Anda di halaman 1dari 26

Penerapan K3 di Unit

Laboratorium
Umum&SDM /K3RS
DASAR HUKUM K3 LABORATORIUM

Undang-Undang K3 Laboratorium adalah sebagai berikut:


1. PMK No. 52 Th 2018 ttg Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di tempat kerja.
3. Permenkes 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
5. PP 50 tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 1217/Menkes/SK/IX/2001 tentang pedoman penanganan dampak
radiasi.
7. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 315/Menkes/SK/III/2003 tentang komite kesehatan dan
keselamatan kerja sektor kesehatan.
POTENSI KECELAKAAN DI LABOR
Petugas laboratorium selalu dihadapkan pada bahaya-bahaya tertentu, misalnya bahaya infeksius,
reagensia yang toksik, peralatan listrik maupun gelas yang digunakan secara rutin. Secara garis besar
bahaya yang dihadapi dalam laboratorium dapat digolongkan dalam :
• Bahaya kebakaran dan ledakan dari zat / bahan yang mudah terbakar atau meledak.
• Bahan beracun, korosif dan kaustik
• Bahaya radiasi
• Luka bakar
• Syok akibat aliran listrik
• Luka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda tajam
• Bahaya infeksi dari kuman, virus atau parasit.

Pada umumnya bahaya tersebut dapat dihindari dengan usaha-usaha pengamanan, antara lain
dengan penjelasan, peraturan serta penerapan disiplin kerja.
SAFETY FIRST

Do it safely or not at all!


There is always time to do it right.
(Chevron)
CONTOH PERILAKU TIDAK BENAR
IDENTIFIKASI BAHAYA

Termasuk dalam
Jenis Unsafe apa?
TEKNIK AMAN BEKERJA DI UNIT LABOR

Pertama yang perlu:


1. Gunakan peralatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian
dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
2. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia.
3. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
4. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.

Bekerja aman dengan bahan kimia:


5. Hindari kontak langsung dengan bahan Kimia.
6. Hindari mengisap langsung uap bahan Kimia.
7. Dilarang mencicipi atau mencium bahan Kimia kecuali ada perintah khusus
8. Bahan Kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (perih atau gatal).
IDENTIFIKASI BAHAYA
PROSEDUR GLASSWARE
 Penyimpanan
 Penggunaan yg sesuai

 Pembersihan

 Pembersihan “glassware” yg pecah

 Pembuangan “glassware” yg pecah


PROSEDUR PENANGANAN BAHAN KIMIA

1. Labeling yg sesuai, termasuk limbah.


2. Perhatikan masa kadaluarsa (expired date) lemari penyimpanan.
3. Simpan bahan kimia yg “compatible” bersama.
4. Ruangan berventilasi baik dan suhu sesuai.
5. Penanganan yg tepat gunakan label atau MSDS.
CONTOH PENGGUNAAN APD DI LABOR
LOGO MSDS (Material Safety Data Sheet) ATAU LDKB
(Lembar Data Keselamatan Bahan)
PENJELASAN MSDS SESUAI WARNA
Nilai Bahaya Terhadap Kesehatan Bahaya Kemudahan Terbakar Bahaya Reaktivitas

Bahan kimia yang akan teruapkan dengan


Bahan kimia yang secara sendirian memiliki
Bahan kimia yang dengan sangat cepat atau sempurna pada tekanan
kemungkinan meledak atau terdekomposisi
sedikit paparan (exposure) dapat atmosfer dan temperatur kamar atau bahan
4 menyebabkan kematian atau sakit kimia yang segera terdispersi di udara dan
dan menimbulkan ledakan atau bereaksi pada
tekanan dan
parah. bahan kimia tersebut akan terbakar dengan
temperatur normal.
cepat.
Bahan kimia yang secara sendirian memiliki
kemungkinan meledak atau terdekomposisi
Bahan kimia yang dengan sangat
Bahan kimia berupa cairan atau padatan dan menimbulkan ledakan atau bereaksi
sedikit paparan (exposure) dapat
3 menyebabkan kematian atau sakit
yang dapat menyala pada semua tetapi membutuhkan bahan inisiator atau
temperatur kamar. harus dipanaskan pada kondisi tertentu
parah.
sebelum inisiasi atau bahan yang bereaksi
dengan air dan menimbulkan ledakan.
Bahan kimia yang dengan paparan Bahan kimia yang segera menunjukkan
cukup intens atau berkelanjutan Bahan kimia yang harus dipanaskan atau perubahan kimia drastis akibat kenaikan
2 dapat menyebabkan kemungkinan dikondisikan pada temperatur tinggi temperatur atau tekanan atau reaksi secara
sakit parah atau penyakit tertentu sehingga dapat menyala. cepat dengan air dan mungkin membentuk
menahun. campuran bahan peledak dengan air.
Bahan kimia yang dengan Bahan kimia yang secara sendirian stabil
Bahan kimia yang harus dipanaskan terlebih
1 terjadinya paparan dapat
dahulu sebelum nyala dapat terjadi.
tetapi dapat menjadi tidak stabil akibat
menyebabkan iritasi atau sakit. kenaikan temperatur atau tekanan.

0 safe safe safe


PERALATAN KESELAMATAN
YANG HARUS ADA DI UNIT LABOR

1. Selimut api (Fire blankets)


2. Pemadam api dan hydrant
3. Sistem pemberitahuan darurat
(ALARM EMERGENCY)
4. Eye wash dan Body wash (sesuai
PMK 52 Tahun 2018)
PROSEDUR TANGGAP DARURAT

1. Kebakaran
2. Terpapar bahan kimia di kulit/pakaian
3. Terpapar bahan kimia di mata
4. Menghirup uap bahan kimia
5. Bahan kimia tertelan
KEBAKARAN

1. Kebakaran
- Penggunaan APAR

Praktek..
- Prosedur Komunikasi Kebakaran
PROSEDUR TANGGAP DARURAT

1. Kebakaran
2. Terpapar bahan kimia di kulit/pakaian
3. Terpapar bahan kimia di mata
4. Menghirup uap bahan kimia
5. Bahan kimia tertelan
TERPAPAR BAHAN KIMIA DI KULIT/PAKAIAN

1. Segera bilas dengan air tidak kurang


dari 15 menit. Untuk paparan yang
banyak harus digunakan safety
shower.
2. Ketika membilas secepatnya
tanggalkan pakaian dan perhiasan
yang terkontaminasi.
3. Hati-hati ketika melepas kaos atau
sweater tanpa kancing, untuk
mencegah kontaminasi pada mata.
4. Baca MSDS dan penanganan.
PROSEDUR TANGGAP DARURAT

1. Kebakaran
2. Terpapar bahan kimia di kulit/pakaian
3. Terpapar bahan kimia di mata
4. Menghirup uap bahan kimia
5. Bahan kimia tertelan
TERPAPAR BAHAN KIMIA DI MATA

1. Segera bilas mata dengan air selama setidaknya 15 menit.


Jika tidak tersedia pancuran mata, siramkan air ke mata.
2. Lepas lensa kontak selama pembilasan.
3. Segera periksakan ke petugas medis tanpa memandang
parah atau tidak akibat yang terlihat
PROSEDUR TANGGAP DARURAT

1. Kebakaran
2. Terpapar bahan kimia di kulit/pakaian
3. Terpapar bahan kimia di mata
4. Menghirup uap bahan kimia
5. Bahan kimia tertelan
MENGHIRUP UAP BAHAN KIMIA

1. Segera tutup wadahnya, buka jendela atau tingkatkan


ventilasinya dan pindah ke udara segar.
2. Jika gejala semacam sakit kepala, iritasi hidung atau
tenggorokan, pusing atau mual-mual terus terasa,
segera hubungi petugas medis. Jelaskan bahan kimia
yang terhirup.
3. Periksa MSDS untuk mengetahui pengaruh kesehatan apa
yang akan timbul termasuk yang tidak timbul seketika.
PROSEDUR TANGGAP DARURAT

1. Kebakaran
2. Terpapar bahan kimia di kulit/pakaian
3. Terpapar bahan kimia di mata
4. Menghirup uap bahan kimia
5. Bahan kimia tertelan
BAHAN KIMIA TERTELAN

1. Segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.


2. Jangan paksa untuk memuntahkan, kecuali diminta oleh
petugas medis.

WAJIB REPORTING

Anda mungkin juga menyukai