Anda di halaman 1dari 30

SALURAN PERNAFASAN

TIM FITOTERAPI FFS UHAMKA


PENDAHULUAN

Menghirup dan mengeluarkan


udara : dari hidung, paru-paru
( di alveolus akan terjadi
pertukaran oksigen dan
karbondioksida. Oksigen akan
didistribusikan ke seluruh tubuh
GANGGUAN PERNAFASAN

Saluran
Hidung
pernafasan Rhinitis
Sinusitus
Pilek
Influenza
Batuk, TB
Asma
TERAPI HERBAL UNTUK GANGGUAN
PERNAFASAN HIDUNG
Perangsang
Antiflogistik Imunostimulan
reseptor dingin
• Bunga • Minyak • Echinacea
chamomile pipermint purpureae
• Akar manis • Camphor • Echinaceae
• Akar primula pallidae

Melawan reseptor dingin  Meningkatkan kerja


Melawan inflamasi memudahkan bernafas granulosit dan makrofag
PILEK

• virus, infeksi • Echinacea • Sambiloto


bakteri, cuaca • Sambiloto mengaktifkan
dingin, stress, granulosit dan
kurang tidur makrofag (imun
non spesifik)
Obat
Penyebab Mekanisme
herbal
BATUK SIMTOMATIK

DEFINISI
Batuk Batuk non
Produktif produktif
Batuk eksplusi udara yang
tiba-tiba sambal
Mekanisme
mengeluarkan suara dari perlindungan
Bersifat kering
dalam paru-paru, biasanya
terjadi guna
mempertahankan jalan udara Berfungsi
Tidak adanya
paru-paru bebas dari benda dahak misal
mengeluarkan
pada batuk
asing. zat-zat asing
rejan
BRONKITIS

• Terapi pengobatan herbal untuk pengobatan


bronchitis menggunakan bahan yang berfungsi
sebagai : demulsifen, sekretolitik, ekspektoran,
mukolitik, bronkospasmolitik, antiflogistik,
antibiotic, imunomodulator dan antitusif
HERBAL YANG DIGUNAKAN UNTUK
BRONKITIS

• Demulsifen • ekspectoran • Mukolitik


• Bekerja meringankan • Menstimulasi • Bekerja
sakit akibat mukosa batuk mengencerkan
yang teririasi • Adas, herba timi, dahak
• Plantaginis herba,
minyak kayu putih, • Contoh : Primulae
althea radix, malvae
folium, Iceland moss camphor tree, radix
minyak pipermint,
pine needle oil
TERAPI HERBAL UNTUK MENGOBATI BATUK

• Terapi untuk pengobatan herbal adalah


demulsen, antitusif, sekretoltiik, Ephedrae sinica

ekspektoran, antispasmodik dan


antiflogistik
• Salah satu herba untuk mengobati TB
adalah Equiseti herba. Untuk mengobati
asma adalah ephedrae herba.
ASMA

• Adalah pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spasme akut


polos bronkiolus sehingga menyebabkan obstruksi aliran udara
dan penurunan ventilasi alveolus.
• Asma timbul pada orang-orang yang secara agresif berespon
terhadap mediator-mediator peradangan atau iritan alergi.
• Faktor resiko adalah riwayat asma pada keluarga yang
mengisyaratkan adanya kecenderungan genetic mengalami
bronkospasme
BAHAN –BAHAN ALAM YANG DIGUNAKAN
UNTUK GANGGUAN SALURAN
PERNAFASAN
No. Simplisia Tanaman asal Mekanisme
1 Abri folium/daun saga Abrus precatorius L.( Leguminoceae) Memacu sekresi mukosa

2 Althae radix Althaea officinalis L. (Malvaceae) Eskpectoran dan mengatasi iritasi saluran
pernafasan
3 Andrographidis Andrographis paniculata (Burm.F.) Pengobatan infeksi saluran pernafasan atas
herba/sambiloto Nees. ( Acanthaceae
4 Anisi fructus/buah adas Pimpinella anisum L. Merelaksasi saluran pernafasan dan
(apiaceae/umbelliferae) merangsang sekresi kelenjar pada saluran
nafas
5 Camphor tree Cinnamomum camphora (L.)J.Presl. Memicu hyperemia dan bronkosekretolisis
(Lauraceae)
6 Echinaceae purpureae Echinaceae angustifolia DC., E. Mengurangi sindrom virus, pilek
radix/herba ( Purple purpureae (L.)Moench dan E.
coneflower root/herb) pallitida (Nutt.) (
Asteracea/compositae)
7 Primulae radix Primula veris Linn. /P. elatior (L.)Hill. Merangsang pengeluran sekresi saluran nafas
8 Thyme herba /herba timi Thymus vulgaris L./ T.zygis L. Ekspectoran dan antispasmodik
( Lamiaceae)
No. Simplisia Tanaman asal Mekanisme
9 Echinaceae pallidiae radix/ Echinaceae pallida (Nutt.) Sinusitus akut dan terapi tambahan
Pale Coneflower Root (Composiate) sinonim : Blasse pada sinusitis kronik
Kegelblume (Ger.)
10 Ephedrae herba/Ma Huang Ephedra sinica Staph. Bronkodilator, simpatomimetik,
dekongestan
11 Eucalypti folium/daun kayu Eucalyptus globules Labill. Ekspectoran. Minyak untuk inhalasi dan
putih (Myrtaceae) dekongestan
12 Glycyrrhizae radix/Liquiritae Glycyrrhizae glabra L ( Leguminosae) Antitusif, ekspectoran dan antiinflamasi
radix/akar manis

13 Hederae folium/daun hedera Hedera helix L/ Ivy leave ( Araliaceae) Ekspectoran dan spasmolitik

14 Kaemferiae rhizome/rimpang Kaempferiae galanga L Gangguan pernafasan, vasorelaksan


kencur ( Zingiberaceae) otot polos
15 Menthae piperitae herba/ Mentha piperitae L. var vulgaris Sole Ekspektoran  menstimulasi mukosa
herba pipermint (mentha hitam)/ var officinalis Sole saluran pernafasan, mengencerkan
(mentha putih) Fam : Labiatae lender
16 Piperis betle folium/Daun sirih Piper betle L. ( Piperaceae) Ekspectoran , batuk dan antibakteri

17 Plantaginis lanceolate Plantago lanceolate L. Gangguan saluran pernafasan dan


folium/herba (Plantaginaceae) inflamasi lemah pada mukosa faringeal
ABRI FOLIUM/DAUN SAGA

Kandungan kimia Farmakologi Efek lain

• Asam gliserisat, • Gliserisinmemacu • Aglutinin (dalam biji


gliserisin, abrusosida A, sekresi mukosa saga)anti tumor ( sel
B, C, D, E • Dosis : belum ditentukan limfoma Dalton)
• Likuiritigenin, taksifolin, dengan jelas • Abrin  anti tumor
abrin • Penggunaan : simplisia di dengan menginduksi
seduh dengan air panas apoptosis (dosis 100
dicampur dengan kayu g/kg BB penurunan
manis 89,7%)
• Abrin toksis 10-100x
pada sel yang
bertransformasi
ALTHAE RADIX

Kandungan kimia Farmakologi Efek lain

• Arabinogalakton, arabinan • Ekspektoran dan iritasi • Fagositosis makrofag


• Galakturonat, ramnosa dan sal.pernafasan • Hipoglikemik pada isolate
glaltosa • Anti tusif isolate polisakarida( dosis 10,30
• Asam fenolat, asparagin polisakarifa ( dosis 100 dan dan 100 mg/kg BB)
2%, kumarin(skopoletin), 50 mg/kg) • Anti mikroba pada ( P.
kaemferol, kuersetin • Hidrokoloid polisakarida  aeruginsoae, Proteus
efek vulgaris, Staphylococcus
demulsenmembentuk aureus)
lapisan pelindung pada
mukosa menekan iritasi
local dan peradangan
ALTHAE RADIX…
• Data klinik : Mengurangi batuk pada pasien yang diberi ACE inhibitor ( 20 tetes sehari 3x) selama
4 minggu, terdapat perbedaan pada pasien yang diberi dan tidak
• The German Commision E  penggunaan akar dan daun sebagai obat untuk iritasi oral dan
mukosa faringeal yang berhubungan dengan batuk kering. Sering dikombinasi dengan buah anisi,
minyak kayu putih, akar liquiritae dan akar primrose untuk radang pada saluran pernafasan atas
dan batuk kering
• Dosis : 0,5-3,0 gram bubuk simplisia diseduh dengan air atau sirup ( 2-10 mL) sehari 3x.
Mempunyai kemampuan mengabsorbsi obat lain sehingga harus diberikan sekitar 30 sampai 60
menit jika menggunakan obat lain
• Penggunaan radix althaeae aman, tetapi untuk anak-anak, ibu menyusui dan wanita hamil atas
ijin dokter
ALTHAE RADIX

Kandungan kimia Farmakologi Efek lain

• Arabinogalakton, arabinan • Ekspektoran dan iritasi • Fagositosis makrofag


• Galakturonat, ramnosa dan sal.pernafasan • Hipoglikemik pada isolate
glaltosa • Anti tusif isolate polisakarida( dosis 10,30
• Asam fenolat, asparagin polisakarifa ( dosis 100 dan dan 100 mg/kg BB)
2%, kumarin(skopoletin), 50 mg/kg) • Anti mikroba pada ( P.
kaemferol, kuersetin • Hidrokoloid polisakarida  aeruginsoae, Proteus
efek vulgaris, Staphylococcus
demulsenmembentuk aureus)
lapisan pelindung pada
mukosa menekan iritasi
local dan peradangan
ANDROGRAPHIDIS HERBA

Farmakologi

• Secara tradisional  demam dan infeksi sejumlah sistem pengobatan


di Asia.
• Uji klinik  sambiloto untuk ISPA
• Uji klinikDapat menghilangkan symptom inflamasi dan sinusitis
• Uji klinikpencegahan ISPA, menurunkan secara signifikan 2,1 kali
dibandingkan dengan plasebo
ANISI FRUCTUS

Kandungan kimia Farmakologi Efek lain

• Minyak atsiri 1,5-5,0 % • Anetol  menstimulasi dan • Antibakteri


• Komponen minyak atsiri : merelaksasi saluran • Ekstrak metanolik dapat
trans anetol (80-90%), pernafasan sebagai antiinflamsi
linalool, terpineol, estragole • Merangsang sekresi kelenjar • Dikombinasi dengan herba
(metilkhavikol), isoanetol, cis- nafas thyme dapat memberikan
anetol, limonene, anisaldehid. • Dosis digunakan dalam efek antibakteri yang
bentuk the yang diseduh sinergistik
dengan air panas, 3-7 gram
serbuk diseduh dengan 150
mL air mendidih
• Minyak atsiri digunakan 3-4
tetes dalam 1 gelas air minum
CAMPHOR TREE

Kandungan kimia Farmakologi Keamanan

• D (+) kamfer ((1R,4R0- • Penggunaan local untuk • Tidak boleh diberikan di


1,7.7-trimetil- kamfer dalam bentuk cair wajah khususnya
bisikol(2.2.1)heptan-2-on). • Digunakan untuk inhalasi, hidungnya anak-anak
Senyawa L-kamfer juga obat luar, kamfer dapat • Tidak digunakan untuk oral
terdapat di alam memicu hipermia dan • Jumlah berlebih dapat
• Kamfer sintetik merupaka bronkosekretolisis mengiritasi, memicu
DL-kamfer keracunan, delirium,
konvulsi dan kegagalan
bernafas
• Kandungan kamfer
maksimum 25%
ECHINACEAE PURPUREA RADIX

Farmakologi Dosis

• Menunjukkan efek antivirus • Dosis dewasa 500-1500 mg


pada hewan uji simplisia akar atau 2,5-6 gram
• Mengurangi gejala sindrom herba kering atau dalam
virus, pilek tetapi pada bentuk kering (1:5 etanol 55%
penelitian lain menyatakan v/v) 3-5,5 ml sehari tiga kali
tidak ada efeknya • Untuk anak-anak disesuaikan
dengan berat badan dan usia
ECHINACEAE PALLIDAE RADIX

Farmakologi Dosis

• Digunakan pada sinusitis • Uji klinik ( doble blind)


akut dan sebagai terapi menurunkan 4 gejala utama
tambahan untuk sinusitis ( pilek, lemah, sakit pada
kronik bagian lengan dan kaki dan
sakit kepala)
memeperlihatkan kemajuan
EPHEDRA HERBA

Kandungan kimia Farmakologi Mekanisme

• Mengandung alkaloid yaitu : • Bronkodilator (untuk asma) • Efek dekongestan terjadi


efedrin 30-90%, (+) pseiudo- • Simpatomimetik (seperti karena terjadinya
efedrin, (-)norefedrin, (+) nor- adrenalin) vasokonstriksi pada mukosa
pseudoefedrin • Dekongestan hidung melalui reseptor α1,
• Efedrin dan pseudoefedrin • Demam  mengurangi produksi
telah dibuat sintetiknyasecara mukosa
• Gangguan SSP
fermentrasi dari bensaldehid • Efek simpatomitmetik akan
• Aktifitas pseudoefedrin sama
menggunakan ragi merangsang pelepasan
Saccharomyces sp. dengan efedrin tetapi efek norepinefrinbronkodilatasi-
hipotensif dan stimulasi SSP dan merangsang jantung
lebih lemah
• Penggunaan dosis tinggi akan
meningkatakan tekanan
darah dan aritmia jantung
EUCALYPTI FOLIUM

Farmakologi Dosis

• Uji klinik: 32 pendertia asma • Setengah sendok teh serbuk simplisia


bronchitis diberi prednisolone setiap diseduh dengan air panas 150 mL,
hari dan diberi sineol 3x 200 mg disaring diminum 3x sehari
selama 12 minggu  mampu
mengurangi dosis prednisone yang
diberikan
• Simplisia memilliki ekspectoran,efek
antiseptic, antispasmodic, penolak
serangga, antiinflamsi ringan dan anti
jamur.
GLYCYRRHIZAE RADIX

Kandungan kimia Farmakologi Mekanisme

• Gliserisin  glikosida • Antitusif, ekspectoran, • Efek ekspectoran dengan


saponin meruapak antiinflamasi dan cara meningkatkan sekresi
triterpene pentasiklik ( 50 gangguan pada lambung mukosa dan trakea
x lebih manis dari gula) • Gliserisin memiliki efek • Glsierisin sebagai
• Asam gliseritinat ekspectoran dan antitusif. antiinflamasi
(gliseritin) berasa pahit • Dosis bentuk simplisia 1-5 menghambat produksi PG
• Kandungan lain: likuiritin, g (setara dengan 60-200 dab kerja enzim
isolikuiritin, kumarin. asam gliserisinat), tidak fosfolipase A
digunakan lebih daru 6
minggu
HEDERA FOLIUM

Keamanan
Kandungan kimia Farmakologi
• Hederagenin, hederin, glikosida • Sebagai ekspectoran dan • LD50 >3 g/kg BB mencit
hederakosida B dan C, bayogenin spasmolitik • Ekstrak etanol hingga 4.1 g/kg BB
dan flavonoida • Senyawa hederakosid C dan α- tidak menimbulkan kematian
• Dosis : dewasa 300-945 mg. anak hederin memiliki aktifitas • Menyebabakan iritasi dan alergi
hinga 12 th : 200-630 mg, anak antispasmodic (setara dengan yang disebabkan karena kandunga
hingga 4 th : 150-300 mg dihitung papaverin 1 mg) senyawa falkarinol,
sebagai daun yang telah dikeringkan • Ekstark etanol  menghambat didehidrofalkarinol
• Bentuk supositora anak-anak 2-10 bronkokontriksi • Penggunaan berlebih dapt
th : 960 mg • Saponin antibakteri menyebebakan mual, muntah diare
• Ekstrak metanol yang kandungan dan tidak dianjurkan dalam masa
utamanya saponindan kehamilan dan menyusui
karbohidrat analgesic dan
antiinflamsi
RAMUAN OBAT UNTUK ASMA

• Rimpang temu lawak 1 jari, ¼ genggam daun jinta,.


Rimpang jahe 1 jari, bidara upas 1 jari, kemukus 4 buah,
kulit mamnis 1 jari, dicuci dipotong seperlunya direbus
dengan air 4 gelas makan sehingga tinggal kira-kira ½
gelas. Sesudah dingin disaring, lalu ditambah madu murni.
(3x sehari ½ gelas)
RAMUAN OBAT UNTUK BATUK

• 1. Cengkih 20 buah, buah kapulogo 3 buah, rimpang temu putih 1 jari,


kayu manis 1 jari, daun tapak limak 5 lembar, daun sirih 8 buah, gula enau
3 jari, direbus denga air bersih 5 gelas makan dan disisakan menjadi ½
nya, sesduah dingin diminum ( 3 x sehari ¾ gelas)
• 2. Bawang merah 8 butir, buah kapuilogo 3 buah, buah klengkeng 8 buah,
daun kaki kuda 1/3 gengam, daun jintan ¼ gengam, rimapng cekur 2 jari,
rimpang halia 1 jari. Dicuci, dipotong rebus dengan 3 glm sisakan ½ nya.
Sesudah dingin saring, diberi madu minum4 sdm, diminum 3x sehari ½
gelas
RAMUAN OBAT UNTUK BRONKITIS

• 1. Buah mengkudu telah masak 2 buah, dicuci ditumbuk, diberi


garam sebesar biji randu, diperas dan disaring lalu diminum 2 x
sehari
• 2. Kulit pulai hitam 1 jari, buah ranti 8 buah, rimpang teki 2 jari,
daun jambu monyet 8 buha, daun kangkung hutan ¼ genggam, biji
buha bunga matahari 20 biji, dicuci bersih lalu ditunbuk halus-
halus, diremas dengan air garam. 1 gelas makan, diperas dan
disaring lalu diminum ( 2x seahari sebanayk yang diperlukan)
TERIMA KASIH….

Anda mungkin juga menyukai