Anda di halaman 1dari 23

NAMA : SULVIVA DESINDO FIRMANSYAH

NIM : 204103010020
KELAS : KPI 2

TUGAS
TEORI KOMUNIKASI
DOSEN PENGAMPU : Dr. SITI RAUDHATUL JANNAH, S.Ag, M.Med.Kom.
Memperkenalkan
Teori Komunikasi
Analisis dan aplikasi

Richard West (Universitas Emerson)


Lynn H. Turner (Universitas Marquette)

Edisi keempat
PENGENALAN AWAL
(SETTING THE STAGE
Definisi komunikasi
Komunikasi merupakan proses sosial di mana
individu-individu menggunakan symbol-simbol
untuk menciptakan dan menginterpretasikan
makna dalam lingkungan mereka
Lima (5) Istilah Kunci Dalam
Perspektif Komunikasi Yaitu :
• Sosial
• Proses
• Symbol
• Makna
• lingkungan
Istilah Kunci Dalam Perspektif Komunikasi
1. Komunikasi secara sosial (social) adalah komunikasi selalu
melibatkan manusia serta interaksi. Artinya, komunikasi selalu
melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Ketika komunikasi
dipandang secara sosial, komunikasi selalu melibatkan dua orang
yang berinteraksi dengan berbagai niat, motivasi dan kemampuan.

2. Komunikasi sebagai proses (process) adalah hal ini berarti


komunikasi bersifat kesinambungan dan tidak memiliki akhir.
Komunikasi juga dinamis, kompleks, dan senantiasa berubah. Selain
itu, karena komunikasi merupakan proses, banyak sekali yang dapat
terjadi dari awal hingga akhir dari sebuah proses pembicaraan.
Orang-orang dapat memiliki sikap yang sama sekali berbeda ketika
sebuah diskusi dimulai.
3. Komunikasi sebagai symbol (symbol) adalah sebuah label arbitrer atau representasi
dari fenomena. Kata symbol adalah symbol untuk konsep dan benda, misalnya; kata
cinta merepresentasikan sebuah ide mengenai cinta; kata kursi merepresentasikan
benda yang kita duduki. Label dapat bersifat ambigu, dapat berupa verbal dan
nonverbal, dan dapat terjadi dalam komunikasi tatap muka dan komunikasi dengan
menggunakan media. Simbol juga terdiri dari dua jenis; (1) Simbol konkret (concrete
symbols); symbol yang merepresentasikan benda atau sebuah objek; (2) symbol
abstrak (abstract symbols); symbol yang merepresentaskan sebuah ide atau
pemikiran.

4. Makna juga memegang peranan penting dalam definisi komunikasi. Makna adalah
yang diambil orang dari suatu pesan. Dalam episode-episode komunikasi, pesan dapat
memiliki lebih dari satu makna dan bahkan berlapis-lapis makna. Judith Martin dan
Tom Nakayama (2002) menyatakan bahwa makna memiliki konsekuensi budaya.
Contohnya; Orang Amerika pada umumnya tidak menyukai hari Senin, hari pertama
dalam satu minggu, dan menyukai hari Jumat. Martin dan Nakayama menegaskan
bahwa ungkapan seperti TGIF (Thanks God It’s FridaySyukurlah Ini Hari Jumat), tidak
akan mengomunikasikan makna yang sama pada semua orang.
5. Lingkungan (environment) adalah situasi atau kondisi di mana komunikasi
itu terjadi. Lingkungan terdiri dari beberapa lemen seperti; waktu, tempat,
periode sejarah, relasi, dan latar belakang budaya pembicara dan pendengar.
Lingkungan juga dapat dihubungkan. Maksudnya, komunikasi dapat terjadi
dengan adanya bantuan dari teknologi. Misalnya; komunikasi yang difasilitasi
oleh media seperti;email, facebook, chat room atau internet.
Model Suatu Pemahaman
Model Komunikasi Sebagai :

AKSI TRANSAKSI INTRAKSI

Teoritikus komunikasi menciptakan model-model (models), atau representasi sederhana dari


hubungan-hubungan kompleks di antara elemen-elemen dalam proses komunikasi, yang
mempermudah kita untuk memahami proses yang rumit.
Model Komunikasi Sebagai Aksi: Model Linear
Pandangan satu arah mengenai komunikasi yang berasumsi bahwa pesan dikirimkan oleh suatu
sumber melalui penerima melalui saluran. Pendekatan pada komunikasi manusia ini terdiri atas
beberapa elemen kunci, seperti; sumber (source), atau pengirtim pesan, mengirimkan pesan
(message) pada penerima (receiver) yang akan menerima pesan tersebut. Si penerima adalah
orang yang akan engartikan pesan tersebut. Semua dari komunikasi itu terjadi dalam
sebuahsaluran (Channel), yang merupakan jalan untuk berkomunikasi. Saluran biasanya
berhubungan langsung dengan indra penglihatan, perasa, penciuman, dan pendengaran.
Komunikasi juga melibatkan gangguan (noise), yang merupakan semua hal yang tidak
dimaksudkan oleh sumber informasi. Ada 4 jenis gangguan.
Pertama, gangguan semantic (semantic noise) berhubungan dengan slang, jargon, atau bahasa-
bahasa spesialisasi yang digunakan secara perseorangan atau kelompok.
Kedua, gangguan fisik (eksternal)- physical (external) noise; yang berada di luar penerima.
Ketiga, gangguan psikologis (psychological noise) merujuk pada prasangka, bias, dan
kecenderungan yang dimiliki oleh komunikator terhadap satu sama lain atau terhadap pesan itu
sendiri.
Keempat, gangguan fisiologis (physiological noise)adalah gangguan yang bersifat biologis
terhadap proses komunikasi. Gangguan semacam ini akan muncul apabila Anda sebagai
pembicara sedang sakit, lelah atau lapar
Model Sebagai Interaksi: Model Interaksional
satu elemen yang penting bagi model komunikasi interaksional adalahumpan balik
(feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan. Umpan balik dapat berupa
verbal atau nonverbal, sengaja atau tidak sengaja. Umpan balik; komunikasi yang
diberikan pada sumber pesan oleh penerima pesan untuk menunjukkan
pemahaman (makna). Elemen terakhir dalam model interaksional adalah bidang
pengalaman (field of experience) seseorang, atau bagaimana budaya, pengalaman
dan keturunan seseorang mempengaruhi kemampuannya untuk berkomunikasi
dengan satu sama lain. Setiap orang membawa bidang pengalaman yang unik
dalam tiap episode komunikasi, dan pengalamanpengalaman tersebut sering kali
mempengaruhi komunikasi yang terjadi. Sebagai contohnya, ketika dua orang
saling mengenal dan mulai berkencan, mereka akan secara mutlak membawa
bidang pengalaman mereka ke dalam hubungan ini.
Tantangan Dalam Komunikasi:
Percakapan Dapat Menjadi Murahan (dan Kejam)
Pada titik ini, Anda mungkin telah memiliki pandangan bahwa komunikasi dapat meneylesaikan hamper semua
masalah dalam masyarakat kita. Hal ini tidak mengherankan. Banyak buku laris menghasilkan jutaan dolar dengan
mengemukakan ide bahwa komunikasi adalah ramuan ajaib yang dapat menyembuhkan segala permasalahan dalam
kehidupan. Para peneliti juga memfokuskan penelitian mereka pada hubungan yang sehat dan memuaskan, dan sering
kali melupakan fakta bahwa beberapa hubungan dapat menjadi tidak sehat dan tidak menyenangkan (Cupach &
Spitzberg, 1994).

Dalam tahun-tahun belakangan ini, peneliti dan teoritikus komunikasi mulai mempertanyakan apakah benar semua
komunikasi menyenangkan, rasional, penuh pemikiran, dan tulus. Para peneliti (Cupach & spitzberg, 2004; Spitzberg &
Cupach, 1998), menciptakan sebuah istilah “sisi gelap” untuk merujuk pada proses komunikasi yang negative dan
merendahkan. Para peneliti mulai meneliti area ini karena jelas sekali bahwa tidak semua komunikasi atau hubungan
menyenangkan dan menguntungkan satu sam lain. Sebagaimana dikatakan Steve Duck (1994) bahwa dalam hubungan
antarpribadi, kita mungkin saja dikecewakan, dikhianati, dan merasa tertekan. Akhirnya, mempelajari komunikasi
negative akan membantu kita secara pribadi dalam percakapan kita dengan lain.
Etika Dan Komunikasi
Mengapa jika tidak mempelajari etika ?
Etika melampaui segala cara kehidupan dan melampaui gender, ras, kelas sosial,
identitas seksual, agama dan kepercayaan. Dengan kata lain, kita tidak dapat
menghindari prinsip-prinsip etis dalam kehidupan kita. Donald Wright (1996)
berpendapat bahwa etika merupakan bagian dari perkembangan umat manusia,
dan seiring dengan bertambahnya usia kita, kode moral kita juga mengalami
perubahan menuju kedewasaan.

Elaine Englehardt (2001) mengamati bahwa “ kita tidak menciptakan system


etika kita sendiri” (hal.2), yang berarti bahwa kita biasanya mengikuti kode
Etika adalah merupakan suatu tipe budaya dan moralitas. Dari sudut pandang komunikasi, isu-isu mengenai etika
muncul ke permukaan setiap kali pesan-pesan memiliki kemungkinan untuk
pembuatan keputusan yang bersifat mempengaruhi orang lain.
moral (Englehardt, 2001), dan
menentukan apa yang benar atau
salah dipengaruhi oleh peraturan
dan hukum yang ada dalam Mengapa mempelajari etika?
masyarakat.
Pentingnya Memahami Teori Komunikasi
Selain dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis Anda, mempelajari teori komunikasi juga akan membantu
Anda untuk mengapresiasi banyaknya penelitian yang dilakukan dalam berbagai macam bidang ilmu. Apakah Anda
berasal dari jurusan komunikasi, psikologi, pendidikan, ilmu politik, atau bisnis, Anda akan melihat bahwa teori-
teori yang ada dalam buku ini merupakan hasil pemikiran, tulisan dan penelitian orang-orang intelektual yang
berasal dari bidang ilmu yang beragam.

Memahami teori komunikasi juga akan membantu Anda untuk memahami pengalaman hidup Anda. Hampir
mustahil menemukan teori dalam buku ini yang tidak berhubungan dengan kehidupan Anda atau orang-orang di
skitar Anda. Teori komunikasi membantu Anda memahami orang lain, media, dan berbagai kejadian, serta
membantu Anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mendasar.

mempelajari teori komunikasi akan membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis Anda, menunjukkan
pentingnya penelitian antarbidang Ilmu, dan membantu Anda dalam memahami dunia sekitar anda. Satu alasan
terakhir untuk mempelajari teori komunikasi mungkin adalah alasan terpenting dalam hidup Anda, pemahaman
akan diri Anda sendiri. Mempelajari siapa Anda, bagaimana anda berperan dalam masyarakat, pengaruh yang Anda
berikan kepada orang lain, sejauh mana Anda dipengaruhi oleh media, bagaimana Anda berperilaku dalam situasi-
situasi yang berbeda, dan apa yang memotivasi pengambilan keputusan Anda hanyalah beberapa pokok bahasan
yang terkandung dalam teori-teori yang diperkenalkan dalam buku ini. Teori-teori komunikasi ini tidak menawarkan
jawaban instan atas pertanyaanpertanyaan yang sulit. Sebaliknya, teori-teori ini menawarkan dasar yang diperlukan
dalam memahami diri Anda lebih lanjut.
BERPIKIR MENGENAI TEORI
(THINKING ABOUT THEORY AND RESEARCH)
DEFINISI TEORI

Secara umum, Teori (theory) adalah sebuah system


konsep abstrak yang mengindikasikan adanya
hubungan di antara konsep-konsep tersebut yang Jonathan H. Turner mendefinisikan teori
membantu kita memahami sebuah fenomena. “sebagai sebuah proses mengembangkan
ide-ide yang membantu kita menjelaskan
bagaimana dan mengapa suatu peristiwa
terjadi.”(hal. 5). Definisi ini berfokus pada
William Doherty dan koleganya (1993) telah sifat dasar dari pemikiran teoritis tanpa
mengelaborasi definisi yang dikemukakan oleh menjelaskan dengan terperinci apa hasil
Turner dengan menyatakan ide bahwa teori yang mungkin muncul dari pemikiran ini.
adalah merupakan proses dan produk: “berteori
merupakan proses mengorganisasi dan
merumuskan ide secara sistematis untuk D.C. Phillips (1992), “tidak ada pemakaian
memahami fenomena tertentu. Sebuah teori yang benar-benar tepat, tetapi kita dapat
merupakan seperangkat ide yang saling berusaha untuk menggunakan kata-kata
berhubungan yang muncul dari proses tersebut” . tersebut secara konsisten dan menandai hal-
hal yang kita anggap penting”
Tingkat Generalitas
Teori dalam arti luas (grounded theory)
Teori yang berusaha untuk menjelaskan semua fenomena
Seperti komunikasi

Teori sempit
Teori dalam arti menengah (narrow theory)
(mid-range theory)
Teori yang berusaha menjelaskan suatu aspek
Teori yang berusaha untuk menjelaskan yang terbatas dari suatu fenomena seperti
suatu aspek tertentu dari sebuah fenomena komunikasi.
seperti komunikasi. Teori dalam konteks Atau lebih menekankan pada orang-orang
menengah ini menjelaskan sebuah fokus tertentu pada situasi tertentu pula. Contoh:
pada aspek perilaku komunikasi. Contoh: aturan2 komunikasi yang relevan ketika kita
teori pengurangan ketidakpastian. ada di dalam sebuah lift.
Komponen Teori
Konsep (concept)
kata-kata atau istilah yang memebrikan label elemen paling
penting yang ada dalam sebuah teori. Konsep dapat berupa
konsep nominal adalah konsep-konsep yang tidak dapat
diamati, seperti demokrasi atau cinta. Konsep nyataadalah
konsep yang dapat diamati, seperti ritual pribadi atau jarak
spasial.

Hubungan (relationships)
cara-cara di mana konsep-konsep dalam sebuah yang
teori dikombinasikan.
Tujuan Teori
Dalam arti luas, tujuan dari teori dapat termasuk;
menjelaskan, memahami, melakukan prediksi dan
mendorong perubahan sosial. Dalam arti sempit, tujuan
dari teori dapat memabntu kita menjawab pertanyaan
mengapa dan bagaimana mengenai pengalaman
komunikasi kita.
Hubungan Antara
Teori dan Pengalaman
Paradigma; tradisi intelektual yang mendasari teori-teori tertentu. Tradisi
intelektual adalah cara melihat dunia, atau cara berpikir secara umum
yang dimiliki bersama dalam kelompok ilmuwan. Tradisi intelektual
mempengaruhi nilai, tujuan dan gaya penelitian ilmuwan, dan tradisi
tersebut mempengaruhi kerja para peneliti.
Paradigma Berkisar Pada Tiga Area
Ontologi (ontology); mepertanyakan mengenai sifat dari realita.

Epistemologi (epistemology); mempertanyakan bagaimana kita mengetahui


sesuatu.

Aksiologi (axiology); mempertanyakan mengenai apa yang layak untuk


diketahui
Metateori (teori mengenai teori)

Tiga cakupan Metateori tradisional


1. Pendekatan cakupan hukum; kerangka metateoris yang menyatakan bahwa teori-teori harus mengikuti format jika-
maka dan harus berupa pernyataan yang bersifat universal dan tidak bervariasi. Adapun atribut peendekatan
cakupan hukum adalah hipotesis. Hipotesis adalah prediksi yang dapat diuji mengenai antara konsep-konsep yang
mengikuti prediksi umum yang dibuat oleh sebuah teori.
2. Pendekatan aturan; adalah sebuah kerangka metateoris yang menyatakan bahwa teori-teori seharusnya mengikuti
sebuah format yang melibatkan aturan pada konteks yang diberikan dan harus mengakui adanya variasi situasi,
budaya dan waktu. Pendekatan aturan ini terdiri dari;
(a) gerakan; perilaku yang bersifat stimulus-respons.
(b) Tindakan; respons pilihan yang disengaja.
(c) Aturan kebiasaan; adalah aturan yang ditentukan oleh seorang yang memiliki otoritas dan tidak
dapat dinegosiasikan.
(d) Aturan Parametrik; adalah aturan-aturan yang ditentukan oleh seseorang yang memiliki otoritas
tetapi masih bisa dinegosiasikan.
(e) Aturan taktis; adalah aturan tidak tertulis yang digunakan untuk mencapai tujuan personal atau
interpersonal.
3. Pendekatan sistem; adalah kerangka metateoris yang menyatakan bahwa teori-teori harus mengikuti sebuah format
yang memetakan unsur-unsur sistemik sebuah fenomena; serta berpendapat bahwa orang memiliki kehendak bebas,
yang terkadang terikat oleh faktor-faktor sistemik. Pendekatan sistem ini terdiri dari;
(a) Keutuhan;properti fundamental dari teori sistem yang menyatakan bahwa sistem lebih dari sekedar penjumlahan
dari bagian-bagian tersendiri.
(b) Saling ketergantungan; adalah properti dari teori sistem yang menyatakan bahwa elemen-elemen sebuah sistem
saling berhubungan.
(c) Hirarki; adalah properti dari teori sistem yang menyatakan bahwa sistem terdiri atas banyak tingkatan.
(d) Batasan; yakni properti dari sistem yang menyatakan bahwa sistemsistem membentuk beberapa struktur yang
membatasi dirinya sendiri.
(e) Kalibrasi; properti dari sistem yang menyatakan bahwa sistem yang menyatakan bahwa sistem memeriksa secara
periodik skala dari perilaku yang diperbolehkan dan menyetel ulang sistem.
(f) Umpan balik; subproses kalibrasi; informasi yang memungkinkan perubahan di dalam
Mengevaluasi Teori Komunikasi
Ruang Lingkup; adalah kriteria Parsimoni; adalah kriteria
Konsistensi logis; kriteria untuk
untuk mengevaluasi teori; mengevaluasi teori; merujuk
mengevaluasi teori; merujuk
merujuk pada luasnya perilaku pada kesederhanaan penjelasan
pada logika internal di dalam
komunikasi yang dicakup dalam yang diberikan oleh teori
pernyaan-pernyataan teoritis.
teori tersebut. tersebut

Keterujian; adalah kriteria untuk mengevaluasi


teori; merujuk pada kemampuan kita untuk
menguji keakuratan dari klaim-klaim sebuah teori.

Heurisme; kriteria untuk


Kegunaan; kriteria untuk Pengujian Waktu Berlaku; adalah
mengevaluasi teori; merujuk
mengevaluasi teori; kriteria untuk mengevaluasi teori;
pada jumlah penelitian dan
merujuk pada kegunaan meruuk pada ketahanan suatu
pemikiran baru yang
teori seiring berjalannya waktu.
ditimbulkan oleh teori tersebut. teori atau nilai praktisnya
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai