Enron • Mark To Market • Off Balance Sheet Transaction • Upfront Revenue Recognition AKUNTANSI "MARK-TO-MARKET" • Laporan tahun 1991 menggunakan metode “mark to market” • Perusahan pertama diluar sektor keuangan yang menggunakan metode ini • SEC memberikan ijin atas penggunaan metode tersebut yang pada awalnya bersifat sementara, namun SEC tidak meninjau kembali • Enron mengakui di depan sebagian besar dari keuntungan yang dapat diperkirakan dari kontrak, dan sebaliknya jika nilainya berkurang akan dihapuskan. • Enron Memperkirakan keuntungan masa depan menggunakan kurva harga sendiri dan bebagai satu-satunya pemasok AKUNTANSI “OFF BALANCE SHEET TRANSACTION" • Off-Balance Sheet Transaction dengan cara membuat Special Purpose Entities (SPE). SPE mencari dana dari pihak ke tiga (lenders) kemudian Enron mendapatkan guarantee fee dari SPE. Laporan keuangan SPE tidak dikonsolidasi ke laporan keuangan Enron. Sehingga transaksi hutang SPE tidak tersaji pada laporan keuangan Enron. AKUNTANSI “UPFRONT REVENUE RECOGNITION" • Projected Cash Flow yang ditentukan berdasarkan Mark To Market diakui seluruhnya di awal. AKAR MASALAH DAN REKOMENDASI
Dari Sisi Perusahaan:
• Enron menghadapi kesulitan keuangan, ditandai dengan tahun 1987 hutang Enron sebesar 75% dari kapitalisasi pasar perusahaan (pressure) • Adanya opportunity perusahaan yang berasal dari deregulasi dan keistimewaan dari pemangku kepentingan • Lemahnya pengawasan baik dari pemerintah maupun dari BOD (opportunity) • Budaya perusahaan
Dari Sisi Pribadi (Jeff Sklilling)
Jeff Skilling merupakan MBA dari Harvard University dan merupakan partner incharge dari McKinsey (capability) Pada tahun 2000 disebutkan 200 top employee mendapatkan remunerasi $1,4 milyar (incentive/pressure) Menyelamatkan perusahaan (rationalization) Memegang posisi strategis (COO) (opportunity) AKAR MASALAH DAN REKOMENDASI
Strategi bisnis perusahaan fokus pada keunggulan
kompetitifnya dan melakukan manajemen risiko Penguatan pengawasan oleh pemerintah / regulator Penguatan pengawasan oleh BOD Internal control perusahaan (WBS) Membuat kode etik perusahaan dan sanksinya