Anda di halaman 1dari 16

ARAH KEBIJAKAN KLINIK

KLINIK UTAMA
KLINIK PRATAMA
Klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik spesialistik  dapat menyelenggarakan
Klinik merupakan fasilitas
pelayanan medik spesialistik berdasarkan
pelayanan kesehatan Klinik yang menyelenggarakan sistem organ &/atau cabang/disiplin ilmu pada
yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar satu atau lebih bidang spesialistik
pelayanan kesehatan
perorangan yang
menyediakan pelayanan
Dalam rangka meningkatkan mutu dan kesinambungan pelayanan dengan
medis dasar dan/atau memperhatikan keselamatan pasien, dapat melakukan pelayanan kesehatan
spesialistik. masyarakat

Ketenagaan Klinik pratama terdiri atas tenaga


Ketenagaan Klinik utama terdiri atas tenaga medis
medis, tenaga keperawatan, tenaga Kesehatan
, tenaga keperawatan, Tenaga Kesehatan lain, dan
lain, dan tenaga non kesehatan sesuai dengan
tenaga non kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
kebutuhan.
2
PERIJINAN KLINIK SESUAI DENGAN PP NO 5/2021 DAN
PMK NO 9/2014
Syarat :
PP No.5/2021 tentang Pe Administrasi
nyelenggaraan Perijinan Teknis:
Berbasis Resiko  Bangunan, sarana,
prasarana,
peralatan, Obat2an
NIB dan
dan BHP. Sertifikat
 SDM dan Standar
struktur organisasi
Permenkes No.9/2014 klinik
tentang Klinik  Bentuk dan jenis
pelayanan kesehatan
pada klinik

3
JENIS PELAYANAN
KLINIK PRATAMA
KLINIK KLINIK UTAMA

1 2 1 2

Klinik Pratama Klinik Pratama Klinik Utama Non Klinik Utama Non Rawat
Non Rawat Inap Non Rawat Inap Rawat Inap Inap
KLINIK PRATAMA KLINIK UTAMA
Dengan pelayanan farmasi Dengan pelayanan farmasi
NON RAWAT INAP tanpa pelayanan farmasi
tanpa pelayanan laboratorium NON RAWAT INAP tanpa pelayanan farmasi
tanpa pelayanan laboratorium
tanpa pelayanan tanpa pelayanan
laboratorium laboratorium

3 Klinik Pratama 3 Klinik Utama Non Rawat


Non Rawat Inap Inap
dengan pelayanan farmasi dengan pelayanan farmasi
dengan pelayanan laboratorium dengan pelayanan
laboratorium

Klinik Pratama Rawat Inap Klinik Utama


 dengan pelayanan farmasi KLINIK UTAMA Rawat Inap
KLINIK PRATAMA  dengan pelayanan
RAWAT INAP laboratorium
RAWAT INAP dengan pelayanan farmasi
dengan pelayanan laboratorium

4
PERSYARATAN
PENDIRIAN KLINIK
LOKASI

BANGUNAN
KEFARMASIA
N
BANGUNAN
PRASARANA
ALAT
5
• Permanen, tidak bergabung
dengan tempat tinggal
• Memperhatikan fungsi,
keamanan, kenyamanan, &
kemudahan pemberian
• Sebaran diatur oleh pelayanan, perlindungan • Sistem penghawaan
Pemda Kab/Kota keselamatan & kesehatan (ventilasi)
• Memenuhi bagi semua orang • Sistem
ketentuan •Paling sedikit terdiri atas: R. pencahayaan
pendaftaran/R. tunggu, R. • Sistem air & sanitasi
persyaratan
konsultasi, R. administrasi,
kesehatan • Pengelolaan limbah
R.obat dan bahan habis pakai
lingkungan (dengan yan farmasi), R. cair
• Tidak berlaku untuk tindakan, pojok ASI, kamar • Sistem kelistrikan
klinik perusahaan mandi/WC, ruangan lain • Sistem gas medis
atau klinik instansi sesuai kebutuhan • Sistem Proteksi
pemerintah tertentu
• Klinik Rawat kebakaran
Inap (jml TT 5- 10): Ruang • Ambulans, utk klinik
rawat inap, ruang staf klinik,
farmasi, lab, dapur rawat inap

6
PERIJINAN
KLINIK (1)
• PP no. 24 tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik

Permenkes no. 26 tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi


Secara Elektronik Sektor Kesehatan

 Pasal 47  Izin operasional klinik diterbitkan oleh Bupati/


Walikota Komersial
 Pasal 79 Pemohon mengajukan permohonan izin Usaha dan izin
Operasional melalui OSS (Online Single Submission)

7
PERIJINAN
KLINIK (2)
Lembaga OSS menerbitkan Setelah
Notifikasi
Nomer Izin Berusaha (NIB) Pemenuhan pemenuhan persetujuan atau
 sebagai identitas Komitmen dalam komitmen  penolakan d alam
berusaha, jangka waktu Visitasi waktu 7 hari
untuk mendapatkan izin paling lama 1 oleh Pemda Kab setelah visitasi
usaha dan izin komersial atau bulan /Kota dalam
operasional waktu 10 hari

Pasal 86
Izin usaha berlaku selama pelaku usaha menjalankan usaha dan/atau kegiatannya
Izin Komersial atau Operasional berlaku 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang kembali selama
memenuhi persyaratan.

8
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN …(1)
 Menteri, gubernur, kepala dinas kesehatan provinsi, bupati/walikota, dan kepala
dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap penyelenggaraan Klinik.
 Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan, dapat mengikutsertakan
organisasi
profesi dan perhimpunan/asosiasi Klinik.
 Pembinaan dan pengawasan diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan,
keselamatan pasien dan melindungi masyarakat terhadap segala risiko yang dapat
menimbulkan bahaya bagi kesehatan atau merugikan masyarakat.
 Pembinaan dan pengawasan berupa pemberian bimbingan, supervisi, konsultasi,
penyuluhan kesehatan, pendidikan dan pelatihan serta pemantauan &
evaluasi.
9
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN…(2)
 Gubernur dan bupati/walikota dalam melaksanakan tugasnya dapat mengangkat
tenaga pengawas dengan tugas pokok untuk melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Klinik
 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, Menteri, gubernur, kepala dinas
kesehatan provinsi, bupati/walikota, dan kepala dinas kesehatan kab/kota sesuai
dengan kewenangan masing-masing dapat mengambil tindakan administratif.
 Tindakan administratif sebagaimana dimaksud melalui:
• teguran lisan;
• teguran tertulis;
• pencabutan izin tenaga kesehatan; dan/atau
• pencabutan izin/rekomendasi Klinik.

10
KLINIK DENGAN PENANAMAN MODAL
ASING
(PMA)
Dasar - Dasar Hukum terkait Penanaman
Modal Asing :
 Sektor kesehatan khususnya klinik pratama termasuk dalam bidang
1. Undang – Undang (UU) No 23 Tahun usaha yang dialokasikan pada kemitraan dengan koperasi dan usaha
2014 tentang Pemerintah Daerah mikro, kecil, dan menengah
2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5  Batas modal UMKM tidak melebihi Rp.10.000.000.000,-
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan (sepuluh milyar rupiah) di luar nilai tanah dan bangunan.
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko  Penerbitan izin rumah sakit kelas A dan fasilitas pelayanan Kesehata
3. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor n Penanaman Modal Asing (PMA) serta fasilitas
10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha pelayanan kesehatan tingkat nasional merupakan urusan Pemerintah
Penanaman Modal Pusat
 Sertifikat Standar Usaha Klinik Utama dengan PMA diterbitkan oleh
Pemerintah Pusat melalui sistem OSS dan proses
Registrasi Klinik PMA dilakukan oleh Kemenkes.

20
Terdiri dari :
MENGHADAPI
Manajemen penyelenggaraan klinik
PANDEMI COVID-19
PPI
Pelayanan kesehatan di Klinik
Peran pemilik klinik, Puskesmas, Dinas kesehatan
Pencatatan dan pelaporan

Peran Dinas Kesehatan Kab/Kota :


Melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
pelayanan kesehatan di klinik pada masa AKB
Mengikutsertakan klinik sebagai bagian dari system
pelayanan kesehatan di tingkat Kab/Kota sehingga
dukungan sumber daya terhadap pelaksanaan program-
program prioritas pemerintah dapat dipertimbangkan .

12
REGISTRASI
KLINIK • Dasar : Surat Edaran Dirjen
Yankes tertanggal 27
November 2020 nomor
HK.02.02/II/4392/2020
tentang Registrasi Klinik
• Setiap klinik yang telah
memiliki izin operasional
melakukan registrasi.

Perwujudan dari UU N0.23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah


pada bagian lampiran :
Urusan Pemerintah Pusat : Penyelenggaraan registrasi, akreditasi, dan
standardisasi fasilitas pelayanan kesehatan publik dan swasta
13
TUJUAN REGISTRASI
KLINIK Pemenuhan kebutuhan data
1 Identitas, sumber daya manusia kese
hatan dan sarana prasarana klinik

Mudah dikenali
2 Memberikan kode unik pada setiap kl
inik sehingga lebih mudah dikenali.

Dasar pembuatan kebijakan


3 Data yang diperoleh dapat dijadikan s
ebagai dasar pembuatan kebijakan m ulai
Proses registrasi adalah proses mendaftar
dari tingkat pusat hingga daerah.
kan klinik yang telah mendapatkan ijin
se cara nasional dan dilakukan secara
berjen jang sesuai dengan tugas dan Penyebaran Fasilitas Pelayanan
tanggung j awab masing-masing 4 Kesehatan
tingkatan.

14
PENUT
UP
 Klinik pratama dan utama merupakan jejaring Puskesmas.
 Berdasarkan jenis pelayanan, klinik pratama dan utama terdiri dari non
rawat inap dan rawat inap.
 Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
 Perijinan klinik melalui OSS (Online Single Submissioon)
 Klinik wajib mendukung program pembangunan kesehatan
 Pembinaan dan pengawasan Kinik dilakukan secara berjenjang.
 Setiap Klinik yang telah memiliki izin operasional agar melakukan registrasi
dalam rangka pemenuhan kebutuhan data dan sebagai dasar Pemerintah
untuk membuat kebijakan

15
16

Anda mungkin juga menyukai