Anda di halaman 1dari 42

IDENTITAS

NASIONAL
 Mahasiswa dapat mengetahui dan
menjelaskan pengertian identitas nasional
 Mahasiswa dapat memahami faktor
pembentuk identitas nasional
 Mahasiswa dapat memahami unsur-unsur
identitas nasional.

2
 Pengertian Identitas Nasional
 Faktor pembentuk Identitas Nasional
 Identitas Nasional sebagai karakter bangsa
 Politik Identitas
 Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional:

3
tergambar masyarakat yang :
 individualis
 Rasional
 berteknologi maju
tergambar masyarakat yang :
 berteknologi tinggi
 Pekerja keras
 namun tetap melaksanakan tradisi
ketimurannya
 Ramah
 Sopan
 Santun
 Berbudaya
 dll
IDENTITAS
NASIONAL
KONSEP BERBANGSA
& BERNEGARA UTK
NKRI /DUNIA
Pengertian Identitas
 Kata identitas berasal dari bahasa Inggris Identity
yang memiliki pengertian harfiah ciri-ciri, tanda-
tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang
atau sesuatu yang membedakannya dengan yang
lain.
 Dalam terminologi antropologi, identitas adalah
sifat yang menerangkan dan sesuai dengan
kesadaran diri pribadi sendiri, golongan sendiri,
kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau negara
sendiri.
Kata “nasional” dalam identitas
nasional merupakan identitas yang
melekat pada kelompok-kelompok
yang lebih besar yang diikat oleh
kesamaan-kesamaan, baik fisik
seperti budaya, bahasa, agama,
maupun non fisik seperti keinginan-
cita-cita, dan tujuan.
Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si
Identitas Nasional ...???

Identitas nasional (national identity) adalah


kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu
dengan bangsa yang lain (Tim Nasional Dosen
Pendidikan Kewarganegaraan, 2011: 66).
Identitas nasional adalah manifestasi nilai-nilai
budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan
ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi
suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya
(Wibisono Koento:2005)
Fungsi Identitas Nasional

Menurut Soemarno Soedarsono :


Sebagai penanda keberadaan atau eksistensinya.
Bangsa yang tidak mempunyai jati diri tidak akan
eksis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai pencerminan kondisi bangsa yang
menampilkan kematangan jiwa, daya juang, dan
kekuatan bangsa ini. Hal ini tercermin dalam dalam
kondisi bangsa pada umumnya dan kondisi
ketahanan bangsa pada khususnya.
Sebagai pembeda dengan bangsa lain di dunia.
Faktor Pembentuk Identitas Nasional

 Faktor Primordial,
adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang
melekat pada bangsa tersebut, seperti geografi,
ekologi dan demografi.

 Faktor Kondisional, adalah keadaan yang


mempengaruhi terbentuknya identitas tersebut.
(sejarah = kesamaan nasib = penjajahan)
Geografi, Ekologi,
Demografi
membentuk suatu identitas
Identitas nasional tidak bersifat statis namun
dinamis.
Selalu ada kekuatan tarik menarik antara
etnisitas dan globalitas.
Etnisitas memiliki watak statis, mempertahankan
apa yang sudah ada secara turun temurun,
selalu ada upaya fundamentalisasi dan
purifikasi, sedangkan globalitas memiliki watak
dinamis, selalu berubah dan membongkar hal-
hal yang mapan, oleh karena itu, perlu kearifan
dalam melihat ini.
Lanjutan...

Proses pembentukan identitas nasional bukan


sesuatu yang sudah selesai, tetapi sesuatu yang
terus berkembang dan kontekstual mengikuti
perkembangan zaman.
Faktor-Faktor Pembentuk Identitas
Nasional Indonesia
Sejarah
Kebudayaan:
• Akal budi
• Peradaban
• Pengetahuan
Budaya Unggul
Suku Bangsa: keragaman/majemuk
Agama: multiagama
Bahasa
Identitas Nasional Indonesia

Bangsa Indonesia memiliki karakter khas dibanding


bangsa lain yaitu keramahan dan sopan santun.
Bangsa Indonesia adalah bangsa agraris.
Sistem kemasyarakatan secara umum di sebagian
besar suku-suku di Indonesia adalah sistem
Gemmeinschaaft (paguyuban/masyarakat sosial/
bersama).

(Dalam Konteks Bangsa/masyarakat mengacu pada


kebudayaan atau karakter khas)
Dalam Konteks Negara . . .
Identitas nasional dalam konteks negara tercermin
dalam sombol-simbol kenegaraan antara lain:
bahasa nasional,
Bendera
lagu kebangsaan
lambang negara gambar Garuda
Kedua unsur identitas ini (bangsa/masyarakat dan
Negara) terangkum secara nyata dalam PANCASILA.

Pancasila merupakan identitas nasional dalam


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
kepribadian nasional atau
jati diri nasional Indonesia
adalah: PANCASILA

Pancasila merupakan
identitas nasional
dalam bermasyarakat,
berbangsa dan
bernegara
 Sesuai dengan sila-sila Pancasila, maka
karakter bangsa Indonesia adalah sbb:
1. Religius=taat beragama
2. Humanis=menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan
3. Nasionalis=mencintai tanah air
4. Demokratis= suka bermusyawarah
5. Sosialis=mementingkan kepentingan
bersama
SILA 1 : KETUHANAN YG MAHA ESA
KTYME

SEKULERISM IMAN

Percaya adanya Tuhan


tapi tdk beragama (tdk jalankan Percaya adanya Tuhan YME
Agama), hasilnya dan jalankan agama, hasilnya
manusia munafik/SEKULER manusia beriman

TDK AGAMA AGAMA

TDK BERIMAN/ MATERIALISM


KAFIR
Tdk beragama Tahu ada agama, tapi tdk
ATHEIS percaya Tuhan, hasilnya
dan tdk percaya adanya Tuhan
hasilnya manusia tdk beriman manusia fasik/MATERIALISM
SILA 2: KEMANUSIAAN YG ADIL & BERADAB
BERADAB

MUNAFIK/KE-PURA2 AN MANUSIA YG BERMARTABAT


(TDK TULUS)

Mengerti & paham tentang Manusia beradab dan adil


adab, tetapi tdk adil, melahirkan melahirkan rasa kemanusiaan
manusia munafik, PURA2/TDK TULUS dan akan kasih sayang
Sesama manusia
TDK ADIL ADIL ( SIFATNYA RELATIF)

MANUSIA TDK BERMARTABAT A-MORAL/TDK BER-ETIKA

Tdk beradab dan tdk adil Mengerti tentang keadilan,


menghasilkan manusia tanpa TDK BERADAB tetapi tdk beradab adalah
peduli, pentingkan diri pribadi alias BIADAB manusia egois mementingkan
bergembira diatas penderitaan orang diri dan kelompoknya, tega &
lain dpt bertindak kejam utk capai
Tujuannya.
SILA 3 :SILA PERSATUAN INDONESIA
KESATUAN BANGSA

OPORTUNIS NASIONALIS/
INTEGRASI KUAT
Percaya kesatuan bangsa penting
tapi dorongan persaingan yg kuat Persatuan dan kesatuan bangsa
menjadikan manusia oportunis melahirkan NASIONALISME
sbg bangsa yang kuat

PERSAINGAN PERSATUAN

DIS-INTEGRASI/ TIRANI KELOMPOK


PERPECAHAN
Keyakinan persaingan dan Persatuan yg dibangun atas
kuat nya kepentingan kelompok , KESATUAN KELOMPOK kesatuan kelompok
menghancurkan persatuan dan melahirkan tirani kelompok
kesatuan bangsa
SILA 4 : KERAKYATAN YG DIPIMPIN
OLEH HIKMAT KEBIJAKS.
MUSYAWARAH MUFAKAT

DOMINASI KELOMPOK KERAKYATAN


Musyawarah yg disarankan
Tahu tent. Musyawarah mufakat agama dilaksanakan dg hikmat
tetapi hikmat kekuatan yg dipakai kebijaksanaan melahirkan
sbg landasan, melahirkan keputusan yg berpihak kpd
dominasi kelompok kepentingan rakyat

HIKMAT KEKUATAN HIKMAT KEBIJAKSANAAN

NON KERAKYATAN PEMBENARAN DG KEKUATAN

Hikmat kekuatan bdsk suara Tahu hikmat kebijaksanaan


terbanyak, melahirkan SUARA TERBANYAK tetapi landasan suara terbanyak
kebijaksanaan dipakai ukuran utk memutuskan,
hanya utk kelompoknya melahirkan keputusan yg perpihak
pd kepentingan kelompok
SILA V : KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT INDONESIA
SELURUH RAKYAT

PENGUASAAN/PENCITRAAN KEADILAN SOSIAL


Keadilan hrs diwujudkan
Seluruh rakyat hrs merasakan utk kepentingan seluruh rakyat
keadilan, tetapi kepentingan tdk utk kelompok rakyat
kelompok lebih kuat, melahirkan tertentu. Hal ini hanya bisa
usaha pencitraan atau menguasai dicapai hanya oleh seorang
Pemimpin bukan Penguasa
TIDAK ADIL ADIL

PENINDASAN KEADILAN UTK KELOMPOK

Sdh tdk adil dan kepentingan Mengetahui tent. Adil , tetapi


kelompok lebih menonjol KELOMPOK kepentingan kelompok
melahirkan penindasan kelompok RAKYAT TERTENTU lebih kuat melahirkan
lain keadilan utk kelompoknya
 Identitas nasional tidak statis tetapi
dinamis.
 Character (bhs Inggris): sifat kejiwaan,
akhlak, budi pekerti, tabiat, watak, yang
membedakan seseorang dengan orang lain.
 Karakter bangsa = tabiat atau watak khas
bangsa Indonesia yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa yang lain
 Pancasila adalah karakter sesungguhnya
bangsa Indonesia
Enam Pilar Karakter
Rasa Hormat
 Menghargai Semua Orang
 Mentaati peraturan
 Menghormati martabat, privasi dan
kebebasan orang lain
 Sopan dan ramah
 Toleransi dan menerima perbedaan
 Menghindari segala bentuk
kekerasan
 Akuntabilitas  Pursuing Excellence
 Pengendalian diri  Proaktif
 Rencana dan tujuan  Gigih
jelas  Evaluasi diri
 Memilih sikap yang  Contoh yang baik
positif
 Percaya diri
ADIL
Peduli

Tidak
egois
Suka
Beramal

Berbelas kasih

Penuh
pertimbangan
Baik hati
Menjadi warga negara yang baik

Melakukan sesuai tugas

Membantu masyarakat

Mentaati aturan

Menghormati kekuasaan dan hukum


 Kepribadian, jati diri, identitas nasional Indonesia dapat
dilacak dari sejarah terbentuknya bangsa Indonesia dari
jaman kerajaan Kutai, Sriwijaya dll dimana nilai-nilai
Pancasila sudah ada pada jaman itu
 Proses berbangsa dapat dilihat dari:
 (a) prasasti Kedukan Bukit yang bertuliskan “marvuat
vanua Sriwijaya siddhayatra subhiksa” (membentuk
negara Sriwijaya yang jaya, adil, makmur, sejahtera, dan
sentosa; (b) sumpah palapa oleh Mahapatih Gadjah Mada:
“saya baru akan berhenti berpuasa makan palapa,
jikalau seluruh Nusantara takluk di bawah kekuasaan
negara, jikalau Gurun, Seram, Tanjungpura, Haru,
Pahang, Dempo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik
sudah dikalahkan”
 (c) Budi Utomo, 20 Mei 1908.
 (d) Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
 Proses bernegara: mrpk kehendak utk
melepaskan diri dari penjajahan, ingin
berdaulat
 (a) BPUPKI 29 April 1945
 (b) PPKI 9 Agustus 1945
 (c) proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
1945
PROSES TERBENTUKNYA
BANGSA/NEGARA

NEGARA BANGSA

BANGSA NEGARA
 Identitas bukan hanya persoalan sosio-psikologis
namun juga politik.
 Ada politisasi atas identitas, seperti munculnya
istilah ‘putra daerah’, partai politik yang banyak,
organisasi keagamaan baru dll
 Politik identitas bisa bersifat positif maupun negatif.
Menjadi positif, mengakui dan mengakomodasi
adanya perbedaan. Menjadi negatif, ketika terjadi
diskriminasi antar kelompok satu dg yg lain,
dominasi mayoritas atas minoritas
 Negara hrs hadir utk mengatur dg membuat regulasi
agar terjadi harmoni

Anda mungkin juga menyukai