Hormonal action
Meniru estrogen manusia dan membantu mengurangi gejala menopause dan osteoporosis
Isoflavones (soy)
Stimulation enzim
mempengaruhi enzim sehingga mengurangi efektivitas hormon etrogen
protease inhibitors (soy and beans), terpenes (citrus fruits and cherries), Indoles (cabbages) stimulate
enzymes that make the estrogen less
Mempengaruhi Replikasi DNA replication
Mempengaruhi replikasi DNA, sehingga dapat digunakan mencegah replikasi sel
kanker
Saponins (kacang kacangan), Capsaicin (hot peppers)
Antibakterial
allicin (garlic)
Physical action
Terikat secara fisik pada dinding sel sehingga mencegah adesi patogen ke
dinding sel manusia
Proanthocyanidins (cranberry)
Potensi …
klasifikasi
Contoh Fitokimia
Fenolik (C6H5OH)
Kategori terbesar dalam plant kingdom
Kelompok senyawa alami paling sederhana
antioksidan
3 kelompok penting
Flavonoid
asam fenolik
polifenol.
Contoh Fitokimia
Flavonoids
Epidemiological findings
Hubungan terbalik asupan flavonoid vs infark miokard
25 % perbedaan mortalitas
flavonoids menghambat metabolisme xanthine oxidase dan arachidonic acid
Contoh flavonoid
Contoh Fitokimia
Asam fenolik
fenol yang memiliki satu gugus fungsional asam karboksilat
dipolimerisasi menjadi molekul yang lebih besar
proanthocyanidins (PA; condensed tannins)
lignin
Diduga memiliki fungsi
Antioksidan
anti inflamasi
antimikroba
Contoh Fitokimia
flavonoid
senyawa polifenol ditemukan dalam bentuk aglikon, glukosida dan turunan
metil.
terdapat dalam sayuran, buah, teh, dan kopi.
Dibagi menjadi 2 kelas berdasarkan posisi benzenoid : flavone dan isoflavone.
aktivitas biologis
antioksidan, antimikroba, sitotoksisitas, antiinflamasi, antitumor, aktivitas
estrogenik, antialergi.
Kemampuannya sebagai antioksidan bergantung pada struktur molekul (posisi
gugus hidroksil).
Contoh Fitokimia
tannin
polifenol heterogen, molekul besar dapat membentuk kompleks
(reversibel/irreversible) dengan protein, polisakarida, alkaloid, asam
nukleat, mineral
Sumber
buah buahan (anggur, kesemek, blueberry, teh, cokelat), tumbuhan polong
(Acacia spp, Sesbania spp, jagung)
Berdasarkan karakteristiknya dibagi 4 kelompok : Gallotannins,
ellagitannins, tanin kompleks, dan condensed tannins.
Contoh Fitokimia
alkaloid
Nama alkaloid berasal dari alkali (basa) digambarkan oleh basa
nitrogen
Secara
alami disintesis oleh sejumlah besar organisme, termasuk
hewan, tumbuhan, bakteri dan jamur
Didugamemiliki aktivitas sebagai antibakteri dan antijamur,
antihipertensi, antiaritmia, antimalarial, antikanker, dan analgesik.
Digunakan sebagai rempah-rempah, obat-obatan atau racun.
Klasifikasi berdasarkan sistem cincin heterosiklik
Pyrrolidine alkaloids : cincin pyrrolidine (tetrahydropyrrole)
Hygrine dalam daun coca Erythroxylum.
Pyridine alkaloids : cincin piperidin (hexahydropyridine)
piperine dalam lada hitam
Pyrrolidine-pyridine alkaloids : cincin heterosiklik pyrrolidinepyridine.
Nikotin alkaloid dalam tembakau (Nicotiana tabacum)
Pyridine-piperidine alkaloids : cincin pyridine yang
bergabung dengan sistem cincin piperidine.
Anabasine dalam Asiatic anabasis aphyllan.
Quinoline Alkaloids : cincin heterosiklik quinolone
Kina dari kulit cinchona
Isoquinoline alkaloids : cincin isoquinoline
Opium alkaloid seperti narcotine, papaverine, morphine dari
papaver somniferum
Contoh Fitokimia
terpenoid
diturunkan dari isoprena 5-karbon, struktur multisiklik yang berbeda satu
sama lain secara fungsional maupun kerangka karbon
Pada tanaman sebagai antifeedant dan phytohormones
sebagai perasa dan aroma pada makanan dan kosmetik.
Diduga mempunyai aktivitas anti kanker (perilla alcohol) antimalarial
(artemisinin), antimikroba atau diuretic (glycyrrhizin)
Hidrokarbon terpene memiliki rumus molekul (C5H8)n dan diklasifikasikan
menurut jumlah isoprenenya
Hemiterpenoids Diterpenes
Monoterpenoids Triterpenes
Sesquiterpenes Tetraterpenoid
Contoh Fitokimia
Saponin
senyawa aktif permukaan bersifat seperti sabun, dapat
membentuk busa yang stabil dalam air dan menghemolisis sel
darah merah
Fungsi fisiologisnya diduga sebagai
antimikroba
sistem pertahanan tubuh,
Antioksidan
antijamur
Analisis Fitokimia Tanaman
Pengumpulan sampel
Preparasi ekstrak tanaman
Uji kandungan fitokimia
Tannin
Terpenoid
Flavonoid
Alkaloid
DRUG DISCOVERY
Hariini setidaknya ada 120 bahan kimia yang
berbeda yang berasal dari tanaman yang
dianggap sebagai obat penting dan saat ini
digunakan dalam satu atau lebih negara di
dunia
Beberapa obat ini hanya berupa bahan kimia
atau bahan kimia yang diekstrak dari bahan
tanaman dan dimasukkan ke dalam kapsul ,
tablet atau cairan
29
Plant Based Drugs and Medicines
While many drugs have originated from biologically active plant chemicals,
and many plants, medicine uses can be attributed to various active chemicals
found in them, there is a distinct difference between using a medicinal plant
and a chemical drug.
The difference is one that scares most conventionally trained doctors with no
training in plants.
Drugs usually consist of a single chemical, whereas medicinal plants can
contain 400 or more chemicals.
It’s relatively easy to figure out the activity and side effects of a single
chemical.
Dept. of Pharmaceutics 09/07/2007 34
EKSTRAKSI BAHAN
SERBUK DAUN Achyranthes aspera L
EKSTRAKSI KENTAL
UJI AKTIVITAS fraksinasi dengan
TAHAP I kromatografi lapis tipis
FRAKSI SENYAWA AKTIF
fraksinasi dengan
kromatografi kolom
FRAKSI AKTIF
1. Polar : Air
1. Maserasi
Merendam dengan pelarut dalam waktu 24-48 jam,
selanjutnya di saring. Filtrat di pekatkan dengan
rotafavor, sehingga diperoleh ekstrak kental.
2. Perkolasi
Mengalirkan pelarut secara kontinyu dalam waktu
tertentu. Selanjutnya diuapkan dgn rotafavor.
JENIS EKSTRAK
1. Ekstrak air menggunakan pelarut air, ekstrak dapat
langsung digunakan atau di pekatkan/ dikeringkan.
2. Ekstrak kental melalui proses pemekatan dengan
rotafavor.
3. Ekstrak kering dari proses pemekatan dilanjutkan
dengan pengeringan. Dapat menggunakan bahan
tambahan seperti laktosa, aerosil, atau menggunakan
metode kering beku (susu bubuk).
How Drugs are Discovered and Developed
• SPONTANEUOUS (DISEASES)
1. Congenital diseases
2. Nude mouse enabled the first description of natural killer cells
3. Animals species with high prevalence of infectious diseases and tumors
INDUCED
1. Chemical Induced: Alloxan-induced diabetes
mellitus
2. Infection Induced: Feline Immunodeficiency virus
infection in cats
3. Surgery Induced: occlusion of coronary artery to
induce cardiac arrhythmias.
4. Diet induced (hyponutritional or
hypernutritional): Atherosclerosis due to high
cholesterol diet
5. Transplantation Induced
6. Transgenic Induced: inserted foreign DNA in their
genome
7. Immunodefiency or hyperimmunization
animal's.
CRITERIA FOR USING ANIMALS
MODEL
• Availability
1. available to multiple investigator
2. transportable
3. reproducible (large enough for multiple
sampling)
4. available more than one species
5. support conservation program
under study
Relatively un-expensive
Known of anatomy, biology and micro flora etc.
Eksperimen dengan hewan laboratorium
harus :
Dirancang dengan baik
Efisien
Dianalisis dengan benar
Disajikan dengan jelas,
Diintepretasikan dengan benar
Secara etika diterima
Guidelines for the Design and Statistical Analysis of Experiments Using Laboratory Animals
Eksperimen dengan hewan laboratorium
Guidelines for the Design and Statistical Analysis of Experiments Using Laboratory Animals
Kebanyakan dokumen legal berprinsip:
"3Rs" of Russell and Burch (1959) pertimbangan penggunaan
hewan secara manusiawi
Replacement (Mengganti)
In vitro, hewan dengan taksonomi lebih rendah
Refinement (Dengan baik)
Protokol, anestesi dan analgesi, humane endpoints, staf
terlatih, Pemeliharaan dan pengayaan lingkungan
Reduction (Mengurangi)
Jumlah hewan sedikit tujuan
Guidelines for the Design and Statistical Analysis of Experiments Using Laboratory Animals
Penulis harus jelas menyatakan :
• Tujuan penelitian dan / atau hipotesis
• Alasan memilih model hewan
• Spesies, galur/strain, sumber, dan jenis hewan
• Rancangan penelitian dan jumlah hewan
• Metode statistik untuk analisis data
Guidelines for the Design and Statistical Analysis of Experiments Using Laboratory Animals
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemeliharaan
Teknisi
Keterangan:
t = total perlakuan
n = jumlah hewan pergrup
Misal akan dibuat 5 grup:
(5 – 1) (n – 1) ≥ 15
4n – 4 ≥ 15
4n ≥ 15 + 4
4n ≥ 19
n ≥ 4,75 (digenapkan menjadi 5 ekor tikus)
KONTROL
1. Positif kontrol
2. Negatif control : tanpa perlakuan
memastikan bahwa unknown variabel tidak mempengaruhi pengujian
3. Sham control : kontrol prosedur misal bedah
4. Kontrol pelarut
5. Kontrol pembanding
Referensi