Dosen Pengampu:
Dr. Dewi Wulandari, S.Si, M.Si.
Disusun Oleh:
TAHUN 2020
Biografi Thomas Alva Edison
Thomas Alva Edison merupakan seorang pengusaha dan juga salah satu penemu
terhebat di Amerika Serikat (AS). Dia memberikan kontribusi besar bagi dunia
berkat temuannya yakni lampu pijar selain generator listrik, perekam suara,
maupun film.
Sebagai pengusaha, dia memegang sekitar 1.093 hak paten di AS, dan 2.332 hak
paten di seluruh dunia atas berbagai penemuannya.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut merupakan biografi dari penemu yang
dianggap berjasa membantu perekonomian AS.
1. Masa Kecil
Edison lahir pada 11 Februari 1847 di Milan, Ohio. Dia merupakan bungsu dari
tujuh bersaudara, anak pasangan Samuel Ogden Edison Jr dan Nancy Matthews
Elliott.
Di usia 11 tahun, Edison yang belajar otodidak menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar dengan membaca berbagai buku.
2. Awal Karir
Keluarga Edison pindah ke Port Huron, Michigan, setelah pemilik kanal sukses
menjauhkan jalur kereta api dari Milan pada 1854, dan membuat Edison Senior
kehilangan pekerjaan.
Dia menjadi operator telegraf setelah menyelamatkan bocah tiga tahun Jimmie
MacKenzie karena terjebak di rel kereta.
Dia mendapatkan hak eksklusif untuk menjual koran di kereta. Dibantu empat
asisten, dia memublikasikan Grand Trunk Herald.
Di 1866 saat berumur 19 tahun, Edison pindah ke Louisville dan bekerja bagi
Western Union serta kantor berita Associated Press.
Dia meminta piket malam sehingga dia bisa melakukan dua hal kesukaannya;
membaca dan bereksperimen. Namun kegemarannya malah mendatangkan
bencana.
Suatu malam di 1867, dia sedang bereksperimen dengan baterai aki ketika dia
menumpahkan asam sulfur ke lantai, yang merembes hingga meja bosnya, dan
membuatnya dipecat.
3. Menjadi Penemu
Saat berusia 22 tahun, dia pindah ke New York dan mengembangkan penemuan
pertamanya yang bernama Universal Stock Printer. Alat itu bisa menyeragamkan
sejumlah transaksi saham. Perusahaan The Gold and Stock Telegraph sangat
terkesan dengan karyanya. Mereka membayar hak ciptanya sebesar 40.000 dollar
AS. Dengan kesuksesan itu, dia memutuskan mencurahkan seluruh waktunya
untuk eksperimen. Pada dekadek 1870-an, mendapat reputasi sebagai penemu
kelas satu. 1870, dia mendirikan laboratorium kecil di Newark, dan
mempekerjakan sejumlah asisten.
4. Lampu Pijar
Namun, lampu pijar tersebut dirasa masih mempunyai kekurangan karena selain
biaya produksinya mahal, hanya bertahan sebentar. Setelah melakukan banyak
percobaan, dia mulai fokus kepada bahan pijar dari filamen karbon dan sukses tes
pertama 22 Oktober 1879. Saat itu, lampunya sukses bertahan selama 13,5 jam.
Dia terus menyempurnakan desainnya dan di 4 November 1879, mendaftarkan
hak patennya.
Beberapa bulan kemudian, Edison dan timnya menemukan bahan yang lebin
bagus dalam karbon bambu, dan membuat lampu bertahan hingga 1.200 jam.
Januari 1880, dia mendirikan perusahaan yang bisa mendistribusikan listrik untuk
kegunaan harian dan menyinari kota. Di tahun yang sama, dia mendirikan
Perusahaan Edison lluminating yang kemudian berubah nama menjadi General
Electric Corporation. 1881, dia meninggalkan Menlo Park untuk mendirikan
fasilitas di beberapa tempat di mana gardu maupun kabel listrik sedang
dipersiapkan.
Di 1882, stasiun gardu Pearl Street menyediakan 110 volt listrik untuk mencukupi
kebutuhan 59 pelanggan di kawasan Manhattan samping.
Pada 1887, Edison membangun fasilitas penelitian industri di West Orange, New
Jersey, yang menjadi pusat pengembangan perusahaan listriknya.
Saat industri mobil mulai membesar, dia mengembangkan baterai yang bisa
memberikan daya bagi Henry Ford yang notabene adalah temannya.
Di 1912, dia menemukan baterai untuk starter bagi mobil Model T, dan sistem
tersebut dipakai dalam industri selama beberapa dekade.
Karena Edison menentang kekerasan, dia hanya sepakat membuat alat dengan
tujuan pertahanan. "Saya bangga karena saya tak pernah membuat alat untuk
membunuh," kata Edison saat itu.
6. Kematian
Edison meninggal dunia dalam pada 18 Oktober 1931 dalam usia 84 tahun di
kediamannya, Glenmont, di Llewellyn Park, West Orange karena komplikasi
diabetes.
1.Fonograf
Tahun 1877 mungkin merupakan awal tahun keemasan bagi Thomas Alva
Edison, karena pada tahun tersebut dia berhasil menciptakan salah satu
penemuan terhebat sekaligus favoritnya, Fonograf. Fonograf adalah mesin
pertama yang mampu merekam sebuah suara dan memutarnya ulang.
Fonograf milik Edison dapat mengubah suara yang dikeluarkan di depan sebuah
corong penerima menjadi sumber energi untuk menggerakkan sebuah jarum di
atas lempengan timah. Gerakan dari jarum akan membuat guratan-guratan pada
timah yang menjadi sumber suara ketika akan diputar ulang dengan sebuah
pengeras suara.
2. Lampu pijar
Kota mana yang pertama kali mendapat penerangan listrik? Thomas Alva Edison
tahu jawabannya, karena dia dan rekan-rekannya yang turut melakukan instalasi
jaringan lampu pertama, tepatnya di New York.
Uniknya, selama ini orang telah salah menganggap Thomas Alva Edison sebagai
penemu dari bola lampu, karena sejatinya sebelumnya penemu-penemu lain
sudah banyak yang berhasil menciptakan bola lampu.
Tetapi, bola lampu Edison lah yang dapat sebagai jawaban bola lampu pertama
yang cukup ekonomis, awet, dan diproduksi untuk umum. Sementara, sekitar 20
lampu lain yang muncul sebelum lampu buatan Edison terkenal sangat mahal dan
cepat rusak.
Lampu pertama buatan Edison tercatat mampu bertahan hingga 40 jam, yang
kemudian dikembangkan untuk menjadi lampu penerangan jalan pertama di kota
New York. Perusahaan Edison, Electric Illuminating Company, berhasil
membangun lampu jalanan kota Manhattan sepanjang satu mil dengan
menggunakan 6 dinamo besar sebagai sumber listriknya.
3.Kinetoskop
Edison pertama kali mendapat inspirasi untuk membuat alat pemutar film dari
penelitian gambar bergerak dari Muybridge. Alat tersebut awalnya berbentuk
mirip Fonograf dan dilengkapi dengan alat 'viewfinder' berbentuk mirip
mikroskop.
Namun, Edison kembali mengembangkan alat tersebut dengan bantuan W. K. L.
dan mengadopsi rol film dari celluloid buatan Goerge Eastman. Negatif dari
beberapa rol film dipotong-potong untuk membentuk sebuah rol baru berisi
beberapa gambar yang lebih panjang. Beberapa roda gir disusun untuk
menggerakkan rol secara kontinu di depan sebuah sumber cahaya agar gambar
bisa terlihat.
Jika ingin melihat 'film' pertama itu, tersedia sebuah lubang untuk melihatnya di
bagian atas Kinetoskop. Alat ini kemudian diberi nama panggilan "The Black
Maria" di tahun 1893. Baru satu tahun setelahnya, Edison dan ilmuwan lain di
timnya membuat sebuah film pendek.
Kinetoskop sendiri berukuran cukup besar, hingga satu meter dan dapat
memutar saru rol film sepanjang 15 meter berdurasi maksimal 20 detik saja.
Thomas Alva Edison ternyata juga turut menaruh perhatian di arena politik.
Bahkan, Edison sudah berhasil sebuah alat 'voting' otomatis ketika dia masih
berumur 22 tahun.
Alat voting eletronik ini sempat digunakan oleh anggota parlemen Amerika
Serikat di tahun 1868. Alat mampu mencatat hasil voting dengan lebih cepat dan
akurat secara otomatis. Edison membuat alat ini untuk merubah sistem voting
parlemen yang cukup rumit, terutama ketika harus voting secara menyeluruh dan
bergiliran..
Cara kerjanya pun cukup mudah, alat ini dihubungkan dengan meja sekretaris
yang akan memanggil nama dari para anggota dewan. Para anggota dewan tinggal
menekan saklar ke pilihan 'Yes' atau 'No'. Pilihan tersebut akan secara otomatis
terekam dalam alat penghitung.
Sayangnya, tanpa alasan yang jelas para anggota parlemen tidak menyukai salah
satu penemuan pertama Edison ini. Alhasil, alat ini tidak jadi diproduksi secara
massal. Namun, saat ini alat tersebut telah menjadi inspirasi dari alat pemilu
elektronik yang kini diterapkan oleh beberapa nagara maju seperti Amerika.
Bahkan, di masa depan bukan tidak mungkin alat perekam voting semacam ini
akan digunakan oleh berbagai lembaga pemerintahan atau non-pemerintahan.
Tidak ada yang menyangka bila Thomas Alat Edison juga turut andil dalam
perkembangan dunia pertambangan. Berawal dari eksperimen yang gagal, Edison
berhasil membuat sebuah mesin pengolah semen yang digunakan untuk membuat
salah satu stadion American Football kenamaan, Yankee Stadium.
Ironisnya, beberapa masalah terkait pembuatan komponen dan harga dari bijih
besi yang terus menurun mengakibatkan eksperimen mesin pemisah besi milik
Edison terbengkalai. Untungnya, hasil riset dari penelitian ini dia gunakan untuk
membuat semen baru berkualitas unggulan. Mesin pengolah semen ini sendiri
diklaim telah merevolusi industri pembuatan semen di dunia.
1. Selalu mencoba
Ini terjadi ketika ia dikeluarkan dari sekolahnya, ia tidak tinggal diam tetapiselalu
melakukan percobaan percobaan terbukti bahwa ia pernah membedah hewan
yang murni di dorong oleh sifat keingin tahuan nya.
Taukah kamu bahwa ia sulit mendengar? Hal ini terjadi ketika ia mengalami
kecelakaan, tetapi menurutnya ini adalah suatu keberuntungan karna ia memiliki
banyak waktu untuk berfikir dari pada mendengarkan pimbicaraan kosong.
Hal ini terbukti pada sebuah surat kabar yang memuat judul berita utama:
“Setelah 9.955 kali gagal menemukan bola lampu pijar, Edison akhirnya berhasil
menemukan lampu yang menyala”. Ia meminta judul berita itu diganti. Keesokan
harinya, atas permintaan Edison, surat kabar itu mengganti judul berita utamanya
menjadi: “Setelah 9.955 kali berhasil menemukan lampu yang gagal menyala,
Edison akhirnya berhasil menemukan lampu yang menyala".
4. Selalu optimis
Sifat ini terterap saat ia bereksperimen, beliau pun selalu optimis bahwa suatu
saat nanti ia akan menemukan lampu pijar yang menyala dan itu menjadi
kenyataan.
Ia pernah mengatakan "Kejeniusan adalah satu persen dari inspirasi, dan sembilan
puluh sembilan persen dari perspirasi" yang berarti untuk menjadi jenius kita
harus banyak berusaha dan pemikiran hanya diperlukan 1% saja.
6. Pekerja Keras
Inilah yang sangat patut kita contoh ia tidak pernah putus asa walaupun gagal
selama 9.955 kali!!!
Hal ini menimpa ia ketika ia mendapatkan cibiran pedas tetapi ia makin berusaha,
salah satunya penyihir menlo park dan ilmuan pembohong.