Anda di halaman 1dari 16

SYIRKAH & APLIKASINYA

Definisi Syirkah
• Secara bahasa, al-Syirkah berarti al-
Ikhtilath: " Percampuran atau
persekutuan dua hal atau lebih,
sampai-sampai antara masing-
masing sulit dibedakan. Seperti
persekutuan hak kepunyaan atau
perserikatan usaha."

• Pada intinya, definisi syirkah yakni


kerjasama antara dua orang atau
lebih dalam berusaha, yakni
keuntungan dan kerugiannya
ditanggung bersama.
Dasar-Dasar Syirkah
Syarat-Syarat Syirkah
Adapun syarat-syarat syirkah yang terdapat dalam kitab
Kifayatul
Akhyar ada lima syarat:
a. Benda (harta) di nilai dengan uang (dinar,dirham,dalam
rupiah,dan
lain-lain).
b. Harta-harta tersebut sesuai dengan jenis dan macamnya.
c. Harta-harta tersebut dicampur.
d. Satu sama lain membolehkan guna membelanjakan harta
tersebut.
e. Untung rugi di terima dengan ukuran harta masing-masing
Ada syarat umum yang berlaku guna syirkah Uqud (kontrak) dan syirkah
Amlak (kepemilikan).
Syarat umum guna syirkah uqud, diantaranya ialah:
a. Perserikatan merupakan transaksi yang bisa di wakilkan.
b. Pembagian (Deviden) keuntungan diantara anggota harus jelas.
c. Pembagian (deviden) keuntungan diambil dari lama perserikatan,
bukan dari modal perserikatan.

Sedangkan syirkah amlak sebagai berikut:


a. Modal perseroan mesti hadir, baik secara akad maupun saat akan
mengerjakan pembelian barang ini ialah pendapat jumhur fuquha,
maka tidak diperkenakan yang modalnya masih berupa hutang,
maupun modalnya masih belum dihadirkan.
b. Modal perseroan berupa uang, ini kesepakatan empat mazhab, maka
perserikatan yang modalnya berformat barang, baik barang yang
bergerak maupun tidak bergerak tidak diperkenakan”.
Rukun-Rukun Syirkah
Rukun syirkah ialah sesuatu yang
harus ada ketika syirkah itu
berlangsung.
Rukun syirkah berdasarkan pendapat
beberapa ulama’:
a. Berdasarkan pendapat ulama
hanafiah rukun syirkah ada dua yakni:
ijab dan qabul. Jika ada yang
menambahkan selain ijab dan qabul
dalam rukun syirkah seperti adanya
kedua orang yang berakad dan
objek akad itu masuk dalam syara
syirkah.
b. Berdasarkan pendapat
Abdurrahman al-Jaziri, rukun syirkah
meliputi dua orang yang berserikat,
shigat, objek akad syirkah baik
Unsur-Unsur Syirkah

a. Adanya suatu bidang


usaha
b. Adanya suatu akad
c. Adanya kerja sama
dalam menjalankan
usaha
d. Memenuhi
persyaratan tertentu
yang di tetapkan oleh
hukum
a. Syirkah Ibahah
Syirkah Ibahah ialah persekutuan hak seluruh
orang guna dibolehkan
Macam- menikmati manfaat sesuatu, misalnya menikmati
manfaat air sungai,
Macam garam laut, api, padang rumput dan sebagainya
Syirkah yang belum ada
dibawah dominasi perorangan.
b. Syirkah milik
Syirkah milik ialah persekutuan antara dua orang
atau lebih guna
mempunyai suatu benda. Syirkah ini ialah syirkah
yang bersifat
ikhtiari dan bersifat jabari, yakni:
1) Syirkah Kepunyaan yang bersifat ikhtiari ialah
beberapa orang
bersekutu membeli sebuah rumah guna tempat
tinggal bersama,
sebidang tanah ditanami dan sebagainya.
2) Syirkah kepunyaan yang bersifat jabari ialah
tidak berhak
c. Syirkah akad
Syirkah akad ialah akad persekutuan antara dua
orang atau lebih
dalam harta dan keuntungan. Syarat-syarat
perjanjian syirkah dapat
dibagi dua; Syarat-syarat umum dan syarat
khasus. Syarat-syarat
umum mesti terdapat dalam segala macam
syirkah, dan syarat
khususnya hanya diperlukan dalam macam syirkah
tertentu. Syarat-syarat umum yang harus ada
dalam segala macam syirkah ialah:
1) Masing-masing pihak yang menyelenggarakan
perjanjian yang
bercecakapan guna menjadi wakil atau mewakili.
2) Objek akad ialah hal-hal yang bisa diwakilkan
supaya
memungkinkan tiap-tiap anggota syirkah
melngerjakan
tindakan-tindakan hukum.
3) Keuntungan masing-masing merupakan bagian
Berdasarkan pendapat mazhab Hanafi Syirkah uqud (akad) terbagi
empat bagian yakni:
1) Syirkah ‘Inan
Syirkah ‘inan ialah perserikatan yang dilaksanakan oleh semua
pemodal guna memberikan harta masing-masing guna dijadikan
modal dagang dengan destinasi akan mendapatkan keuntungan.
Syirkah ini tidak di syaratkan nilai modal, wewenang dan
keuntungan dapat didasarkan kepada penyertaan prosentase
modal masing-masing, tetapi dapat pula atas dasar organisasi.
Hal ini diperkenakan karna adanya kemungkinan tambahan
kerja
2) atau Abdan/
Syirkah penanggungan
A’mal resiko setiap pihak”.
Syirkah Abdan juga disebut pula syirkah “Shoyani” jamak dari
Shoni’taqobul dan umal jama’ dari amilun yakni : perserikatan
yang dilaksanakan dua orang atau lebih guna menerima suatu
pekerjaan. Misalnya Kuli bangunan, bengkel dan pelayanan
barang lainnya. Keuntungan dari perserikatan ini bagi sesuai
3) Syirkah Al-Wujuh
Syirkah Al-Wujuh ialah serikat yang dilaksanakan dua orang
atau lebih yang tidak memiliki modal sama sekali,mereka
mengerjakan suatu pembelian dengan cara kredit dan
menjualnya dan menjualnya dengan cara kontan, kemudian
kalau dapat untung akan dibagi bersama. Syirkah ini ialah
perseroan antara dua orang atau lebih dengan modal dari pihak
luar dari orang (badan) tersebut”.
4) Syirkah Mufawadhah
Syirkah Mufawadhah ialah, secara bahasa keserupaan dan
secara istilah ialah aqad yang dilaksanakan antara dua orang
atau lebih guna mengerjakan kerja sama dengan syarat adanya
kesamaan baik kekayaan maupun kewenangan (tanggung
jawab), dan bahkan agama.
1. Misal syirkah ‘inan: farrak dan milus ingin membuka warung kopi
mereka
sepakat menjalankan bisnis warung kopi Masing-masing dari mereka
m
2. Misal syirkah ‘abdan: farrak dan milus sama-sama pengelola besi tua
dan bersepakat mencari besi tua bersama. Mereka juga sepakat apabila
memperoleh besi tua akan dijual dan hasilnya akan dibagi dengan
ketentuan: Keuntungan yang diperoleh dibagi berdasarkan kesepakatan,
porsinya boleh sama atau tidak sama di antara syarik (mitra usaha).
Seperti Farrak mendapatkan sebesar 65% dan milus sebesar 35%.
3. Misal
Dalam syirkah
syirkah inimufawadhoh:
boleh berbedaMilus ialahboleh
Profesi, pemodal, berkontribusi
saja syirkah ‘abdanmodal
terdiri
kepada
atas farrak Pengelola
beberapa dan Iqbal. besi
Kemudian,
tua danfarrak dan Iqbal juga
pengelolawarung sepakat untuk
kopi.
berkontribusi modal untuk membeli barang secara kredit atas dasar
kepercayaan pedagang kepada farrak dan Iqbal. Dalam hal ini, pada
awalnya yang terjadi ialah syirkah ‘abdan, yakni ketika farrak dan
Iqbal sepakat masing-masing bersyirkah dengan memberikan kontribusi
kerja saja. Namun, ketika Milus memberikan modal kepada farrak dan
Iqbal, berarti di antara mereka bertiga terwujud muḍarabah. Di sini
milus sebagai pemodal, sedangkan farrak dan Iqbal sebagai pengelola.
Ketika farrak dan Iqbal sepakat bahwa masing-masing memberikan
kontribusi modal, di samping kontribusi kerja, berarti terwujud syirkah
'inan di antara farrak dan Iqbal, Ketika farrak dan Iqbal membeli barang
secara kredit atas dasar kepercayaan pedagang kepada keduanya, berarti
terwujud syirkah wujuh antara farrak dan Iqbal. Dengan demikian,
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai