Anda di halaman 1dari 38

“TYPOID & DM JUVENIL”

1.ANDRE JEFRIANSYAH (F0H020068)


2.ANISA VADELA (F0H020070)

KELAS : 2B

Dosen Pembimbing:
Ns. Nurmukaromatis Saleha, S. Kep M, kep
Demam tifoid

Definisi:
Tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan
oleh kuman salmonella Thypi (Arief Maeyer, 1999)

Tifoid adalah suatu penyakit pada usus yang menimbulkan


gejala-gejala sistemik yang disebabkan oleh salmonella
typhosa, salmonella type A.B.C. penularan terjadi secara oral
melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (Mansoer
Orief.M.1999)
Demam tifoid adalah penyakit menular yang bersifat
akut, yang ditandai dengan bakterimia, perubahan pada
sistem retikuloendotelial yang bersifat difus,
pembentukan mikroabses dan ulserasi nodus peyer di
distal ileum. (Soegeng Soegijanto, 2002)
Etiologi Penyebab demam tifoid dan demam paratifoid
adalah S.typhi, S.paratyphi A, BC. (Arjatmo
Tjokronegoro, 1997). Ada dua sumberpenularan
salmonella typhi yaitu pasien dengan demam tifoid dan
pasien dengan carier.
Patofisiologi

•Kuman Salmonella typi masuk tubuh manusia melalui mulut


dengan makanan dan air
yang tercemar. Kemudian masuk kedalam lambung, sebagian
kuman masuk dimusnahkan oleh asam lambung dan
selebihnya masuk ke usus halus bagian distal hingga mencapai
jaringan limpoid. Dijaringan ini, kuman berkembang biak dan
masuk kedalam aliran darah,
Sampai di dalam aliran darah, kuman ini di sirkulasikan oleh darah
menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus
halus dan kandung empedu.

• Kuman ini ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan


5F yaitu food, fingers, fomitus, fly dan feses.
Tanda dan Gejala

• Demam tinggi 39 C sampai 40 C


• Tubuh menggigil denyut jantung dan badan terasa lemah
sakit kepala
• Nyeri otot kehilangan napsu makan, dankonstipasiSakit
perut.
Kasus

Hari ini seorang remaja dengan nama Tn. A datang


bersama keluarganya ke IGD rumah sakit RSUDZA banda
aceh, dengan keluhan, Demam tinggi 40°C sejak 2 hari yang
lalu, nyeri dibagian kepala, mual, batuk, dan tidak BAB
selama beberapa hari yang lalu. Pasien juga mengeluh susah
tidur, dan sering terbangun, pasien juga mengatakan lemah
untuk melakukan aktifitas, pasien juga mengeluh kesakitan
daerah perut, pasien juga mengatakan mulut terasa pahit, dan
badan terasa lemas.
Setelah dilakukan Vital sign danpemeriksaan fisik, ditemukan:

N: 100 x/menit
RR: 30 x/menit
Suhu: 40°C
TD: 110/80 mmHg
• keadaan lidah yang khas (putih, kotor, pinggirnya hiperemi,
bibir pecah-pecah, muka merah, banyak keringat). Terpasang
O₂, klien terlihat gelisah, tampak meringis menahan sakit,
lemah, BB menurun, tampak bedrest,dan aktivitas dibantu,
porsi makan tidak habis, muntah. Keluarganya mengatakan
sebelumnya tidak mau dibawa ke RS karena merasa
penyakitnya akan sembuh sendiri tetapi setelah panasnya
semakin tinggi pasien semakin cemas dan akhirnya mau
dibawa ke RS.
DM Juvenil

Definisi:
Juvenile diabetes merupakan
salah satu penyakit kronis yang sampai saat ini belum dapat
disembuhkan. Juvenile Diabetes adalah penyakit yang telah
menyerang banyak anak-anak di seluruh dunia. Juvenile
Diabetes disebut juga sebagai Diabetes Mellitus (DM) tipe-1
• Kelainan sistemik akibat terjadinya gangguan metabolisme
glukosa yang ditandai oleh hiperglikemia kronik
• Keadaan ini diakibatkan oleh kerusakan sel-ß pankreas baik
oleh proses autoimun maupun idioptaik sehingga produksi
insulin berkurang bahkan terhenti
EPIDEMOLOGI

Angka kejadian sekitar 1 dari setiap 150350 anak (usia 18


tahun)Puncaknya terjadi pada 0 anak (usia 5 tahun) & 1 setiap
usia 5 -7 tahunGejala klinisnya berbeda dengan DM tipe 2.
Pada umumnya bersifat akut dengan adanya poliuri, polidipsi
dan polifagia serdanya kehilangan berat badan pada masa
pertumbuhan dan perkembangan
Klasifikasi DM berdasarkan Etiologi (ISPAD, 2009)

1. DM tipe 1
2. DM tipe 2
3. DM tipe lain dan,
4. DM kehamilan
Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang dihasilkan
oleh sel asini, tetapi juga mempunya fungsi endokrinDiantara
jaringan asini, terdapat + 1 juta kumpulan sel yang disebut
pulau Langerhans.
• Pulau Langerhans mengandung sel penghasil hormon yang
terlibat dalam proses pengendalian kadar glukosa darah.
Sel beta membentuk hormon insulin, yang mempercepat
pengambilan glukosa oleh sel & mempercepat perubahan
glukosa menjadi glikogen untuk disimpan didalam hatiSel alfa
menghasilkan glukagon → berfungsi berlawanan dengan sel
beta yaitu meningkatkan kadar glukosa darah
• Sel delta → membentuk somatostatin yang mengatur sel beta
dan sel alfa (mengatur produksi insulin dan glukagon)
Pengaturan Kadar gula darah

Saat pencernaan tubuh memecah zat gizi yang berasal dari


makanan & minuman sebagai sumber energi sumber energi
utama adalah glukosa yg dibawa aliran darah keseluruh sel.
Glukosa yang berlebihan disimpan didalam hati, otot & lemak
untuk dilepaskan kembali jika dibutuhkan tubuh harus mampu
mengatur kadar gula darah untuk tetap stabil
Proses pengaturan glukosa darah
PATOFISIOLOGI

Kerusakan sel-ß pankreas baik oleh proses autoimun


maupun idioptaik → produksi insulin berkurang bahkan
terhenti glukosa tidak dapat memasuki sel → kosentrasi dalam
darah meningkat (hiperglikemia) terjadi proses osmosis →
pergerakan cairan dari intraseluler ekstraseluler dari
ekstraseluler diekskresikan oleh ginjal resikan
Jika glukosa darah melebihi ambang ginjal
(+ 180mg/dl) → glukosa akan berlebih di dalam urin
(glikosuria) disertai dengan pemindahan air secara osmotik
(poliuria) kehilangan cairan yang berlebihan melalui urin →
menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsia) glukosa
tidak mampu memasuki sel → tubuh menggunakan simpanan
lemak & protein untuk memenuhi energi → mekanisme lapar
→ asupan makanan meningkat (polifagía)
Kriteria diagnosis DM

Ditegakkan dengan ada tidaknya gejala.Bila dengan Trias


geala DM (poliuri, polifagia & polidhipsi), maka pemeriksaan
gula darah abnormal satu kali sudah dapat menegakkan
diagnosis DMMenurut clinical practice consensus guidelines
(2009) kriteria hasil pemeriksaan gula darah abnormal:

a. Kadar gula darah sewaktu > 200mg / d * l atau


b. Kadar gula darah puasa >126 mg/dl atau
c. Kadar gula darah 2 jam ndial > 200mg / d * l
Periode Pra Diabetes

Penelusuran upload masuk gejala klinis diabetes belum


nampak → karena baru ada proses destruksi sel beta pankreas.
Sekresi insulin mulai berkurang ditandai dengan mulai
berkurangnya sel beta pankreas yang berfungsi (kadar c-
peptide mulai turun)
Periode Manifestasi Klinis

Gejala klinis DM sudah mulai muncul.Sudah terjadi kerusakan


sel beta pankreas hampir 90%Karena sekresi insulin sangat
kurang kadar glukosa darah meningkat. Kadar glukosa darah
yang melebihi > 180mg/dl menyebabkan deuresis osmotik →
pengeluaran cairan elektrolit melalui urin (poliuri, dehidra
polidipsi)
Karena glukos darah tidak dapat di uptake ke dalam sel,
penderita akan merasa lapar (polifagia), akan tetapi BB akan
semakin kurus

• Pada peride ini penderita membutuhkan insulin dari luar agar


glukosa darah dapat di uptake ke dalam sel
Periode honey-moon

• Periode ini disebut juga fase remisi atau sementara pada


periode ini sisa-sisa sel beta pankreas akan bekerja optimal
sehingga akan diproduksi insulin dari tubuh sendiri pada saat
ini kebutuhan insulin dari luar akan berkurang, akan tetapi
hanya sementara bisa dalam hitungan hari ataupun bulan.
Periode ketergantungan insulin yg menetap

• Periode ini merupakan periode terakhir dari penderita DM


• Pada periode ini penderita akan membutuhkan insulin
kembali dari luar tubuh seumur hidupnya
Pitfall dalam diagnosis

• Diagnosis diabetes seringkali salah, disebabkan gejala-gejala


awal yang tidak terlalu khas & mirip dengan gejala lain.
Tenaga medis sering tidak menyadari kemungkinan penyakit
ini karena DM pada anak jarang terjadi
Beberapa Gejala yang sering menjadi pitfall

1. Sering kencingKemungkinan diagnosisi yang diambil


adalah ISK atau karena terlalu banyak minum

2. BB turu atau tidak mau naikSeringkali diduga karena


asupan nutrisi yang kurang atau merupakan salah satu gejala
dari TB paru
3. Sesak napasKemungkinan diagnosis yang diambil
bronkopneumonia → padahal jika diamati tipe napasnya
adalah kusmaul yang sangat berbeda dengan
bronkopneumonia
4. Nyeri perut seringkali diduga adanya peritonitis atau
apendisitis
Gambaran klinis DM tipe 1

Perjalanan klinis akut gejala klasik: Poliuria, polydipsia,


penurunan BB terjadi antara 1-2 minggu sebelum diagnosis
ditegakkan, dan penglihatan kabur. Hiperglikemia KAD
Kussmaul Enuresis noktural
1. Insulin

Terapi mutlak yang harus diberikan pada juvenile diabetes


dalam pemberian insulin perlu diperhatikan jenis insulin,
dosisi insulin dan cara thpenyuntikanTerdapat beberapa area
suntikan yang baik dalam proses absorbsi yaitu; abdomen
(paling baik absorbsi), lengan atas dan lateral paha
2. Nutrisi

Diet pada anak dengan juvenile diabetes mengacu pada upaya


mengoptimalkan pertumbuhan karbohidrat merupakan nutrien
yang paling berpengaruhterhadap glukosa darah 90-100%
karbohidrat akan dirubah menjadi glukosa dalam waktu 15
sampai 60 menit setelah makan
3. Edukasi diabetes merupakan penyakit seumur hidup →
bergantung kemauan penderita dan keluarganya untuk hidup
dengan gaya hidup yang sehat
✓Pengertian
✓Motivasi
✓Keterampilan
✓Sikap positif
✓Kontrol metabolic
✓Bukan penghalang
4. Olah Raga

Penderita DM menurunkan kadar glukosa darah menimbulkan


perasaan sehat meningkatkan sensitivitas terhadap insulin
meningkatkan kapasitas kerja jantung mengurangi terjadinya
komplikasi DM jangka Panjang penderita DM yang tidak
terkontrol baik hiperglikemia – KAD 40% kejadian
hipoglikemia pada penderita DM dicetuskan oleh olah raga
5. Edukasi

Edukasi diberikan baik pada penderita ataupun pada orang tua


keluarga perlu mendapatkan edukasi terkait penyakitnya,
patofisiologinya, apa yang boleh dan apa yang tidak
diperbolehkan, manajemen insulin, monitor gula darah dan
juga target gula darah yang diinginkan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai