Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS BESI

Oleh : Nurul Maghfirah


Triono
Kelas : XII AKA
Pengertian Besi

Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26. Merupakan
logam dalam deret transisi pertama. Ini adalah unsur paling umum di bumi
berdasarkan massa, membentuk sebagian besar bagian inti luar dan dalam
bumi. Besi adalah unsur keempat terbesar pada kerak bumi.

Besi merupakan logam yang paling banyak digunakan, mencakup sekitar 95%
dari semua logam yang diproduksi di seluruh dunia. Penggunaan besi
merentang dari wadah makanan, mobil, obeng, mesin Feci, penjepit kertas,
hingga kapal tanker. Baja adalah paduan besi yang paling dikenal. Berbagai
bentuk lain besi yang juga digunakan adalah pig iron, besi cor, baja karbon,
besi tempa, baja paduan, dan oksida besi.
Pengertian Besi

Metode spektrofotometri serapan atom (AAS) digunakan


untuk penentuanlogam besi (Fe) total dan terlarut dalam
air dan air limbah secara spektrofotometriserapan atom-
nyala (AAS)-nyala pada kisaran kadar Fe 0,3 mg/L sampai
dengan10 mg/L dengan panjang gelombang 248,3 nm.
Prinsip Analisa

Larutan sampel diaspirasikan


kesuatu nyala dan unsur unsur di
dalam sampel diubah menjadi uap
atom sehingga nyala mengandung
atom unsur unsur yang dianalisis.
Alat dan Bahan

A. Alat :
B. Labu Ukur
C. Pipet Ukur
1. Pipet Tetes
2. Botol Semprot
3. Bulp
4. Corong Gelas
5. Hot Plate
Alat dan Bahan

B. Bahan :
1. Larutan Standar Fe
2. HNO3
3. Sampel
4. Aquades
Prosedur Kerja
A. Pembuatan larutan Pengencer HNO3 2%

Dipipet 83,9 ml HNO3 Pekat.

Dimasukkan kedalam labu ukur 2000 ml yang telah diberi sedikit aquades.

Ditambahkan aquades sampai tanda tera.

Gojog dan homogenkan

B. Pembuatan larutan standar Fe 100 PPM


Pipet 10 mL larutan induk logam besi, Fe 1000 mg/L ke dalam labuukur 100 mL.
Tepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera.

C. Pembuatan larutan standar Fe 10 PPM


Pipet 50 mL larutan standar besi, Fe 100 mg/L ke dalam labu ukur500 mL.
D. Pembuatan deret standar Fe

Pipet 0 mL; 5 mL; 10 mL; 15 mL; 20 mL larutan baku besi, Fe 10mg/L


masing-masing ke dalam labu ukur 50 mL.
Tambahkan larutan pengencer sampai tepat tanda tera
sehinggadiperoleh konsentrasi logam besi 0,0 mg/L; 1 mg/L; 2 mg/L; 3
mg/L;4 mg/L.

E. Persiapan contoh uji Fe


Homogenkan contoh uji, pipet 50 mL contoh uji ke dalam gelas
piala100 ml atau erlenmeyer 100 ml.
Tambahkan 5 mL asam nitrat pekat, bila menggunakna gelas
piala,tutup dengan kaca arloji.
Panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 12 ml – 20 ml.
Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasnya ke dalam gelas piala.
Pindahkan contoh uji masing masing ke dalam labu ukur 50 ml(saring
bila perlu) dan tambahkan ari bebas mineral sampai tepattanda tera
dan homogenkan.
F. Prosedur dan pembuatan kurva kalibrasi Fe
Optimalkan alat SSA sesuai petunjuk penggunaan alat.
Ukur masing-masing larutan kerja yang telah dibuat
pada panjang gelombang 248,3 nm.
Buat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan
garis regresi.
Lanjutkan dengan pengukuran contoh uji yang sudah di
persiapkan.
Hasil Pengamatan
Perhitungan
Ada 2 macam perhitungan :
Perhitungan dengan kalkulator
1. Perhitungan dengan memasukkan data di Excel.

Perhitungan Kadar Logam Besi (Fe).


V1 x N1 = V2 x N2
Keterangan :
V1 : Volume Pemampatan
V2 : Volume ketika AAS
N1 : Konsentrasi ketika Pemampatan
N2 : Konsentrasi AAS
Ada 2 macam perhitungan :
1. Perhitungan dengan kalkulator
2. Perhitungan dengan memasukkan data di
Excel.

Persamaan garis linier


y = A + Bx
A = y rata-rata – B . X rata-rata
Keterangan :
y = absorbansi sampel
x = konsentrasi besi (Fe) dalam sampel
Grafik Fe

Anda mungkin juga menyukai