ekonomi
162, (triliun Rupiah) 406,2
7
P erlindungan
Sosial
226,4

3 fungs
Fungsi Pelayanan Umum : dalam rangka peningkatan
kualitas pelayanan kepada masyarakat dan
pemenuhan Pemerintah untuk pembayaran bunga

terbesa
utang
Fungsi Ekonomi : untuk mendukung strategi kebijakan

i
Pemerintah dalam pembangunan ekonomi melalui
peningkatan ketahanan pangan dan energi,
pembangunan infrastruktur, pengembangan teknologi

r
dan informatika, serta peningkatan akses permodalan dan
daya saing UMKM serta koperasi
Fungsi Perlindungan Sosial : untuk mendukung
penguatan kualitas SDM melalui penguatan
perlindungan sosial

17
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Peningkatan
Kualitas
Belanja
Penghematan belanja barang al. Belanja pegawai berpengaruh positif
barang non-operasional (honor, bahan, terhadap efektivitas kinerja
dan ATK), perjalanan dinas dan paket pemerintahan dan penurunan
meeting. tingkat korupsi
Penajaman dan sinkronisasi antara K/L Efektivitas birokrasi menjadi kunci
& Pemda dalam belanja barang yang untuk mendorong reformasi fiskal
diserahkan kepada masyarakat/Pemda; (pendapatan, belanja, dan
pembiayaan)
Reformasi gaji dan pensiun dapat
Pemanfaatan hasil efisiensi digunakan dijadikan sebagai instrumen
untuk penguatan reformasi birokrasi untuk mendorong efektivitas
birokrasi
Belanja pegawai didorong meningkat
untuk mendukung reformasi
birokrasi dan pertumbuhan ekonomi.

BELANJA BELANJA
BARANG
PEGAWA
Spending
I
Better

BELANJA BANSOS
MODAL &
SUBSIDI

Refocusing belanja m odal untuk • Integrasi dan sinergi antarprogram


peningkatan kapasitas produksi bansos dan subsidi
dan daya saing al. energi, pangan, • Bansos yang komprehensif:
air, penguatan konektivitas, dan berbasis siklus hidup, antisipasi
transportasi massal ageing population.
Pembatasan pengadaan kendaraan • Memperkuat kualitas implementasi
bermotor dan pembangunan program (peningkatan ketepatan
gedung baru sasaran, pemanfaatan ICT, dan
Mendorong agar K/L proaktif penguatan monev)
mengembangkan skema • Mendorong pemberdayaan dan
pembiayaan kreatif dengan m elindungi daya beli masyarakat
memberdayakan peran miskin dan rentan (sinergi
swasta, BUMN/BUMD dan dengan program kewirausahaan
BLU atau ketenagakerjaan)

18
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

10
Pagu
K/L
Terbesar
diarahkan pada bidang pembangunan SDM (pendidikan dan
kesehatan), infrastruktur, perlindungan sosial, dan hankam

Kementerian

1
Pertahanan 106,
7 109,
6 131,
2
Kementerian

2
PUPR 102,
5 111,
8 120,
2
Polri

3 3
98,
94, 1
104,
7
Kementerian

4
Agama 59,4
60,
2 65,
1
Kementerian

5
Sosial
41,
2 57,
2 62,8
Kementerian

6
Kesehatan
57,3
57,
8
57,
Kementerian 4

7
Perhubungan
45,
41,1
443,
Kemenristekdikti1

8 43,
40,4
2
42,2
(triliun Rupiah)

Realisasi
Kementerian
2018
(Tidak termasuk anggaran BLU Kelapa
Keuangan

9
Sawit)
33,
5 36,
9 Outlook
37,2
Kemendikbud
2019* APBN
1 39,
35, 4
136,
2020

0
3 * Outlook 2019 bersifat perkiraan dengan memperhatikan
kinerja penyerapan beberapa tahun terakhir

19
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Anggara
Pendidika
n 25
n
diarahkan untuk perluasan akses pendidikan, peningkatan
skill SDM, dan keberlanjutan pendanaan pendidikan

APBN 2020 Outlook


(triliun Ru pia h)
2019
478,4 508, (triliun Rup ia h)

(triliun Rupiah) 1 Pemerintah Pusat


431,
390,3 370,8
406, 7 172, 153,
1 9
2
Transfer ke Daerah
10,4
10,8
9,5 6,2 306,9 303,5
6,3
Pembiayaan (Dana Abadi)
-5,0
29,0 21,
0
2015 201 2018 Outlook APBN
2019 2020
2016 7
Transfer ke Pembiayaan Pertumbuhan 20,0% thd APBN
2020
Belanja Pemerintah Pusat Daerah (%)

Kebijakan Indikator
1. Perluasan akses pendidikan dari usia dini sampai dengan
pendidikan tinggi
Pendidikan
- Melanjutkan bantuan pendidikan melalui KIP dan BOS Indeks Pembangunan Manusia
- KIP Kuliah (perluasan/penyempurnaan bidik misi)
72,5 71,98
2. Melanjutkan percepatan dan peningkatan kualitas sarpras APK 1
Pendidikan SMP/Sederajat
pendidikan (melalui Kemen PUPR dan DAK Fisik)
3.Meningkatkan kualitas dan keterampilan SDM
92,7 92,05

- Pendidikan vokasi --> penguasaan skill, entrepreneurship 3


APK Pendidikan SMA/Sederajat
dan ICT sesuai kebutuhan industri 81,5 80,78
- Kartu Pra kerja
2 Pekerja Berkeahlian
Proporsi
4. Mendukung keberlanjutan pendanaan terkait pendidikan Menengah & Tinggi (%)
melalui investasi Pemerintah :
- Dana Abadi Pendidikan 43,0 41,
0
- Dana Abadi Penelitian
- Dana Abadi Perguruan Tinggi
- Dana Abadi Kebudayaan

20
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Targ
Pendidika
et 25
n
APBN untuk mempersiapkan generasi muda untuk
peningkatan kualitas SDM

Rp4,5 T
Rp11,1 B OP PAUD
T Kartu (DAK Non Fisik)
SD/SMP/SMA
Indonesia Pintar 7,4
20,
sederajat juta anak

juta siswa Rp64,0 T


1 Bantuan
Operasional Sekolah
Rp6,7 T 54,8
KIP Kuliah juta siswa atau
271
ribu sekolah

819,
umum/madrasah

ribu mahasiswa
4
Rp307,6 M
Sarpras PAUD (DAK Fisik)
Rp1,8 5.84
T ruang kelas
S2/S3 LPD P
Beasiswa 1
5.000
mahasiwa baru

12.33 Rp8,0 T
mahasiwa lanjutan Bangun/Rehab Ruang Kelas
3 14,5
ribu ruang
1.175
dan

sekolah kelas
Rp284,1
Riset
M oleh LPDP Rp4,4 T
104 Bangun/Rehab Kampus
riset
4
kampus
1

21
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Kartu Indonesia
Kulia
Kartu Indonesia
Pintar Kuliah

Pintar
ID: 12345678912345678
Nama:
Dirgahayu

diarahkan untuk perluasan akses pendidikan,

h
ID: 12345678912345678

peningkatan skill SDM, dan keberlanjutan pendanaan


pendidikan

819, Ribu orang


KIP Kuliah ditujukan untuk
memberikan kesempatan
yang lebih luas bagi lulusan
4
SMA tidak mampu untuk
464
melanjutkan pendidikan
39
lebih tinggi 33
35 3
26 8
2
Agar setelah lulus dapat 9
langsung bekerja -->
jurusan diutamakan
Rupiah

vokasi/poltek/ sarjana 3, 4,0


triliun

2,7 3,2 4,9 6,


Program Studi Sains dan 201 2016 7 201 Outlook 7
APBN
Teknologi. 5 2017 8 2019
2020
Jumlah
Alokasi Anggaran Penerima

Kriteria
penerima KIP Biaya hidup
Kuliah
• Lulusan pemegang KIP. 4,
Rp
• Diterima di

2
juta rupiah/mhs/smt
PTN/PTS/prodi
terakreditasi A/B.
• Dari keluarga tidak
mampu dan penerima Biaya

2,4
P KH
Sasaran Penerima Bantuan Pendidikan
Dalam tahun 2020, sasaran penerima KIP Pendidika
Kuliah mencapai 819,4 ribu mencakup: n juta rupiah/mhs/smt
Lanjutan Bidik Misi Penerimaan mahasiswa

399,2
baru

ribu mahasiswa ribu

420,2
mahasiswa

22
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Kart
Pra Kerja
u
Kartu Pra Kerja merupakan kartu yang diberikan kepada
Kartu Pra Kerja

ID: 12345678912345678
Nama:
Dirgahayu

pencari kerja atau pekerja untuk mendapatkan layanan


pelatihan vokasi (skilling dan re-skilling) dan/atau sertifikasi
kompetensi kerja.

Total anggaran 2020


Skilling
Rp10 Sasaran

Tujuan
: pencari kerja fresh
graduate
: skill adjustment,
pembekalan
vocational skill untuk bekerja

T
Outcome : mengurangi
pengangguran
Re-
2
target

Skilling
Sasaran
Tujuan
: alih profesi, pekerja ter-PHK, atau berpotensi ter-
PHK
peserta : pembekalan vocational skill yang

juta
Outcome berbeda/ baru untuk alih profesi/ wirausaha
: mencegah pengangguran kembali
Digital: 1,5 juta Reguler: 0,5 juta

Desain Digital Regular


Implementasi Pelatihan+insentif P elatihan + Sertifikasi +
Insentif

P eserta memilih jenis


pelatihan melalui
platform digital.
P elatihan dan Sertifikasi
P elatihan disediakan di LPK P emerintah
oleh swasta* (termasuk BLK), LPK
Swasta, dan TC
Industri**
Pelatihan Online
(e-learning) dan Pelatihan Offline
Offline (tatap muka) (tatap muka)

*lembaga pelatihan dan **tahap


sertifikasi sesuai pengembangan
dengan manajemen selanjutnya
pelaksana

23
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Anggaran
Kesehata
n
meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan,
serta penguatan penanganan stunFing

132,
APBN 2020 Outlook
2
117, 2019
109,
(triliun Rup ia h) (triliun Rupi a h)

(triliun 0 Melalui Belanja Pusat


Rupiah) 0
92,8 92,2

69, 33,
97,2 86,0
3 9
18,
33,9 13,
2
Melalui Transfer ke Daerah
16,
1 7,
0
34,9 31,
(0,7
)
3
0
2015
2016
201
7
2018 Outlook
201
APBN
2020
5,2% thd APBN
Transfer ke Pembiayaan
9
Pertumbuhan 2020
Belanja Pemerintah Pusat Daerah (%)

Kebijakan Indikator Kesehatan


Refocusing anggaran kesehatan Stunting (balita)
• mendorong peningkatan kualitas belanja kesehatan di
daerah 27,1% 30,8%
• penggalian pajak baru (negative externalities)
untuk kesehatan Insiden Tuberkulosis per 100
• penguatan program promotif dan preventif a.l. ribu penduduk
program GERMAS
272 295
Penguatan anggaran kesehatan untuk program early
childhood Jumlah Kabupaten/kota
• m eningkatkan nutrisi ibu hamil/m enyusui dan balita dengan eliminasi malaria
• akselerasi penurunan stunting
325
Peningkatan dan pemerataan akses ke layanan
kesehatan 300
• harmonisasi dan sinkronisasi K/L dan Pemda
untuk pembangunan faskes
• m endorong skema KPBU
Peningkatan level efektivitas program JKN
• peningkatan kualitas layanan kesehatan,
• strategic purchasing untuk efisiensi biaya
manfaat,
• Penyesuain besaran iuran PBI dan non PBI.

24
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Target
Kesehata
n
APBN untuk meningkatkan kesehatan rakyat Indonesia

Melalui K/L:
Penerima bantuan Perluasan lokasi prioritas Fasilitas Kesehatan
INDO
NES
IA SEH
AT
INDONESIA SEHAT
iuran (PBI) melalui JKN program penurunan Tingkat Pertama
juta jiwa (Rp 48,8 T)
96,8 prevalensi stunting pada (FKTP) yang memiliki
260 kabupaten/kota, sarana, prasarana,
dengan target dan alat kesehatan
prevalensi stunting sebanyak 233 FKTP
Penugasan tenaga pada balita sebesar
kesehatan sebanyak 27,1 persen
2.700 orang ke
daerah-daerah
tertinggal
Penyediaan Makanan Imunisasi bayi usia
Penyediaan Makanan Tambahan (PMT) 0-11 bulan
Tambahan (PMT) bagi m encapai
bagi 824.600 balita 466.450 ibu hamil kurang 1,8 juta bayi
kurus energi kronik (KEK)

R.S

Melalui TKDD (DAK Fisik, DAK Non Fisik, Otsus Papua)

P enguatan P elayanan
P enguatan Kesehatan Rujukan
P elayanan 642 Rumah Sakit (RS)
Kesehatan Dasar
6.452 Puskesmas
Bantuan Operasional
Bantuan Operasional
Kesehatan 9.993 KB untuk 18.001
Puskesmas faskes dan
7.144 kecamatan

P enguatan Intervensi P embangunan RS P ratama


Stunting di 260 12 Kab/kota
Kab/Kota

25
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Perlindunga
n
Sosial
percepatan pengurangan kemiskinan dan kesenjangan 2020
dilakukan melalui penguatan bantuan pangan, pendidikan,
kesehatan, subsidi tepat sasaran, dan dana desa

4 5 28 7 1
- % % % % %
42%
Anggaran perlindungan sosial
mencakup PKH, Bantuan Pangan,
PIP, PBI JKN, Bidik Misi/KIP Kuliah,
subsidi (di luar subsidi pajak), dan
Dana Desa, serta pengeluaran
pembiayaan untuk kredit ultra
mikro
247,6 258,4 271,5 346,3 369,1 372,5
201 201 201 2018 Outlook APBN
5 6 7 2019 2020

Alokasi (Triliun Pertumbuhan


Rp) (%)
APBN Outlook
2020 2019
(triliun Rup ia h) (triliun R upi ah )

Indikator Kesejahteraan Sosial


Kebijakan
• melanjutkan program perlindungan sosial seperti PKH, PIP, Tingkat Kemiskinan (%)
Subsidi dan Pembiayaan Ultra Mikro
• penguatan program perlindungan sosial melalui perluasan cakupan 8,5-9,0 9,4
bidikmisi menjadi KIP Kuliah, transformasi Bantuan pangan
menjadi Kartu Sembako, dan peningkatan anggaran dalam rangka
menjamin kesinambungan program JKN Rasio Gini
• peningkatan efektivitas dan efisiensi program pengelolaan subsidi
• penyempurnaan kebijakan pengalokasian Dana Desa 0,380- 0,382
• peningkatan ketepatan sasaran menggunakan single data,
pemanfaatan Information, Communications and Technology
0,375
(ICT), serta penguatan monev.

Bidikmisi/ Program Indonesia Pintar PBI Program JKN


Capaian dan KIP Kuliah (ribu (Juta Siswa) (Juta Jiwa)

Target
mahasiswa)
2018 392,6 2018 2018 92,4
20,4
Perlindungan
463,6 2019 96,8
Sosial 2019 2019 20,1
2020 819,4 20,1 2020 96,8
2020

Kredit Pembiayaan Ultra Mikro Bansos Pangan/ Kartu Sembako Program Keluarga Harapan
(Juta Debitur, Akumulasi) (Juta KPM) (Juta KPM)

2018 0,8 2018 15,6 2018 10

2019 1,4 2019 15,6 2019 10

2020 1,6 2020 15,6 2020 10

26
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Perlindunga
n
Sosial
percepatan pengurangan kemiskinan dan kesenjangan 2020
dilakukan melalui penguatan bantuan pangan, pendidikan,
kesehatan, subsidi tepat sasaran, dan dana desa

Basis Data Terpadu


untuk Ketepatan Sasaran Program

40% BDT Berbasis


Keluarga
Program Indonesia Sehat Jumlah Rumah Tangga
melalui Kartu Indonesia Sehat
38 (KIS) (RT)
% (96,8 juta jiwa)
27.308.510
Jumlah Keluarga (KK)
Penerima BPNT/Kartu Sembako
(15,6 juta KPM)
31.430.304
Program Indonesia Pintar (PIP)
Miskin/Rentan

25 melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP)


Jumlah Penduduk (Jiwa)
% (20,1 juta siswa) 99.359.312
Hampir

BDT Berbasis
21
Program Keluarga Harapan (PKH)
(10 juta KPM)
Nonkeluarga
% Individu (Jiwa)

509.041

Garis Kemiskinan (Maret 2019)


9,41 (25,14 juta jiwa)
%
Miskin

Keterangan:
*) Berdasarkan Kepmensos Nomor 8/HUK/2019 tentang Data Terpadu Program
Penanganan
Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu, Januari 2019
Sumber: Bappenas, diolah

27
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Kartu Kartu Sembako Murah

Sembako
Perlindungan kepada masyarakat miskin untuk akses
ID: 12345678912345678
Nama:
Dirgahayu

terhadap pangan diperkuat melalui kartu sembako

Tujuan
• Mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin
dalam
memenuhi kebutuhan pangan
Meningkatkan
• Memberikan ketepatan
pilihan sasarandalam memenuhi
dan kendali
pangan
kebutuhan
• Memberikan akses keluarga miskin terhadap bahan pokok
dengan kandungan gizi yang diperlukan, sehingga akan
memiliki pengaruh terhadap penurunan stunting

15, 15, 15, 15, 15, 15,


5 5 6
1,2 6 6 6 Pengembangan bantuan
pangan menjadi
10,3 Kartu Sembako
14,4 5,3
2020
Rp28,1 Rp20,4
2015 2016 201 Outlook APBN T T
(APBN 2020) (Outlook 2019)
2017 8 2019
2020
BPNT (juta
Rastra (juta KPM) KPM)

penerima

15,6
penerima

Kartu Sembako Murah 15,6


juta juta
keluarga penerima manfaat keluarga penerima manfaat

nilai bantuan nilai bantuan

110.00 150.00
ID: 12345678912345678

Nama:
Dirgahayu

per bulan per bulan


Bantuan Pangan Kartu Sembako
0 Beras Komoditas

dan atau
0 +
Komoditas

Beras
dan atau
Ditambah bahan
pangan dengan
kandungan
telur telur gizi lainnya

28
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Anggaran
Infrastruktur
Penguatan pembangunan infrastruktur melalui terobosan
pembiayaan kreatif untuk akselerasi penuntasan
infrastruktur

62, 41,
7 1
APBN Outlook
2020 2019
(triliun Ru pi ah ) (triliun Ru pi ah )

5, 3, 1,4 5,9 Melalui Belanja Pusat


(triliun 1
Rupiah) 8
31,8
46,2 43,9 45,0
192,
200, 191,2
182, 3
34, 57,1
175,
8 7 4 162,3
1 77,
39,1 7 Melalui Transfer ke
183,0 134, 157, 167,4 162,3 191,
Daerah
2 7 2
2015 2017 2018 Outlook APBN 200,3
Melalui Pembiayaan
2016
Transfer ke
Daerah
Pembiayaan
2019
2020
Pertumbuhan
31,8
192,4
45,0
Belanja Pemerintah Pusat
(%)

Kebijakan
• Mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung
transformasi industrialisasi dan untuk merespon revolusi Industri Indikator
4.0; Pembangunan
• Mendorong pembangunan infrastruktur di perkotaan untuk Infrastruktur
antisipasi urbanisasi (antara lain transportasi massal perkotaan, air
bersih dan sanitasi, dan perumahan yang layak huni) Persentase kondisi mantap jalan
• Mendukung pemerataan pembangunan antarwilayah
94 93
• Mendorong peran swasta maupun BUMN dalam rangka
membiayai proyek strategis nasional melalui skema pembiayaan Peringkat Kemudahan Berusaha Indonesia
kreatif
• Mengoptimalkan opsi-opsi kerja sama KPBU sebagai strategi Menuju 40
kebijakan pembiayaan jangka panjang di luar APBN Menuju 40
• Meningkatkan koordinasi lintas sektoral termasuk dengan
Persentase Rumah Tangga yang
Pemda selaras dengan target nasional menempati hunian layak
• Meningkatkan komitmen untuk pembangunan sekaligus
pemeliharaan infrastruktur terutama pada K/L yang terkait
50,0 47,8
Capaian dan Target
infrastruktur
Pembangunan
Infrastruktur
Pembangunan Pembangunan tahap awal dan Bendungan (unit) Perumahan untuk MBR
Konektivitas penyelesaian jalur Kereta Api (km’sp) Rusun (unit)

Jalan (km) 2018 55 2018 11.670


2018 766 2018 351,3
2019 51 2019 6.873
2019 406 2019 133,6
2020 49 2020 5.348
2020 486 2020 238,8
Rumah Khusus (unit)
Jembatan (m) Penyelesaian Bandara Baru
(lokasi) 2018 4.525
2018 16.638
2018 4
2019 2.130
2019 17.283 2019 3
3 2020 2.000
2020 19.014 2020

29
APBN 2020
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya
Manusia

Kerjasama
Pemerinta
h
dan Badan
Usaha
(KPBU) • Palapa Ring Barat (Rp1,2 triliun)
• Palapa Ring Tengah (Rp1,0 triliun)
Keterlibatan peran swasta dan/atau BUMN dalam • Palapa Ring Timur (Rp5,4 triliun)
• Satelit Multifungsi (Rp6,6 triliun)
mendukung pembangunan Infrastruktur terus didorong
antara lain melalui KPBU AP pada tahun 2020

Pengembangan dan
Pengoperasian Pelabuhan
Anggrek Prov. Gorontalo
(Rp0,3 triliun)

• Jalan Non Tol


Sumatera Selatan
(Rp0,9 triliun)
• Jalan Non Tol Riau
(Rp1,1 triliun)
Unit Pelaksana Pengembangan dan
Penimbangan Kendaraan Pengoperasian Pelabuhan
Bermotor (UPPKB) - Kereta Api Bau – Bau Prov. SulTeng
Sumatera dan Jawa Makassar-Parepare (Rp0,2 triliun)
(Rp0,3 triliun) (Rp1,0 triliun)
Proving Ground Balai
Pengujian Laik Jalan dan
Sertifikasi Kendaraan
Bermotor (BPLJSKB) Bekasi
(Rp1,6 triliun)

Kementerian Perhubungan Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Komunikasi dan Informatika


dan Perumahan Rakyat

Keterangan:
• Nilai tersebut merupakan nilai capex dan /atau estimasi nilai
proyek
• Terdapat 11 proyek dengan potensi nilai sebesar Rp19,7 triliun

P e m bayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment/A P )


pembayaran secara berkala oleh Menteri/Kepala Lembaga kepada Badan Usaha
Pelaksana atas tersedianya layanan infastruktur yang sesuai dengan kualitas dan/atau
kriteria sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian KPBU.

Kelebihan b a gi Pemerintah Kelebihan b a gi B a d a n U s ah a


• Meningkatkan daya tarik proyek, • Tidak menanggung
khususnya
proyek yang kurang layak secara finansial risiko
(misal infrastruktur sosial), bagi badan usaha permintaan (demand risk)
• Memungkinkan memperoleh layanan • Kelayakan finansial dan
infrastruktur tanpa harus menyediakan dana pengembalian investasi
yang besar pada awal proyek untuk terjamin
konstruksi

30
APBN 2020
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya
Manusia

Destinasi Wisata
Super
Prioritas
Percepatan Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super
Prioritas (Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika,
dan Likupang) melalui sinergi lintas K/L dan Pemda

Likupang
Danau
Toba

Borobudur
Mandalika Labuan Bajo

Pariwisata
merupakan sektor utama pembangunan nasional
Target Kinerja
Kemenpar Tahun 2020,
1. Arahan Presiden --> infrastruktur di 5 Destinasi a.l. :
Pariwisata Super Prioritas (Danau Toba,
Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika dan
Likupang) dituntaskan tahun 2020 : tata ruang, Kontribusi Wisman 18,5
Kunjungan juta
akses dan konektivitas, fasilitas di destinasi wisata, PDB Nasional orang
SDM, produk lokal, dan promosi terintegrasi -->
sinergi lintas K/L dan Pemda 4,8% dan Wisnus 312 juta

2.Alokasi anggaran tahun 2020 Rp10,17 T -->


orang
meningkat
6 kali lipat dari alokasi 2019 (Rp1,69 T)

K/L yang terlibat


a.l:
Rp10,17
Kemen T Kemen ESDM
PUPR Rp0,05 T
Rp7,8 T Kemendes
Devisa sebesar Jumlah Tenaga
Kemenhub PDTT
Rp1,02 T Rp0,08 T USD 19-21 Kerja
Pariwisata
Kemenpar Kemendikbud Miliar
sebanyak13
Rp1,0 T Rp0,05 T
juta orang
KLHK Bekraf
Rp0,15 T Rp0,02 T
* anggaran di atas merupakan anggaran untuk pengembangan 10 destinasi wisata
prioritas

31
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Reformasi
Birokras
i
diarahkan untuk mendukung birokrasi yang efisien,
melayani, dan bebas dari korupsi

Capaian Kebijakan dan Program


Progres Reformasi Birokrasi (87 Mendorong Reformasi Institusi: Transparansi dan
K/L) Pelayanan Publik
• Peningkatan kualitas layanan publik, kemudahan,
dan efisiensi --> Mal Pelayanan Publik

4 K/L yang telah


mencapai
100%
• Cepat dan tanggap dalam merespon kebutuhan
masyarakat --> Penerapan sistem pemerintahan
berbasis elektronik (e-procurement, satu data,
satu peta)
• Mendorong profesionalisme ASN --> rekrutmen
berbasis komputer dan pelaksanaan UU ASN

30
secara konsisten, seleksi terbuka jabatan
K/L yang telah pimpinan tinggi
mencapai 75%-
80% Menjaga tingkat kesejahteraan aparatur dan
pensiunan:
• P emberian gaji dan pensiun ke 13 serta THR
• Mengantisipasi perubahan kebijakan
pensiun

Penilaian Internasional
84 - P eringkat Government Effectiveness

3 K/L yang telah


m encapai
70%
103
Index
(GEI) Indonesia naik 19 peringkat --> dari
peringkat 103 m enjadi 84 (tahun 2017)

3
107
- P eringkat E-Government Development
Index (EDGI) Indonesia naik 9 peringkat -->
116 dari peringkat 116 menjadi 107 (tahun

20
2018)
K/L yang telah
m encapai 47%-
60%

32
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Subsidi
Energ
i
diarahkan untuk menjaga stabilitas harga dengan
memperkuat pengendalian dan pengawasan

Harga Batubara
Asumsi yang Nilai Tukar Harga Minyak Acuan/HBA
mempengaruhi Rp
$
14.40 63 90
perhitungan subsidi energi 0
Rp/USD USD/barel 63 USD/ton

A PBN 2020 Outlook APBN


14.250 92,1
2019

Subsidi BBM Kebijakan


dikendalikan dengan mengurangi besaran subsidi tetap
menjadi
solar
• Pemberian subsidi tetap untuk
Rp1.000/liter 368,5
solar Rp1.000.
• Subsidi harga untuk minyak tanah.
38,9 • Meningkatkan peranan Pemerintah
34,9
32,3
Daerah dalam pengendalian dan
19, pengawasan konsumsi BBM
18,
7
- 9 bersubsidi.
55,7 -17,0 -
- 8,3 • Penguatan sasaran penerima subsidi
- 46,3 38,2
81,7
201 2016 2018 Outlook APBN
5 2017 2019
2020
Subsidi BBM P ertumbuhan
(triliun Rupiah) (%
)

Subsidi LPG 3 kg Kebijakan


diupayakan lebih tepat sasaran untuk rumah tangga,
usaha mikro, nelayan, dan petani • Subsidi selisih harga untuk LPG
55,4
tabung 3 kg.
50,
1
• Mengupayakan penyaluran LPG Tabung
58,0
50,6 3 kg yang lebih tepat sasaran.
58,1
• Meningkatkan peranan Pemerintah
38,7
-3,6 Daerah dalam pengendalian dan
25,9 24,9
-0,2 -12,8 pengawasan konsumsi LPG tabung 3
kg.
- • Penguatan sasaran penerima subsidi
47,2
201 2016 2018 Outlook APBN
5 2017 2019 2020

Subsidi LPG P ertumbuhan


Tabung 3 kg (%)
(triliun Rupiah)

Subsidi Listrik Kebijakan


diberikan pada golongan tertentu dengan mengacu pada Data • Subsidi listrik diberikan pada
Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin (DTPPFM) untuk
pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA
golongan tarif tertentu.
63,
54,8
• Subsidi listrik diberikan secara tepat
58,3 1 sasaran bagi seluruh pelanggan
56,5
50,6 52,3 rumah tangga daya 450 VA dan
rumah tangga miskin dan rentan
daya 900 VA dengan mengacu pada
8,2 11,
4,7
Data Terpadu Program Penanganan
7
(7,4) Fakir Miskin (DTPPFM).
(19,8 • Meningkatkan rasio elektrifikasi dan
)
(42,7) mengurangi disparitas
antarwilayah.
2015 201 201 2018 Outlook APBN
6 7 2019

2020
Subsidi Listrik P ertumbuhan
(triliun Rupiah) (%)

33
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Subsidi
Nonenergi
diarahkan untuk menjaga stabilitas harga dengan
memperkuat pengendalian dan pengawasan

Subsidi Pupuk
diarahkan lebih tepat sasaran menggunakan Kartu
Tani
Kebijakan
48,8
• Validasi data penerima dan kebutuhan
37,
33,6 1
penerima pupuk bersubsidi --> e-RDKK
31,3
26,9 28,8 26,6 (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan
16,5
10,4 Kelompok)
7,4
• Perluasan penggunaan Kartu Tani
(14,3
) (28,2) dalam penebusan pupuk bersubsidi
• Penerapan komposisi pupuk berbasis
201 2016 2017 201 Outlook APBN
5 8 2019 komoditas dan lahan
2020
Subsidi Pu p u k Pe r t umbuh an
(triliun Rupiah) (%)

Subsidi Bunga Kredit Program


diarahkan untuk meningkatkan akses permodalan bagi UM K M dan TKI

Rp22,8 T Rp94,4 T Rp96,7 T Rp120,3 T Rp140,0 T ** Rp190 T **

Subsidi KUR 94,4% 97,2% 100% 100%


dan IJP 76 90,7%
KUR %
201 201 201 201 Outlook APBN
5 6 7 8 2019 2020

Subsidi KUR* (Rp Triliun) 1,4 4,2 3,6 11,7 12,2 13,9

Suku Bunga (%) 12 9 9 7 7 6

27 Bank 34 Bank 35 Bank 36 Bank 36 Bank


Penyalur KUR
3 LKBB 4 LKBB 4 LKBB 5 LKBB 5 LKBB
2 Koperasi 2 Koperasi 3 Koperasi 3 Koperasi

* Subsidi bunga KUR dan IJP KUR ** target penyaluran

Memperluas akses permodalan UMKM melalui subsidi bunga KUR kepada sekitar 16,47 juta orang

Subsidi PSO
diarahkan lebih tepat sasaran untuk peningkatan layanan publik
56,4
Kebijakan
• Peningkatan pelayanan umum di bidang
17,4
12,5
2,8
12,3 transportasi publik untuk penumpang kapal
(1,8)
4,9
laut kelas ekonomi (PT. PELNI sebesar Rp2,0
4,3 4,2 4,4
0,2
0,2
triliun)
0,1 0,2
3,7
0,1 2,0
• Peningkatan pelayanan umum di bidang
3,3 1,8
0,1
2,1 1,9
transportasi publik untuk penumpang kereta
1,8 2,7
1,6
2,1
2,4 api kelas ekonomi dan KRL Commuterline (PT.
2,1
1,5
1,7 KAI sebesar Rp2,7 triliun)
• Penyediaan informasi publik bagi masyarakat
2015 2016 2018 Outlook
2019 2020
terutama di daerah terpencil, tertinggal, dan
2017 APBN
PT KA I Pe rum LKBN Pe rtumbuha n rawan konflik (LKBN Antara sebesar Rp167,7
A ntara
miliar)
(triliun R upiah)
PT Pe lni (%)
(triliun Rupiah) (triliun Rupiah)

34
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Transfer ke
Daerah
dan Dana
Desa 46,
59,
8
59,
9
69,
8
72,
0

Diarahkan untuk mendukung


perbaikan kualitas layanan
7
20,
dasar publik, akselerasi daya saing, dan mendorong
8
belanja produktif
Transfer
7, Daerah
8, ke
14,0 5 (triliun Rupiah)
6 Dana Desa
(triliun
Rupiah)
Pertumbuhan
5, (%
)
2
4, 2,
5 1

602, 663, 682, 697, 744, 784,


4 6 2 9 6 9
201 201 201 201 Outlook APBN
5 6 7 8 2019 2020

Dana Bagi Hasil Dana Alokasi Umum


117,6 103,0 427,1 417,8
• Menggunakan minimal 50% DBH • DAU bersifat final untuk memberi
CHT untuk m endukung program kepastian pendanaan bagi daerah.
JKN.
• Kebijakan dukungan pendanaan
• M em perluas penggunaan DBH kelurahan, Siltap Kepala Desa dan
Dana Reboisasi. Perangkat Desa, dan penggajian pegawai
• Memperkuat implementasi PPPK.
penggunaan 25 persen Dana Transfer • Menyempurnakan form ulasi DAU untuk
U mum untuk belanja infrastruktur. pemerataan kemampuan fiskal
• P engendalian alokasi DBH dengan antardaerah.
m empertimbangkan realisasi DBH 3 • Memperkuat implementasi penggunaan
(tiga) tahun terakhir; 25 persen Dana Transfer Um um untuk
• P enyaluran DB H berdasarkan belanja infrastruktur.
realisasi penerimaan negara dengan
m empertimbangan kondisi
keuangan negara. Dana Otsus, Dana
Tambahan
Infrastruktur,
dan Dana
APBN
2020
Outlook APBN
2019
Keistimewaan D.I.Y
(Triliun Rp) (Triliun Rp)

22,7 22,2
• Memperbaiki tata kelola Dana Otonomi Khusus dan
Dana tambahan Infrastruktur P rov. P apua dan P apua
Barat dengan memperkuat peran APIP dalam
mengawasi dan memberikan rekomendasi
penyaluran.
• meningkatkan kualitas perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi Dana
Keistimewaan DIY.
35
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Transfer ke
Daerah
dan Dana
Desa APBN
2020
(Triliun Rp)
Outlook APBN
2019
(Triliun Rp)

DAK Fisik Dana Insentif


Diarahkan untuk mendukung perbaikan kualitas layanan
dasar publik, akselerasi daya saing, dan mendorong Daerah
belanja 15,0 10,0
72,2 produktif65,9
• Memperkuat DID sebagai instrument insentif
• Diarahkan untuk peningkatan dan yang lebih fokus untuk meningkatkan daya saing
pemerataan infrastruktur layanan dan perbaikan kinerja daerah.
publik.
• P enguatan sistem m onitoring dan
• Memperkuat kebijakan afirmasi. evaluasi pelaksanaan DID di daerah.
• Melakukan restrukturisasi bidang DAK Fisik
dengan mengalihkan beberapa bidang
pada jenis reguler ke jenis penugasan.
• P enambahan Bidang Sosial dan
Transportasi Laut.
• Melanjutkan peningkatan kualitas
pelaksanaan kegiatan m elalui penguatan
peran Aparat P engawasan Intern P emerintah
(APIP)
Dana
DAK Nonfisik Desa
• Menyempurnakan kebijakan pengalokasian,
130,3 125,7 •72,0
P enyesuaian 69,8
dengan: bobot Alokasi Dasar (AD) dan
Alokasi Formula (AF) dengan m emerhatikan
• Meningkatkan kualitas SDM dan daya pemerataan dan keadilan;
saing daerah. • P emberian Alokasi Afirmasi (AA) kepada
• Meningkatkan kualitas pengalokasian desa tertinggal dan desa sangat tertinggal
dan penyaluran. dengan jumlah penduduk miskin tinggi;
• P emberian Alokasi Kinerja (AK) kepada desa-
• Menyempurnakan unit cost BOS (naik)
dan m emutakhirkan data sasaran dengan kinerja terbaik; dan
desa
penerima. • Meningkatkan porsi penggunaan Dana Desa
terutama untuk pemberdayaan masyarakat desa dan
pengembangan potensi ekonomi desa

201 2020
9
Tertinggi Tertinggi
Rp4,54 Rp5,49

Rata-rata miliar Rata-rata miliar


Desa Respen Tubu,

per
Desa Luhu,
Kec Huamual, per Kec. Malinau
Kota, Kab.

Desa
Kab Seram
Malinau,
Desa bagian barat Prov Terendah
Kalimantan

960,
Prov Maluku UtaraRp675,8

933 Terendah
Rp684,6
juta
Desa Keude Ie

6
Leubeue,
juta

,9
Kec. Kembang
Desa Keude Tanjong, Kab. Pidie
Sampoiniet, Kec Prov Aceh
Baktiya Barat,
Kab. Aceh Utara Prov juta
juta
Rupiah
Aceh Rupiah 36
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Capaian
Pemanfaatan
Dana Desa
Menunjang aktivitas ekonomi masyarakat dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di desa

Menunjang Aktivitas Rasio Gini Perdesaan

Ekonomi Masyarakat 2015 0,329

Desa 2016 0,316


Jalan Desa Tambatan Perahu
191,6 ribu 5.371 unit
km 2017 0,320
Jembatan Desa Embung
1.140,4 km 4.175 2018 0,319
unit

Pasar Desa Irigasi


8.983 58.931
Jumlah Penduduk
unit unit Miskin di desa ( juta jiwa)

BUMDes Sarana Olahraga 2015 17,89


37.830 19.526 unit
kegiatan 2016 17,28

Meningkatkan Kualitas 2017 16,31

Hidup Masyarakat 2018 15,54


DesaPenahan Tanah Sumur
192.974 unit 45.169
unit
Air Bersih PAUD Desa Persentase Penduduk
959,6 ribu 50.854
Miskin di desa
unit unit 2015 14,09
Sarana MCK Drainase
240.587 29.557,9 ribu
2016 13,96
unit meter
2017 13,47
POLINDES POSYANDU
9.692 24.820 2018 13,10
unit unit

37
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Defisit & $
Anggaran
Pembiayaan $

Defisit APBN Tahun


2020 dijaga 1,76%
PDB
diarahkan semakin sehat, adaptif, dan ekspansif dengan
tetap menjaga pengelolaan fiskal yang sehat dan
berkelanjutan Outlook APBN
2015 2016 2017
2018
2019
2020 Rasio defisit
terhadap PDB
(124,4

(11,

(12,
(142,

(125,

5)

0)
(34,7
5)

6)

tahun 2020
)
(269,4

(310,8

terendah dalam
(298,5

(307,2
)
(308,3

(341,0

lima tahun
(1,76)
(1,82) (1,93)
)

)
)

(2,59)
(2,49) (2,51)
terakhir
Keseimbangan Primer (triliun Defisit Anggaran (triliun
Rupiah) Rupiah)

% defisit terhadap
PDB

Pembiayaan Mendorong pengembangan skema pembiayaan inovatif dan


pengendalian risiko yang solid untuk mengendalikan liabilitas

•Anggaran
Menjaga rasio utang di kisaran 30% terhadap
PDB, primary balance menuju positif,
menjaga defisit pada batas aman 1,76% Outlook APBN
terhadap P DB; (triliun rupiah)
• Pemberian PMN untuk mendorong peran 2019
secara
BUMN selektif
sebagaidengan pertimbangan (mampu
agen pembangunan 310,8 Pembiayaan Anggaran 2020
307,2
me-leverage,
dilakukan sehat secara finansial dan
kesiapan
• proyek secara
Penguatan operasional);
peran quasi fiskal untuk akselerasi 373,9 Pembiayaan Utang 351,9
infrastruktur, kemudahan akses pembiayaan 381,8 SBN (neto) 389,0
bagi KUMKM, UMi dan pembiayaan -8,0 Pinjaman (neto) -37,5
perumahan bagi MBR dan pengembangan
EBT serta dana abadi penelitian, dana abadi -75,8 Pembiayaan -
kebudayaan, dan dana abadi perguruan
Investasi 74,2
tinggi, serta pembiayaan investasi untuk -2,3
penguatan neraca transaksi berjalan;
Pemberian 5,2
• Mendorong pendalaman pasar SBN
domestik, dan memanfaatkan SAL untuk - Pinjaman
Kewajiban Penjaminan -
antisipasi ketidakpastian; 0,6
• Terus mendorong LPDP sebagai Sovereign 15, Pembiayaan Lainnya
Wealth Fund (SWF) dan mendorong 0 25,
peningkatan ekspor melalui program
National Interest Account (NIA).
0

38
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Pembiayaa $
Utan
n $

g
pembiayaan utang yang produktif, efisien, memenuhi aspek
kehati-hatian serta didukung dengan tata kelola dan sistem
manajemen risiko yang baik

Pembiayaan Utang
49,0
Arah Kebijakan
Hati-hati
429, • pengendalian rasio utang dalam batas
403,0 1
380,9 372,0 373, aman berkisar 29,4 – 30,1 persen PDB
351,
9 untuk mendukung kesinambungan
9 fiskal
• m enjaga keseimbangan makro dengan
menjaga komposisi utang domestik dan
5,8 6,5 valas dalam batas terkendali
0,5 serta pendalaman pasar
-5,9 Efisiensi
keuangan
- Terciptanya efisiensi biaya
13,3 utang
201 201 201 Outlook APBN
5 6 7 2018 201 2020 Produktif
pemanfaatan utang untuk kegiatan
P embiayaan Utang
(triliun Rupiah)
Pertumbuhan
(%)
9 produktif

SBN (neto)
36,9
441,
407,
362,3 3
8
358,4
381,8 389,
3
Strategi
• Meningkatkan efisiensi biaya utang
12, • Mengoptimalkan peran serta
4 8,5 6,5 masyarakat
2,0
dalam pasar obligasi domestik
(financial deepening)
• Pengelolaan utang secara aktif
- melalui manajemen kewajiban dan
18,9 aset.
201 201 201 201 Outlook APBN
5 6 SBN (neto) 7 8
Pertumbuhan 201 2020 • Mengelola pinjaman luar negeri
(triliun Rupiah) (%)
9 secara selektif

Perbaikan credit rating dan penurunan yield


SBN
rating rating
sebelumnya per Juni
2019
BBB- BBB Per 1 Juni 2019 S&P kembali menaikkan rating
Indonesia menjadi BBB dan berdampak positif
pada

Baa3** Baa2
• meningkatnya likuiditas pasar SBN
domestik
• penguatan nilai tukar rupiah
• penurunan yield SBN
* BBB BBB

39
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Pembiayaa $
Utan
n $

g
pembiayaan utang yang produktif, efisien, memenuhi aspek
kehati-hatian serta didukung dengan tata kelola dan sistem
manajemen risiko yang baik

Yield
(persen)
SBN 2018-2019
Rata-rata suku bunga SPN 3 bulan di
bulan Oktober 2019 mencapai 5,33%
menurun dibandingkan September
8,0
7,9 2019 yang mencapai 5,59%.
3
1 • Rilis data-data ekonomi AS yang
mengindikasikan pelemahan
7,2 ekonomi dan penurunan suku bunga
9 The Fed disinyalir menjadi penyebab
6,7 7,0 utama net-foreign buying pada pasar
1 1 SBN yang mencapai Rp 13,6 triliun
di bulan Oktober.
6,44 31 Des • Dari sisi domestik, pelonggaran
2018
30 Sep kebijakan moneter dengan
2019
31 Okt 2019 turunnya suku bunga acuan BI
diperkirakan berdampak positif
1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun 7 tahun 8 tahun 9 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun 30 tahun
bagi lelang SBN oleh Pemerintah.
(sumber :
Kemenkeu)

Rasio Utang beberapa


(persen
)negara
27,4
Indonesia 28,3

Rasio utang Indonesia


29,4
29,8

Filipina 41,5
terkendali dijaga di
39,0
39,9
sekitar 30% thd PDB
38,9 (Batas maksimal outstanding utang sesuai
Undang-undang 17/2003 tentang
Emerging 43,5 Keuangan Negara adalah 60% terhadap
market & developing 46,5 P DB)
economies 48,3
50,6 Pertumbuhan pembiayaan utang
cenderung menurun menandakan
Malaysia
57,0 APBN semakin sehat dan mandiri
55,8
,4
55,6

Advanced 54 103,0
Economies 105,6
103,4
102,0

102,3
Singapura 106,9
109,5
113,6

2015 2016 2017 2018


(sumber : Kemenkeu &
IMF)

40
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

Pembiayaa $
Investas
n $

i
Selain meningkatkan kualitas pendidikan dan percepatan
pembangunan infrastruktur, juga mendorong ekspor
nasional dan meningkatkan daya saing bangsa

89,
569,
1
6 75, 74,
8 2
59, 59,8 61,
7 1

49, 24,
(32,9 2,3 (2,1
3 0
) )
201 2016 201 Outlook APBN
5 2017 8 2019 2020
P embiayaan P ertumbuhan
(triliun (%
Investasi
Rupiah) )

Dana Abadi
Meningkatkan Daya

Rp
untuk Pendidikan
Saing Bangsa Pemanfaatan hasil investasi dana abadi untuk meningkatkan
• Investasi Pemerintah untuk akses masyarakat pada jenjang pendidikan tinggi,
peningkatan kualitas riset, pemajuan kebudayaan nasional,
Dana Abadi dan peningkatan kualitas Perguruan Tinggi.
Pendidikan, Penelitian, kebudayaan,
dan perguruan tinggi Dana pengembangan pendidikan nasional
• Pemanfaatan hasil investasi dana abadi untuk 5.000 orang mahasiswa baru, 12.333 orang
untuk mahasiswa lanjutan, serta m endanai 104 riset
meningkatkan akses masyarakat pada Dana abadi penelitian
jenjang meningkatkan kuantitas dan kualitas riset, terutama
pendidikan tinggi, peningkatan kualitas riset pada sektor-sektor yang memiliki potensi multiplier
riset, effect yang besar
pemajuan kebudayaan nasional, dan
peningkatan kualitas perguruan Dana abadi kebudayaan
tinggi menjamin keberlangsungan upaya pemajuan
kebudayaan bagi generasi berikutnya melalui
peningkatan kapasitas SDM kebudayaan dan lembaga
kebudayaan
Mendorong Program Dana abadi perguruan tinggi
Ekspor Nasional untuk pengembangan SDM dan sarana dan prasarana
dalam mewujudkan Perguruan Tinggi di Indonesia
• PMN kepada LPEI untuk memberikan menuju World Class University
pembiayaan, penjaminan dan asuransi dalam
rangka menghasilkan barang dan jasa
yang menunjang ekspor
• Investasi Pemerintah untuk mendorong Fasilitas Likuiditas
peningkatan ekspor ke negara-negara non
tradisional seperti Afrika dan Asia Selatan Pembiayaan Perumahan (FLPP)
melalui program National Interest Account Peningkatan akses pendanaan dan pembiayaan
(NIA) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
• PMN untuk penguatan neraca transaksi untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak
berjalan sebanyak
untuk mendukung kebijakan yang sudah ada 102.500 unit rumah
dalam rangka mengakselerasi penurunan
defisit
transaksi berjalan baik dalam jangka
panjang maupun jangka pendek

41
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

GLOSSARY
Keseimbangan primer
sumber pendapatan negara untuk membayar sebagian atau seluruh pokok dan bunga
utang.pokok dan bunga utang. Sebaliknya apabila nilai keseimbangan primer positif, maka
Pemerintah bisa menggunakan utang. Apabila nilai keseimbangan primer negatif, maka
Pemerintah harus menerbitkan utang baru untuk membayar negara. Keseimbangan
primer merupakan total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran
bunga menggambarkan kemampuan Pemerintah membayar pokok dan bunga utang
dengan menggunakan pendapatan

Pajak
Terdiri atas penerimaan PPh Migas, PPh Nonmigas, PPN, PBB, dan pajak lainnya.

Kepabeanan dan Cukai


Terdiri atas penerimaan cukai (hasil tembakau, etil alkohol, dan minuman mengandung
etil alkohol), bea masuk, dan bea keluar.

PNBP
Terdiri atas penerimaan SDA Migas, SDA Nonmigas (pertambangan mineral dan batubara,
kehutanan, perikanan, dan panas bumi), bagian laba BUMN, PNBP lainnya (PNBP yang
dipungut oleh K/L), serta Pendapatan BLU.

Penerimaan Hibah
Terdiri atas penerimaan hibah yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri.

Tax ratio
dalam definisi luas membandingkan total nilai penerimaan perpajakan (pajak pusat),
penerimaan SDA Migas dan pertambangan minerba dengan PDB nominal.
Sedangkan penerimaan perpajakan (pajak pusat) dengan PDB nominal.

Pembayaran Bunga Utang


Belanja Pemerintah Pusat atas penggunaan utang dalam dan luar negeri. Dihitung dari
utang yang sudah ada dan perkiraan utang baru, termasuk biaya yang timbul terkait
pengelolaan utang.

42
APBN 2020
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya
Manusia

GLOSSARY

Belanja Kementerian Negara/Lembaga


Anggaran belanja yang dialokasikan melalui Kementerian Negara/ Lembaga untuk
membiayai urusan tertentu dalam pemerintahan.

Belanja Non-K/L (BA BUN)


Pengeluaran negara untuk Program Pengelolaan Utang Negara, Program Pengelolaan
Subsidi, Program Pengelolaan Hibah, Program Pengelolaan Belanja Lainnya, dan Program
Pengelolaan Transaksi Khusus
Subsidi
Pemberian dukungan dalam bentuk alokasi anggaran kepada perusahaan negara, lembaga
pemerintah, atau pihak ketiga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
untuk menyediakan barang atau jasa yang bersifat strategis atau menguasai hajat hidup
orang banyak sesuai kemampuan keuangan negara.

Subsidi Energi
Alokasi anggaran yang disalurkan melalui perusahaan/lembaga yang menyediakan dan
mendistribusikan BBM, LPG tabung 3 kg, dan tenaga listrik sehingga harga jualnya
terjangkau oleh masyarakat.

Subsidi Nonenergi
Alokasi anggaran yang disalurkan melalui perusahaan/lembaga yang memproduksi dan/atau
menjual barang dan/atau jasa tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah selain produk
energi.
Transfer ke Daerah
Dialokasikan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan antara pusat dan
daerah, mengurangi kesenjangan pendanaan urusan pemerintahan antar daerah,
mengurangi kesenjangan layanan publik antardaerah, mendanai pelaksanaan otonomi
khusus dan keistimewaan daerah.

Dana Perimbangan
merupakan dana yang bersumber dari pendapatan dalam APBN yang dialokasikan
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Dana Otonomi Khusus
diberikan kepada daerah-daerah yang menjalankan otonomi khusus, yaitu Provinsi
Papua, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi Aceh
Dana Desa
Dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui
APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

43
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

GLOSSARY
Belanja Menurut Fungsi, terdiri dari:
• Fungsi Pelayanan Umum a.l. terdiri atas Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Anggaran PBI Jamkes), Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, Pengelolaan dan Konservasi Waduk,
Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya, Penyediaan dan Pengelolaan Air
Baku dan seluruh Belanja Non K/L (Subsidi, Pembayaran Bunga Utang, Belanja Lain-lain);
• Fungsi Pelayanan Umum a.l. terdiri atas Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Anggaran PBI Jamkes), Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, Pengelolaan dan Konservasi Waduk,
Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya, Penyediaan dan Pengelolaan Air
Baku dan seluruh Belanja Non K/L (Subsidi, Pembayaran Bunga Utang, Belanja Lain-lain);
• Fungsi Pertahanan a.l. terdiri atas Pengadaan Barang dan Jasa Militer, Produksi
Alutsista Industri dalam Negeri dan Pengembangan Pinak Industri Pertahanan,
Penyelenggaraan Perawatan Personel Matra Darat, Laut dan Udara;
• Fungsi Ketertiban dan Keamanan a.l. terdiri atas Penyelenggaraan Pemasyarakatan di
Wilayah, Pengembangan Peralatan Polri, Peningkatan Pelayanan Keamanan dan
Keselamatan Masyarakat di Bidang Lantas;onomi a.l. terdiri atas Perluasan Areal dan
Pengelolaan Lahan Pertanian, Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana
Bandar Udara, Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta
Api, Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan,
Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional;
• Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum a.l. terdiri atas Fasilitasi Pemberdayaan Adat
dan Sosial Budaya Masyarakat, Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
• Fungsi Kesehatan a.l. terdiri atas Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan,
Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan;
• Fungsi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif a.l. terdiri atas Pemberdayaan Masyarakat di
Destinasi P ariwisata, Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri;
• Fungsi Agama a.l. terdiri atas Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan
Syariah, Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha;
• Fungsi Pendidikan a.l. terdiri atas Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD, SMP,
dan Peningkatan Penjaminan Mutu Pendidikan;
• Fungsi Perlindungan Sosial a.l. terdiri atas Jaminan Kesejahteraan Sosial (Bantuan
Tunai Bersyarat/Program Keluarga Harapan).
• Fungsi Lingkungan Hidup a.l. terdiri atas Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan
Pelaksanaan Pengembangan Sanitasi dan Persampahan, dan Pengelolaan
Pertanahan Provinsi;

44
APBN
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya

2020
Manusia

GLOSSARY
Pembiayaan Anggaran
Setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali, penerimaan kembali atas pengeluaran tahun-
tahun anggaran sebelumnya, pengeluaran kembali atas penerimaan tahun-tahun anggaran
sebelumnya, penggunaan saldo anggaran lebih, dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
berikutnya.

Surat Berharga Negara


Meliputi surat utang negara dan surat berharga syariah negara.

Surat Utang Negara (SUN)


Surat berharga berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing
yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan
masa berlakunya.

Penyertaan Modal Negara (PMN)


Dana APBN yang dialokasikan menjadi kekayaan negara yang dipisahkan atau penetapan
cadangan perusahaan atau sumber lain untuk dijadikan sebagai modal BUMN dan/atau
perseroan terbatas lainnya dan dikelola secara korporasi.

Dana Bergulir
Dana yang dikelola oleh BLU tertentu untuk dipinjamkan dan digulirkan kepada
masyarakat/lembaga dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan lainnya.

Pinjaman Dalam Negeri


Setiap pinjaman oleh Pemerintah yang diperoleh dari pemberi pinjaman dalam negeri yang
harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu, sesuai dengan masa berlakunya.

Kewajiban Penjaminan
Kewajiban yang secara potensial menjadi beban Pemerintah akibat pemberian jaminan kepada
K/L, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD dalam hal K/L, Pemerintah Daerah, BUMN, dan
BUMD dimaksud tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada kreditur dan/atau badan usaha
sesuai perjanjian pinjaman atau perjanjian kerjasama

Pinjaman Luar Negeri Neto


Semua pembiayaan yang berasal dari penarikan pinjaman luar negeri yang terdiri atas pinjaman
tunai
dan pinjaman kegiatan dikurangi dengan pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri.

Pemberian Pinjaman
Pinjaman Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, BUMN, Lembaga, dan/atau badan lainnya
yang harus dibayar kembali dengan ketentuan dan persyaratan tertentu.

45
Rp
Pengarah
Menteri Keuangan

Penanggung jawab:
Direktorat Jenderal Anggaran
gatibos

Penyusun:
POKOK-POKOK APBN
Direktorat Penyusunan APBN
2020

KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL
ANGGARAN
Gedung Sutikno Slamet Lantai 12
Jalan Dr Wahidin Raya No.1
www.anggaran.kemenkeu.go.id
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL
ANGGARAN

Anda mungkin juga menyukai