0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan34 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pasar dalam ekonomi, yaitu pasar bebas, pasar persaingan sempurna, monopoli, oligopoli, serta peran pemerintah dalam menjaga stabilitas pasar. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik setiap jenis pasar beserta implikasi etis yang mungkin muncul.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pasar dalam ekonomi, yaitu pasar bebas, pasar persaingan sempurna, monopoli, oligopoli, serta peran pemerintah dalam menjaga stabilitas pasar. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik setiap jenis pasar beserta implikasi etis yang mungkin muncul.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pasar dalam ekonomi, yaitu pasar bebas, pasar persaingan sempurna, monopoli, oligopoli, serta peran pemerintah dalam menjaga stabilitas pasar. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik setiap jenis pasar beserta implikasi etis yang mungkin muncul.
1. Pasar bebas Pasar bebas (free market) adalah kondisi pasar ideal, di mana seluruh kegiatan perekonomian sepenuhnya berada pada dinamika permintaan dan penawaran pasar yang akan mempengaruhi keputusan ekonomi dan pergerakan setiap individu yang berhubungan dengan uang, barang, dan jasa secara sukarela. (Wikipedia, 2020)
Karakteristik Pasar bebas
Semua perusahaan membuat keputusan atas apa saja yang akan mereka produksi dan bagaimana memproduksinya Masing-masing perusahaan mempertukarkan barang dengan perusahaan lain dan pada konsumen dengan harga yang paling menguntungkan Harga berperan mengkoordinasi produksi dengan mendorong investasi pada industry-industry yang menguntungkan Keunggulan Moral Pasar Bebas 1) Adanya praktek bisnis yang baik, etis dan fair 2) Menjamin keadilan melalui jaminan perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi membasmi merkantilistis 3) Adanya aturan yang jelas dan fair. Diberlakukan secara fair, transparan, konsekuen dan objektif Merupakan sistem ekonomi pasar yang terbuka 4) Pasar memberi peluang yang optimal, bagi persaingan bebas yang sehat dan fair adanya aturan yang jelas dan fair semua stakeholder 5) Dari segi pemerataan ekonomi, pada tingkat pertama ekonomi pasar jauh lebih mampu menjamin pertumbuhan ekonomi lapangan kerja luas 6) Pasar memberi peluang optimal bagi perwujudan kebebasan manusia penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar, kegiatan bisnis bersifat bebas dan sukarela Velasquez (2005) mengatakan bahwa pasar yang kompetitif mendorong penjual dan pembeli ke arah titik ekuilibrium. Dengan demikian pasar mencapai tiga moral: 1) Pasar mengarahkan penjual dan pembeli untuk melakukan pertukaran dagang secara adil 2) Pasar memaksimalisasi manfaat yang diperoleh penjual dan pembeli dengan mengarahkan mereka untuk mengalokasikan, menggunakan, dan mendistribusikan barang-barang secara efisien 3) Pasar mencapai semua ini dengan tetap menghargai hak penjual dan pembeli atas kebebasan PERAN PEMERINTAH Syarat utama untuk menjamin sebuah sistem ekonomi pasar yang fair dan adil adalah perlunya suatu peran pemerintah yang merupakan kombinasi dari prinsip non-intervention dan prinsip campur tangan khususnya demi menegakkan keadilan Apabila prinsip no harm benar-benar ditegakkan maka berdasarkan prinsip non-intervention pemerintah tidak boleh ikut campur tangan atas kehidupan dan kegiatan apa pun Pemerintah perannya dibatasi pada tingkat minimal sekaligus efektif Tiga tugas utama pemerintah yaitu 1) melindungi masyarakat dari kekerasan dan invasi dari masyarakat merdeka lainnya 2) melindungi sebisa mungkin, setiap anggota masyarakat dari ketidakadilan atau penindasan dari setiap anggota lainnya 3) membangun dan mengelola pekerjaan-pekerjaan umum tertentu dan Lembaga-Lembaga umum tertentu yang tidak bisa dijalankan swasta (pasar) karena tidak menguntungkan, tetapi berguna bagi kehidupan bersama
Adam Smith : diperlukan pemisahan dan kemandirian antara kekuasaan
legislative, eksekutif dan yudikatif mencegah kolusi dan manipulasi 2. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition) Produk sama Banyak pembeli dan penjual sehingga baik pembeli maupun penjual tidak dapat mempengaruhi harga Pembeli dan penjual bersifat price takers Banyak penjual dan pembeli, Produk bersifat identik atau homogen, Tidak ada kendala untuk masuk dan keluar pasar, Pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna. CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Perusahaan adalah penerima harga (price taker),
pengusaha hrs menyesuaikan diri dgn harga pasar yg telah ada. à Sehingga kurva demand elastis sempurna (berapapun produksinya harga pasar tdk berubah) Komoditi yang diperjual belikan homogen (serupa) Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak Setiap perusahaan bebas keluar/masuk dlm industri Semua unit ekonomi mempunyai pengetahuan yg sempurna mengenai harga Terdapat mobilitas sumber-sumber daya dlm aktivitas ekonomi sesuai prinsip-prinsip ekonomi a. Homogenitas Produk (Homogeneous Product) Produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. b. Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge) Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahun sempurna tentang harga produk dan input yang dijual. c. Output Perusahaan Relatif Kecil (Small Relative Output) Perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata – rata terendah), kendati pun demikian jumlah output setiap perusahaan secara individu dianggap relative kecil dibanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industri. d. Perusahaan Menerima Harga Yang Ditentukan Pasar (Price Taker) Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker). Secara individu perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar. e. Keleluasaan Masuk – Keluar Pasar (Free Entry and Exit) Dalam pasar persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikelurkan untuk memindahkan factor produksi 3. MONOPOLI Hanya ada satu penjual. Penjual mengatur harga
Monopoli adalah suatu situasi dalam pasar dimana
hanya ada satu atau segelintir perusahaan yg menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak ada pengganti yg mirip & ada hambatan perusahaan atau pengusaha lain untuk masuk dalam bidang industri atau bisnis tersebut Pasar hanya dikuasai oleh seseorang atau segelintir perusahaan, pihak lain sulit masuk dalam persaingan tersebut hampir tidak ada pesaing Monopoli dibagi 2: 1) monopoli alamiah 2) monopoli artifisial MONOPOLI ALAMIAH
Pasar bersifat terbuka
Perusahaan unggul secara alamiah, tanpa bisa ditandingi perusahaan lain Perusahaan lain bebas masuk, tetapi perusahaan lain tidak mampu menandingi kekuatan perusahaan penguasa pasar Ada produk alternatif, tetapi produk tersebut sulit menyamai produk unggulan, dan produk tersebut sudah disenangi konsumen Dalam monopoli ini hampir tidak ada persoalan moral yg serius, karena monopoli ini dinikmati secara objektif Monopoli ini lahir secara fair, sehingga tanpa pertentangan Lahir tanpa dukungan politik apapun, tetapi lebih karena keunggulan produk, teknologi dll Co: PDAM, Telkom, PLN, Pertamina (perusahaan pemerintah) MONOPOLI ARTIFISIAL
Lahir karena persekongkolan atau kolusi politis
dan ekonomi antara pengusaha dan penguasa demi melindungi kepentingan kelompok pengusaha tersebut Lahir karena pertimbangan rasional&irrasional Rasional co: karena ingin melindungi perusahaan dalam negeri Irrasional co: alasan pribadi, keluarga, kerabat dan lain-lain Pertimbangan pribadi tidak jadi masalah asal: pasar tetap terbuka, ada persaingan fair, pertimbangan rasional & objektif serta tetap memperhatikan persoalan moral &etika Pertimbangan pribadi jadi masalah saat: terjadi kesewenang-wenangan, bersifat sepihak, tidak rasional, pasar seolah-olah dikuasai dan tanpa memperhatikan etika moral di masyarakat Permasalahan etis dalam monopoli : 1 masalah keadilan: ada klp yg diberlakukan secara istimewa, sehingga kelompok yg lain tdk keadilan, dan ada kelompok yg dirugikan, karena ada politik diskriminasi dalam bidang ekonomi 2 tidak ada prosedur yg fair dan jelas, masyarakat dirugikan karena dipaksa membeli produk tersebut 3 ada ketimpangan ekonomi: ▪ Ada pengurasan kekayaan secara bersama demi kepentingan sendiri ▪ Rakyat miskin dipaksa membeli produk dg harga lebih mahal ▪ Pelaku ekonomi tdk bisa bersaing secara terbuka FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERBENTUKNYA MONOPOLI
Hambatan Teknis (Technical Barriers to Entry)
Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain sulit bersaing dengan perusahaan yang sudah ada (existing firm) 1) Perusahaan memiliki kemampuan dan atau pengetahuan khusus (special knowledge) yang memungkinkan berproduksi sangat efisien,. 2) Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis mempunyai kurva biaya (MC dan AC) yang menurun. 3) Perusahaan memiliki kemampuan control sumber factor produksi, baik berupa SDA, SDM, maupun lokasi produksi. Hambatan Legalitas (Legal Barriers to Entry) 4) Undang – undang dan Hak Paten 5) Hak Paten (Patent Right) atau Hak Cipta - Hanya ada satu produsen - Listrik yang dihasilkan PLN tidak mempunyai substitusi - Perusahaan – perusahaan lain tidak dapat memasuki industri listrik karena ada hambatan 4. OLIGOPOLI
Terdapat sedikit penjual
Tidak selalu melakukan kompetisi yang agresif Oligopoli : beberapa perusahaan sepakat secara tersurat maupun tersirat untk menetapkan harga produk dari industri sejenis pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari harga yg berdasarkan mekanisme murni dalam pasar Kolusi antar pengusaha Mirip dengan monopoli namun kalau monopoli adalah adalah penguasaan industri atas persetujuan pemerintah, namun oligopoli adlh penguasaan industri atas dasar kolusi pengusaha Secara tersirat yang ingin diperangi oleh perusahaan dalam oligopoli adalah konsumen, sebab mereka ingin medapatkan untung yang sebesar-besarnya dari konsumen Praktek-praktek Praktek-praktek oligopoli: Merger: penggabungan beberapa perusahaan Price-fixing: penentuan harga tertinggi oleh perusahaan- perusahaan tersebut Manipulasi penawaran: menangguhkan produksi untk menghentikan penawaran sejenak Price leadership: kesepakatan diam-diam beberapa pengusaha untuk menaikkan/menurunkan harga Yang paling dirugikan dalm praktek oligopoli adalah konsumen, krn konsumen dirugikan dlm banyak hal & konsumen tidak bebas dalam menentukan pilihanya Dalam praktek oligopoli kekuatan dan kekuasaan ekonomi tumbuh di luar kendali pemerintah Negatif : Terlanggarnya keadilan (pihak yang dirugikan: konsumen & pengusaha lain) Praktek tidak fair (curang) Ketimpangan ekonomi (penumpukan kekayaan oleh para pengusaha) Positif: Dapat mempergunakan kekuatan yg dimilikinya demi kemajuan bangsa dan negara 5. Monopolistic Competition Terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek Produk yang dijual cukup terdiferensiasi Masing-masing penjual dapat menetapkan harga bagi produknya Setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya Contohnya adalah: shampoo, pasta gigi, sepeda motor, dan lain-lain 6. MONOPSONI Monopsoni adalah keadaan pasar dengan jumlah penjual yang banyak dan pembeli tunggal Keadaan pasar di dalam monopsoni berkebalikan dengan pasar yang bersifat oligopoli dan monopoli Penawaran diadakan oleh beberapa produsen atau penjual hanya kepada satu pembeli atau konsumen Keadaan ini akan membuat suatu pasar komoditas akan memiliki barang atau jasa yang hanya dibeli oleh pembeli tunggal Harga komoditas di dalam pasar tersebut dapat dipengaruhi oleh pembeli tunggal Monopsoni dapat memberikan laba secara berlebihan kepada pihak yang menguasai pasar Dampak dari monopsoni adalah terbentuknya persaingan ekonomi secara tidak sehat dan pemusatan kekuatan pasar pada satu perusahaan atau pelaku pasar yang kemudian berakibat pada kerugian ekonomi bagi masyarakat. Adanya persaingan ekonomi yang tidak sehat akibat monopsoni juga dapar menurunkan produktivitas dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi 7. OLIGOPSONI Oligopsoni adalah keadaan suatu pasar yang hanya memiliki sedikit pembeli Produk yang ditawarkan dapat sejenis maupun beragam dengan adanya persaingan harga dan non harga. Pada pasar oligopsoni, informasi tentang produk sangat sedikit sehingga terjadi ketergantungan satu sama lain antar pedagang. Dalam oligopsoni, para konsumen membuat kesepakatan bersama untuk menguasai pembelian komoditas harganya dapat dikendalikan Produsen tidak punya pilihan lain selain menjual produknya ke para konsumen ini. 8. SUAP Suap mengarah pada praktek monopoli sbb dengan suap bisa mencegah perusahaan lain untuk masuk ke dalam pasar & bersaing secara fair Perusahaan penyuap mendapatkan hak istimewa di pasar Dengan suap pemerintah dapat mengeluarkan peraturan untuk melindungi perusahaan penyuap 8. TIP
Tip adalah pemberian hadiah secara cuma–cuma
yang diberikan kepada pihak sebagai tanda terima kasih atas bantuan/ pelayanan yg diberikan kepadanya bantuan/ pelayanan tersebut adalah bagian dari tugas & tanggung jawabnya Pemberian tip tidak menjadi syarat terpenuhinya bantuan/pelayanan yang diberikan Tip adalah bentuk perilaku penghargaan tulus atas jasa dari org lain MASALAH ETIKA DALAM SUAP
Tidak ada keadilan (fairness)
Muncul ketidakadilan distributif, co: pembayaran upah buruh rendah, penumpukan/konsentrasi kekayaan Ekonomi biaya tinggi: pembengkakan biaya yg tdk perlu Etika moral&peraturan pemerintah yg dilanggar Hilangnya profesionalisme ANTITRUST “Antitrust” sepadan dengan istilah “Anti monopoli” sedangkan istilah “dominasi” yang dipakai masyarakat Eropa sepadan dengan istilah “monopoli” Disamping itu terdapat istilah yang artinya hampir sama yaitu “kekuatan pasar”. Dalam praktek keempat kata tersebut, yaitu istilah “monopoli”, “antitrust”, “kekuatan pasar” dan istilah “dominasi” saling dipertukarkan pemakaiannya. Keempat istilah tersebut dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana seseorang menguasai pasar ,dimana dipasar tersebut tidak tersedia lagi produk subtitusi yang potensial, dan terdapatnya kemampuan pelaku pasar tersebut untuk menerapkan harga produk tersebut yang lebih tinggi, tanpa mengikuti hukum persaingan pasar atau hukum tentang permintaan dan penawaran pasar. PENEGAKAN HUKUM ANTITRUST DAN GERAKAN DEREGULASI Pelanggaran/Dugaan Pelanggaran Antitrust diatasi dengan cara: 1) Pembubaran dan pelepasan 2) Keputusan 3) Surat keputusan Perjanjian Dissolution and Divestiture
Conscious parallelism, pelaksanaan kebijakan yang sejalan dan seiring oleh para oligopolis atas dasar saling ketergantungan yang disadari. Predatory Pricing, perusahaan menggunakan laba perolehan dari satu pasar untuk menjual suatu produk dibawah biaya variabel rata-ratanya dalam pasar yang lain untuk menyingkirkan para pesaing atau mencegah masuknya perusahaan baru. Gerakan Deregulasi Tujuan Utama deregulasi adalah untuk meningkatkan persaingan dan efisiensi dalam industri, serta untuk menurunkan tingkat harga tanpa mengorbankan kualitas. REGULASI PERSAINGAN INTERNASIONAL
praktek monopoli & oligopoli Diharapkan dengan adanya UU anti monopoli, masyarakat dapat terlindungi serta mendapatkan b a r a n g – b a r a n g dengan harga yang sesuai Selain itu pegusaha kecil&menengah dapat menjalankan usaha (bisnis) mereka dengan tenang, tanpa ada kekhawatiran tentang keberlangsungan bisnis mereka