Anda di halaman 1dari 48

Bab 7

(HaKI) PATEN
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2016 Terdapat 2 jenis paten menurut UU No.13 Tahun 2016 yaitu:
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara 1. Paten Biasa
kepada Inventor (penemu) atas hasil Invensinya dibidang
Paten biasa adalah paten yang melalui penelitian atau
teknologi (proses, hasil produksi, penyempurnaan, dan
pengembangan yang mendalam dengan lebih dari satu klaim.
pengembangan proses atau hasil produksi), yang untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya 2. Paten Sederhana
tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain Paten sederhana adalah paten yang tidak membutuhkan
untuk melaksanakannya. (Pasal 1 ayat 1). penelitian atau pengembangan yang mendalam dan hanya
memuat satu klaim.
Penemuan yang Dapat Diberikan Paten [Pasal 5 UU No. 13
Inventor yang dimaksudkan dalam paragraf diatas adalah Tahun 2016]
seseorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang
a.Penemuan baru, hanya untuk satu penemuan saja, kriteria
secara bersama – sama melaksanakan ide yang
sifat barunya suatu penemuan dianggap baru, jikalau pada saat
dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi.
pengajuan permintaan paten penemuan tersebut tidak
Unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian Paten : merupakan penemuan terdahulu;
a. Hak eksklusif yang diberikan negara b.Mengundang langkah inventif, dalam hal ini penemuan
tersebut tidak dapat diduga sebelumnya; dan
b..Diberikan terhadap satu invensi dibidang teknologi
c.Dapat diterapkan dalam bidang industri.
c. Diberikan kepada inventor atau pihak yang menerima
hak dari inventor
d. Memiliki jangka watu perlindungan
Penemuan Yang Tidak Dapat Diberi Paten[Pasal 9 Syarat mendapatkan Paten ada 3, yakni :
UU No. 13 Tahun 2016] : 1.Penemuan tersebut merupakan penemuan baru.
a.Proses atau produk yang pengumumannya dan 2.Penemuan tersebut dapat diproduksi dalam skala
penggunaan atau pelaksanaannya “bertentangan” massal atau industrial. Suatu penemuan teknologi,
dengan perundang- undangan yang berlaku, secanggih apapun, tetapi tidak dapat diproduksi
moralitas agama, ketertiban umum atau kesusilaan. dalam skala industri (karena harganya sangat
b.Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan mahal / tidak ekonomis), maka tidak berhak atas
atau pembedahan yang diterapkan kepada manusia paten.
dan atau hewan. 3.Penemuan tersebut merupakan penemuan yang
c.Teoridan metode di bidang ilmu pengetahuan dan tidak terduga sebelumnya (non obvious). Jadi bila
matematika; atau semua mahluk hidup, kecuali sekedar menggabungkan dua benda tidak dapat
jasad renik (mikroorganisme). dipatenkan. Misalnya pensil + penghapus menjadi
d.Proses biologis yang esensial untuk memproduksi pensil dengan penghapus diatasnya. Hal ini tidak
tanaman atau hewan, kecuali khusus proses non bisa dipatenkan
biologis atau proses mikrobiologis.
Sistem Pendaftaran Paten − Dalam hal Paten Proses : Menggunakan
Terdapat 2 macam sistem pendaftaran paten, proses produksi yang diberi Paten untuk
yaitu : membuat barang dan tindakan lainnya
sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a.
a.Sistem First to File adalah suatu sistem yang
memberikan hak paten bagi mereka yang 2. Pemegang Paten berhak memberikan lisensi
mendaftar pertama atas invensi baru sesuai dengan kepada orang lain berdasarkan surat
persyaratan. perjanjian lisensi.
b.Sistem First to Invent adalah suatu system yang 3. Pemegang Paten berhak menggugat ganti
memberikan hak paten bagi mereka yang rugi melalui pengadilan negeri setempat,
menemukan inovasi pertama kali sesuai dengan kepada siapapun, yang dengan sengaja dan
persyaratan yang telah ditentukan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam butir 1 di
Hak Pemegang Paten atas.
1.Pemegang hak paten memiliki hak eklusif untuk 4. Pemegang Paten berhak menuntut orang
melaksanakan Paten yang dimilikinya dan melarang yang dengan sengaja dan tanpa hak
orang lain yang tanpa persetujuannya : melanggar hak pemegang paten dengan
−Dalam hal Paten Produk : membuat, menjual, melakukan salah satu tindakan
mengimpor, menyewa, menyerahkan, memakai, sebagaimana yang dimaksud dalam butir 1
menyediakan untuk di jual atau disewakan atau di atas.
diserahkan produk yang di beri paten.
Kewajiban Pemegang Paten Jangka waktu perlindungan paten
•Pemegang Paten wajib membuat produk atau Paten (sesuai dengan ketentutuan dalam pasal 22
menggunakan proses yang diberi Paten di ayat 1 Undang Undang nomor 13 tahun 2016)
Indonesia. diberikan untuk jangka waktu selama 20 (dua
Ketentuan ini dimaksudkan untuk menunjang puluh) tahun terhitung sejak tanggal penerimaan
adanya alih teknologi, penyerapan investasi, dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang.
penyediaan lapangan kerja dengan Paten sederhana (sesuai dengan ketentuan dalam
dilaksanakannya Paten melalui pembuatan produk. pasal 22 Undang Undang no 13 tahun 2016)
•Pemegang paten wajib membayar biaya diberikan untuk jangka waktu 10 tahun terhitung
pemeliharaan yang disebut biaya tahunan. sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu itu
tidak dapat diperpanjang.
•Pemegang paten wajib melaksanakan patennya di
wilayah Negara Republik Indonesia, kecuali apabila
pelaksaan paten tersebut secara ekonomi hanya
layak bila dibuat dengan skala regional dan ada
pengajuan permohonan tertulis dari pemegang
paten dengan disertai alasan dan bukti-bukti yang
diberikan oleh pihak instansi yang berwenang dan
disetujui oleh Ditjen HaKI.
Ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan seorang Pengalihan Paten
Inventor sebelum mengajukan permohonan Paten,
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia
yaitu :
Nomor 37 tahun 2010 Pasal 2 ayat 1, Paten dapat
Melakukan penelusuran. Tahapan ini dimaksudkan beralih atau dialihkan baik seluruhnya maupun
untuk mendapatkan informasi tentang teknologi sebagian karena:
terdahulu dalam bidang invensi yang sama (state of
the art) yang memungkinkan adanya kaitannya dengan a.Pewarisan;

invensi yang akan diajukan. Melalui informasi teknologi b.Hibah;


terdahulu tersebut maka inventor dapat melihat
c.Wasiat;
perbedaan antara invensi yang akan diajukan
permohonan Patennya dengan teknologi terdahulu. d.Perjanjian tertulis; atau
Melakukan Analisis. tahapan ini dimaksudkan untuk e.Sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan
menganalisis apakah ada ciri khusus dari invensi yang perundang-undangan.
akan diajukan permohonan Patennya dibandingkan
f.Lisensi,yaitu izin yang diberikan kepada pihak lain
dengan Invensi terdahulu.
berdasarkan perjanjian pemberian hak untuk
Mengambil Keputusan. Jika invensi yang dihasilkan menikmati manfaat ekonomi dari suatu paten yang
tersebut mempunyai ciri teknis dibandingkan dengan diberi perlindungan dalam jangka waktu dan syarat
teknologi terdahulu, maka invensi tersebut sebaiknya tertentu
diajukkan permohonan Patennya.Sebaliknya jika tidak
ditemukan ciri khusus, maka invensi tersebut
sebaiknya tidak perlu diajukan untuk menghindari
kerugian dari biaya pengajuan permohonan Paten.
Pembatalan/Penghapusan Paten Beberapa Kebudayaan Indonesia Yang Sudah
Pembatalan/Penghapusan Paten diatur dalam Dipatenkan
Pasal 130 UU No. 13 Tahun 2016 : GAMELAN sudah di patenkan oleh UNESCO.
a.Batal
demi hukum, apabila pemegang paten tidak ANGKLUNG sudah di patenkan UNESCO tahun
membayar biaya tahunan ; 2010.
b.Batal atas permohonan pemegang paten ; KERIS sudah di patenkan UNESCO. 25 November
c.Batal karena gugatan ; 2005.
WAYANG KULIT sudah di patenkan UNESCO.
Akibat pembatalan paten menghapuskan segala
akibat hukum yang berkaitan dengan paten dan hal- BATIK sudah di patenkan UNESCO pada Oktober
hal lain yang berasal dari paten tersebut . 2009 di Perancis.
Beberapa penemuan di bidang Teknologi hasil karya
putra Indonesia yang sudah dipatenkan :
•Kontruksi Cakar Ayam karya Prof. DR.Ir. Sediyatmo
•MetodeHabibie untuk menghitung keretakan sayap
pesawat, karya Prof. DR.Ing. BJ. Habibie
•Kontainer Limbah Nuklir karya Dr. Ir. Yudi Utomo
Imardjoko
Bab 8
(Haki) Merek

Pengertian dan Jenis Merek b. Merek Jasa


Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara Adalah merek yang digunakan pada jasa yang
grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa
angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) orang secara bersama-sama atau badan hukum
dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis
atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur lainnya.
tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa c. Merek Kolektif
yang diproduksi oleh orang atau badan hukum
Adalah merek yang digunakan pada barang dan
dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.
atau jasa dengan karakteristik yang sama yang
a. Merek Dagang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
Adalah merek yang digunakan pada barang yang hukum secara bersama-sama untuk membedakan
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa dengan barang dan atau jasa sejenis lainnya
orang secara bersama-sama atau badan hukum Dasar perlindungan Merek
untuk membedakan dengan barang-barang sejenis
Undang Undang No 20 Tahun 2016 tentang merek
lainnya.
(Undang-Undang Merek)
Hak Merek 2. Fungsi Pendaftaran Merek
Hak eksklusif yang diberikan negara kepada pemilik a.Sebagai alat bukti pemilik yang berhak atas merek
merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek yang didaftarkan
untuk jangka waktu tertentu untuk menggunakan b.Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang
merek tersebut atau memberikan ijin untuk sama keseluruhan atau sama pada pokoknya yang
menggunakannya kepada orang lain. dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk
Fungsi Merk barang/jasa sejenisnya
1.Fungsi Pemakaian Merek c.Sebagai dasar untuk mencegah orang lain
a.Sebagai tanda pengenal untuk membedakan hasil memakai merek yang sama keseluruhan atau sama
produksi yang sejenis pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa
sejenisnya
b.Sebagaialat promosi atas hasil produksi suatu
perusahaan (melalui periklanan/pemasaran)
c.Sebagai jaminan atas mutu barang (reputasi
kualitas)
d.Sebagai jaminan asal barang yang diproduksi
e.Menunjukkan adanya hak kepemilikan atas merek
Perlindungan Hukum Merek Tata Cara Pendaftaran Hak Atas Merek
a. Sistem konstitutif : A. Permohonan secara Tertulis
Hak atas merek dapat diperoleh apabila dilakukan a.Pemohon mengisi permohonan pendaftaran
pendaftaran merek
b. Sistem deklaratif: b.Melampirkan surat kuasa (bila melalui kuasa)
Hak atas merek dapat diperoleh karena yang c.Identitas pemohon
pertama mendeklarasikan mereknya/menggunakan d.Identitas kuasa (bila melalui kuasa)
pemakaian mereknya walaupun belum terdaftar
e.Contoh merek yang diajukan/etiket
Sistem pendaftaran merek di Indonesia adalah
f.Suratpernyataan bahwa merek yang dimintakan
sistem konstitutif, dengan alasan :
pendaftaran adalah miliknya
Sistem konstitutif lebih menjamin kepastian hukum
g.Bukti biaya permohonan merek yang telah
(hak atas merek terdaftar dalam Daftar Umum
Merek) ditentukan
Sistem deklaratif kurang kepastian hukum, karena
sulit menentukan ukuran (pembuktian riil) pertama
kali yang menggunakan merek yang bersangkutan
B. Pemeriksaan Substantif Yang dimaksud dengan Persamaan Pada
Apabila pemeriksaan pendaftaran merek sudah Pokoknya adalah kemiripan yang disebabkan oleh
memenuhi kelengkapan syarat pendaftaran. adanya unsur-unsur yang menonjol antar merek
Pemeriksaan substantif meliputi : yang satu dan merek lainnya. Unsur-unsur tersebut
antara lain ; bunyi, gambar, tambahan kata, arti
a.Pemeriksaan merek apakah dapat didaftarkan keseluruhan, indikasi geografis
/tidak
Objek yang tidak dapat didaftarkan sebagai
b.Pemeriksaan permintaan pendaftaran merek Merek
berdasarkan persamaan pada pokoknya/
a.Merek yang permohonannya diajukan atas dasar
keseluruhannya dengan merek lain yang sudah
terdaftar lebih dahulu itikad tidak baik (kepemilikan merek tidak milik
sendiri/meniru merek lain)
c.Pemeriksaan permintaan pendaftaran merek
b.Merek yang bertentangan dengan undang-
berdasarkan persamaan pada pokoknya/
keseluruhannya dengan merek lain yang sudah undang, moral dan ketertiban umum
terkenal c.Merek yang tidak memiliki daya pembeda
d.Mempunyai persamaan pada pokoknya/ d.Tanda yang telah menjadi milik umum (sedap,
keseluruhan dengan indikasi geografis yang sudah laris,enak, dsb)
dikenal
Masa Berlaku Perlindungan Hak atas Merek Penghapusan Merek Terdaftar
Hak atas Merek memiliki jangka waktu 10 tahun Merek terdaftar dapat dihapuskan karena empat
dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 10 kemungkinan yaitu :
tahun (perpanjangan min.12 bulan sebelum batas  Atas prakarsa Direktorat Jenderal Hak
waktu berakhir) secara terus menerus. Kekakayaan Intelektual.
Pengalihan Hak atas Merek terdaftar  Atas permohonan dari pemilik merek yang
Hak atas merek terdaftar dapat beralih atau bersangkutan.
dialihkan karena :  Atas putusan pengadilan berdasarkan gugatan
Pewarisan penghapus.
Wasiat Tidak diperpanjang jangka waktu pendaftaran
Hibah mereknya.
Perjanjian;atau sebab-sebab lain yang dibenarkan
oleh peraturan perundang-undangan.
Lisensi
Perlindungan Indikasi Geografis Contoh Kasus :
Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang Pendaftaran “Gayo Mountain Coffee” CTM
menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau No.001242965 sebagai merek dagang di Eropa
produk yang karena faktor lingkungan geografis (yang sebenarnya tidak bisa didaftarkan sebagai
termasuk faktor alam, faktor manusia atau merek) telah memicu pemilik merek yang juga
kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan eksportir kopi untuk melakukan persaingan curang,
reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada dengan melakukan pelarangan terhadap salah satu
barang dan/atau produk yang dihasilkan. eksportir kopi Indonesia. CV. Arvis Sanada salah
Indikasi Geografis merupakan suatu bentuk satu perusahaan eksportir kopi arabika asal Gayo
perlindungan hukum terhadap nama asal barang. Aceh dilarang mengeksport kopi ke daratan Eropa
Inti perlindungan hukum ini ialah bahwa pihak yang dengan menggunakan kata gayo dalam
tidak berhak, tidak diperbolehkan menggunakan kemasannya, padahal biji kopi tersebut memang
indikasi geografis bila penggunaan tersebut berasal dari Gayo Aceh.
cenderung dapat menipu masyarakat konsumen Namun pada tahun 2010, pemerintah Indonesia
tentang daerah asal produk, disamping itu berhasil mendaftarkan kembali Kopi Gayo ke
perlindungan indikasi geografis dapat dipakai tingkat internasional, sehingga saat ini kopi gayo
sebagai nilai tambah dalam komersialisasi produk sudah merupakan merek asli dari daerah Gayo.
dan menguntungkan bagi konsumen karena
memberi jaminan kualitas produk.
Banyak potensi Indikasi Geografis di Indonesia,
yang bisa dimanfaatkan untuk bersaing di dunia
internasional.
Beberapa Perlindungan Indikasi Geografis yang
sudah terdaftar :
Kopi Arabika Kintamani Bali, pemegang hak
Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi
Kintamani Bali
Mebel Ukir Jepara, pemegang hak Jepara Indikasi
Geografis Produk -Mebel Ukir Jepara
Kopi Arabika Gayo, pemegang hak Masyarakat
Perlindungan Kopi Gayo
Madu Sumbawa, pemegang hak Jaringan Madu
Hutan Sumbawa
BerasAdan Krayan, pemegang hak Asosiasi
Masyarakat Adat Perlindungan Beras Adan Krayan
Purwaceng Dieng, pemegang hak Masyarakat
Perlindungan Indikasi Geografis Purwaceng Dieng
Carica Dieng, pemegang hak Masyarakat
Perlindungan Indikasi Geografis Carica Dieng
UbiCilembu Sumedang, pemegang hak Asosiasi
Agrobisnis Ubi Cilembu
Bab 9
HAK CIPTA (COPYRIGHT)

Pengertian Hak cipta termasuk kedalam hak milik immateriil


Hak eksklusif bagi pencipta / pemegang hak cipta yaitu hak milik yang objek haknya adalah benda
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya
yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan tidak berwujud. Sehingga dalam hal ini bukan fisik
dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut suatu benda atau barang yang di hak ciptakan,
peraturan perundang-undangan yang berlaku namun apa yang terkandung di dalamnya yang
Mengumumkan : memiliki hak cipta.
Pembacaan, penyiaran, pameran,penjualan, Contoh : hak cipta dalam penerbitan buku berjudul
pengedaran/ penyebaran suatu ciptaan dengan
menggunakan alat apapun, termasuk media “Manusia Setengah Salmon”. Dalam hak cipta,
internet/melakukan dengan cara apapun sehingga bukan bukunya yang diberikan hak cipta, namun
suatu ciptaan dapat dibaca, didengar/dilihat orang lain Judul serta isi didalam buku tersebutlah yang di hak
Memperbanyak : ciptakan oleh penulis maupun penerbit buku
Penambahan jumlah suatu ciptaan, baik secara tersebut. Dengan begitu yang menjadi objek dalam
keseluruhan maupun bagian yang sangat substansial
dengan menggunakan bahan-bahan yang sama/tidak hak cipta merupakan ciptaan sang pencipta yaitu
sama, termasuk mengalih wujudkan secara setiap hasil karya dalam bentuk yang khas dan
permanen/temporer menunjukkan keasliannya dalam ilmu pengetahuan,
seni dan sastra.
Undang-undang
No.28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta
Perlindungan Hak Cipta Subjek Hak Cipta
Ide yang telah berwujud dan asli (original) Pencipta :
Hak cipta secara otomatis melekat setelah ciptaan Seorang/beberapa orang secara bersama-sama
diwujudkan yang dari inspirasinya lahir suatu ciptaan
Hak cipta melekat tanpa melalui pendaftaran (tidak berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi,
wajib), tetapi setelah diumumkan (first to kecekatan, keterampilan atau keahlian yang
announce). dituangkan dalam bentuk khas dan bersifat pribadi.
Hak cipta dapat dicatatkan ke Direktorat Jendral Pemegang Hak Cipta
HKI Pemegang hak cipta yaitu pencipta sebagai pemilik
Hak cipta didapatkan secara otomatis tanpa hak cipta atau pihak yang menerima hak tersebut
pendaftaran, namun ciptaan dapat dicatatkan ke dari pencipta atau pihak lain yang menerima lebih
Ditjen HKI untuk membuktikan kepemilikan atas lanjut dari pihak tersebut.
ciptaan khususnya yang mempunyai nilai
komersial/nilai yang cukup penting Hak yang Melekat pada Hak Cipta
Pentingnya Pencatatan Hak Cipta yaitu untuk a.Hak Moral (Moral Rights)
Melindungi/memproteksi ciptaan
b.Hak Ekonomi (Economic Rights)
Untuk lebih meyakinkan Hak atas kepemilikan
ciptaan yang telah tercatat pada Ditjen HKI melalui
Surat Pencatatan Ciptaan sebagai alat bukti di
Pengadilan
a. Hak Moral (Moral Rights) b. Hak Ekonomi (Economic Rights)
Hak-hak yang melindungi kepentingan pribadi si Hak yang dimiliki oleh seorang pencipta untuk
pencipta, berupa: mendapatkan keuntungan (manfaat ekonomi) atas
Dicantumkan nama pencipta dalam ciptaanya, berupa :
ciptaan/salinannya dalam hubungan dengan Hak reproduksi/penggandaan atas ciptaan
penggunaan secara umum (reproduction rights)
Larangan mengubah ciptaan (pemotongan, Hak adaptasi (adaptation rights)
penggantian, dsb) kecuali dengan persetujuan Hak distribusi (distribution rights)
pencipta/ ahli warisnya
Hak pertunjukan (performance rights)
“Meskipun hak cipta diserahkan/dialihkan kepada
pihak lain, namun nama pencipta tetap harus “pemilik hak cipta yang telah menyerahkan hak
dicantumkan dalam ciptaannya, dan pengubahan ciptanya maka telah terjadi pengalihan keseluruhan
ciptaan hanya boleh dilakukan atas persetujuan hak ekonomi yang dapat dieksploitasi dari suatu
pencipta” ciptaan yang dialihkan kepada penerima/pemegang
hak”
Beberapa ciptaan yang dilindungi hak cipta : Perlindungan hak cipta tidak diberikan pada :
Buku, program komputer, dan semua hasil karya Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara
tulis lainnya Peraturan perundang-undangan
Ceramah, kuliah, pidato/ciptaan lainnya yang Pidato kenegaraan dan pidato pejabat pemerintah
diwujudkan dengan cara diucapkan
Putusan pengadilan dan penetapan hakim
Ciptaan lagu/musik dengan atau tanpa teks
Keputusan badan arbitrase/keputusan badan
termasuk karawitan dan rekaman suara
sejenisnya
Drama,tari , pewayangan,pantomim
Lambang negara dan lagu kebangsaan
Karya pertunjukan, Sinematografi, Fotografi
Berita (dari kantor berita,lembaga
Seni rupa dalam segala bentuk, seni lukis, gambar, penyiaran/televisi dan surat kabar dengan
seni ukir, kaligrafi,pahat, patung. menyebutkan sumber beritanya)
Arsitektur
“terhadap ciptaan yang tidak dilindungi hak cipta
Seni batik sebagaimana disebutkan diatas, maka setiap orang
Terjemahan,tafsir,saduran,bunga rampai dan karya boleh memperbanyak, mengumumkan, menyiarkan
lain dari hasil pengalihwujudan. karena bukan merupakan pelanggaran hak cipta”
Perbuatan yang tidak dianggap sebagai Perbuatan yang dianggap sebagai pelanggaran
pelanggaran hak cipta : hak cipta hasil karya lagu atau rekaman :
Penggunaan ciptaan pihak lain untuk kepentingan Illegal copying
pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, Merupakan bentuk pembajakan berupa pembuatan
penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan kompilasi lagu-lagu atau album-album yang sedang
suatu masalah dengan tidak merugikan hits dan populer dari rekaman original/aslinya tanpa
kepentingan yang wajar dari pencipta izin dan demi kepentingan komersial.
Pengambilan ciptaan pihak lain, baik seluruhnya Counterfeiting
maupun sebagian, guna keperluan pembelaan di
dalam atau di luar pengadilan. Merupakan bentuk pembajakan yang dilakukan
dengan memperdagangkan produk bajakan berupa
Pembuatan salinan cadangan suatu program album yang sedang laris, kemasannya di reproduksi
komputer oleh pemilik program komputer yang mirip dengan aslinya sampai dengan detail sampul
dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri. album dan susunan lagunya pun dibuat sama
Perubahan yang dilakukan berdasarkan dengan album aslinya.
pertimbangan pelaksanaan teknis atas karya Bootlegging
arsitektur, seperti ciptaan bangunan
Merupakan bentuk pembajakan yang dilakukan
dengan cara membuat rekaman dari suatu
pertunjukan langsung (live performance) seorang
penyanyi atau band di suatu tempat.
Masa berlaku Hak Cipta : Lisensi Hak Cipta
Masa berlaku hak cipta adalah seumur hidup pencipta Perjanjian dengan lisensi merupakan suatu izin
ditambah 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia yang diberikan kepada pihak lain dengan suatu
(pasal 58 UU Hak Cipta) perjanjian untuk menggunakan, memakai atau
Setelah masa berlaku habis,maka hak atas ciptaan melaksanakan haknya dalam waktu tertentu
dapat dinikmati oleh masyarakat secara bebas sebagai dengan imbalan berupa royalti
milik umum (public domain)
Pengalihan Hak Cipta :
Pewarisan ; Proses pengalihan hak cipta terjadi
apabila pencipta meninggal dunia, secara otomatis
kepemilikan berpindah kepada keturunannya dalam
garis lurus kebawah
Hibah ; Pemilik hak cipta menghibahkan ciptaannya
kepada pihak lain atas dasar perjanjian hibah (akta
notaris/dibawah tangan)
Wasiat ; Merupakan pernyataan seseorang tentang
apa yang dikehendaki setelah meninggal dunia
Perjanjian
tertulis yang dibuat sesuai kesepakatan
antara pemilik dengan pihak lain tentang ciptaan
tertentu
Sebab lain berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Misal karena putusan pengadilan
Contoh kasus :
Group musik U2 menuntut si pembuat situs
internet yang memuat lagu mereka yang belum
dipasarkan.
PT. Hikayat Indah (PT.HI) menerbitkan buku
kumpulan cerita rakyat untuk anak-anak dalam
bahasa Indonesia. Buku itu dijual secara luas di
masyarakat. Setahun kemudian, PT. Dongeng
Abadi (PT.DA) juga menerbitkan buku kumpulan
serupa. Judul buku dan perwajahan PT.DA mirip
dengan buku PT.HI, susunan cerita keduanya tidak
sama, dan dalam buku PT.DA terdapat ilustrasi
gambar sementara di buku terbitan PT .HI tidak
ada. PT. HI tidak mendaftarkan ciptaannya ke
Direktorat jenderal HKI. PT. HI berniat menggugat
PT. DA dengan alasan PT. DA melanggar hak
ciptanya.
Bab 10
rahasia dagang

Setidaknya ada 3 unsur penting dalam hal rahasia dagang


Pengertian menurut Undang-undang, yaitu :

Menurut Pasal 1 Undang-Undang a.Informasiyang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi
dan atau bisnis
Rahasia Dagang (UU Nomor 30 Bukan setiap informasi menjadi dapat diartikan sebagai rahasia
dagang namun harus informasi di bidang teknologi dan atau
Tahun 2000), Rahasia dagang bisnis. Cakupan informasi teknologi bisa mencakup sangat luas
yaitu seperti metode, komposisi, pengoperasian mesin dll.
adalah informasi yang tidak Begitu juga dengan bisnis juga memiliki cakupan sangat luas
diketahui oleh umum di bidang diantara contohnya cara pemasaran yang unik, daftar
pelanggan, daftar pemasok dll.
teknologi atau bisnis, mempunyai b.Mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan
usaha
nilai ekonomi karena berguna Nilai ekonomis yang timbul dari informasi yang dikarenakan
dalam kegiatan usaha, dan dijaga dalam informasi tersebut dapat digunakan dalam kegiatan
usaha sehingga pihak lain apabila mengetahui informasi
kerahasiaannya oleh pemilik tersebut dapat menggunakan untuk kegiatan usaha atau
meningkatkan kegiatan usaha kompetitor. Nilai ekonomis ini
Rahasia Dagang. sering diidentikan dengan daya kompetitif.
c. Dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. c) Memberikan password pada account online
Meskipun suatu informasi telah memenuhi unsur informasi perusahaan atau komputer perusahaan.
yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi d) Memberikan tulisan dilarang masuk pada ruang
dan/atau bisnis dan mempunyai nilai ekonomi karena produksi.
berguna dalam kegiatan usaha namun itu belum cukup
untuk menjadikan suatu informasi bisa dilindungi UU e) Membagi bagian pekerjaan karyawan.
Rahasia Dagang. Apabila ketiga unsur itu telah terpenuhi maka tanpa
Minimal ada 2 cara secara garis besar dalam perlindungan pendaftaran rahasia dagang sudah mendapat
rahasia dagang : perlindungan hukum dengan UU Rahasia Dagang.
Itu berarti bahwa setiap pihak pelaku usaha baik
 Upaya perlindungan dari pihak luar perusahaan.
usaha kecil, menengah dan besar yang telah
 Upaya perlindungan dari pihak dalam perusahaan. memenuhi unsur di atas maka telah dapat
Secara lebih terperinci kedua langkah-langkah perlindungan hokum.
perlindungan oleh pemilik dapat diimplementasikan Seperti halnya Hak Cipta, Rahasia Dagang walaupun
diantaranya sebagai berikut : tidak wajib didaftarkan,tetapi harus dicatatkan
a) Membuat kontrak kerja yang didalamnya memuat kepada instansi terkait.
klausul rahasia dagang secara terperinci mengenai apa
Ketentuan tentang wajib catat ini tidak akan membuka
saja yang diperlakukan sebagai rahasia dagang atas
akses terpublikasinya rahasia dagang, karena yang
perusahaan tersebut.
dicatatkan bukanlah substansi dari rahasia dagang
b) Membuat peraturan perusahaan yang didalamnya melainkan hanya data yang bersifat administratif dari
memuat rahasia dagang. dokumen pengalihan hak maupun dokumen
perjanjian lisensi. Ketentuan wajib catat ini
tercantum dalam Pasal 5 ayat (3) jo Pasal 8 ayat (1)
UU Rahasia Dagang.
Dasar Perlindungan Rahasia Dagang Perlindungan Hukum Terhadap Rahasia Dagang
Perlindungan atas rahasia dagang diatur dalam Dasar hukum yang digunakan adalah pasal 322
Undang-undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang ayat 1 KUHP menyatakan bahwa bagi orang yang
Rahasia Dagang (UURD) dan mulai berlaku sejak dengan sengaja membuka rahasia yang wajib
tanggal 20 Desember 2000. disimpannya karena jabatan atau pekerjaannya
Obyek/Ruang lingkup Rahasia Dagang : baik itu yang sekarang ataupun yang dulu dapat
diancam pidana penjara paling lama 9 bulan atau
Menurut undang-undang No. 30 Tahun 2000 Pasal denda paling banyak sembilan juta rupiah.
2 meliputi metode produksi, metode pengolahan,
metode penjualan atau informasi lain di bidang Pemilik Rahasia Dagang memiliki hak untuk :
tekhnologi dan atau bisnis yang memiliki nilai Menggunakan sendiri Rahasia Dagang yang
ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat dimilikinya;
umum. Memberi lisensi kepada pihak lain atau melarang
Jangka waktu perlindungan Rahasia Dagang pihak lain untuk menggunakan Rahasia Dagang
Dengan adanya unsur kerahasiaan dalam suatu atau mengungkapkan Rahasia Dagang itu kepada
rahasia dagang, maka menyebabkan rahasia pihak ketiga untuk kepentingan yang bersifat
dagang tidak memiliki batas jangka waktu komersial.
perlindungan, karena yang terpenting adalah
selama pemilik rahasia dagang tetap melakukan
upaya untuk menjaga kerahasiaan dari informasi,
maka informasi tersebut masih tetap dalam
perlindungan rahasia dagang.
Pengalihan Hak dan Lisensi Rahasia Dagang  Perlindungan Rahasia Dagang tidak memiliki
Dalam Undang-undang Rahasia Dagang pasal 5 batas waktu perlindungan sebagaimana paten.
ayat 1 menyebutkan bahwa peristiwa-peristiwa Jangka waktu perlindungan paten dibatasi,
hukum yang dapat mengakibatkan peralihan rahasia hanya diberikan selama 20 tahun dan setelah
antara lain pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian masa perlindungan lewat, penemuan menjadi
tertulis atau sebab-sebab lain yang dibenarkan milik umum (public domain). Sebaliknya, sebuah
peraturan perundang-undangan. rahasia dagang tidak ada batas waktu
perlindungan. Selama pemiliknya menjaga
Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang
rahasia dagangnya dari akses publik, selama itu
Hak Rahasia Dagang kepada pihak lain melalui
pula rahasia dagangnya terlindungi;
suatu perjanjian berdasarkan pembelian hak (izin)
untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu  Rahasia Dagang tidak mensyaratkan
rahasia dagang yang diberi perlindungan dalam pendaftaran di institusi pemerintah tertentu
jangka waktu dan syarat tertentu. sebagaimana paten sehingga perlindungan
hukum dapat diperoleh segera;
Rahasia Dagang vs. Paten
 Berbeda dengan rahasia dagang, pemohon
Perlindungan melalui Rahasia Dagang atau Trade
paten diwajibkan untuk mengungkapkan
Secret seringkali menjadi alternatif manakala
penemuannya secara detail kepada publik dalam
sebuah penemuan tidak dapat diberi paten karena
permohonan patennya.
tidak memenuhi persyaratan paten. Namun,
mekanisme perlindungan rahasia dagang banyak
juga dipilih untuk penemuan-penemuan yang
sesungguhnya dapat diberi paten, dengan alasan
sebagai berikut:
Coca-Cola dan Perlindungan HKI CONFIDENTIAL AGREEMENT (Non Disclosure
Coca-Cola dengan formula minumannya yang Agreement)
terkenal yang dikemas dalam kaleng berwarna Confidential agreement, adalah hubungan yang
merah dan botol berdesain unik, telah memiliki menimbulkan kewajiban pada satu pihak untuk
resep rahasia yang berumur lebih dari 125 tahun. merahasiakan informasi yang dipelajari atau
Dalam situsnya www.thecoca-colacompany.com, diterima atau yang diketahuinya dari dalam
dikabarkan bahwa resep formula asli saat ini hubungan tersebut (confidential re­lation ship) dan
disimpan di sebuah rumah di The World of Coca- informasi yang dirahasiakan ini dianggap sebagai
Cola di Atlanta di mana sebelumnya disimpan di benda bergerak yang tidak berwujud (intangible).
SunTrust Bank di Atlanta sejak 1925. Coca-Cola Apabila kewajiban merahasiakan ini kemudian tidak
membatasi akses kepada formula tersebut dengan ditepati dan secara sengaja maupun tidak sengaja
hanya mengizinkan beberapa orang eksekutifnya. mengungkapkan atau menggunakan informasi itu,
maka perbuatan penerima informasi ini akan
dianggap sebagai breach of confidential
(pelanggaran kewajiban merahasiakan) atau breach
of fiduciary obligatoir (pelanggaran kepercayaan
yang menjadi kewajiban) atau breach of agreement
(pelanggaran perjanjian), yang merupakan
pelanggaran rahasia dagang dan dapat
mengakibatkan kerugian bagi pemiliknya.
Contoh Non Disclosure Agreement
Juru Masak Restoran dan Resep Andalan
Seorang juru masak diberikan resep rahasia andalan
restoran tempatnya bekerja, untuk menghindari apabila
juru masak tersebut ketika berhenti bekerja
menggunakan resep rahasia masakan restoran
tersebut untuk keuntungan si juru masak atau restoran
kompetitor tempat baru dia bekerja, maka restoran si
juru masak menerapkan perjanjian NDA yang
mengikat juru masak untuk tidak menggunakan resep
andalan restoran tersebut ketika juru masak berhenti
bekerja di restoran tersebut.
Pengembang Web dan Agensi
Situasi ini yang sering Saya alami, ketika Saya
dikontrak oleh agensi pengembangan web untuk
mengerjakan sebuah website, maka Saya diikat
kontrak NDA dengan agensi tersebut dengan tujuan
agar Saya tidak mempublikasikan / mengklaim hasil
kerja Saya kepada agensi tersebut sebagai portfolio
kerja Saya. Dalam hal ini Saya diberikan nilai
kompensasi pekerjaan lebih untuk mengikat dengan
perjanjian NDA tersebut. Nilai kompensasinya
tergantung dari hasil negoisasi.
Bab 11
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Beberapa kasus yang berkaitan dengan produk : Pengertian Perlindungan Konsumen
-Kasus formalin pada makanan,
Dalam Pasal 1 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999,
-Ditariknya produk pengusir nyamuk HIT karena perlindungan konsumen adalah segala upaya yang
dikhawatirkan mengandung bahan yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi
berbahaya bagi keamanan dan keselamatan perlindungan kepada konsumen.
konsumen.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan
-Juga kasus minuman isotonik yang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
mengandung zat pengawet berbahaya. kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun
-Heboh jamu berbahaya, kosmetik berbahaya,
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
makanan-minuman mengandung susu produk
RRC yang berbahaya, Pelaku usaha merupakan setiap orang perseorangan
-Beras mengandung bahan pengawet berbahaya
atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum
maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
dan seterusnya.
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah
Apa yang salah, sehingga kejadian seperti selalu hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri
berulang, ke manakah peran pengawasan dari maupun bersamasama melalui perjanjian
instansi-instansi yang berwenang mengeluarkan
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai
izin produksi, izin berlaku dan beredarnya suatu
produk? Sebuah tanda tanya besar. Jelas bidang ekonomi.
konsumen lagi-lagi menjadi korban.
Alasan pokok perlindungan konsumen Azas dan Tujuan Perlindungan Konsumen
a.Melindungi
konsumen berarti melindungi seluruh Berdasarkan pasal 2 UU No 8 Tahun 1999
bangsa sebagaimana diamanatkan oleh tujuan disebutkan bahwa Azas Perlindungan Konsumen
pembangunan nasional dalam Pembukaan UUD adalah:
1945. a.Asas Manfaat; mengamanatkan bahwa segala
b.Melindungikonsumen diperlukan untuk melahirkan upaya dalam penyelenggaraan perlindungan
manusia-manusia yang sehat rohani dan jasmani konsumen harus memberikan manfaat sebesar-
sebahai pelaku-pelaku pembangunan yang berarti besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku
juga untuk menjaga kesinambungan pembangunan usaha secara keseluruhan,
nasional. b.Asas Keadilan; partisipasi seluruh rakyat dapat
c.Melindungi konsumen diperlukan untuk diwujudkan secara maksimal dan memberikan
menghindarkan konsumen dari dampak negatif kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha
penggunaan tekonologi. untuk memperoleh haknya dan melaksanakan
d.Melindungi konsumen dimaksudkan untuk kewajibannya secara adil,
menjamin sumber dana pembangunan yang c.Asas Keseimbangan; memberikan keseimbangan
bersumber dari masyarakat konsumen antara kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan
pemerintah dalam arti materiil ataupun spiritual.
d. Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen; d. Menciptakan sistem perlindungan konsumen
memberikan jaminan atas keamanan dan yang mengandung unsur kepastian hukum dan
keselamatan kepada konsumen dalarn keterbukaan informasi serta akses untuk
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan mendapatkan informasi;
barang dan/atau jasa yang dikonsumsi atau e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha
digunakan; mengenai pentingnya perlindungan konsumen
e. Asas Kepastian Hukum; baik pelaku usaha sehingga tumbuh sikap yang jujur dan
maupun konsumen mentaati hukum dan bertanggung jawab dalam berusaha;
memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan f. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa
perlindungan konsumen, serta Negara yang menjamin kelangsungan usaha produksi
menjamin kepastian hukum. barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan,
Sementara itu, tujuan dari perlindungan konsumen keamanan, dan keselamatan konsumen.
adalah :
a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemandirian konsumen untuk melindungi diri;
b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen
dengan cara menghindarkannya dari ekses
negatif pemakaian barang dan/atau jasa;
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam
memilih, menentukan dan menuntut hak-haknya
sebagai konsumen
Hak dan Kewajiban Konsumen f. Hak untuk mendapat pembinaan dan
Perlindungan konsumen mengatur hak-hak yang pendidikan konsumen;
patut diperoleh oleh konsumen. Hal ini diatur dalam g. Hak unduk diperlakukan atau dilayani secara
Pasal 4 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999, yaitu : benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
a.Hak atas kenyamanan, keamanan, dan h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi
keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau
dan/atau jasa; jasa yang diterima tidak sesuai dengan
b.Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan
dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang perundang-undangan lainnya.
dijanjikan;
c.Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau
jasa;
d.Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya
atas barang dan/atau jasa yang digunakan;
e.Hakuntuk mendapatkan advokasi, perlindungan,
dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan
konsumen secara patut
Selain hak-hak yang patut diperoleh oleh Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha
konsumen, diatur pula kewajiban yang harus Perlindungan konsumen juga mengatur tentang hak
dilakukan oleh konsumen. Hal ini diatur dalam dan kewajiban bagi para pelaku usaha. Hal ini
Pasal 5 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999, yaitu : dimaksudkan agar para pelaku usaha dapat
Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan menjalankan usahanya dengan benar sehingga
prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dapat tercapainya kesejahteraan baik bagi
dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan; konsumen maupun pelaku usaha. Hak dan
Beritikad baik dalam melakukan transaksi kewajiban para pelaku usaha diatur dalam Pasal 6
pembelian barang dan/atau jasa; dan 7 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 adalah
sebagai berikut. :
Membayar sesuai dengan nilai tukar yang
disepakati; Hak pelaku usaha
Mengikuti a.Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai
upaya penyelesaian hukum sengketa
perlindungan konsumen secara patut dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai
tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
b.Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari
tindakan konsumen yang beritikad tidak baik;
c.Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya
di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen;
d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila d. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang
terbukti secara hukum bahwa kerugian diproduksi dan/atau diperdagangkan
konsumen tidak diakibatkan oleh barang berdasarkan ketentuan standar mutu barang
dan/atau jasa yang diperdagangkan; dan/atau jasa yang berlaku;
e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk
perundang-undangan lainnya. menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau
Kewajiban pelaku usaha jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau
garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang
a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan diperdagangkan. Yang dimaksud dengan
usahanya; barang dan/atau jasa tertentu adalah barang
b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan yang dapat diuji atau dicoba tanpa
jujur mengenai kondisi dan jaminan barang mengakibatkan kerusakan atau kerugian;
dan/atau jasa serta memberi penjelasan f. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau
penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan; penggantian atas kerugian akibat penggunaan,
c. Memperlakukan atau melayani konsumen pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau
secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif, jasa yang diperdagangkan;
yaitu pelaku usaha dilarang membeda-bedakan g. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau
konsumen dalam memberikan pelayanan dan penggantian apabila barang dan/atau jasa yang
mutu pelayanan kepada konsumen; diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian
Perbuatan yang Dilarang bagi Pelaku Usaha d. Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan,
Dalam Pasal 8 sampai dengan Pasal 17 Undang- keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana
Undang No. 8 Tahun 1999 mengatur perbuatan dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan
hukum yang dilarang bagi pelaku usaha yaitu : barang dan/atau jasa tersebut
Larangan bagi Pelaku Usaha dalam e. Tidak sesuai dengan mutu, tingkatan,
memproduksi/ memperdagangkan komposisi, proses pengolahan, gaya, mode,
atau penggunaan tertentu sebagaimana
a.Tidak
memenuhi atau tidak sesuai dengan standar dinyatakan dalam label atau keterangan
yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan barang dan/atau jasa tersebut.
perundang-undangan;
f. Tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan
b.Tidaksesuai dengan berat bersih, isi bersih atau dalam label, etiket, keterangan, iklan atau
netto, dan jumlah dalam hitungan sebagaimana promosi penjualan barang dan/atau jasa
yang dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut;
tersebut;
g. Tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa
c.Tidaksesuai dengan ukuran, takaran, timbangan atau jangka waktu penggunaan/pemanfaatan
dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang yang paling baik atas barang tertentu. Jangka
sebenarnya waktu penggunaan/ pemanfaatannya yang
paling baik adalah terjemahan dari kata ‘best
before’ yang biasa digunakan dalam label
produk makanan.;
h. Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara Larangan dalam menawarkan/ mempromosikan/
halal, sebagaimana pernyataan "halal" yang mengiklankan
dicantumkan dalam label;
1.Pelaku usaha dilarang menawarkan,
i. Tidak memasang label atau membuat penjelasan memproduksikan, mengiklankan suatu barang
barang yang memuat nama barang, ukuran, dan/atau jasa secara tidak benar, dan/atau seolah-
berat/isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai,
olah:
tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan
alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk a.Barang tersebut telah memenuhi dan/atau
penggunaan yang menurut ketentuan harus memiliki potongan harga, harga khusus, standar
dipasang/ dibuat; mutu tertentu, gaya atau mode tertentu,
j. Tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk karakteristik tertentu, sejarah atau guna tertentu;
penggunaan barang dalam bahasa Indonesia b.Barang tersebut dalam keadaan baik dan/atau
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan baru; barang dan/atau jasa tersebut telah
yang berlaku. mendapatkan dan/atau memiliki sponsor,
k. Memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau persetujuan, perlengkapan tertentu, keuntungan
bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi tertentu, ciri-ciri kerja atau aksesori tertentu;
secara lengkap dan benar atas barang dimaksud
c.Barang dan/atau jasa tersebut dibuat oleh
(barang-barang yang tidak membahayakan
konsumen menurut peraturan perundang-undangan perusahaan yang mempunyai sponsor, persetujuan
yang berlaku). atau afiliasi;
l. Memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan
yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan
atau tanpa memberikan informasi secara lengkap
dan benar.
d. Barang dan/atau jasa tersebut tersedia; 2. Pelaku usaha dalam menawarkan barang
e. Barang tersebut tidak mengandung cacat dan/atau jasa yang ditujukan untuk
tersembunyi; diperdagangkan dilarang menawarkan,
mempromosikan, mengiklankan atau membuat
f. Barang tersebut merupakan kelengkapan pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan
dari barang tertentu; mengenai:
g. Barang tersebut berasal dari daerah a. Harga atau tarif suatu barang dan/atau jasa;
tertentu;
b. Kegunaan suatu barang dan/atau jasa;
h. Secara langsung atau tidak langsung
merendahkan barang dan/atau jasa lain; c. Kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti
rugi atas suatu barang dan/atau jasa;
i. Menggunakan kata-kata yang berlebihan,
seperti aman, tidak berbahaya, tidak d. Tawaran potongan harga atau hadiah menarik
mengandung risiko atau efek sampingan yang ditawarkan;
tanpa keterangan yang lengkap; e. Bahaya penggunaan barang dan/atau jasa.
j. Menawarkan sesuatu yang mengandung 3. Pelaku usaha dilarang menawarkan,
janji yang belum pasti. mempromosikan atau mengiklankan suatu
barang dan/atau jasa dengan harga atau tarif
khusus dalam waktu dan jumlah tertentu, jika
pelaku usaha tersebut tidak bermaksud untuk
melaksanakannya sesuai dengan waktu dan
jumlah yang ditawarkan, dipromosikan, atau
diiklankan
4. Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, 7. Pelaku usaha dalam menawarkan barang
atau mengiklankan suatu barang dan/jasa dengan cara dan/atau jasa yang dilarang melakukan dengan
menjanjikan pemberian hadiah berupa barang dan/atau cara pemaksaan atau cara lain yang dapat
jasa lain secara cuma-cuma dengan maksud tidak menimbulkan gangguan baik fisik maupun
memberikannya atau memberikan tidak sebagaimana
yang dijanjikannya.
psikis terhadap konsumen.
5. Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan 8. Pelaku usaha dalam menawarkan barang
atau mengiklankan obat, obat tradisional, suplemen dan/atau jasa melalui pesanan dilarang untuk:
makanan, alat kesehatan, dan jasa pelayanan a. Tidak menepati pesanan dan/atau kesepakatan
kesehatan dengan cara menjanjikan pemberian hadiah
waktu penyelesaian sesuai dengan yang
berupa barang dan/atau jasa lain.
dijanjikan;
6. Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa
yang ditujukan untuk diperdagangkan dengan b. Tidak menepati janji atas suatu pelayanan
memberikan hadiah melalui cara undian, dilarang dan/atau prestasi.
untuk:
a. Tidak melakukan penarikan hadiah setelah batas waktu
yang dijanjikan;
b. Mengumumkan hasilnya tidak melalui media massa;
c. Memberikan hadiah tidak sesuai dengan yang
dijanjikan;
d. Mengganti hadiah yang tidak setara dengan nilai
hadiah yang dijanjikan.
Larangan dalam penjualan secara obral/lelang Pencantuman Klausula Baku
Pelaku usaha dalam hal penjualan yang dilakukan Klausula Baku adalah setiap aturan atau ketentuan dan
melalui cara obral atau lelang, dilarang mengelabui/ syarat-syarat yang telah dipersiapkan dan ditetapkan
menyesatkan konsumen dengan: terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang
dituangkan dalam suatu dokumen dan / atau perjanjian
a.Menyatakan barang dan/atau jasa tersebut seolah
yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen
olah telah memenuhi standar mutu tertentu;
Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
b.Menyatakan barang dan/atau jasa tersebut seolah- Konsumen menetapkan bahwa Klausula Baku yang
olah tidak mengandung cacat tersembunyi; dituangkan dalam suatu dokumen dan/atau perjanjian
c.Tidakberniat untuk menjual barang yang ditawarkan dilarang bagi pelaku usaha, apabila dalam
melainkan dengan maksud untuk menjual barang lain; pencantumannya mengadung unsur-unsur atau
d.Tidak menyediakan barang dalam jumlah tertentu pernyataan sebagai berikut :
dan/atau jumlah yang cukup dengan maksud menjual a.Pengalihan tanggungjawab dari pelaku usaha kepada
barang yang lain. Yang dimaksud dengan jumlah konsumen;
tertentu dan jumlah yang cukup adalah jumlah yang b.Pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali
memadai sesuai dengan antisipasi permintaan barang yang dibeli konsumen;
konsumen.;
c.Pelakuusaha berhak menolak penyerahan uang yang
e.Tidak menyediakan jasa dalam kapasitas tertentu dibayarkan atas barang atau jasa yang dibeli oleh
atau dalam jumlah cukup dengan maksud menjual jasa konsumen;
yang lain; d.Pemberiankuasa dari konsumen kepada pelaku usaha
f.Menaikkanharga atau tarif barang dan/atau jasa baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
sebelum melakukan obral. melakukan segala tindakan sepihak yang berkaitan
dengan barang yang dibeli secara angsuran;
e. Mengatur perihal pembuktian atas hilangnya Contoh Klusula Baku yang dilarang Undang-
kegunaan barang atau pemanfaatan jasa yang Undang
dibeli konsumen; Formulir pembayaran tagihan bank dalam salah
f. Memberi hak kepada pelaku usaha untuk satu syarat yang harus dipenuhi atau disetujui oleh
mengurangi manfaat jasa atau mengurangi nasabahnya menyatakan bahwa
harta kekayaan konsumen yang menjadi obyek “ Bank tidak bertanggung jawab atas kelalaian atau
jual beli jasa; kealpaan, tindakan atau keteledoran dari Bank
g. Tunduknya konsumen kepada peraturan yang sendiri atau pegawainya atau koresponden, sub
berupa aturan baru, tambahan atau lanjutan agen lainnya, atau pegawai mereka ;
dan / atau pengubahan lanjutan yang dibuat Kuitansiatau / faktur pembelian barang, yang
secara sepihak oleh pelaku usaha dalam masa menyatakan :
konsumen memanfaatkan jasa yang dibelinya;
"Barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar atau
h. Konsumen memberi kuasa kepada pelaku dikembalikan" ;
usaha untuk pembebanan hak tanggungan, hak
gadai, hak jaminan terhadap barang yang dibeli "Barang tidak diambil dalam waktu 2 minggu dalam
oleh konsumen secara angsuran; nota penjualan kami batalkan"
Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
(BPSK)
Berkedudukan pada tiap Daerah Tingkat II
kabupaten dan kota di seluruh Indonesia
sebagaimana diatur menurut Undang-undang No.8
tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Tugas utamanya menyelesaikan persengketaan
konsumen di luar lembaga pengadilan umum.
BPSK beranggotakan unsur perwakilan aparatur
pemerintah, konsumen dan pelaku usaha atau
produsen yang diangkat atau diberhentikan oleh
Menteri.
BPSK memiliki kewenangan untuk melakukan
pemeriksaan atas kebenaran laporan dan
keterangan dari para pihak yang bersengketa,
melihat atau meminta tanda bayar, tagihan atau
kuitansi, hasil test lab atau bukti-bukti lain.
Keputusan Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK) bersifat mengikat dan
penyelesaian akhir bagi para pihak.
Bab 12
antimonopoly dan persaingan usaha tidak sehat

Pengertian Antimonopoli dan Persaingan Undang-undang Anti Monopoli No 5 tahun 1999 dalam
Usaha Tidak Sehat memberikan arti kepada posisi dominan atau perbuatan
Pengertian Praktek monopoli dan persaingan anti persaingan lainnya mencakup baik kompetisi yang
usaha tidak sehat menurut UU no.5 Tahun 1999 interbrand maupun kompetisi yang Intraband ;
tentang Praktek monopoli adalah pemusatan Kompetisi yang interbrand adalah kompetisi diantara
kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku produsen produk yang generiknya sama.
usaha yang mengakibatkan dikuasainya Kompetisi
produksi dan atau pemasaran atas barang dan yang intraband adalah kompetisi diantara
atau jasa tertentu sehingga menimbulkan distributor atas produk dari produsen tertentu
persaingan usaha tidak sehat dan dapat Pelaku usaha yang patut diduga melakukan praktek
merugikankepentingan umum. Monopoli, menurut pasal 17 ayat 2 apabila :
Undang-undang Anti monopoli juga memberikan a.Barang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada
arti kepada Persaingan usaha tidak sehat substitusinya; atau
sebagai suatu persaingan antar pelaku usaha
b.Mengakibatkanpelaku usaha lain tidak dapat masuk
dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau
ke dalam persaingan usaha barang dan atau jasa yang
pemasaran barang atau jasa yang dilakukan
dengan cara-cara yang tidak jujur atau dengan sama; atau
cara melawan hukum atau menghambat c.Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha
persaingan usaha. menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa
pasar satu jenis barang atau jasa tertentu
Dalam ilmu hukum monopoli beberapa sikap  Perbedaan harga yang dapat mengakibatkan
monopolistik yang mesti sangat dicermati dalam sulitnya bersaing dari pelaku pasar yang lain
rangka memutuskan apakah suatu tindakan dapat  Kepada pihak pesaing disembunyikan informasi
dianggap sebagai tindakan monopoli adalah tentang pengembangan produk ,tentang waktu
sebagai berikut : atau skala produksi.
Mempersulit masuknya para pesaing ke dalam  Memotong harga secara drastis.
bisnis yang bersangkutan.
 Membeli atau mengakuisisi pesaing-pesaing
Melakukan pemasungan sumber suplai yang yang tergolong kuat atau tergolong prospektif
penting atau suatu outlet distribusi yang penting.
Mendapatkan hak paten yang dapat
mengakibatkan pihak pesaingnya sulit untuk
menandingi produk atau jasa tersebut.
Integrasi ke atas atau ke bawah yang dapat
menaikkan persediaan modal bagi pesaingnya atau
membatasi akses pesaingnya kepada konsumen
atau supplier.
Mempromosikan produk secara besar-besaran
(berlebihan)
Menyewa tenaga-tenaga ahli yang berlebihan.
 Perbedaan harga yang dapat mengakibatkan Asas dan Tujuan Undang-undang Antimonopoli
sulitnya bersaing dari pelaku pasar yang lain Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan
 Kepada pihak pesaing disembunyikan informasi kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi
tentang pengembangan produk ,tentang waktu dengan memperhatikan keseimbangan antara
atau skala produksi. kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum.
 Memotong harga secara drastis. Tujuan pembentukan undang-undang ini adalah
 Membeli atau mengakuisisi pesaing-pesaing untuk:
yang tergolong kuat atau tergolong prospektif a.Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan
efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;
b.Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui
pengaturan persaingan usaha yang sehat
sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan
berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar,
pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil;
c.Mencegah praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan
oleh pelaku usaha; dan
d.Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam
kegiatan usaha.
Ruang lingkup dari hukum anti monopoli tersebut c) Pembagian Wilayah ; Pelaku usaha dilarang
adalah sebagai berikut: membuat perjanjian dengan pelaku usaha
 Perjanjian yang dilarang pesaingnya yang bertujuan untuk membagi
wilayah pemasaran atau alokasi pasar terhadap
a)Oligopoli ; Pelaku usaha dilarang membuat barang dan atau jasa sehingga dapat
perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan
bersama-sama melakukan penguasaan produksi atau persaingan usaha tidak sehat.
dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli d) Pemboikotan ; Pelaku usaha dilarang membuat
dan atau persaingan usaha tidak sehat. perjanjian, dengan pelaku usaha pesaingnya,
yang dapat menghalangi pelaku usaha lain
b)Penetapan Harga ; untuk melakukan usaha yang sama, baik untuk
-Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian yang tujuan pasar dalam negeri maupun pasar luar
mengakibatkan pembeli yang satu harus membayar negeri.
dengan harga yang berbeda dari harga yang harus e) Kartel ; Pelaku usaha dilarang membuat
dibayar oleh pembeli lain untuk barang dan atau perjanjian, dengan pelaku usaha pesaingnya,
jasa yang sama. yang bermaksud untuk mempengaruhi harga
-Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan dengan mengatur produksi dan atau pemasaran
pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga suatu barang dan atau jasa, yang dapat
di bawah harga pasar, yang dapat mengakibatkan mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat. atau persaingan usaha tidak sehat.
f) Trust ; Pelaku usaha dilarang membuat h) Integrasi Vertikal ; Pelaku usaha dilarang
perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain
melakukan kerja sama dengan membentuk yang bertujuan untuk menguasai produksi
gabungan perusahaan atau perseroan yang sejumlah produk yang termasuk dalam rangkaian
lebih besar, dengan tetap menjaga dan produksi barang dan atau jasa tertentu yang mana
mempertahankan kelangsungan hidup masing- setiap rangkaian produksi merupakan hasil
masing perusahaan atau perseroan pengolahan atau proses lanjutan, baik dalam satu
anggotanya, yang bertujuan untuk mengontrol rangkaian langsung maupun tidak langsung, yang
produksi dan atau pemasaran atas barang dan dapat mengakibatkan terjadinya persaingan
atau jasa, sehingga dapat mengakibatkan usaha tidak sehat dan atau merugikan
masyarakat.
terjadinya praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat. i) Perjanjian Tertutup ; Pelaku usaha dilarang
membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain
g) Oligopsoni ; Pelaku usaha dilarang membuat
yang memuat persyaratan bahwa pihak yang
perjanjian dengan pelaku usaha lain yang menerima barang dan atau jasa hanya akan
bertujuan untuk secara bersama-sama memasok atau tidak memasok kembali barang
menguasai pembelian atau penerimaan dan atau jasa tersebut kepada pihak tertentu dan
pasokan agar dapat mengendalikan harga atas atau pada tempat tertentu.
barang dan atau jasa dalam pasar
j) Perjanjian Dengan Pihak Luar Negeri ; Pelaku
bersangkutan, yang dapat mengakibatkan
usaha dilarang membuat perjanjian dengan pihak
terjadinya praktek monopoli dan atau
lain di luar negeri yang memuat ketentuan yang
persaingan usaha tidak sehat dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli
dan atau persaingan usaha tidak sehat.
 Kegiatan yang dilarang d) Persekongkolan ;
a) Monopoli - Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak
lain untuk mengatur dan atau menentukan
b) Monopsoni ; Pelaku usaha dilarang menguasai
pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan
penerimaan pasokan atau menjadi pembeli terjadinya persaingan usaha tidak sehat
tunggal atas barang dan atau jasa dalam pasar
bersangkutan.
- Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak
lain untuk mendapatkan informasi kegiatan usaha
c) Penguasaan Pasar ; Pelaku usaha dilarang pesaingnya yang diklasifikasikan sebagai rahasia
melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik perusahaan sehingga dapat mengakibatkan
sendiri maupun bersama pelaku usaha lain terjadinya persaingan usaha tidak sehat.
berupa : e) Posisi dominan, yang meliputi :
- Menolak dan atau menghalangi pelaku usaha  Pencegahan konsumen untuk memperoleh barang
tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang atau jasa yang bersaing
sama pada pasar bersangkutan;  Pembatasan pasar dan pengembangan teknologi
- Mematikan usaha pesaingnya di pasar  Menghambat pesaing untuk bisa masuk pasar
bersangkutan sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan
 Jabatan rangkap
usaha tidak sehat.  Pemilikan saham
 Merger, akuisisi, konsolidasi
Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Keberadaan KPPU diharapkan menjamin hal-hal
Adalah sebuah lembaga independen di Indonesia yang berikut di masyarakat :
dibentuk untuk memenuhi amanat Undang-Undang no. 5 Konsumen tidak lagi menjadi korban posisi
tahun 1999.
produsen sebagai price taker
KPPU menjalankan tugas untuk mengawasi tiga hal pada
Keragaman produk dan harga dapat memudahkan
UU tersebut :
Perjanjian
konsumen menentukan pilihan
yang dilarang , yaitu melakukan perjanjian
dengan pihak lain untuk secara bersama-sama mengontrol Efisiensi alokasi sumber daya alam
produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau jasa yang Konsumen tidak lagi diperdaya dengan harga
dapat menyebabkan praktek monopoli dan/atau
persaingan usaha tidak sehat seperti perjanjian penetapan
tinggi tetapi kualitas seadanya, yang lazim ditemui
harga, diskriminasi harga, boikot, perjanjian tertutup, pada pasar monopoli
oligopoli, predatory pricing, pembagian wilayah, kartel, Kebutuhan konsumen dapat dipenuhi karena
trust (persekutuan), dan perjanjian dengan pihak luar produsen telah meningkatkan kualitas dan
negeri yang dapat menyebabkan persaingan usaha tidak
layanannya
sehat.
Menjadikan harga barang dan jasa ideal, secara
Kegiatan yang dilarang , yaitu melakukan kontrol produksi
dan/atau pemasaran melalui pengaturan pasokan, kualitas maupun biaya produksi
pengaturan pasar yang dapat menyebabkan praktek Membuka pasar sehingga kesempatan bagi
monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. pelaku usaha menjadi lebih banyak
Posisi dominan , pelaku usaha yang menyalahgunakan Menciptakan inovasi dalam perusahaan
posisi dominan yang dimilikinya untuk membatasi pasar,
menghalangi hak-hak konsumen, atau menghambat bisnis
pelaku usaha lain.

Anda mungkin juga menyukai