Anda di halaman 1dari 12

Pilihan Berganda

1. Konsumsi daun gambir secara berlebihan dapat menyebabkan keracunan atau efek
samping seperti mual, muntah, dan gangguan pada sistem pencernaan

2. Tumbuhan famili Rubiaceae ini yang dilarang penggunaannya menurut aturan BPOM
karena dapat menyebabkan sedasi sistem saraf pusat adalah Kratom (Mitragyna
speciosa)

3. Tanaman obat Matricaria recutita adalah tanaman yang berasal dari famili
Asteraceae

4. Bagian yang dimanfaatkan pada M. recutita untuk kondisi pencernaan adalah bunga
keringnya, yang sering digunakan dalam bentuk teh herbal

5. Tanaman di bawah ini yang mengandung metabolit sekunder yang dapat


menurunkan tekanan darah adalah Rauwolfia serpentina, Centella asiatica

6. Senyawa Anetol dikenal dapat meningkatkan pergerakan silia pada saluran


pernapasan sehingga Anetol menunjukkan aktivitas ekspektoran pada saluran
pernapasan.

7. Senyawa Anetol berasal dari tanaman adas (Pimpinella anisum dan Illicium
verum)

8. Kandungan Alliicin pada A. sativum akan berubah menjadi senyawa yang mudah
menguap yaitu dialilsulfida

9. Metabolit sekunder pada A. sativum akan menghambat enzim g tau yang berperan
dalam sintesis kolestrol.

10. Selain memiliki efek antiaterosklerotik, A. sativum juga menunjukkan efek


anthelmintic atau analgesik atau antibakteri

11. Senyawa sitotoksik pada tanaman saga ditemukan pada bagian daun

12. Minyak atsiri di bawah ini yang tidak berperan terhadap perbaikan kondisi batuk
adalah Yang bisa untuk batuk itu → Eucalyptus, Rosemary, Peppermint,
Cinnamon, Pala, bergamot, cyprus, dan Thyme

13. Eucalyptus menunjukkan semua aktivitas di bawah ini, kecuali ... menurut
ppt→antipasdomik, secretagogic, secretolytic, antimikroba, fungicidal property
yg ada menurut sumber lain→antibakteri, antiserangga, dekongestan,
antivirus, antiinflamasi, antijamur, antiseptik, antipasdomik

14. Tanaman-tanaman obat yang bersifat stomakik (dapat meningkatkan aktivitas


saluran pencernaan) umum memiliki kontraindikasi iritasi lambung, alergi,
peningkatan asam lambung (memperburuk ulkus peptik, gerd,dll

15. Metabolit sekunder Cynarin pada C. scolymus memiliki aktivitas hepatoprotektif


dan/atau koleretik yang berperan dalam perbaikan kondisi saluran pencernaan

16. Senyawa Capsaicin pada Capsicum spp. menunjukkan aktivitas analgesik dan
antiinflamasi pada sistem integumen.

17. Tanaman di bawah ini yang berperan dalam perbaikan kondisi pada sistem
integumen sekaligus dimanfaatkan sebagai kosmetik adalah aloe vera

18. Tanaman Dulcamara dikenal sangat baik untuk memperbaiki kondisi kulit (eksim,
psoriasis, dll

19. Latex dari Aloe vera dapat dimanfaatkan untuk perbaikan penyakit kulit, seperti
luka bakar atau luka sayar. Hal ini karena latex aloe vera mengandung senyawa
aktif berupa zat antiinflamasi yang dapat membantu penyembuhan luka dan
meredakan peradangan (bisa juga untuk laksatif)

20. Bunga Marigold dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kondisi inflamasi kulit.
Bunga Marigold umum dipreparasi dalam bentuk di bawah ini, kecuali minyak
esensial. Bunga Marigold sering dipreparasi dalam bentuk krim atau salep
untuk pengaplikasian topikal.

21. Tanaman Actaea racemosa dapat digunakan untuk keluhan di bawah ini, kecuali ...
Intinya sering digunakan untuk mengatasi gejala menopause, seperti hot
flashes dan gangguan tidur.

22. Kandungan pada ekstrak uva ursi yang umum dimanfaatkan adalah arbutin yang
merupakan senyawa untuk meredakan infeksi saluran kemih dan memiliki efek
antiseptik.

23. Tanaman di bawah ini yang tidak tepat diberikan untuk menangani kondisi
pembengkakan prostat adalah (mungkin) Saw Palmetto umumnya digunakan
untuk mengurangi gejala pembesaran prostat, bukan untuk mengatasi
pembengkakan prostat itu sendiri.

24. Kandungan cimicifugoside dan actein dalam A. racemosa adalah glikosida dengan
gugus glikon berupa sitosterol

Soal Bu Rika dan Pak Defri

Esai:

1. Jelaskan aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih tanaman obat


untuk keperluan fitoterapi! Keamanan → suatu tanaman harus aman atau tidak
membahayakan (efek samping yang dihasilkan harus seminimal mungkin)
untuk target terapi dengan begitu tanaman tersebut bisa dipertimbangkan
untuk keperluan fitoterapi Kualitas → Suatu tanaman dapat digunakan untuk
keperluan fitoterapi apabila memiliki kualitas yang baik dari segi harga,
produksi, efektivitas dalam terapi Efikasi → Suatu tanaman yang digunakan
untuk terapi harus dapat memberikan manfaat yang diinginkan

2. Tanaman yang dapat mengatasi keluhan sistem pencernaan dibagi ke dalam tiga
kelompok yaitu "bitter herbs", kolagogum, dan karminatif. a. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan "bitter herbs", kolagogum, dan karminatif!

○ "Bitter herbs" adalah tumbuhan yang memiliki rasa pahit dan digunakan
untuk merangsang produksi cairan pencernaan, meningkatkan nafsu
makan, dan merangsang pencernaan. Tumbuhan jenis ini membantu
memperbaiki fungsi lambung dan mengurangi gejala gangguan
pencernaan.
○ Kolagogum adalah tumbuhan yang digunakan untuk merangsang
sekresi empedu oleh hati, membantu mengeluarkan empedu dari
kantong empedu, dan meningkatkan aliran empedu ke dalam usus. Hal
ini dapat membantu memperbaiki pencernaan lemak dan penyerapan
nutrisi.
○ Karminatif adalah tumbuhan yang membantu meredakan gas dalam
saluran pencernaan dan mengurangi kembung serta gejala yang terkait
dengan gas berlebihan.
3. b. Sebutkan tanaman yang tergolong dalam masing-masing golongan tersebut!

○ Contoh "bitter herbs": Artichoke (Cynara scolymus), Gentian (Gentiana


lutea), Dandelion (Taraxacum officinale).
○ Contoh kolagogum: Milk thistle (Silybum marianum), Turmeric (Curcuma
longa), Barberry (Berberis vulgaris).
○ Contoh karminatif: Peppermint (Mentha piperita), Fennel (Foeniculum
vulgare), Caraway (Carum carvi).
4. c. Jelaskan hubungan kandungan kimia pada masing-masing golongan dengan
aktivitas kandungan tersebut pada saluran cerna!

○ "Bitter herbs" mengandung senyawa seperti alkaloid, sesquiterpen


lactones, dan flavonoid yang merangsang reseptor rasa pahit di lidah.
Hal ini akan merangsang produksi saliva, sekresi asam lambung, enzim
pencernaan, dan cairan pencernaan lainnya.
○ Kolagogum mengandung senyawa-senyawa seperti flavonoid dan
turunan asam fenolik yang dapat merangsang produksi dan aliran
empedu, serta memperkuat sel-sel hati.
○ Karminatif mengandung minyak atsiri, seperti mentol dalam peppermint,
yang memiliki efek antispasmodik dan karminatif untuk menenangkan
pada otot-otot saluran cerna, membantu mengurangi kram dan
kembung, serta meningkatkan proses pencernaan.

Soal Pak Zulfan


1. Hal apa yang perlu dilakukan agar fitoterapi dapat diintegrasikan dengan pengobatan
penyakit pada umumnya? Jelaskan! Sistematic Reviews → suatu metode untuk
mengidentifikasi, evaluasi, dan interpretasi terhadap semua hasil penelitian
yang relevan terkait topik tertentu. Dengan menerapkan metode ini, kita dapat
melihat apakah fitoterapi yang ada sudah bisa diintegrasikan dengan
pengobatan penyakit umum atau tidak
2. Mengapa Evidence-Based Medicine diperlukan dalam penerapan fitoterapi?
Jelaskan!

Evidence-Based Medicine (EBM) sangat penting dalam penerapan fitoterapi


karena memberikan landasan ilmiah yang kuat untuk keputusan medis yang
berkaitan dengan penggunaan tumbuhan obat. Berikut adalah beberapa alasan
mengapa EBM diperlukan dalam fitoterapi:

1. Validasi Efektivitas: EBM memungkinkan evaluasi yang sistematis


terhadap bukti ilmiah tentang efektivitas dan keamanan penggunaan
tumbuhan obat. Ini membantu memastikan bahwa penggunaan fitoterapi
didasarkan pada bukti yang terpercaya dan dapat dipercaya.
2. Mengurangi Risiko: Dengan mengandalkan bukti ilmiah, EBM membantu
mengurangi risiko efek samping atau interaksi obat yang tidak
diinginkan yang mungkin terjadi saat menggunakan tumbuhan obat. Ini
memungkinkan praktisi medis untuk membuat keputusan yang lebih
aman bagi pasien.
3. Pemilihan yang Lebih Tepat: Melalui EBM, praktisi medis dapat memilih
tumbuhan obat yang paling sesuai dengan kondisi pasien dan
memperoleh hasil terbaik. Ini berarti bahwa penggunaan fitoterapi dapat
dioptimalkan untuk mencapai manfaat terbesar bagi pasien.
4. Pendekatan Holistik: Dengan mengintegrasikan bukti ilmiah dengan
pemahaman tentang praktik klinis dan kebutuhan individu pasien, EBM
memungkinkan pendekatan holistik dalam fitoterapi. Ini memperkuat
praktik medis yang berfokus pada keseluruhan kesehatan pasien, bukan
hanya gejala spesifik.
5. Mengatasi Keraguan dan Miskonsepsi: Penggunaan EBM dalam
fitoterapi membantu mengatasi keraguan dan miskonsepsi yang
mungkin ada di antara praktisi medis atau masyarakat tentang
efektivitas dan keamanan tumbuhan obat. Ini meningkatkan
kepercayaan pada penggunaan fitoterapi sebagai bagian dari praktik
medis yang terintegrasi.

Dengan demikian, EBM menjadi dasar yang penting dalam penerapan fitoterapi
untuk memastikan bahwa penggunaannya didasarkan pada bukti ilmiah yang
kuat dan memberikan manfaat terbaik bagi pasien.

UTS 2021/2022

Jenis soal : Esai Tipe ujian : Close book Soal :


1. Sebutkan 20 nama tanaman, latinnya, kegunaan tradisional, farmol, dan nonfarmol

2. Sebutkan salah satu produk fitofarmaka beserta kandungan tanan di dalamnya (pake
nama latinnya juga) tanan tuh maksudnya typo tanaman atau tanin? Teh herbal
chamomile (Matricariae chamomilla)
● volatile oil (0.3-1.5%)
● chamazulene (15%)
● a-bisabolol
● bisabololoxides A, B, C
3. Penjelasan tentang uji in vitro, in vivo In vitro → di luar organisme
hidup/lingkungan terkontrol tujuan: menentukan aktivitas biologis, mencari
interaksi dengan enzim/reseptor tertentu, mencari potensi toksisitas In vivo →
pada organisme hidup (uji pra-klinis/klinis) tujuan: mengonfitmasi aktivitas
biologis yg sudah diketahui pada uji in vitro, mencari tahu efek samping,
menentukan profil farmakokinetik, menentukan toksisitas pada dosis tertentu

UTS 2019/2020

Waktu ujian : 2 jam Jenis soal : Isian singkat dan essay Tipe ujian : Terdapat dua jenis soal,
soal dari Pak Asep dan soal dari Pak Insanu Soal Pak Insanu Diberikan tabel dan diminta
untuk mengisi tabel tersebut dengan diberikan beberapa clue pada beberapa tabel. Tabel
tersebut terdiri atas

1. Nama latin tumbuhan


2. Nama daerah atau nama umum
3. Famili
4. Efek farmakologi dari tumbuhan tersebut
5. Uji praklinik
6. Uji klinik dan toksisitas

Soal Pak Asep

1. Diminta menyebutkan manfaat tumbuhan dari sudut pandang ilmu farmasi dan
berikan contohnya 20 nama tumbuhan
2. Pengertian obat bahan alam -> Obat bahan alam adalah obat-obatan yang
berasal dari sumber alam, seperti tumbuhan, hewan, atau mineral, dan telah
digunakan sejak zaman kuno untuk tujuan pengobatan. Mereka bisa digunakan
dalam bentuk aslinya atau diolah menjadi berbagai bentuk, seperti ekstrak,
minyak, atau sediaan farmasi lainnya.
3. Kelompok obat bahan alam dan perbedaannya

Tiga konsep utama dalam pengobatan yang menggunakan bahan alam adalah
jamu, fitofarmaka, dan obat bahan alam terstandar. Berikut adalah penjelasan
mengenai ketiganya beserta perbedaan dari segi pengujian:
1. Jamu:

- Definisi: Jamu adalah ramuan tradisional Indonesia yang berasal dari


bahan-bahan alami, seperti tumbuhan, rempah-rempah, dan bahan
lainnya, yang telah diolah sesuai dengan pengetahuan turun temurun.
- Pengujian: Pengujian jamu cenderung mengacu pada pengalaman
empiris yang diperoleh dari penggunaan turun-temurun, baik secara
individual maupun dalam bentuk campuran. Pengujian seringkali lebih
terfokus pada pengamatan efek samping atau interaksi dengan obat
lainnya.

2. Fitofarmaka:

- Definisi: Fitofarmaka adalah produk obat yang berasal dari tumbuhan


atau bagian tumbuhan yang memiliki efek farmakologis atau aktivitas
terapeutik, baik secara tunggal maupun dalam campuran, yang telah
diproses secara farmasi.
- Pengujian: Fitofarmaka melibatkan pengujian yang lebih lengkap dan
sistematis, termasuk uji farmakologi, toksisitas, dan kadang-kadang uji
klinis pada manusia. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan
efektivitas, keamanan, dan kualitas fitofarmaka secara ilmiah.

3. Obat Bahan Alam Terstandar:

- Definisi: Obat bahan alam terstandar adalah obat yang berasal dari
bahan alam, seperti tumbuhan, hewan, atau mineral, yang telah diolah
dan disajikan secara standar dalam bentuk yang dapat diterima secara
farmasi.
- Pengujian: Pengujian obat bahan alam terstandar mencakup seluruh
proses produksi yang terstandar, termasuk identifikasi bahan baku,
kontrol kualitas, pemrosesan yang konsisten, dan uji klinis untuk
memvalidasi efektivitas dan keamanannya.

Perbedaan dalam Pengujian:

- Jamu: Pengujian jamu cenderung lebih mengandalkan pengalaman


turun-temurun dan pengamatan empiris, tanpa melibatkan pengujian
ilmiah yang menyeluruh.
- Fitofarmaka: Fitofarmaka menjalani pengujian yang lebih lengkap dan
sistematis, termasuk uji farmakologi, toksisitas, dan kadang-kadang uji
klinis pada manusia.
- Obat Bahan Alam Terstandar: Pengujian obat bahan alam terstandar
mencakup seluruh proses produksi yang terstandar, termasuk
identifikasi bahan baku, kontrol kualitas, pemrosesan yang konsisten,
dan uji klinis untuk memvalidasi efektivitas dan keamanannya secara
ilmiah.
4. Pengertian standardisasi dan standard -> Standardisasi adalah proses
penyesuaian atau penentuan standar kualitas, kekuatan, atau identifikasi suatu
produk. Ini diterapkan pada obat-obatan untuk memastikan konsistensi dan
kualitas yang konsisten dari satu batch ke batch lainnya. Standar adalah
parameter yang ditetapkan sebagai patokan atau acuan dalam proses
standardisasi.
5. Ada 3 kasus orang sakit (ada batuk/pilek, luka berdarah, kencing batu), diminta
tentukan kira-kira tanaman apa yang dapat digunakan sebagai obat dan bagaimana
cara menggunakannya
- Jahe: Dapat membantu meredakan batuk dan pilek. Caranya adalah
dengan membuat teh jahe atau mengunyah potongan jahe segar.
- Aloe vera: Gel dari daun aloe vera memiliki sifat penyembuhan luka
yang baik. Anda dapat memotong daun aloe vera, kemudian
mengoleskan gelnya langsung ke luka.
- Daun salam: Daun salam memiliki sifat diuretik yang dapat membantu
dalam mengurangi pembentukan batu ginjal. Caranya adalah dengan
membuat infus daun salam dan mengonsumsinya secara teratur.

UTS Semester II 2015/2016

1. Kemukakan apa yang dimaksud dengan: a) obat bahan alam; b) jamu; c)


fitofarmaka; d) standar; e) standardisasi; f) spesifikasi mutu ekstrak herbal terstandar
! (10)
2. Kemukakan manfaat tumbuhan dilihat dari sudut pandang ilmu farmasi, dan berikan
contohnya masing-masing! (10)
3. Kemukakan tumbuhan yang biasa digunakan dalam pengobatan tradisional untuk
penanganan penyakit berikut: diare, kegemukan, sulit BAB, cacingan, panu, kencing
manis, kencing batu, meningkatkan ASI, gangguan persendian, sakit kuning, masuk
angin. Meliputi nama lokal, nama latin, bagian yang digunakan, minimal 5 tumbuhan
untuk setiap penyakit/indikasi, dan saudara cukup memilih untuk 5 penyakit saja.
(30)
4. Kemukakan apa yang saudara ketahui tentang tumbuhan berikut: bawang putih,
bawang merah, jahe, pegagan, kunyit, lidah buaya, Echinacea. Uraian meliputi nama
latin, farmakologi, toksisitas, jika ada hasil uji klinik, bagian yang digunakan,
kandungan kimianya. Anda cukup mengerjakan untuk 5 tumbuhan

Jawaban Pertama:

a) Obat Bahan Alam: Obat bahan alam adalah obat-obatan yang berasal dari sumber alami,
seperti tumbuhan, hewan, atau mineral.

b) Jamu: Jamu adalah ramuan tradisional Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan alami,
seperti tumbuhan, rempah-rempah, atau bahan lainnya, yang telah diolah sesuai dengan
pengetahuan turun temurun.
c) Fitofarmaka: Fitofarmaka adalah produk obat yang berasal dari tumbuhan atau bagian
tumbuhan yang memiliki efek farmakologis atau aktivitas terapeutik, yang telah diproses
secara farmasi.

d) Standar: Standar adalah seperangkat kriteria atau parameter yang digunakan sebagai
patokan untuk mengevaluasi atau mengukur suatu hal, seperti kualitas, keamanan, atau
efektivitas suatu produk.

e) Standardisasi: Standardisasi adalah proses di mana suatu produk diatur atau diukur
sesuai dengan standar tertentu agar kualitas, keamanan, dan efektivitasnya dapat
dipastikan.

f) Spesifikasi Mutu Ekstrak Herbal Terstandar: Spesifikasi mutu ekstrak herbal terstandar
adalah pedoman yang menetapkan parameter-parameter kualitas yang harus dipenuhi oleh
suatu ekstrak herbal agar dianggap bermutu dan dapat dipertimbangkan untuk digunakan
secara medis.

Jawaban Kedua:

Manfaat tumbuhan dilihat dari sudut pandang ilmu farmasi termasuk sebagai sumber bahan
obat-obatan yang alami dan potensial untuk dikembangkan menjadi obat-obatan yang lebih
aman dan efektif. Contohnya:

1. Aloe vera: Digunakan dalam berbagai produk farmasi dan kosmetik karena sifat
penyembuhannya pada luka dan iritasi kulit.

2. Centella asiatica: Digunakan dalam produk obat luar dan suplemen makanan karena
efeknya dalam meningkatkan peredaran darah dan mempercepat penyembuhan luka.

3. Ginkgo biloba: Digunakan dalam obat-obatan untuk meningkatkan sirkulasi darah,


khususnya pada otak, serta dalam suplemen untuk meningkatkan daya ingat.

4. Curcuma longa (Kunyit): Digunakan sebagai antiinflamasi dan antioksidan dalam produk
farmasi dan suplemen makanan.

5. Camellia sinensis (Teh Hijau): Digunakan dalam obat-obatan untuk manfaatnya dalam
meningkatkan metabolisme dan sebagai antioksidan.

Jawaban Ketiga:

Penanganan Diare:

1. Daun Jambu biji (Psidium guajava)

- Nama Lokal: Jambu

- Bagian yang Digunakan: Daun


2. Rimpang Jahe (Zingiber officinale)

- Nama Lokal: Jahe

- Bagian yang Digunakan: Rimpang

3. **Daun Sirsak (Annona muricata)**

- Nama Lokal: Sirsak

- Bagian yang Digunakan: Daun

4. Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

- Nama Lokal: Temulawak

- Bagian yang Digunakan: Rimpang

5. Daun Pepaya (Carica papaya)

- Nama Lokal: Pepaya

- Bagian yang Digunakan: Daun

Penanganan Kencing Manis:

1. Daun Stevia (Stevia rebaudiana)

- Nama Lokal: Daun Manis

- Bagian yang Digunakan: Daun

2. Rimpang Kunyit (Curcuma longa)

- Nama Lokal: Kunyit

- Bagian yang Digunakan: Rimpang

3. Daun Jambu biji (Psidium guajava)

- Nama Lokal: Jambu

- Bagian yang Digunakan: Daun

4. Daun Sambiloto (Andrographis paniculata)

- Nama Lokal: Sambiloto

- Bagian yang Digunakan: Daun


5. Daun Sirsak (Annona muricata)

- Nama Lokal: Sirsak

- Bagian yang Digunakan: Daun

Jawaban Keempat:

Tumbuhan yang Dipilih:

1. Bawang Putih (Allium sativum)

- Farmakologi: Antibakteri, antijamur, antiinflamasi, penurun kolesterol.

- Toksisitas: Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan jika dikonsumsi dalam
jumlah berlebihan.

- Bagian yang Digunakan: Bawangnya.

- Kandungan Kimia: Allicin, senyawa belerang.

2. Bawang Merah (Allium cepa)

- Farmakologi: Antibakteri, antiinflamasi, penurun gula darah.

- Toksisitas: Tidak memiliki efek toksik yang signifikan.

- Bagian yang Digunakan: Bawangnya.

- Kandungan Kimia: Quercetin, senyawa belerang.

3. Jahe (Zingiber officinale)

- Farmakologi: Antiemetik, antiinflamasi, meningkatkan sirkulasi darah.

- Toksisitas: Aman dalam dosis yang umum dikonsumsi sebagai bumbu makanan.

- Bagian yang Digunakan: Rimpang.

- Kandungan Kimia: Gingerol, shogaol.

4. Pegagan (Centella asiatica)

- Farmakologi: Merangsang pembentukan kolagen, antiinflamasi, meningkatkan sirkulasi


darah.

- Toksisitas: Aman dalam dosis yang umum dikonsumsi.

- Bagian yang Digunakan: Daun.


- Kandungan Kimia: Triterpenoid, asiaticoside.

5. Kunyit (Curcuma longa)

- Farmakologi: Antiinflamasi, antioksidan, melancarkan pencernaan.

- Toksisitas: Aman dalam dosis yang umum dikonsumsi sebagai bumbu makanan.

- Bagian yang Digunakan: Rimpang.

- Kandungan Kimia: Kurkumin, turmeron.

Anda mungkin juga menyukai