Anda di halaman 1dari 24

BAB II

TINJAUAN
PUSTAKA
BRONKOPNEUMONIA
DEFINISI
Pneumonia merupakan istilah umum
untuk sekelompok sindrom
peradangan yang disebabkan oleh
berbagai organisme yang
mengakibatkan infeksi parenkim
paru.

Sumber: (Htun et al., 2019)


BRONKOPNEUMONIA
DEFINISI

Bronkopneumonia adalah radang


saluran pernapasan yang terjadi di
bronkus sampai dengan alveolus paru
yang sering dijumpai pada anak kecil
dan bayi .
Etiologi
Neonatus berisiko terkena bakteri pathogen dari
jalan lahir, yaitu seperti Streptococcus grup B,
Klabsiella, Escherichia coli dan Listeria
monocytogenes (Al Hazzani et al., 2018; Arif,
Pneumonia yang disebabkan oleh virus terjadi pada
2018; Chen et al., 2019).
bayi yang lebih tua dan balita berusia antara 30 hari
dan 2 tahun serta anak-anak usia rentang 2 – 5 tahun
Streptococcus pneumoniae, Streptococcus (Troeger et al., 2018; Verhoeven, 2019).
pyogenes dan Staphylococcus aureus dapat
diidentifikasi pada pneumonia neonatal onset
lambat Terjadi peningkatan di usia 2-5 tahun kasus
berhubungan dengan S.pneumoniae dan H.
influenzae tipe B (Chen et al., 2019).
Adapun pneumonia mikoplasma yang sering
terjadi pada anak-anak usia 5 hingga 13 tahun,
namun S. pneumoniae masih merupakan
organisme yang paling sering diidentifikasi
(Saraya, 2017).
Patogenesis
Manifestasi Klinis
Pada bayi baru lahir:
1. Batuk (jarang)
2. Nafsu makan buruk
(umumnya) Setelah bulan pertama kehidupan
3. Mudah rewel 1. batuk terus menerus (paling umum)
4. Takipnea 2. mendengkur (jarang)
5. Retraksi 3. Takipnea
6. Mendengkur 4. retraksi
7. Hipoksemia. 5. hipoksemia (sering)
6. demam
7. iritabilitas
8. penurunan nafsu makan
Manifestasi Klinis
Bayi dengan pneumonia bakteri sering demam
tinggi

Pneumonia virus atau organisme tipikal


mengalami demam ringan atau mungkin tidak
demam.
Bayi agak besar biasanya memiliki nafas yang
berbunyi.
Balita dan anak sebelum usia sekolah:
1. Demam
2. Batuk (produktif atau nonproduktif)
3. Takipnea
Gejala lain yang mungkin ada yaitu muntah
atau yang dikenal post-tussive emesis.
Manifestasi Klinis
Anak-anak yang lebih besar dan remaja:
1. Demam
2. Batuk (produktif atau nonproduktif)
3. Nyeri dada
4. Dehidrasi
5. Letargi.
Gejala tambahan seperti:
6. Sakit kepala
7. Nyeri dada pleuritic
8. Nyeri perut yang tidak jelas
9. Muntah
10. Diare
11. Faringitis
12. Otalgia/otitis
Gejala yang timbul biasanya mendadak tetapi dapat
Anamnesis didahului dengan infeksi saluran nafas akut bagian atas.

Gejalanya:
Anamnesis yang penting untuk 1. Batuk
didapatkan: 2. demam tinggi terus-menerus
3. Sesak
1. Durasi gejala
4. kebiruan sekitar mulut
2. Pajanan 5. menggigil (pada anak)
3. Perjalanan 6. kejang (pada bayi)
4. Kontak sakit 7. nyeri dada
5. Kesehatan dasar anak 8. Biasanya anak lebih suka berbaring pada sisi yang sakit.
6. Penyakit kronis
7. Gejala berulang Pada bayi muda sering menunjukkan gejala non spesifik
seperti :
8. Tersedak
9. Hipotermi
9. Riwayat imunisasi 10. penurunan kesadaran
10. Kesehatan ibu 11. kejang atau kembung.
11. Komplikasi kelahiran pada
neonates Anak besar kadang mengeluh nyeri kepala, nyeri abdomen
disertai muntah
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik awal penting identifikasi dan
mengobati gangguan pernapasan. Hipoksemia dan
hiperkarbia merupakan hal yang penting.

Pemeriksaan laju nafas dan saturasi oksigen sangat


penting

Inspeksi
Tingkat upaya pernapasan dan penggunaan otot
aksesori dilakukan untuk menentukan baik adanya
dan tingkat keparahan gangguan pernapasan.

Pada bayi, observasi harus mencakup upaya


pemberian makan, kecuali jika bayi mengalami
takipnea yang ekstrim
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik harus mencakup observasi
tanda-tanda distress pernapasan:
1. Takipnea
2. nafas cuping hidung
3. tarikan dada bagian bawah,
4. hipoksia pada udara ruangan

Perhatikan bayi datang dengan ketidakmampuan


untuk mentolerir makanan dengan mendengus atau
apnea.

Auskultasi untuk ronki di semua lapangan paru.

Pada auskultasi selain ronki, dapat ditemukan


hilangnya suara nafas atau suara nafas bronkial.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Bakteri Virus Mikoplasma
Anamnesis      

Umur Berapapun, bayi Berapapun Usia sekolah


Awitan Mendadak Perlahan Tidak nyata
Sakit serumah Tidak Ya, bersamaan Ya, berselang
Batuk Produktif Nonproduktif Kering
Ambang batas menurut WHO adalah sebagai
berikut: Gejala Toksik Mialgia, ruam, Nyeri kepala, otot,
Anak-anak < 2 bulan : ≥ 60x/menit penyerta organ tenggorok
Anak-anak usia 2 – 12 bulan : ≥ 50x/menit bermukosa
Anak-anak usia 1 – 5 tahun : ≥ 40x/menit
Fisik      

Keadaan Klinis > temuan Klinis ≤ temuan Klinis < temuan


umum
Demam Umumnya ≥ Umumnya < Umumnya < 39ºC
39ºC 39ºC
Auskultasi Ronkhi ±, suara Ronkhi bilateral, Ronkhi unilateral,
Napas melemah Difus, mengi mengi.
Kriteria Diagnosis
Pneumonia Ringan Pneumonia Berat

❑ Demam tinggi ❑ Demam tinggi


❑ Batuk ❑ Batuk
❑ Kesulitan bernafas ditandai ❑ Kesulitan bernafas ditandai
peningkatan laju nafas peningkatan laju nafas
Ditambah minimal salah satu:
❑ Kerala terangguk-angguk
❑ Pernafasan cuping hidung
❑ Retraksi subcostal
❑ Tidak dapat menyusu/muntah
❑ Kejang
❑ Letargis/tidak sadar
❑ Sianosis
❑ Distres nafas berat
❑ Konfirmasi foto thoraks (infiltrate
luas dan konsolidasi)
Diagnosis Banding
⮚ Bronkiolitis
⮚ Bronchitis akut
⮚ Cedera inhalasi
⮚ Sindrom gangguan pernapasan akut
pediatric
⮚ Infeksi pneumokokus pediatric
⮚ Pneumonia, Bakteri
⮚ Infeksi pneumokokus
⮚ Pneumonia, Empiema dan Abses
⮚ Pneumonia, Aspirasi
⮚ Pneumonia, Imunokompromi
⮚ Pneumonia, Mikoplasma
⮚ Sindrom gangguan pernapasan
⮚ Takipnea transien pada bayi baru lahir
Penatalaksanaan Umum

− Pemberian oksigen lembab 2-4 L/menit sampai sesak nafas hilang


− Pemasangan infuse untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit.
− Asidosis diatasi dengan pemberian bikarbonat intravena.
Penatalaksanaan Khusus

o Mukolitik dan ekspektoran tidak direkomendasikan


o Antipiretik diberikan bila demam
o Pemberian antibiotik
Pemberian Antibiotik
✔ Neonatus
Pemberian ampisilin ditambah aminoglikosida atau sefalosporin generasi ketiga, namun bukan
seftriakson karena dapat menggantikan bilirubin terikat dan menyebabkan kernicterus

✔ Bayi usia 1 sampai 3 bulan


Pneumonia atipikal sering terjadi pada bayi berusia 1 sampai 3 bulan, dan harus memiliki
cakupan antibiotik tambahan dengan eritromisin atau klaritromisin.

✔ Bayi dan anak > 3 bulan


S. pneumoniae merupakan paling umum, dan untuk obat pilihannya yaitu amoksisilin oral
dengan dosis tinggi atau antibiotik beta-laktam lainnya.

✔ Anak > 5 tahun


Agen atipikal memiliki peran yang lebih penting, serta antibiotic makrolida merupakan terapi lini
pertama.
Komplikasi
⮚ Nyeri- terjadi pada 50% sampai 75%
⮚ Strabismus terjadi pada 50%
⮚ Cacat intelektual terjadi pada 50%
⮚ Gangguan neurobehavioral terjadi pada 25%
⮚ Epilepsi terjadi pada 25% sampai 45%
⮚ Kegagalan pertumbuhan
⮚ Gangguan ortopedi (xsubluksasi/dislokasi
⮚ Penyakit paru-paru
pinggul (30%), kelainan bentuk kaki, dan ⮚ Osteopenia terjadi pada 77% dari mereka yang
skoliosis)
terkena dampak sedang-berat
⮚ Gangguan bicara terjadi pada 40% sampai
⮚ Kondisi urologis (inkontinensia, kandung kemih
50%
neurogenik): terjadi pada 30 hingga 60%
⮚ Gangguan pendengaran terjadi pada 10%
⮚ Gangguan tidur terjadi pada 23%
sampai 20% ⮚ Kelainan gigi
⮚ Kebutaan terjadi pada 10%
Tatalaksana
Untuk mengobati Untuk mengobati Untuk mengobati
kelainan tonus, nyeri dystonia diberikan: sialorrhea diberikan:
dan kondisi ❑ Trihexyphenidyl ❑ Glikopirolat
komorbid seperti ❑ Gabapentin ❑ Tetes atropine
epilepsy yaitu: ❑ Carbidopa- ❑ Patch skopolamin
❑ Benzodiazepin levodopa
❑ Baclofen ❑ bentropine
❑ Dantrolene
❑ Tizanidine
❑ Cyclobenzaprine
❑ Botulinum toxin
❑ Phenol
Prognosis

Sebagian besar akan bertahan hidup sampai


dewasa. Jika terkena dampak parah, harapan
hidup berkurang
Thank
You
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai