Anda di halaman 1dari 18

FITOTERAPI

ANTI-
INFLAMASI
KELAS C3
DOSEN: Dr. apt. Hasnaeni, S.Si., M. Sc.
ANGGOTA KELOMPOK

NAMA NIM
DICKA SAPUTRI 15020200167

SERLY AVIfA 15020200251

M.YUSRIL 15020200036
inflamasi
Inflamasi dapat dianggap sebagai rangkaian kejadian komplek yang
terjadi karena tubuh mengalami injury, baik yang disebabkan oleh bahan
kimia atau mekanis atau proses self destructive (autoimun). Inflamasi
merupakan respon protektif dimana tubuh berupaya untuk mengembalikan
kondisi seperti sebelum terjadi injury (preinjury) atau untuk memperbaiki
secara mandiri setelah terkena injury. Respon inflamasi adalah reaksi
protektif dan restoratif dari tubuh yang sangat penting karena tubuh
berupaya untuk mempertahankan homeostasis dibawah pengaruh
lingkungan yang merugikan (Galber & Rosen, 2006).
inflamasi
Obat antiinflamasi yang biasa digunakan dibagi menjadi dua, yaitu antiinflamasi
steroid dan antiinflamasi nonsteroid. Namun kedua golongan obat tersebut memiliki
banyak efek samping. Antiinflamasi steroid dapat menyebabkan tukak peptik,
penurunan imunitas terhadap infeksi, osteoporosis, atropi otot dan jaringan lemak,
meningkatkan tekanan intra okular, serta bersifat diabetik, sedangkan antiinflamasi
nonsteroid dapat menyebabkan tukak lambung hingga pendarahan, gangguan ginjal,
dan anemia. Berdasarkan hal tersebut maka banyak dilakukan pengembangan
antiinflamasi yang berasal dari bahan alam, terutama pada tanaman. Bagian tanaman
yang dapat digunakan sebagai bahan obat diantaranya buah, daun, kulit batang,
rimpang, dan bunga.
Tanaman untuk antiinflamasi
1. Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Shecff.) Boerl.)
2. Rimpang Kencur (Kaempferiae galanga L.)
3. Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas (L.) Lamk.)
4. Kelopak Bunga Rosela Merah (Hisbiscus sabdariffa)
5. Bunga dan Daun Asam Jawa (Tamarindus indica)
DAUN MAHKOTA DEWA (Phaleria
macrocarpa Boerl.)
Kingdom : Plantae
Filum : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Thymelaeaceae
Genus : Phaleria
Nama Botani : Phaleria macrocarpa Boerl.
DAUN MAHKOTA DEWA
Kandungan Kimia : Tanin, flavonoid, saponin
Efek farmakologi : anti-inflamasi
Mekanisme kerja : pelepasan histamin secara langsung dari sel mast sehingga
mengakibatkan pembuluh darah menjadi lebih permeabel terhadap cairan
plasma dan menimbulkan proses peradangan. Diduga bahwa senyawa
pada daun mahkota dewa yang berperan dalam inhibisi radang tersebut
adalah flavonoid
Dosis : Dosis efektif fraksi air daun mahkota dewa sebesar 500 mg/kgBB dengan
persen inhibisi 27,35 %
Biomarker : phalerin
RIMPANG KENCUR (Kaempferia
galanga Linn)
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Spesies : Kaempferia galanga Linn
Rimpang kencur (Kaempferiae galanga L.)
Kandungan Kimia : Tanin, flavonoid, monoterpene, seskuiterpen, steroid, polifenolat
Efek farmakologi : anti-inflamasi
Mekanisme kerja : menghambat pelepasan serotonin dan histamin ke tempat terjadinya
radang serta menghambat sintesis prostaglandin dari asam arakhidonat
dengan cara penghambatan kerja siklooksigenase (COX). Senyawa yang
diduga memberikan aktivitas antiinflamasi tersebut adalah flavonoid.
Dosis : Dosis yang paling efektif pada uji aktivitas ekstrak rimpang kencur ini
yaitu 45 mg/kgBB dengan persen inhibisi sebesar 51,27 %
Biomarker : EPMS (etil p-metoksisinamat)
DAUN ubi jalar ungu (Ipomoea batatas (L.)
Lamk.)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Subdivision : Spermatophyte
Division : Sagnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Asteridae
Species : Ipomoea batatas (L.)
DAUN ubi jalar ungu (Ipomoea batatas (L.) Lamk.)
Kandungan Kimia : Tanin, alkaloid, flavonoid, kuinon, monoterpene, seskuiterpen, steroid,
polifenolat
Efek farmakologi : anti-inflamasi
Mekanisme kerja : Senyawa yang diduga berperan dalam menghambat peradangan tersebut
adalah senyawa flavonoid dengan penghambatan COX dan
lipooksigenase
Dosis : Dosis efektif ekstrak daun ubi jalar ungu dalam memberikan efek
antiinflamasi sebesar 600 mg/kgBB dengan persen inhibisi 20,93 %
Biomarker : antosianin
Kelopak bunga rosela merah(Hisbiscus
sabdariffa)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus sabdariffa Linn.
Kelopak bunga rosela merah(Hisbiscus sabdariffa)
Kandungan Kimia : flavonoid, saponin, kuinon, steroid
Efek farmakologi : anti-inflamasi
Mekanisme kerja : tidak dijelaskan dugaan senyawa apa dan bagaimana mekanisme
aktivitas antiinflamasinya. Namun, jika dilihat dari hasil skrining
fitokimianya, kemungkinan aktivitas antiinflamasi berasal dari steroid dan
flavonoid yang telah banyak dilaporkan dari berbagai penelitian bahwa
diduga golongan senyawa tersebut yang memberikan efek antiinflamasi
dari berbagai bahan alam
Dosis : Persentase inhibisi radang yang terbesar pada kelompok uji adalah
31,93%, yaitu pada dosis 410 mg/200 g bb
Biomarker : antosianin
Bunga dan daun asam jawa (Tamarindus
indica)
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Risidae
Famili : Caesalpiniaceae
Spesies : Tamarindus indica L.
Bunga dan daun asam jawa (Tamarindus indica)
Kandungan Kimia : flavonoid, saponin, kuinon, steroid, alkaloid, tanin, monoterpene,
sekuisterpen, polifenolat
Efek farmakologi : anti-inflamasi
Mekanisme kerja : Senyawa yang diduga berperan sebagai antiinflamasi adalah tanin dan
flavonoid. Hal ini didukung dengan hasil penelitian dari Bandawane
(2013) yang menyatakan bahwa tanin dan flavonoid pada Tamarandus
indica diduga menimbulkan efek antiinflamasi.
Dosis : Dosis pada ekstrak daun sebesar 1 g/kg bb, dosis pada ekstrak buah
sebesar 0,4 g/kg bb, dan dosis pada kombinasi keduanya sebesar 0,2
g/kg bb.
Daftar pustaka
Galber, C,A., & Rosen A. (2006) Inflammmatory rheumatic disease. In Phatophysiology
of disease An introduction to clinical medicine (Eds) Stephen J.McPhee and
William F ganong. Mc Graw-Hills Company , 5th ed, hal 676.
Ramadhani N. & Sumiwi S. (2016). AKTIVITAS ANTIINFLAMASI BERBAGAI
TANAMAN DIDUGA BERASAL DARI FLAVONOID. Farmaka, Vol. 14,
No.2.
Khotimah & Muhtadi (2016) BEBERAPA TUMBUHAN YANG MENGANDUNG
SENYAWA AKTIF ANTIINFLAMASI. Farmaka, Vol.4, No.4.
pertanyaan
1. Selain yang disebutkan dalam slide, apa saja tanaman yang dapat digunakan
untuk pengobatan anti-inflamasi?
2. Apa kandungan senyawa dalam tanaman yang berperan penting dalam
inflamasi?
3. Bagaimana mekanisme kerja dari kandungan senyawa tersebut dalam
pengobatan anti-inflamasi?
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai