RETARDASI MENTAL
F8. GANGGUAN
PERKEMBANGAN
PSIKOLOGIS
dr. Suzy Yusna Dewi, Sp.KJ (K)
Retardasi
Mental
DEFINISI
• Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang
terutama ditandai oleh hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga
Menurut berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa,
PPDGJ-III motorik, dan sosial
Di indonesia
1-3 persen
penduduknya
menderita
kelainan ini Insiden tertinggi
pada masa anak
sekolah dengan
puncak umur 10
sampai 14 tahun
Kaplan, HI, Saddock, BJ & Grabb, JA., 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu
Pengetahuan Prilaku Psikiatri Klinis. Tangerang : Bina Rupa Aksara
RM akan mempengaruhi perkembangan anak
dalam berbagai bentuk
• Fungsi intelektual secara signifikan : IQ lebih kurang 70 atau dibawah pada seorang
individu melakukan tes IQ.
1
• Kekurangan yang terjadi bersamaan atau hendaya yang muncul pada fungsi adapatif
dalam minimal dua dari bidang berikut: komunikasi, perawatan diri, pemenuhan
kebutuhan hidup, kemampuan sosial/interpersonal, penggunaan sumber komunitas,
2 kemandirian, kemampuan fungsi akademik, pekerjaan, waktu luang, kesehatan,
keamanan.
0-3 bln Tertarik terhadap mengenali suara Menangis, membuat Menatap wajah,
suara. orang tuanya suara berkumur, menjulurkan lidah,
mendengkur
6-12 bln Mencari letak suara, Mengerti instruksi Mengoceh dengan 1 Mencoba mengikuti
fokus kepada suara yang sederhana bila suku kata, ex: ba-ba orang dewasa saat
yang berbeda dibantu gerakan dan berbicara dan gerak
konteks bibir
12-15 bln Mengikuti lagu dan Memahami kata bila Mengucapkan 10 Sudah akrab dengan
bernyanyi ada objeknya suku kata walaupun orang dewasa
tidak jelas
Menjangkau atau
menunjuk sesuatu
yang iya mau sambil
membuat suara
18 bln-2 thn Fokus pada akivitas Mulai banyak Mulai menyambung Mulai berpura-pura
yang ia pilih tapi memahami kata dan 2-3 kata dalam 1 bermain dengan
perlu bantuan dari dapat melakukan kalimat mainan
orang dewasa instruksi.
2-3 thn Mulai Mulai memahami Dapat menggunakan Tertarik dengan apa
mendengarkan dan sebuah sebuah 300 kata termasuk yang orang lain
berbicara dengan cerita bila didukung penjelasan dari kata mainkan dan akan
ketertarikan tapi oleh gambar. tersebut. bergabung
mudah terganggu
perhatiannya.
Kliegman, Robert, et al. 2016. Nelson textbook of pediatrics. Edisi 20. Edinburgh: Elsevier/Saunders.
RETARDASI MENTAL
Perilaku Sesuai usia Sulit dibedakan Dapat Dapat merawat Perlu pengawas
dengan anak memenuhi diri sendiri di terus-menerus,
yang tidak RM kebutuhan diri bawah disertai kelainan
dan merawat pengawasan neurologik
diri
(membutuhkan
pengawasan
saat usia pra-
sekolah)
Kaplan, HI, Saddock, BJ & Grabb, JA., 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu
Pengetahuan Prilaku Psikiatri Klinis. Tangerang : Bina Rupa Aksara
Diagnostik Borderline RM Ringan RM Sedang RM Berat RM Sangat
Berat
Motorik/ Perkembangan Motorik dan Keterlambatan Saat usia pra- Koordinasi
sensorik sesuai usia sesnroik dari sekolah motorik dan
terganggu saat perkembangan perkembangan sensorik buruk,
usia pra- motorik dan motorik dan memerlukan
sekolah memerlukan sensorik buruk bantuan
pengawasan pengawas
terus-menerus
Mampu Mampu didik Mampu didik Mampu latih Mampu latih saat Mampu latih
didik / dan mampu usia sekolah (cakap dengan latihan
mampu latih latih dalam kegiatan yang adekuat
sederhana. Contoh:
makan, mandi)
Kaplan, HI, Saddock, BJ & Grabb, JA., 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Prilaku
Psikiatri Klinis. Tangerang : Bina Rupa Aksara
Diagnostik Borderline RM Ringan RM Sedang RM Berat RM Sangat
Berat
Akademik Dapat Dapat Cenderung Tidak mampu Tidak
mengikuti mempelajari tidak dapat mengikuti mampu
pelajaran di pelajaran mengikuti akademik mengikuti
sekolah kelas 6 SD materi akademik
biasa, akademik
namun sulit lebih dari
dan kelas 2 SD
membutuh
kan waktu
belajar
yang lebih
Kaplan, HI, Saddock, BJ & Grabb, JA., 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan
Prilaku Psikiatri Klinis. Tangerang : Bina Rupa Aksara
Retardasi Mental Lainnya
Idiopatik
Kaplan, HI, Saddock, BJ & Grabb, JA., 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri
Klinis. Tangerang : Bina Rupa Aksara
Pranatal
Gangguan pertumbuhan Gangguan pertumbuhan
otak trimester I otak trimester II dan III
• Kelainan kromosom • Infeksi intra uterin, misal
• Infeksi intra uterin, misal HIV
HIV • Zat-zat teratogen (alkohol,
• Zat-zat teratogen (alkohol, kokain, logam-logam
radiasi) berat)
• Disfungsi plasenta • Ibu DM, PKU
• Kelainan konginetal dari • Toksemia gravidarum
otak • Disfungsi plasenta
• Ibu malnutrisi
Kaplan, HI, Saddock, BJ & Grabb, JA., 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri
Ilmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri Klinis. Tangerang : Bina Rupa Aksara
Perinatal
prematur
Meningiti Asfeksia
s neotorum
Trauma
lahir
Kaplan, HI, Saddock, BJ & Grabb, JA., 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri
Ilmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri Klinis. Tangerang : Bina Rupa Aksara
Postnatal
Kerusakan
Kejang otak
Malnutrisi
trauma
infeksi
Memberikan
Pelayanan pelayanan
medis
prenatal dan PRIMER kesehatan
maternal dan
perinatal anak yang
optimal
Konseling
keluarga dan
genetik
Kaplan, HI, Saddock, BJ & Grabb, JA., 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri Klinis. Tangerang : Bina Rupa
Aksara
NON-FARMAKOLOGI
Sunarwati Titi, Kadim Muzal, Sari Pedriatri: Retardasi mental edisi 2, Desember 2000. Jakarta
F.80 “GANGGUAN
PERKEMBANGAN
KHAS BERBICARA
DAN BERBAHASA”
F 80 Gangguan Perkembangan Khas Berbicara dan
Berbahasa
Kondisi ini tidak secara langsung berkaitan dengan kelainan neurologis atau
mekanisme berbicara, gangguan sensorik, retardasi mental, atau faktor
lingkungan.
Sumber: Pedoman Penggolongan Dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ-III), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayan Medik, 1993. Cetakan Pertama.
Gangguan Artikulasi Berbicara Khas (F80.0)
PENGERTIAN
Sumber: Pedoman Penggolongan Dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ-III), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayan Medik,
1993. Cetakan Pertama.
DIKATAKAN TERJADINYA KELAMBATAN, APABILA: DIKATAKAN TERJADINYA GANGGUAN, APABILA:
Tidak adanya kata atau beberapa kata Perkembangan kosa kata yang terbatas.
yang muncul pada usia 2 tahun . Kesulitan dalam memilih dan mengganti
Ketidakmampuan dalam mengerti kata kata-kata yang tepat.
majemuk sederhana pada usia 3 tahun. Penggunaan berlebihan dari sekelompok
kecil kata-kata umum.
Memendekkan ucapan yang seharusnya
berbunyi panjang.
Struktur kalimat yang mentah.
Kesalahan kalimat (syntactial).
Kehilangan awalan atau akhiran yang
khas.
Salah atau gagal dalam menggunakan
aturan tata bahasa seperti kata
penghubung, kata ganti, kata sandang,
kata kerja dan kata benda yang terinfeksi
(berubah).
Sumber: Pedoman Penggolongan Dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ-III), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayan Medik, 1993.
Cetakan Pertama.
Gangguan Berbahasa Reseptif (F80.2)
PENGERTIAN
Sumber: Pedoman Penggolongan Dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ-III), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal
Pelayan Medik, 1993. Cetakan Pertama.
DIKATAKAN TERJADINYA KELAMBATAN, DIKATAKAN TERJADINYA GANGGUAN,
APABILA: APABILA:
Sumber: Pedoman Penggolongan Dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ-III), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayan Medik, 1993. Cetakan Pertama.
Afasia Didapat Dengan Epilepsi (Sindrom Landau-Klefner)
(F80.3)
PENGERTIAN
Sumber: Pedoman Penggolongan Dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ-III), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayan Medik, 1993.
Cetakan Pertama.
Gangguan Perkembangan Berbicara
Dan Berbahasa Lainnya (F80.8)
Sumber: Pedoman Penggolongan Dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ-III), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayan Medik, 1993. Cetakan Pertama.
Gangguan Perkembangan Berbicara
Dan Berbahasa YTT (F80.9)
Suatu gangguan pada kemampuan penguasaan keterampilan yang terganggu sejak stadium
awal perkembangan.
Pedoman Diagnostik
– Terdapat derajat hendaya bermakna dalam keterampilan tertentu
– Hendayanya khas, bukan karena retardasi mental /hendaya ringan pada intelegensia umum.
– Harus dalam masa perkembangan, harus sudah ada pada anak usia sekolah dan tidak
didapatkan kemudian dalam proses perjalanan pendidikan lebih lanjut.
– Harus tidak ada faktor luar
– Tidak langsung disebabkan oleh hendaya visus atau pendengaran yang tak terkoreksi.
F81.0 Gangguan Membaca Khas
Hendaya yang khas dan bermakna dalam perkembangan kemampuan membaca yang tidak hanya
disebabkan oleh usia, masalah ketajaman pandangan atau tidak adekuatnya pendidikan
Pedoman Diagnostik
Kemampuan membaca anak lebih rendah daripada yang diharapkan pada usianya, intelegensia umum,
dan penempatan sekolahnya:
– Dihilangkannya, digantinya imbuhan kata atau suku kata
– Kecepatan membaca lamban
– Salah mengawali, keraguan yang lama, atau kehilangan bagian teks & tidak tepat menyusun kalimat
– Memutarbalikan kata dalam kalimat/huruf dalam kata
– Ketidakmampuan memahami bacaan
– Biasanya didahului oleh riwayat gangguan perkembangan berbicara atau berbahasa
F81.1 Gangguan Mengeja Khas
Hendaya yang khas dan bermakna dalam perkembangan kemampuan mengeja tanpa riwayat
gangguan membaca khas, tidak disebabkan oleh rendahnya usia mental, masalah ketajaman
penglihatan atau pendidikan yang tidak adekuat
Pedoman Diagnostik
– Kemampuan mengeja anak harus secara bermakna di bawah tingkat yang seharusnya sesuai usianya,
intelegensia umum, dan tingkat sekolahnya
– Kemampuan membaca anak harus dalam batas normal & harus tidak ada riwayat kesulitan membaca
sebelumnya
– Kesulitan mengeja bukan disebabkan oleh cara pengajaran yang tidak adekuat, kurangnya daya
penglihatan, pendengaran atau fungsi neurologis, dan bukan didapat sebagai akibat gangguan
neurologis, psikiatrik atau lainnya
F81.2 Gangguan Berhitung Khas
Hendaya yang khas dalam kemampuan berhitung, bukan akibat retardasi mental umum atau
pendidikan yang tidak adekuat
Pedoman Diagnostik
– Kemampuan berhitung lebih rendah dari tingkat seusianya, inteligensia umum dan tingkat
sekolahnya
– Ketrampilan membaca dan mengeja harus dalam batas normal sesuai umur mental anak
– Kekurangan pada kemampuan dasar berhitung (tambah, kurang, kali, bagi)
F81.3 Gangguan Belajar Campuran
• Gangguan tidak khas dengan disabilitas bermakna tentang belajar yang tidak
disebabkan oleh retardasi mental, masalah ketajaman penglihatan atau pendidikan
tidak adekuat
Gangguan belajar Khas (DSM V)
– Kriteria diagnostik
a) Kesulitan belajar dan menggunakan ketrampilan akademik (setidaknya 6 bulan)
a) pembacaan kata yang tidak akurat atau lamban dan mudah
b) Kesulitan memahami makna dari apa yang dibaca
c) Kesulitan dengan ejaan
d) Kesulitan dengan ungkapan tertulis
e) Kesulitan menguasai jumlah, perhitungan
f) Kesulitan dengan penalaran matematis
– Ringan
– Sedang
– Berat
F82 Gangguan
Perkembangan
Motorik Khas
F82 Gangguan Perkembangan Motorik Khas
Hendaya berat dalam perkembangan koordinasi motorik yang tidak disebabkan oleh retardasi
intelektual umum atau kelainan kongenital atau gangguan neurologis yang didapat
Pedoman Diagnostik
– Tahap perkembangan motorik dapat terlambat dan dapat terjadi kesulitan berbicara (khususnya
gangguan artikulasi).
– tampak aneh berjalannya, lambat belajar berlari, naik turun tangga.
– Kesulitan belajar mengikat tali sepatu, memasang & melepaskan kancing, melempar & menangkap
bola.
– benda yang dipegang mudah jatuh, terjatuh, tersandung, tulisan tangan buruk.
– Tak pandai menggambar, membangun model, main bola serta menggambar dan mengerti peta.
Kriteria Diagnosis DSM V
– Lingkungan
– Genetik dan fisiologis ; disfungsi serebelum
– Perubahan dalam belajar
F.84 “GANGGUAN
PERVASIF”
Autism spectrum disorder
DSM V (299.0
A. Kekurangan yang menetap dalam komunikasi dan intreraksi sosial yang
bermacam-macam konteks, seperti yang ditunjukan berikut ini :
– Kurangnya kemampuan timbal balik emosional, cth : berkurangnya minat,
emosi, perasaan.
– Kurang dalam perilaku komunikasi non-verbal yang digunakan untuk interaksi
sosial, cth: kurangnya ekspresi wajah dan komunikasi nonverbal.
– Kurang dalam mengembangkan, mempertahankan dan memahami suatu
hubungan cth : kesulitan dalam menyesuaikan perilaku dalam menghadapi
bermacam-macam situasi sosial, kesulitan dalam permainan imajinatif.
B. Pola kebiasaan, minat, atau aktivitas yang terbatas, berulang, dinyatakan paling sedikit dua dari berikut masa kini
atau masa lampau :
– Gerakan motoric stereotip atau berulang, penggunaan dari benda-benda atau kemampuan berbicara cth : gerakan
– Bersikeras pada persamaan, kepatuhan yang kaku terhadap kebiasaan sehari-hari, pola yang menetap pada perilaku
verbal atau non verbal cth : reaksi yang berlebihan pada perubahan kecil, kesulitan peralihan.
– Minat yang sangat terbatas, terpaku yang tidak normal dalam intensitas dan focus ( cth : kelekatan pada objek yang
terlalu berlebihan)
– Hiper atau hiporeaktif terhadap rangsangan sensoris atau minat yang tidak biasa pada aspek sensoris terhadap
lingkungan. (Cth: rangsang terhadap suhu, berlebihan dalam mencium atau menyentuh objek)
C. Simptom harus ada pada periode perkembangan awal (tapi bisa menjadi tidak
sepenuhnya membuktikan sampai kebutuhan sosial mencapai batasnya)
D. Simptom menyebabkan gangguan klinis yang signifikan pada kemampuan
sosial, pekerjaan, area penting lainnya yang berfungsi
E. Gangguan ini sebaiknya tidak dijelaskan dengan gangguan intelektual atau
hambatan perkembangan secara umum. Gangguan intelektual dan gangguan
spectrum autistic seringkali terjadi ; untuk membuat diagnosis komorbiditas dari
gangguan spectrum autistic dan gangguan intelektual, komunikasi sosial harus
dibawah yang diharapkan untuk tingkat perkembangan pada umumnya.
F84.0 Autisme Masa Kanak
- Kelainan dan/atau hendaya perkembangan yang muncul sebelum usia 3 tahun
- 3 bidang:
Interaksi sosial
Komunikasi
- Kondisi ini juga ditandai dengan pola prilaku, minat dan kegiatan yang terbatas, berulang,
dan stereotipok
Kriteria Diagnostik
A. Keenam hal dari 1,2,3 dengan dua gejala 1, dan satu dari 2,3
Pandangan Mata
Ekspresi Wajah
Postur Tubuh dan Sikap
untuk mengatur interaksi sosial
c. Tidak ada keinginan spontan untuk berbagi kesenangan, minat, dan pencapaian.
d. Tidak adanya berbagai permainan, sandiwara spontan yang sesuai dengan usia perkembangan.
3. Pola Perilaku, minat, aktivitas stereotipik berulang dan terbatas.
a. Meliputi preokupasi terhadap salah satu atau lebih pola minat yang stereotipik dan terbatas yang
abnormal baik dalam intensitas atau fokus.
a. Interaksi sosial
C. Gangguan ini tidak disebabkan oleh gangguan Rett atau gangguan disintegratif masa kanak-kanak
F84.1 Autisme Tidak khas
Perkembangan awal normal atau mendekati normal kehilangan sebagian atau keseluruhan
keterampilan tangan dan berbicara yang telah didapat, bersamaan dengan terdapatnya
kemunduran/perlambatan pertumbuhan kepala
Gejala khas paling menonjol : hilangnya kemampuan gerakan tangan yang bertujuan dan keterampilan
manipulatif dari motorik halus yang telah terlatih. Kehilangan/hambatan perkembangan bahasa
Cara berdiri dan berjalan melebar, hipotonik, ataksia, skoliosis atau kifoskoliosis
Kriteria Diagnostik
A. Semua hal berikut ini :
2. Hilangnya keterampilan tangan yang bertujuan yang telah dicapai sebelumnya antara usia 5-30 bulan.
4. Munculnya langkah yang terkoordinasi dengan buruk atau gerakan batang tubuh yang tida terkontrol.
5. Perkembangan bahasa dan ekspresi yang sangat terganggu dengan retardasi psikomotor berat.
F84.3 Gangguan Desintegratif Masa Kanak
A. Perkembangan yang tampak normal selama sedikitnya 2 tahun pertama setelah lahir yang
ditunjukan dengan adanya komunikasi verbal dan nonverbal yang sesuai usia.
B. Kehilangan keterampilan yang sebelumnya telah dicapai sebelum usia 10 tahun. Sedikitnya 2 dari
area berikut :
1. Bahasa reseptif/ ekspresif
2. Keterampilan sosial atau perilaku adaptif
3. Pengendalian kandung kemih dan usus
4. Permainan
5. Keterampilan mekanik
C. Kelainan fungsi pada sedikitnya 2 area berikut ini:
4. Gangguan ini tidak disebabkan oleh gangguan perkembangan pervasif lainnya atau skizofrenia
F84.4 Gangguan aktivitas berlebih yang
berhubungan dengan retardasi mental dan gerakan
stereotipik
– Kombinasi antara perkembangan tak serasi dari overaktivitas yang berat, stereotipik mototrik dan
retardasi mental yang berat harus ada
F84.5 Sindrom Asperger
Kombinasi antara :