Anda di halaman 1dari 14

Morsicatio buccarum

Presentant : Hulman Miftah (J3A020026)


Identitas pasien

1. Nama : Nn. N.B


2. Umur : 56 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Alamat : Jl. Letjen S.Parman No.21
7. Diagnosa Medis : Morsicatio Buccarum
8. No Rekam Medis :-
Pemeriksaan subjektif

Keluhan utama
Pasien datang ke RSGM dengan keluhan terdapat bercak berwarna putih pada pipi bagian
dalam sebelah kanan yang tidak rata ketika dirasakan dengan lidah.
Riwayat keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan terdapat bercak berwarna putih pada pipi bagian dalam
sebelah kanan. Pasien merasakan pipi kanan bagian dalam terasa tidak rata ketika
bercermin dan digerakkan dengan lidah yang sudah dialami sejak 1 bulan yang lalu. Pasien
memiliki kebiasaan menggigit pipi dengan intensitas sering dan meningkat ketika dalam
kondisi banyak pikiran atau ketika sedang menonton tv. Pasien menonton tv 2x sehari dan
memiliki kebiasaan menggigit pipinya selama 2-3 menit. Bercak putih yang dimiliki
pasien tidak terasa sakit maupun nyeri. Pasien belum pernah memeriksakan keluhan
tersebut dan belum pernah meminum obat-obatan untuk menghilangkan keluhan tersebut.
Pemeriksaan subjektif

Riwayat medis
Pasien dalam keadaan sehat, tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, tidak pernah dirawat
di Rumah Sakit dan tidak sedang dalam pengobatan dokter. Pasien tidak memiliki alergi
makanan, minuman, dan cuaca serta obat-obatan.
Riwayat gigi geligi terdahulu
Pasien rutin kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali namun karena situasi pandemi,
pasien tidak pernah datang kembali ke dokter gigi semenjak 1 tahun terakhir. Sekitar 1
tahun yang lalu, Pasien datang ke dokter gigi untuk melakukan pembersihan karang gigi.
Pasien tidak pernah merasakan keluhan ketika sesudah dilakukan pembersihan karang gigi.
Pasien memiliki kebiasaan menggosok gigi 3x sehari saat mandi pagi, mandi sore, dan
malam hari sebelum tidur . Bulu sikat gigi yang digunakan pasien memiliki tekstur yang
lembut serta menyikat gigi secara perlahan. Tidak memakai obat kumur maupun benang
gigi sebagai alat penunjang membersihkan gigi.
Pemeriksaan subjektif

Riwayat keluarga
Bapak dan Ibu pasien tidak dicurigai memiliki penyakit sistemik serta saudara kandung
juga dalam keadaan sehat dan ketiga anak pasien tidak dicurigai memiliki penyakit
sistemik. Keluarga pasien tidak pernah memiliki keluhan yang sama dengan pasien.
  Riwayat sosial
Pasien merupakan seorang pekerja wiraswasta yang tinggal di daerah perkotaan bersama
dengan anaknya serta cucunya. Pasien bekerja sebagai pemilik took bangunan yang
bekerja dari jam 7 pagi hingga jam 4 sore. Pasien rutin berolahraga 2 minggu sekali yang
dilakukan di rumah dan gemar mengkonsumsi teh atau kopi setiap pagi hari, serta rutin
mengkonsumsi sayur dan buah. Dalam 2 minggu terakhir, pasien tidak bepergian ke luar
negeri maupun luar negeri. Tidak mengkonsumsi alkohol maupun merokok. Air minum
yang dikonsumsi sehari-hari oleh pasien berasal dari air minum kemasan.
Pemeriksaan Objektif

Terdapat lesi single unilateral berupa plak berwarna putih terletak di


mukosa labialis dextra berukuran >1cm dengan batas lesi tidak jelas, tepi
lesi irregular, indurasi (-), memiliki konsistensi yang lunak serta lesi tidak
berpotensi menuju keganasan, tidak dapat di swab, tidak terasa nyeri
Assasment

Berdasarkan pemeriksaan subjektif dan pemeriksaan objektif,


didapatkan bahwa :
Diagnosis : Morsicartio Buccarum
Differential diagnosis : Linea Alba
Prognosis : Ad Bonam
Planning

Komunikasi

Mengkomunikasikan kepada pasien tentang bercak putih pada pipi bagian dalam merupakan suatu variasi normal yang
beberapa orang miliki, penyebab, dan perawatan yang dapat dilakukan
Informasi
Menginformasikan kepada pasien bahwa bercak putih yang dialami pasien bukan merupakan suatu penyakit dan tidak
menimbulkan keganasan
Planning

Edukasi

a. Menghentikan kebiasaan buruk menggigit pipi bagian dalamnya.


b. Pasien dianjurkan untuk mengunyah permen karet yang mengandung xylitol dalam rangka mencegah kebiasaan pasien
untuk menggigit pipi. Memperhatikan kecepatan mengunyah saat makan dan tanpa berbicara atau menonton TV agar
mukosa bukal tidak tergigit secara tidak sengaja
c. Terapi relaksasi untuk melepaskan stress, mengurangi kecemasan dan kondisi neuropsikologis pada orang yang mengigit
pipi terkait stress atau OCD. Metode yang dapat digunakan adalah meditasi, yoga, self-hypnosis, dan lain-lain.
d. Menjaga oral hygine dengan gosok gigi minimal 2x sehari saat setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur.
Morsicatio buccarum

Morsicatio merupakan sebuah kondisi kronik akibat iritasi secara fisik (Kang, 2012). Morsicatio
berasal dari bahasa Latin ‘morsus’ yang artinya menggigit (Mortazavi, 2019). Menggigit mukosa
secara tidak sengaja adalah kejadian umum yang biasa terjadi dan pada akhirnya menyebabkan
perdarahan mukosa dan ulserasi yang menyakitkan. Lesi seperti itu umumnya sembuh dalam waktu
beberapa hari tanpa komplikasi
Etiologi

Beberapa menyebutkan etiologi dari morsicatio buccarum adalah karena trauma mekanik yaitu kebiasaan
menggigit-gigit kronis yang bisa mengakibatkan terbentuknya lesi yang sering terletak di mukosa bukal dan juga
dapat terjadi pada mukosa labial dan batas lateral lidah. Morsicatio buccarum dapat terjadi karena psikogenik,
yang disebabkan oleh berbagai macam emosi. Biasanya kebiasaan menggigit pipi mengacu pada lesi yang
dangkal dan sering disebabkan oleh gerakan menggosok, menghisap atau mengunyah berulang kali yang
mengikis permukaan area yang luas tanpa menghasilkan ulserasi diskrit (Mortazavi, 2019).
Gambaran klinis

Pada awalnya plak-plak dan lipatan-lipatan putih sedikit menimbul, tampak dalam pola difus
menutupi daerah-daerah trauma. Cedera yang lebih hebat akan menimbulkan suatu respon
hiperplastik yang menambah besarnya plak. Kadang-kadang terlihat pola garis atau menyebar,
dengan daerah tebal dan tipis tampak berdampingan
Diagnosis banding

Linea alba merupakan garis putih yang dapat ditemukan pada intraoral yang tampak berupa gelombang putih
menonjjol dengan panjang bervariasi dan terletak mencolok pada garis oklusi di mukosa bukal. Umumnya tidak
bergejala dan mempunyai lebar 1-2 mm yang meluas secara horizontal dari molar kedua hingga regio caninus
mukosa bukal, berakhir pada kalikulus angularis. Lesi ini paling sering ditemukan bilateral dan tidak bisa
dihilangkan dengan digosok
Diagnosis banding

White sponge nevus merupakan kelainan bawaan menunjukkan transmisi autosomal dominanyang ditandai
dengan adanya plak putih pada mukosa pipi (sering bilateral), dan jarang terjadi pada jaringan lingual dan labial.
Pada white sponge nevus tidak ada tes yang dapat membedakan karena temuan klinis saja sudah cukup

Anda mungkin juga menyukai