Anda di halaman 1dari 30

KETENTUAN UMUM DAN

TATA CARA PERPAJAKAN


(KUP)
Dasar hukum UU No.16 Tahun 2000
tentang Perubahan Kedua atas UU No.6
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan
Terminologi
Pasal (1) UU.No.16/2000
WAJIB PAJAK (WP)
 Orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai
hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.

BADAN
Adalah sekumpulan orang dan atau
modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun yang
tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan
komanditer, perseroan lainnya, badan
usaha milik negara atau daerah dengan
nama dan bentuk apapun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan,
perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi
yang sejenis, lembaga, bentuk usaha
tetap dan bentuk badan lainnya
PENGUSAHA
 Adalah orang pribadi atau badan
dalam bentuk kegiatan usaha atau
pekerjaannya menghasilkan barang,
mengimpor barang, mengekspor
barang, melakukan usaha
perdagangan, memanfaatkan barang
tidak berwujud dari luar daerah
pabean, melakukan usaha jasa, atau
memanfaatkan jasa dari luar daerah
pabean
PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)
 Adalah pengusaha yang melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak (BKP)
dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang
dikenakan pajak berdasarkan UU Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), tidak termasuk
Pengusaha Kecil yang batasannya
ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang
memilih untuk dikukuhkan menjadi PKP

MASA PAJAK
 Adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1
(satu) bulan TAKWIM atau jangka waktu lain yang
ditetapkan keputusan mnteri keuangan paling lama 3
(tiga) bulan takwim

TAHUN PAJAK
 Adalah jangka waktu 1 (satu) tahun TAKWIM kecuali jika
WP menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan
tahun takwim

BAGIAN TAHUN PAJAK


 Adalah bagian dari jangka waktu satu tahun pajak

PAJAK YANG TERUTANG


 Adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat dalam
Masa Pajak, Tahun Pajak atau dalam Bagian Tahun
Pajak menurut ketentuan peraturan perundang
undangan perpajakan.

 SURAT PAKSA
 Adalah surat perintah membayar utang
pajak dan biaya penagihan menurut UU
No.19/2000 tentang penagihan dengan
Surat Paksa
 KREDIT PAJAK
 Adalah Pajak Masukan (PM) yang dapat
dikreditkan setelah dikurangi dengan
pengembalian pendahuluan kelebihan
pajak atau setelah dikurangi dengan
pajak yang telah dikompensasikan, yang
dikurangkan dari pajak yang terutang

PENANGGUNG PAJAK
 Adalah pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas
pembayaran pajak termasuk wakil yang menjalankan
hak dan memenuhi kewajiban WP menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan
NPWP pasal (2) ayat (1)
UU.No.16/2000
(NOMOR POKOK WAJIB
PAJAK)
 NPWP adalah nomor yang diberikan
kepada WP sebagai suatu sarana dalam
administrasi perpajakanyang
digunakan sebagai tanda pengenal diri
atau identitas WP dalam melaksanakan
hak dan kewajiban perpajakannya
 Dikeluarkan oleh Ditjen Pajak
merupakan satu set nomor yang
dikelompokkan atas fungsinya untuk
angka pengecekan dan kode kantor
KPP
NPPKP = Nomor Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak
 NPPKP adalah nomor yang diberikan kepada pengusaha
yang memenuhi syarat sebagai Pengusaha Kena Pajak
(PKP)
 Dalam rangka penyederhanaan adm perpajakan
dipandang perlu mempergunakan SATU NOMOR
IDENTITAS WP yaitu NPWP dan NPPKP adalah SAMA
(SuratEdaran Ditjen Pajak No.02/PJ09/1998 tgl 4 Mei
1998)
FUNGSI NPWP

 Dipergunakan untuk mengetahui identitas WP yang


sebenarnya, sehingga setiap WP hanya diberikan satu
NPWP
 Sarana dalam administrasi perpajakan
 Berguna untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran
pajak dan dalam administrasi perpajakan
FUNGSI NPPKP

 Dipergunakan sebagai identitas Pengusaha Kena Pajak


 Berguna untuk administrasi pemenuhan kewajiban Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah
( PPN dan PPnBM )
 Berguna untuk pengawasan administrasi perpajakan
WAJIB DAFTAR & PUNYA
NPWP
 WP pribadi yang mempunyai penghasilan
netodalam satu tahun takwim diatas
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
 Wanita kawin yang dikenakan pajak
terpisah berdasarkan perjanjian
pemisahan harta.
 Setiap badan usaha termasuk Badan Usaha
Tetap (BUT) yang menjadi subyek pajak
 WP pemotong atau pemungut pajak
WAJIB DAFTAR & PUNYA
NPPKP
 Pengusaha yang melakukan penyerahan
BKP diatas Rp.240.000.000,- setahun atau
melakukan penyerahan JKP diatas
Rp.120.000.000,- setahun
 Pengusaha yang melakukan kegiatan
impor BKP (importir)
 Pengusaha yang melakukan kegiatan
ekspor BKP (eksportir)
 Pedagang Eceran Besar , yaitu pedagang
yang mempunyai omzet penjualan diatas
Rp.1.000.000.000,- setahun
SANKSI TIDAK PUNYA
NPWP / NPPKP
 Sanksi bagi WP yang tidak mendaftar, menyalahgunakan
atau meggunakan tanpa hak NPWP atau Pengukuhan
PKP yang dapat merugikan negara dipidana penjara
selama-lamanya 6 tahun dan atau denda setinggi-
tingginya 4 kali jumlah pajak yang tidak atau kurang
dibayar
PENGHAPUSAN NPWP

 WP pindah dari satu KPP ke KPP lain


 WP meninggal dunia
 Warisan telah selesai dibagi
 Badan termasuk BUT dibubarkan
 WP wanita kawin dan tidak pisah harta
SPT = SURAT
PEMBERITAHUAN
 Surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan
penghitungan dan atau pembayaran pajak, obyek pajak
dan atau bukan obyek pajak dan atau harta dan
kewajiban menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan
FUNGSI SPT

 Pembayaran dan pelunasan pajak yang


telah dilaksanakan sendiri dan atau
melalui pemotongan atau pemungutan
pihak lain dalam 1 (satu) tahun pajak
atau bagian tahun pajak
 Penghasilan yang merupakan objek
pajak dan atau bukan objek pajak
 Harta dan kewajiban
 Pembayaran dari pemotong atau
pemungut tentang pemotongan atau
pemungutan pajak orang pribadi atau
badan lain dalam 1 (satu) masa pajak.
JENIS SPT

 SPT MASA adalah surat pemberitahuan untuk suatu


masa pajak. Batas pelaporannya tgl 20 bulan berikutnya
 SPT TAHUNAN adalah surat pemberitahuan untuk suatu
tahun pajak. Batas pelaporannya adalah tgl 31 Maret
tahun berikutnya
PENETAPAN DAN KETETAPAN
PAJAK

 SKPKB = surat ketetapan pajak kurang bayar


 SKPKBT = surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan
 SKPN = surat ketetapan pajak nihil
 SKPLB = surat ketetapan pajak lebih bayar
STP = SURAT TAGIHAN
PAJAK
 STP adalah surat untuk melakukan
tagihan pajak dan atau sanksi administrasi
berupa bunga dan atau denda. Surat
Tagihan Pajak (STP) mempunyai kekuatan
hukum yang sama dengan SKP
 Fungsi STP :
 Koreksi atas jumlah pajak terhutang dalam SPT
WP
 Sarana mengenakan sanksi administrasi berupa
denda dan atau bunga
 Alat untuk menagih pajak
PENAGIHAN PAJAK

 Dasar tindakan penagihan : SKPKB,


SKPKBT, STP dan SPPT
 Diawali dengan mengeluarkan Surat
Teguran oleh KPP setelah 7 hari sejak
Jatuh Tempo pembayaran
 Daluwarsa tindakan penagihan adalah
setelah melewati jangka waktu 10
tahun sejak saat terutang pajak /
berakhirnya masa pajak, bagian tahun
pajak atau tahun pajak
KEBERATAN & BANDING

 WP punya hak untuk menolak besarnya beban hutang


pajak karena alasan teknis yang dapat
dipertanggungjawabkan.
 WP mengajukan SURAT KEBERATAN kepada Dirjen Pajak
terhadap materi atau isi dari ketetapan tersebut yaitu
jumlah RUGI, Jumlah Pajak dan Pemotongan &
Pemungutan Pajak

 Keberatan & Banding diatur dalam Pasal (25) sampai


Pasal (27) UU.No.16/2000
 Dasar Pengajuan :
 SKPKB
 SKPKBT
 SKPLB
 SKPN
 Pemotongan atau Pemungutan oleh pihak ketiga
berdasarkan UU perpajakan
Kewenangan Keputusan
Banding
 Yang berwenang dalam mengambil keputusan
atas pengajuan surat keberatan adalah Dirjen
Pajak.
 Paling lambat 12 bulan memberi keputusan
demi kepastian hukum
 Sebelum diputuskan WP masih dapat
mengajukan alasan tambahan
 Isi keputusan keberatan adalah MENERIMA
SELURUHNYA, SEBAGIAN , MENOLAK atau
MENAMBAH PAJAK TERUTANG
 Jika lewat 12 bulan tidak ada keputusan ,
maka permohonan dianggap DIKABULKAN

 WP dapat mengajukan BANDING jika jawaban atas


keberatan tidak memuaskan. Banding hanya ditujukan
ke Peradilan Pajak. Berkedudukan di DKI Jakarta yang
cakupan daerah hukumnya adalah seluruh wilayah
indonesia.
 Bentuk Peradilan Pajak yang dibentuk adalah BPSP =
(Badan Penyelesaian Sengketa Pajak)
Tata Cara Banding

 WP dapat mengajukan banding ke


Peradilan Pajak atas keputusan keberatan
yang diterimanya.
 Putusan Badan Peradilan Pajak bukan
merupakan keputusan tata usaha negara
 Permohonan diajukan tertulis dalam
bahasa Indonesia dengan alasan jelas
dalam waktu 3 bulan sejak diterimanya
keputusan keberatan dan lampirkan copy
surat keputusan dimaksud

 Pengajuan permohonan Banding TIDAK


MENUNDA kewajiban membayar dan
melaksanakan penagihan pajak
 Demi kepastian hukum dan pelayanan yang
baik pada WP, maka jangka waktu yang
diberikan pada BPSP adalah 12 bulan untuk
menyelesaikan perkara
 Jika belum dapat diputus setelah 12
bulan ,maka BPSP akan memutuskan
MENGABULKAN SELURUH GUGATAN BANDING
dengan cara pemeriksaan cepat 30 hari sejak
jangka waktu 12 bulan dilewati

Anda mungkin juga menyukai