Anda di halaman 1dari 12

Sejarah Pensil dan Proses Penemuan 

Pensil oleh Nicolas Jacques Conte

Nicholas Jacques Conte


Pada awalnya, pensil primitif tercipta dengan bahan grafit murni. Dengan bahan
utama tersebut, pensil akan meninggalkan bekas pada tangan dan membuat media
tulis menjadi kotor. Selain itu, pensil dengan bahan grafit murni bersifat mudah
patah ketika digunakan.

Oleh karena itu, Nicolas Jacques Conte kemudian mencampurkan bubuk grafit murni
dengan tanah liat sehingga pensil akan lebih awet dan tidak mudah patah. Setelah
dicampurkan, ia membentuk campuran tersebut menjadi batangan berdiameter
tipis. Ia pun memanggang campuran tersebut ke dalam tungku perapian.

Dengan percampuran ini, ia dapat menciptakan berbagai pensil dengan berbagai


gradasi warna mulai dari abu-abu hingga hitam pekat. Pensil dengan warna lebih
abu-abu, akan memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi karena memiliki
kandungan tanah liat yang lebih banyak.

Sedangkan pensil dengan warna yang hitam pekat, akan memiliki tingkat kekerasan
yang lebih rendah karena memiliki kandungan grafit yang lebih banyak.
Percampuran dan teknik ini masih dipakai dan diterapkan hingga kini.

Nicolas Jacques Conte mendapatkan bahan grafit untuk membuat pensil dari
pertambangan Borrowdale yang lokasinya berada di Inggris dan diketahui saat itu
Prancis merupakan importir grafit dalam jumlah yang lumayan besar dari Inggris.
Akan tetapi, pada tahun 1794, Prancis mengalami krisis ekonomi sehingga tidak
mampu mengimpor grafit dalam jumlah besar lagi. Maka dari itu, Conte
mendapatkan ide untuk membuat pensil dengan bubuk grafit sehingga akan
menghemat persediaan grafit dan tetap bisa memproduksi pensil.

(Pensil Buatan Nichola Jacques Conte)

Nicolas Jacques Conte menikah pada tahun 1776 dan belajar melukis dengan Jean Baptiste
Greuze, salah satu pelukis hebat pada masa itu. Setelah itu, dengan dukungan Napolean
Bonaparte, ia melakukan ekspedisi untuk mengembangkan sains ke Mesir.

Dianggap sebagai penemu pensil, Nicolas Jacques Conte memiliki peran penting dalam
mengembangkan koin, bubuk, kincir angina, teleskop, angkutan padang pasir, oven, dan
banyak instrument lainnya.

Nicholas Jacques Conte meninggal karena penyakit Aneurisma pada otaknya. Ia meninggal
pada tanggal 5 Desember 1805 ketika sedang menanjak umur 50 tahun di Prancis.

Sejarah Kelistrikan Dari Yunani Kuno Hingga Ke Faraday


Terkenalnya nama Michael Faraday sebagai ‘Bapak Listrik’ bermula ketika ia
membuat sebuah eksperimennya yang pertama kali dengan menggunakan 7 uang
logam yang kemudian ia tumpuk  dengan 7 lembaran seng serta 6 lembar kertas
yang dibasahi air garam.

Hal ini ia lakukan mengikuti konstruksi tupukan Volta ketika menemukan beterai
pertama kali. Dari ekperimen faraday ini kemudian menguraikan magnesium sulfat.
Selanjutnya, di tahun 1821, Christian Orsted mempublikasikan sebuah jurnal
mengenai fenomena elktromagnetisme.

Dari hal itu kemudian membuat Faraday mencoba melakukan riset lanjutan dari
publikasi Orsted. Faraday kemudian membuat sebuah alat yang kemudian dapat
menghasilkan sebuah ‘Rotasi Elektromagnetik’ yang merupaka cikal bakal
ditemukannya listrik oleh Faraday. Alat yang Faraday ciptakan bernama Homopolar
Motor.

(Menciptakan Homopolar Motor Untuk Menemukan Arus Listrik)

Dalam alat yang diciptakan Faraday ini terjadi sebuah gerakan berputar terus-menerus,
gerakan ini ditimbulkan dari gaya lingkaran magnet yang mengelilingi kawat yang panjang
hingga kedalam larutan merkuri dan didalam larutan tersebut sudah terdapat magnet.

Sehingga kawat akan terus berputar jika dialiri listrik yang berasal dari sebuah baterai.
Penemuan Faraday inilah yang kemudian menjadi sebuah dasar dari Teknologi
Elektromagnetik saat ini.

Dari percobaan itu ia menemukan sebuah motor listrik pertama di dunia yang menggunakan
listrik sebagai tenaga penggeraknya.
Penemuan Medan Listrik

Puncak penemuan medan listrik oleh Faraday ketika ia membuat percobaan dengan
melilitkan dua kumparan kawat yang terpisah dan ia kemudian menemukan apa yang dikenal
dengan nama induksi timbal balik, magnet dilewati potongan kawat, maka aliran listrik
masuk ke kawat, yang kemudian magnetnya berjalan

Penghargaan Kepada Michael Faraday

Michael Faraday sendiri wafat pada tanggal 25 Agustus 1867. Untuk mengenang jasa-jasanya
dibidang kelistrikan, namanya kemudian diabadikan dalam sebuah satuan dalam ilmu fisika
yaitu satuan kapasistansi dengan simbol (F) atau Faraday.

penemulampu.

Thomas Alva Edison 11 February 1847 - 18 Oktober 1931


Bola Lampu
Thomas Alva Edison adalah penemu dari Amerika dan merupakan satu dari penemu terbesar
sepanjang sejarah. Edison mulai bekerja pada usia yang sangat muda dan terus bekerja hingga
akhir hayatnya. Selama karirnya, Thomas Alva Edison telah mempatentkan sekitar dari 1.093
hasil penemuannya, termasuk bola lampu listrik dan gramophone, juga kamera film.
Ketiga penemuannya membangkitkan industri-industri besar bagi industri listrik, rekaman
dan film yang akhirnya mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Dia juga
dikenal sebagai penemu yang menerapkan prinsip 'produksi massal' bagi penemuan-
penemuannya.
Bola lampu pertama

Edison sendiri memperoleh keahliannya dalam bidang kelistrikan dan telegraphy (telegraph
untuk komunikasi) pada usia belasan tahun. Pada tahun 1868, di usia 21 tahun, dia telah
mengembangkan dan mempatentkan penemuannya yang berupa sebuah mesin yang merekam
telegraph.
Dimasa kecilnya, Edison hanya bersekolah di sekolah yang resmi selama tiga
bulan, selanjutnya semua pendidikannya diperoleh dari ibunya yang mengajar Edison di
rumah. Ibu Edison mengajarkan Edison cara membaca, menulis, dan matematika. Dia juga
sering memberi dan membacakan buku-buku bagi Edison, antara lain buku-buku yang berasal
dari penulis seperti Edward Gibbon, William Shakespeare dan Charles Dickens.

Edison di usia 12 tahun, memperoleh penghasilan dengan cara bekerja menjual koran dan
surat kabar, buah apel, serta gula-gula di sebuah jalur kereta api. Di usia itu pula, Edison
hampir mengalami kehilangan seluruh pendengaran karena penyakit yang dideritanya,
penyakit itu membuatnya menjadi setengah tuli. Edison pernah menulis dalam diarinya:
"Saya tidak pernah mendengar burung bernyanyi sejak saya berusia 12 tahun."
Pada usia 15 tahun, Edison, sambil tetap berjualan, membeli sebuah mesin cetak kecil bekas
yang selanjutnya dipasang pada sebuah bagasi mobil. Kemudian dia mencetak korannya
sendiri, WEEKLY HERALD, yang di cetak, diedit dan dijualnya di tempat dia berjualan.
Pada musim panas 1862, Edison menyelamatkan seorang anak berusia tiga tahun yang
hampir di tabrak oleh mobil. Ayah dari anak yang diselamatkan adalah kepala stasiun kereta
api di tempatnya berjualan. Dan sebagai rasa terima kasih, kepala stasiun tersebut mengajari
Edison cara menggunakan telegraph. Setelah 5 bulan mempelajari telegraph, Edison bekerja
sebagai ahli telegraph selama 4 tahun. Hampir semua gaji yang didapatnya dihabiskan
dengan membangun berbagai macam laboratorium dan peralatan listrik.
Edison sangat senang mempelajari sesuatu dan membaca buku-buku yang ada. Dari semua
yang dipelajarinya, Edison menerapkan pelajaran tersebut dengan cara bereksperimen di
laboratorium kecilnya. Edison tinggal di laboratoriumnya, hanya tidur 4 jam sehari, dan
makan dari makanan yang dibawa oleh asistennya ke laboratoriumnya. Edison melakukan
percobaan dan eksperimen terus menerus hingga penemuan-penemuannya menjadi sempurna.

Sejarah Penemuan Termometer

Para ahli astronomi dan ahli ilmu alam telah melakukan berbagai usaha untuk dapat
menciptakan alat yang dapat mengukur suhu, Jauh Sebelum termometer ditemukan. Mereka
mengetahui bahwa temperatur dapat membuat zat memuai. Untuk itu, mereka menggunakan
ukuran muai zat sebagai patokan dalam mengukur temperatur. Namun penemuan alat
pengukur temperatur tidak dapat dengan mudah diciptakan. Para ahli perlu menemukan zat
yang tepat, teknik yang tepat dan skala yang tepat pula untuk dapat mengukur secara cermat.
Berikut para ilmuwan yang berperan dalam pengembangan termoneter:

GalileoGalile
Termoneter buatan Galileo Galile diciptakan dengan menggunakan pemuaian udara pada
tahun 1593, selanjutnya alat ini denamakan termoskop. Secara kasar alat ini sudah dapat
mengukur temperatur walaupun masih tergolong sangat sederhana.
Termoskop galileo

Termoskop galileo terdiri atas bola gelas sebesar telur ayam yang dihubungkan dengan pipa
panjang tertutup berisi air. Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban
tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika.
Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola
kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama
dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila perbedaan kerapatan
bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang kurang rapat berada di
atas dan yang terapat berada di bawah, hal tersebut dapat membentuk suatu skala suhu.
5.Sir James Dewar- Penemu Termos

Sir James Dewar FRS (20 September 1842 - 27 Maret 1923) adalah seorang ahli kimia dan
fisika daei Skotlandia . Dia mungkin paling terkenal saat ini untuk penemuan dari labu Dewar
atau Termos , yang digunakan bersama dengan penelitian luas dalam pencairan gas. Dia juga
sangat tertarik pada atom dan molekul spektroskopi , bekerja di bidang ini selama lebih dari
25 tahun.

James Dewar lahir di Kincardine-on-Forth pada tahun 1842, bungsu dari enam anak laki-
laki. Dia kehilangan orang tuanya pada usia 15. Ia menjalani pendidikan di Akademi Dollar
dan University of Edinburgh , di mana dia belajar di bawah Tuhan Playfair , dan kemudian
menjadi asisten Tuhan Playfair 's. Dewar juga akan belajar di bawah August Kekulé di Ghent
.

Pada tahun 1875, Dewar terpilih profesor Jacksonian eksperimental alam filsafat di
Universitas Cambridge , menjadi sesama dari Peterhouse . Ia menjadi anggota Royal
Institution dan kemudian, menggantikan Dr John Hall Gladstone dalam peran Fullerian
Profesor Kimia pada tahun 1877. Dewar juga Presiden Chemical Society pada tahun 1897
dan Asosiasi Inggris untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan pada tahun 1902, serta melayani di
Royal Commission dibentuk untuk memeriksa pasokan air London 1893-1894 dan Komite
Bahan Peledak. Itu sementara ia melayani di Komite Bahan Peledak bahwa ia dan Frederick
Augustus Abel dikembangkan mesiu , alternatif mesiu tanpa asap.

Pada tahun 1867 Dewar dijelaskan rumus kimia beberapa benzena. Ironisnya, salah satu
formula, yang tidak mewakili benzena dengan benar dan tidak dianjurkan oleh Dewar,
kadang-kadang masih disebut Dewar benzena . 

Karya ilmiah mencakup bidang yang luas - makalah sebelumnya mencakup berbagai topik;
kimia organik , Hidrogen dan konstanta fisik, penelitian suhu tinggi, suhu matahari dan dari
percikan listrik, elektro-fotometri dan kimia dari listrik busur.

Dengan Profesor JG McKendrick, Glasgow, dia mengupas fisiologis tindakan cahaya, dan
memeriksa perubahan yang terjadi dalam kondisi listrik dari retina di bawah pengaruhnya.
Dengan Profesor GD Hidup, salah satu rekan di Cambridge, ia mulai pada tahun 1878
serangkaian panjang spektroskopi pengamatan, nanti yang dikhususkan untuk pemeriksaan
spektroskopi elemen gas berbagai dipisahkan dari udara atmosfer dengan bantuan suhu
rendah, dan ia bergabung dengan Profesor JA Fleming, dari University College London ,
dalam penyelidikan perilaku listrik zat didinginkan sampai suhu yang sangat rendah. 

Namanya paling dikenal luas sehubungan dengan karyanya pada pencairan dari apa yang
disebut gas permanen dan penelitiannya pada suhu mendekati nol mutlak . Minatnya di
cabang fisika dan kimia tanggal kembali setidaknya sejauh 1874, ketika ia membahas "Panas
Laten Gas Cair" sebelum British Association. Pada tahun 1878 ia mengabdikan kuliah Jumat
malam di Royal Institution dengan pekerjaan maka baru-baru Louis Paul Cailletet dan Raoul
Pictet , dan dipamerkan untuk pertama kalinya di Inggris kerja aparat Cailletet. Enam tahun
kemudian, lagi di Royal Institution, ia menggambarkan penelitian dari Zygmunt Florenty
Wróblewski dan Karol Olszewski , dan digambarkan untuk pertama kalinya di depan umum
pencairan dari oksigen dan udara. Segera setelah itu ia membangun sebuah mesin dari mana
gas cair dapat ditarik dari melalui suatu katup untuk digunakan sebagai zat pendingin,
sebelum menggunakan oksigen cair dalam pekerjaan penelitian yang berkaitan dengan
meteorit, sekitar waktu yang sama ia juga memperoleh oksigen dalam keadaan padat.
Dengan 1891 ia telah mendesain dan membangun, di Royal Institution, mesin yang
menghasilkan oksigen cair dalam jumlah industri, dan menjelang akhir tahun itu ia
menunjukkan bahwa kedua oksigen cair dan ozon cair sangat tertarik oleh magnet. Tentang
1892 ide terpikir olehnya untuk menggunakan vakum berjaket kapal untuk penyimpanan gas
cair - labu Dewar (atau dikenal sebagai termos atau termos vakum ) - penemuan yang ia
menjadi yang paling terkenal. Termos vakum sangat efisien dalam menjaga panas bahwa
ditemukan mungkin untuk menjaga cairan untuk waktu yang relatif panjang, membuat
pemeriksaan sifat optik mereka mungkin. Dewar tidak mendapat keuntungan dari adopsi
termos vakum - ia kalah dalam kasus pengadilan terhadap termos tentang paten untuk
penemuannya. Sementara Dewar diakui sebagai penemu, karena ia tidak mematenkan
penemuannya tidak ada cara untuk menghentikan termos dari menggunakan desain. 

Selanjutnya dia bereksperimen dengan jet hidrogen tekanan tinggi dimana suhu rendah
diwujudkan melalui efek Joule-Thomson , dan hasilnya sukses ia memperoleh dipimpin dia
untuk membangun di Royal Institution besar pendinginan regeneratif pendingin mesin.
Menggunakan mesin ini pada tahun 1898, hidrogen cair dikumpulkan untuk pertama kalinya,
padat hidrogen setelah tahun 1899. Dia mencoba untuk mencairkan gas tersisa, Helium , yang
mengembun menjadi cairan di -268,9 ° C, tetapi karena sejumlah faktor, termasuk kurangnya
Helium yang dapat digunakan untuk bekerja, Dewar didahului oleh Heike Kamerlingh Onnes
sebagai yang pertama orang untuk menghasilkan helium cair , pada tahun 1908. Onnes
kemudian akan dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika untuk penelitian ke dalam sifat
materi pada suhu rendah - Dewar dinominasikan beberapa kali tapi tidak pernah sukses dalam
memenangkan Hadiah Nobel. 

Pada tahun 1905 ia mulai menyelidiki gas menyerap kekuatan arang ketika didinginkan
sampai suhu rendah, dan penelitian terapan untuk produksi Vacuums tinggi, yang berguna
untuk penelitian lebih lanjut dalam fisika atom. Dewar akan melanjutkan pekerjaan penelitian
ke dalam sifat-sifat unsur pada suhu rendah, khususnya suhu rendah kalorimetri , sampai
pecahnya Perang Dunia I . The Royal Institution laboratorium kehilangan sejumlah staf untuk
upaya perang, baik dalam peran pertempuran dan ilmiah, dan setelah perang, Dewar memiliki
sedikit ketertarikan dalam memulai kembali pekerjaan penelitian serius yang terjadi sebelum
Perang. Kekurangan ulama tentu memperparah masalah. Penelitiannya selama dan setelah
perang terutama yang terlibat menyelidiki tegangan permukaan dalam gelembung sabun,
bukan pekerjaan lebih lanjut ke dalam sifat materi pada suhu rendah.

Sementara Dewar tidak pernah diakui oleh Akademi Swedia , ia diakui oleh lembaga lain
baik sebelum dan setelah kematiannya, baik di Inggris dan luar negeri. The Royal Society
terpilih dia Fellow dari Royal Society pada bulan Juni 1877 dan diberikan mereka Rumford
(1894 ), Davy (1909), dan Copley Medal (1916) medali kepadanya untuk karyanya, serta
mengundangnya untuk memberikan mereka Kuliah Bakerian pada tahun 1901. Pada tahun
1899 ia menjadi penerima pertama medali emas dari Hodgkins Smithsonian Institution ,
Washington, DC , untuk kontribusi terhadap pengetahuan kita tentang sifat dan sifat udara
atmosfir.

Pada 1904 ia adalah warga negara Inggris pertama yang menerima medali Lavoisier dari
Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis, dan pada tahun 1906 dia adalah orang pertama yang
mendapatkan medali Matteucci Society Italia of Sciences. Dia knighted pada tahun 1904 dan
dianugerahi Gunning Victoria Jubilee Hadiah untuk 1900-1904 oleh Royal Society of
Edinburgh , dan pada tahun 1908 ia dianugerahi medali Albert dari Society of Arts . Sebuah
kawah bulan telah dinamai untuk menghormatinya.

James Dewar meninggal di London pada tahun 1923, masih memegang kantor Profesor
Fullerian Kimia di Royal Institution, setelah menolak untuk pensiun. Dia dikremasi di
Krematorium Golders Green mana abunya tetap.
TUGAS IPA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH
Fhandu Try Gustiannoor
Kelas : VI- A
SDN Kedoya Selatan 04 Pagi

Anda mungkin juga menyukai