Uts Auditing Novalia
Uts Auditing Novalia
NPM : 41183403200025
5. Kewajiban auditor untuk mencari bukti audit dicantumkan pada Standar Audit
6. Bukti audit yang kompeten yaitu berkaitan dengan kualitas dan mutu sejauh mana
bukti-bukti yang diperoleh dapat dipercaya. Bukti disebut kompeten sepanjang bukti
tersebut konsisten dengan fakta yaitu sah dan valid.
Bukti audit yang cukup yaitu jika jumlahnya memenuhi syarat untk mendukung temuan
audit. Suatu bukti dapat dikatakan cukup apabila jumlah bukti yang diperoleh cukup
untuk menyakinkan validitas dan keadaan temuan audit.
7. Prosedur pencarian bukti audit ada 17 yaitu :
a. Inspeks
b. Observasi
c. Konfirmasi
d. Wawancara
e. Perbandingan
f. Pengkajian Ulang
g. Penilaian
h. Verifikasi
i. Penelusuran (Traciing)
j. Pembuktian (Vouching)
k. Kalkulasi Kembali
l. Analisis
m. Rekonsiliasi
n. Penjajagan
o. Perhitungan (Count, Footing & Crossing)
p. Pengujian (Test)
q. Scaning
a. Inspeks
b. Observasi
c. Konfirmasi
d. Wawancara
8. Makna wajar pada opini yang diberikan auditor terhadap laporan keuangan perusahaan
adalah bebas dari keragu–raguan dan ketidakjujuran ( free from bias and dishonesty ) dan
lengkap informasinya ( full disclosure )
9. Jenis-jenis opini audit sebagai berikut :
a. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)
Yaitu laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material
dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa pen-jelasan yang ditambahkan
dalam laporan audit bentuk baku (unqualified opinion with explanatory language).
Yaitu keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu
paragraph penjelasan ( atau bahasa penjelasan yang lain ) dalam laporan audit,
meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian.
c. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
Yaitu wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan
arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk
dampak terhadap hal yang dikecualikan.
d. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)
Yaitu laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil
usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
e. Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion)
Yaitu auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.
10. Jasa atestasi merupakan jasa penjamin yang dilakukan kantor akuntan publik dengan
menerbitkan suatu laporan tertulis sebagai pertimbangan dari pihak yang independen dan
kompeten tentang suatu pernyataan/permasalahan. Yang termasuk dalam jasa atestasi
adalah audit umum atas laporan keuangan, pemeriksaan laporan keuangan, pemeriksaan,
keuangan proforma, review laporan keuangan.
Jasa non-atestasi merupakan jasa yang dimana sang akuntan publik tidak memberikan
opini, ringkasan mengenai temuan, keyakinan negatif, ataupun bentuk lain dari opini
pribadi. Jenis jasa non atestasi yang dihasilkan oleh akuntan publik berkaitan dengan
akuntansi, keuangan, manajemen, kompilasi, dan perpajakan