Anda di halaman 1dari 27

Pertemuan

1
Pengantar
Pajak
MATERI KULIAH PERPAJAKAN
Genap 2021/2022
UNIKA WIDYA MANDALA
SURABAYA
Pajak Penghasilan (PPh)
01  UU no. 36 tahun 2008

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


02  UU no. 42 tahun 2009

Referensi
Perpajakan 03
Ketentuan Umum & Tata Cara Perpajakan
 UU no. 28 tahun 2007

Website Penunjang Perpajakan


04  www.pajak.go.id
 www.ortax.org
Alur Pembelajaran Perpajakan

2. 4. 6.
PN fiskal = Pendapatan – DE Penyusutan, amortisasi,
Wajib Pajak terbagi
Mengidentifikasi pajak yang pengalihan aset
menjadi pencatatan dan
pembukuan berhubungan dengan
penghasilan

1. 3. 5.
Mengetahui Subjek Pencatatan DE dan NDE untuk
Pajak (beserta bedanya PKP = PN – PTKP rekonsiliasi fiskal
dengan wajib Pajak) Pembukuan
dan Objek Pajak PKP = PN – PTKP –
Kompensasi Kerugian
Sistem Pemungutan Pajak
Melakukan Sendiri
Wajib Pajak (WP)  Negara

Self
Melalui Perantara
Assessment
Wajib Pajak 1  Wajib Pajak Perantara 
System Negara

Official Witholding
Assessment Tax

Menurut Hasil Negara


Negara  Wajib Pajak (WP)
DEFINISI
PAJAK
PENGHASILAN
Pajak Penghasilan memiliki singkatan
yang lebih dikenal dengan PPh

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

Pajak yang dikenakan


terhadap subjek pajak
atas penghasilan yang
diterima atau diperolehnya
dalam tahun pajak
Pasal
Subjek Pajak
2(2)

Subjek dan Objek


Pasal SP Dalam Pasal
SP Luar Negeri
2(3) Negeri 2(4)

Portfolio Designed Warisan yang


Orang Pribadi Badan Orang Pribadi Badan
You can simply impress your audience andbelum terbagi
add a unique zing and appeal to your
Presentations. I hope and I believe that this
Template will your Time, Money and
Seluruh
Reputation.
penghasilan kena
Get a modern PowerPoint Presentation that is BUT
Place Your Picture Here BUT Non BUT
pajak

PAJAK
beautifully designed.
Pasal
4 Penghasilan dari Penghasilan yang
kegiatan operasi dan diperoleh dari
harta yang
Indonesia
dimiliki/dikuasai

Penghasilan kantor pusat


yang sejenis dg. yang
dijalankan BUT Pasal
5(1)

Penghasilan lainnya yang


diperoleh sehubungan
dengan penghasilan kantor
pusat sepanjang ada hub.
efektif
SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI
LOKASI Berdiri dan bertempat kedudukan
Bertempat tinggal di Indonesia 01 01 di Indonesia

JANGKA WAKTU Sekumpulan orang/ modal yang


Berada di Indonesia lebih dari 02 02 merupakan kesatuan baik
183 hari dalam 12 bulan melakukan usaha atau tidak

KOMITMEN PT, CV, BUMN/D, firma, kongsi, koperasi,


Dalam suatu tahun pajak berada 03 03 dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,
di Indonesia dan mempunyai niat yayasan, ormas, org sosial/politik,
bertempat tinggal di Indonesia lembaga, reksadana, bentuk badan lainnya

ORANG PRIBADI BADAN

Warisan yang belum terbagi, sebagai satu kesatuan menggantikan yg berhak


SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI lanjutan

01
Perbedaan
Subjek Pajak TIDAK SAMA
02 DENGAN Wajib Pajak  khusus
Orang Pribadi
Khusus Pekerja Wajib Pajak
Bebas dan
Pengusaha Penghasilan > PTKP yang harus
03 membayar pajak dan wajib punya
NPWP
Jenis WP
1. Karyawan
04 2. Pekerjaan Bebas (professional)
3. Usaha (dagang/ jasa)
PPh = tarif x PKP
1. Pencatatan
• PKP = PN - PTKP
2. Pembukuan
• PKP = PN – PTKP –
Komp Kerugian
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI

Yang menjalankan usaha atau Yang menerima atau


kegiatan melalui BUT di memperoleh penghasilan dari
Indonesia Indonesia bukan dari
menjalankan usaha atau
kegiatan melalui BUT di
Indonesia

Orang pribadi yang tidak bertempat


tinggal di Indonesia/berada di WNI yang tidak berada di Indonesia
Indonesia tidak lebih dari 183 hari lebih dari 183 hari dalam 12 bulan
dalam 12 bulan (PER 2/PJ/2009)

Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia


a. Tempat kedudukan manajemen
b. Cabang perusahaan
c. Kantor perwakilan 1. OP Subjek Pajak LN
Untuk menjalankan
d. Gedung kantor
usaha atau kegiatan e. Pabrik
2. Badan Subjek Pajak LN
di Indonesia f. Bengkel
g. Gudang
h. Ruang utk Promosi dan Penjualan
i. Pertambangan dan penggalian sumber alam

BUT -
j. Wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi
k. Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan
l. Proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan

Bentuk m.

n.
Pemberian jasa dalam bentuk apa pun oleh pegawai atau orang lain, sepanjang
dilakukan lebih dari 60 hari dalam jangka waktu 12 bulan
Orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas

Usaha o. Agen atau pegawai perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak
bertempat kedudukan di Indonesia yang menerima premi asuransi atau
menanggung risiko di Indonesia, dan

Tetap p. Komputer, agen elektronik, atau peralatan otomatis yang dimiliki, disewa, atau
digunakan oleh penyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan kegiatan
usaha melalui internet
Bukan Subjek Pajak (pasal 3)

1 2 3 4

Kantor Perwakilan 1. Pejabat perwakilan diplomatik Organisasi-organisasi Pejabat-pejabat


Negara Asing & konsulat atau pejabat lain internasional perwakilan organisasi
Neg. Asing internasional
2. Orang yang diperbantukan Indonesia menjadi
kepada mereka yg bekerja pada anggota organisasi Bukan WNI
dan bertempat tinggal bersama- tersebut
sama mereka Di Indonesia tidak
idak menjalankan menerima atau
usaha atau kegiatan memperoleh penghasilan
Bukan WNI lain untuk memperoleh di luar jabatan atau
Di Indonesia tidak penghasilan dari pekerjaannya tersebut
menerima atau Indonesia selain
memberikan pinjaman Negara bersangkutan
memperoleh penghasilan
kepada pemerintah memberikan perlakuan
di luar jabatan atau
yang dananya berasal timbal balik
pekerjaannya tersebut
dari iuran para anggota
Negara bersangkutan
memberikan perlakuan
timbal balik
Pendapatan dan Beban Fiskal
PENGHASILAN

1.
Objek Pajak Penghasilan BEBAN
Tidak Final

2.
Objek Pajak Penghasilan 1.
Final Deductable Expense (DE)
(harus dikoreksi fiskal – pertemuan 1. Biaya yang DAPAT dijadikan PENGURANG
6) dari penghasilan bruto dalam menghitung
penghasilan neto dan pajak
3. 2. Biaya yang digunakan untuk kegiatan 3M
(Mendapatkan, Menagih, dan Memelihara
Penghasilan Bukan Objek Penghasilan
Pajak
Penghasilan (harus dikoreksi fiskal 2.
– pertemuan 6) Non Deductable Expense (NDE)
1. Biaya yang TIDAK DAPAT dijadikan
PENGURANG dari penghasilan bruto
2. Harus dikoreksi fiskal + pertemuan 6
OBJEK PAJAK
UU PPh pasal 4 ayat 1:

Penghasilan, setiap tambahan kemampuan ekonomi yang diterima


oleh Wajib Pajak, baik dari Indonesia maupun luar Indonesia, yang
dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib
Pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun

Penghasilan

Objek PPh
Bukan Objek PPh
(pasal 4 ayat 1 dan (pasal 4 ayat 3)
ayat 2)

Objek PPh bersifat


Objek PPh bersifat
pemotongan TIDAK
pemotongan FINAL
FINAL
(pasal 4 ayat 2)
(pasal 4 ayat 1)
OBJEK PAJAK TIDAK FINAL Pasal 4 Ayat 1

1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk
gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun atau imbalan dalam bentuk
lainnya, kecuali ditentukan lain dalam UU PPh
2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan,
3. Laba usaha;
4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta, termasuk:
• Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan dan badan lainnya sebagai pengganti saham
atau setoran modal
• Keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu atau anggota yang diperoleh perseroan,
persekutuan dan badan lainnya
• Keuntungan karen likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, pengambil-alihan usaha atau
reorganisasi dengan nama dan bentuk apapun
• Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan (kecuali yang termasuk dalan Pasal
4 ayat 3 – Non Objek Pajak)
• Keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan, tanda turut serta dalam
pembiayaan, atau permodalan dalam perusahaan pertambangan
OBJEK PAJAK TIDAK FINAL Pasal 4 Ayat 1 lanjutan

5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya;


6. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang. Premium
merupakan penghasilan bagi penerbit obligasi, diskonto merupakan penghasilan bagi pembeli obligasi;
7. Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun;
8. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak;
9. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
10. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;
11. Keuntungan karena pembebasan utang; pengecualian bagi debitur kecil (PP 130 Tahun 2000)
12. Keuntungan karena selisih kurs;
13. Selisih lebih ka
14. rena penilaian kembali aktiva;
15. Premi asuransiIuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari WP yang
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
16. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak
17. Penghasilan dari usaha berbasis syariah
18. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam UU KUP
19. Surplus BI
Penjualan Aset pada Harga Pasar Wajar
Nilai sisa buku: 140.000.000
Harga Jual: 160.000.000
Harga Pasar: 160.000.000 1

OBJEK PAJAK
Keuntungan bagi PT X

pasal 4 ayat 1
= Rp 160.000.000 – 140.000.000
Portfolio Designed
= Rp 20.000.000  Objek PPh PT X
You can simply impress your audience and
add a unique zing and appeal to your
Presentations. I hope and I believe that this
Penjualan
Template Aset
will your Time, Dibawah
Money and Harga Pasar Wajar
Reputation.
Nilai sisa buku: 140.000.000
Get a modern PowerPoint Presentation that is Place Your Picture Here
Harga Jual:
beautifully designed.
155.000.000
Harga Pasar: 160.000.000 2
Keuntungan bagi PT X
= Rp 160.000.000 – 140.000.000
= Rp 20.000.000  Objek PPh PT X

Bila penjualan tersebut adalah ke shareholder,


maka keuntungan bagi shareholder
= Rp 160.000.000 – 155.000.000
= Rp 5.000.000  Objek PPh bagi shareholder
OBJEK PAJAK FINAL Pasal 4 Ayat 2

1. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara, dan
bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi;

2. Penghasilan berupa hadiah undian;

3. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa,
dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang
diterima oleh perusahaan modal ventura;

4. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi,
usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan
BUKAN OBJEK PAJAK Pasal 4 Ayat 3

1. Sumbangan dan Harta Hibahan (penjelasan slide 17)


2. Warisan
3. Harta sebagai pengganti Saham atau Penyertaan modal; termasuk setoran tunai
4. Penggantian atau Imbalan bentuk natura/kenikmatan dari WP atau Pemerintah, sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa, kecuali yang diberikan oleh :
a) Bukan Wajib Pajak,
b) WP yang dikenakan pajak secara final atau
c) WP yang menggunakan Norma Penghitungan Khusus (deemed profit) Pasal 15
5. Pembayaran asuransi kepada OP sehubungan dengan : asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,
asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa
6. Dividen atau Bagian Laba dengan kriteria tertentu (penjelasan slide 18)
7. Iuran yg diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan, baik
yang dibayar oleh Pemberi Kerja maupun Pegawai
8. Penghasilan dari modal yg ditanamkan Dana Pensiun (telah disahkan Menkeu) dalam bidang-bidang
tertentu
9. Bagian laba dari badan pasangan usaha Perusahaan Ventura, dgn syarat tertentu
BUKAN OBJEK PAJAK Pasal 4 Ayat 3 lanjutan

10. Sisa Lebih Badan/Lembaga Pendidikan nirlaba yg bergerak dalam bidang pendidikan dan litbang, yg
ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan atau litbang dalam
jangka waktu paling lama 4 tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut. (PMK 80/PMK.03/2009)
11. Bantuan atau santunan yg dibayarkan oleh BPJS kpd WP tertentu
12. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari :
a) Perseroan komanditer yg modalnya tdk terbagi atas saham-2,
b) Persekutuan,
c) Perkumpulan,
d) Firma, dan
e) Kongsi,
f) Termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif
13. Beasiswa yg memenuhi persyaratan tertentu (PMK 154/PMK.03/2009)
Diterima dari:

Syarat 1. Keluarga sedarah dlm garis keturunan lurus satu


derajat (Orang tua dan anak kandung)
2. Badan Keagamaan;

Bantuan Hibah
3. Kegiatannya semata-mata mengurus tempat-
tempat ibadah dan/atau
4. Menyelenggrkan kegiatan di bidang keagamaan,
yang tidak mencari keuntungan

(NonTaxable) 5. Badan Pendidikan;


6. Badan Sosial termasuk yayasan dan koperasi
7. OP yg menjalankan Usaha Mikro dan Kecil.
r i
Da (Per MenKeu No. 245/PMK.03/2008)

uan POIN 6 - Badan sosial termasuk yayasan dan


k koperasi kegiatan yang tidak mencari
bu
Pembukuan oleh Penerima m keuntungan:
Pe 1. Kegiatan Pemeliharaan kesehatan;
Sesuai dengan nilai buku harta dari pihak 2. Pemeliharaan orang lanjut usia (panti jompo);
pemberi. 6 3. Pemeliharaan anak yatim-piatu, anak atau orang
IN terlantar, dan anak atau orang cacat;
P O
POIN 7 - OP yg menjalankan Usaha Mikro 4. Santunan dan/atau pertolongan kepada korban
& Usaha Kecil: bencana alam, kecelakaan, dan sejenisnya;
7 5. Pemberian beasiswa;
memiliki dan menjalankan usaha produktif OIN
P 6. Pelestarian lingkungan hidup; dan/atau
yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 7. Kegiatan sosial lainnya.
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp500.000.000,-
2. Tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
3. Memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp2.500.000.000,-
Kriteria Dividen yang
Bukan Objek Pajak
1. Pihak Penerima
a) Perseroan Terbatas (PT) sebagai WPDN PT
Makmur
b) Koperasi
c) BUMN dan BUMD 30%

2. Pihak Pemberi
Koperasi
Badan usaha yang didirikan dan bertempat Masudin
SimPin
kedudukan di Indonesia 30% PT 20%
3. Syarat SEHAT
a) Dividen berasal dari cadangan laba
ditahan
b) PT, BUMN, BUMD yang menerima,
memiliki kepemilikan saham minimal 25% Pak
PT Kuat
dari jumlah modal saham yang disetor Tegang
10% 10%
• Infographic Style
Objek Pajak BUT
• Usaha Kegiatan Yang sejenis
Penghasilan BUT
• Harta yang dengan yang
dari : dimiliki/ dikuasai dilakukan BUT
BUT di Indonesia

Penghasilan • Usaha/ kegiatan Di


• Penjualan
Kantor Pusat barang
Indonesia
dari : • Pemberian jasa

• Sepanjang ada
Penghasilan pada hubungan efektif
pasal 26 yang antara BUT
diterima/ dengan harta/
diperoleh oleh kegiatan yang
memberikan
Kantor Pusat penghasilan
Deductible
1. Biaya yang secara Langsung atau Tidak Langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha:
• Biaya pembelian bahan
• Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa (upah, gaji, honorarium,
bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang)
Expense


Bunga, sewa, dan royalti
Biaya perjalanan (DE)
• Biaya pengolahan limbah
• Premi asuransi
• Biaya promosi & penjualan PMK 02/PMK.03/2010
• Biaya administrasi
• Pajak kecuali Pajak Penghasilan (PPh)
2. Penyusutan harta berwujud dan Amortisasi
3. Iuran kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri
Keuangan
4. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta
5. Kerugian karena selisih kurs mata uang asing
6. Biaya Litbang yang dilakukan di Indonesia.
7. Biaya beasiswa, magang dan pelatihan
8. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat tertentu UU PPh
(UU PPh pasal 6(1) bagian h)
Pasal 6 ayat 1
Deductible
9. Sumbangan-sumbangan (diatur PP) dalam rangka:
• Penanggulangan bencana nasional
• Litbang yang dilakukan di Indonesia


Fasilitas Pendidikan
Pembinaan olahraga
Expense
10. Biaya pembangunan infrastruktur sosial (diatur PP)
11. Biaya-biaya 3M di bidang usaha Pertambangan Migas dan Pertambangan (DE)
Umum (diatur PP)
12. PM yang tidak dapat dikreditkan berdasarkan pasal 9 (8) UU PPN dan
- Lanjutan
PPnBM kecuali:
• PM yang FP cacat dan tidak dapat dibuktikan telah dibayar
• PM yang biayanya termasuk NDE
(Berdasarkan PP 138 Th 2000)
13. Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali yang
disebutkan pada UU HPP pasal 4 ayat 3 yaitu:
• Makanan dan minuman untuk seluruh pegawai,
• Natura/kenikmatan yang disediakan di daerah tertentu,
• Natura/kenikmatan yang harus disediakan oleh pemberi kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan,
• Natura/kenikmatan yang bersumber dari APBN/ APBD/ APBDes, UU PPh
• Natura/kenikmatan dengan jenis dan atau Batasan tertentu
Pasal 6 ayat 1
Non 1. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen,
termasuk dividen yg dibayarkan Perusahaan Asuransi kepada pemegang polis,

Deductible
dan sisa hasil usaha Koperasi;
2. Biaya untuk Kepentingan Pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota
3. Pembentukan atau pemupukan Dana Cadangan,
Expense 4. Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan menurut UU
HPP pasal 4 ayat 3 yaitu

(NDE) •

Makanan dan minuman untuk seluruh pegawai,
Natura/kenikmatan yang disediakan di daerah tertentu,
• Natura/kenikmatan yang harus disediakan oleh pemberi kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan,
• Natura/kenikmatan yang bersumber dari APBN/ APBD/ APBDes,
• Natura/kenikmatan dengan jenis dan atau Batasan tertentu
5. Jumlah yg melebihi kewajaran yg dibayarkan kepada :
pemegang saham atau pihak yang mempunyai hubungan istimewa sbg
imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan
6. Pajak Penghasilan
7. Sanksi di Bidang Perpajakan
• Sanksi administrasi Perpajakan berupa bunga, denda, dan kenaikan
UU PPh • Sanksi pidana berupa denda
Pasal 9 ayat 1
Non 8. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan yg bagi
penerima bukan Objek PPh kecuali :

Deductible • Sumbangan penanggulangan bencana nasional, sumbangan Litbang di


Indonesia, fasilitas pendidikan dan pembinaan olah raga

Expense •

Biaya pembangunan infrastruktur sosial
Zakat dan Sumbangan Wajib Keagamaan

(NDE)
9. Biaya 3M atas penghasilan yg :
• Bukan merupakan Objek Pajak;
• Pengenaan pajaknya bersifat final;
- Lanjutan • Dikenakan pajak berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Neto
(Pasal 14 UU PPh) dan Norma Penghitungan Khusus (Pasal 15 UU PPh)
10. PPh yg ditanggung oleh Pemberi Penghasilan, kecuali :
• PPh Psl 26 (1)
 tetapi tidak termasuk dividen
 sepanjang PPh tsb ditambahkan dlm penghitungan dasar untuk
pemotongan pajak;
11. Kerugian dari harta atau utang yang tidak dimiliki dan tidak dipergunakan
dalam usaha atau kegiatan untuk Mendapatkan, Menagih, dan Memelihara
UU PPh penghasilan yang merupakan Objek Pajak
Pasal 9 ayat 1
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai