Anda di halaman 1dari 21

LEMBAGA NEGARA

PENGERTIAN LEMBAGA NEGARA

Lembaga Negara adalah lembaga


pemerintahan atau "Civilizated
Organization" dimana lembaga tersebut
dibuat oleh negara, dari negara, dan untuk
negara dimana bertujuan untuk
membangun negara itu sendiri.
TUGAS LEMBAGA NEGARA

Tugas umum lembaga negara antara lain :


 Menciptakan suatu lingkungan yang kondusif,
aman, dan harmonis.
 Menjadi badan penghubung antara Negara dan
rakyatnya.
 Menjadi sumber insipirator dan aspirator
rakyat.
 Memberantas tindak pidana korupsi, kolusi,
maupun nepotisme.
 Membantu menjalankan roda pemerintahan
negara.
Prinsip-prinsip Pembentukan
lembaga
 Penegasan prinsip konstitusionalisme,
yaitu gagasan yang menghendaki agar
kekuasaan para pemimpin dan badan-
badan pemerintah yang ada dibatasi.
Pembatasan tersebut dapat diperkuat
sehaingga menjadi suatu mekanisme
atau prosedur yang tetap, sehingga hak-
hak dasar warga negara semakin
terjamin dan demokrasi dapat terjaga.
5
Prinsip checks and balance

 Prinsip checks and balance (mengawasi


dan mengimbangi), yang menjadi roh
bagi pembangunan dan pengembangan
demokrasi. Untuk itu pembentukan
organ kelembagaan negara harus
bertolak dari kerangka dasar sistem
UUD 1945 yang mengarah ke separation
of power ( pemisahan kekuasaan)

6
Prinsip integrasi
 Prinsip integrasi, dalam arti bahwa
pembentukan lembaga negara tidak bisa
dilakukan secara parsial, keberadaannya
harus dikaitkan dengan lembaga lain yang
telah ada dan eksis. Pembentukan lembaga
negara harus disusun sedemikian rupa
sehingga menjadi satu kesatuan proses yang
saling mengisi dan memperkuat, serta harus
jelas kepada siapa lembaga tersebut haarus
bertanggung jawab.

7
Prinsip kemanfaatan bagi
masyarakat
 Prinsip kemanfaatan bagi
masyarakat, yaitu pembentukan
lembaga negara bertujuan untuk
memenuhi kesejahteraan warganya
dan menjamin hak-hak dasar yang
dijamin konstitusi.

8
ESENSI PEMBAGIAN
KEKUASAAN
Berdasarkan Undang-undang 1945, Indonesia
adalah penganut sistem pembagian kekuasaan
(division of power) bukan pemisahan
kekuasaan (separation of power) sebagaimana
sistem pemisahan kekuasaan yang dianut oleh
Amerika Serikat. Adapun esensi pembagian
kekuasaan itu dalam Negara adalah untuk
mencegah menumpuknya kekuasaan di tangan
satu orang sehingga bisa menimbulkan
kecenderungan terjadinya penyalahgunaan
kekuasaan (abuse of power).
Tiga jalur pembentuk
lembaga negara
Berdasar UUD 1945 terdiri dari : MPR, DPR,
DPD, Presiden, MA,BPK,Kementerian
Negara, Pemerintah Daerah Propinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota,
DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten dan
Kota, KPU, KY, MK,bank sentral, TNI,
Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Dewan Pertimbangan Presiden

10
Lanjutan

Berdasar UU terdiri dari :Komnas


HAM, KPK, KPI, Komisi
Pengawas Persaingan Usaha,
Komisi Kebenaran dan
Rekonsiliasi, Komnas Anak,
Komisi Kepolisian, Komisi
Kejaksaan, Dewan Pers, dan
Dewan Pendidikan.
11
Lanjutan
Berdasar Keputusan Presiden terdiri
dari: Komisi Ombudsman Nasional,
Komisi Hukum Nasional, Komisi
Nasional Anti Kekerasan terhadap
Permpuan,Komisi Pengawas Kekayaan
Penyelenggara Negara, Dewan
Maritim, Dewan Ekonomi Nasional,
Dewan Industri Strategis, Dewan
Pengembangan Usaha Nasional, dan
Dewan Buku Nasional.
12
Lembaga Negara yg kedudukan dan
kewenangannya setara dlm UUD 1945

 Presiden dan Wakil Presiden,


 DPR,
 DPD,
 MPR,
 BPK,
 MA,
 MK,
 KY.
13
Hubungaan Antar Lembaga Negara Pasca
Amandemen UUD 1945

 Hubungan yang bersifat Fungsional


 Hubungan yang bersifat Pengawasan
 Hubungan yang berkaitan dengan
Penyelesaian Sengketa
 Hubungan yang bersifat Pelaporan
atau Pertanggungjawaban

14
Hubungan yang bersifat Fungsional

 Hubungan antara DPR/DPD dengan Presiden


dalam membuat UU dan APBN, juga untuk
menyampaikan usul, pendapat, serta imunitas
 Hubungan antara DPR dengan DPD dalam
membuat peraturan atau kebijakan yang
berhubungan dengan otonomi daerah
 Hubungan antara KY, DPR, dan Presiden dalam
pengangkatan hakim (dalam konteks
memberikan rekomendasi)
 BPK dengan lembaga negara lain (terutama
Presiden dan Menteri-menteri) dalam
penyelenggaraan keuangan lembaga-lembaga
tersebut
15
Lanjutan

 KPU dengan Pemerintah dalam


penyelenggaraan Pemilu
 Komisi Hukum Nasional (KHN) dengan
Presiden untuk memberikan pendapat
tentang kebijakan hukum dan masalah-
masalah hukum serta membantu Presiden
sebagai penitia pengarah dalam
mendesain pembaruan hukum
 KPK dengan Kepolisian dan Kejaksaan
Agung dalam melakukan penyelidikan atas
adanya dugaan korupsi
16
Hubungan yang bersifat Pengawasan

 Hubungan antara Presiden dengan DPR


dalam melaksanakan pemerintahan
 Hubungan antara DPD dengan Pemerintah
Pusat dan Daerah, khususnya dalam
pelaksanaan otonomi daerah
 MA dengan Presiden, untuk menguji
peraturan perundang-undangan di bawah
Undang-undang
 MK dengan DPR/DPD dan Presiden (sebagai
pembentuk UU), untuk menguji
konstitusionalitas UU
17
Lanjutan

 KPK dengan Pemerintah


 Komisi Ombudsman Nasional dengan
Pemerintah dan Aparatur Pemerintah,
Aparat Lembaga Negara serta lembaga
penegak hukum dan peradilan, dalam
pelaksanaan pelayanan umum agar
sesuai dengan asas-asas umum
pemerintahan yang baik ( good
governance)

18
Hubungan yang berkaitan dengan
Penyelesaian Sengketa

MK dengan lembaga-lembaga


negara lain, untuk menyelesaikan
sengketa kewenangan antar
lembaga negara
MK dengan penyelenggara pemilu
untuk menyelesaikan perselisihan
hasil pemilu
19
Hubungan yang bersifat Pelaporan atau
Pertanggungjawaban

 DPR/DPD dalam lembaga MPR dengan


Presiden
 DPR dengan komisi-komisi negara seperti
Komnas HAM, Komisi Ombudsman Nasional,
KPK, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi,
Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan
 Presiden dengan Komisi Pengawas
Persaingan Usaha, Komisi Perlindungan
Anak Indonesia

20
TERIMAKASIH…..

Anda mungkin juga menyukai