Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sulviva Desindo Firmansyah

Nim : 204103010020

Kelas : KPI 2

Tugas UTS : menulis Cerpen

Kehadiran Yang Tak Diinginkan

Cerita ini berawal dari saya dan 3 teman saya yaitu fahri, anam, dan jaka yang ingin
melakukan kegiatan ekpedisi atau survei tempat yang rencananya untuk kegiatan
diklat yang akan diikuti oleh junior-junior kami diSMA. Waktu itu,kami berempat
melakukan kegiatan ekspedisi ini pada hari sabtu yang lupa pada tanggal berapa
jelasnya.

Sabtu pagi kami berangkat dengan menggunakan 2 motor. Saya berboncengan


dengan farhri dan anam dengan jaka,yang mana kami berangkat tanpa persiapan
yang matang. Karena kami semua beranggapan bahwa disana tempatnya tak se-
ekstrim seperti yang dibayangkan. Kami semua start berangkat pada jam 7 pagi dan
sampai tepat pukul 9 pagi.

Dari awal berangkat saya sudah merasa ada hal yang menjanggal, tapi disitu aku
berpikir mungkin itu hanya perasaan ku saja. Ditengah perjalanan hal yang tak
terduga beneran terjadi. Tiba-tiba teman ku tak sengaja menabrak mobil yang ada
didepannya.

"Bruakkk".. Terdengar sangat keras suara benturan tersebut.

Kami berempat pun berhenti dan turun untuk meminta maaf kepada pemilik mobil.

" Waduh!. Maaf ya pak saya tak sengaja menabrak mobil bapak".ujar si anam

"Ohh iya gapapa dek, tohh ini juga salah saya yang berhenti mendadak".kata pemilik
mobil

" Sekali lagi maaf ya pak, kalau begitu kami semua mau langsung melanjutkan
perjalanan ". Kata si anam

Setelah itu kami berempat melanjutkan perjalanan,dengan rasa yang masih


diselimuti rasa cemas setelah kejadian tadi.
walaupun sekedar kecelakaan kecil tapi kami masih tak percaya akan mengalami
kejadian seperti itu.

Seperti yang diperkirakan tepat jam 9 kami sampai ditempat tujuan. Kami semua
pun bersiap-siap untuk bergegas kelokasi ekpedisi. Indahnya pemandangan yang
terhampar luas dan merdunya suara burung-burung berkicau,yang seketika
menghilang rasa cemas pada kami semua setelah kejadian tadi.
Ketika sampai dilokasi ekpedisi kami berempat pun mencari tempat untuk
mendirikan tenda. Sejauh ini kami semua masih belum merasakan hal-hal yang
janggal, sendari mendirikan tenda dan salah satu teman kami membuatkan kopi
kami pun saling bersenda gurau. Yang mana tak akan pernah tau kejadian apa yang
akan menanti kami semua kedepannya.

Selesai mendirikan tenda dan menyeduh secangkir kopi,kami pun segera


merencanakan mau mulai dari mana melakukan kegiatan ekspedisi/survei tempat
ini.

"Gimana nam? Mau darimana dulu kita menyusuri tempat ini!." Ujar saya ke anam

"Nanti kita mulai dari sisi barat, terus memutar mengikuti jalur yang sudah ada. "
Kata anam sambil mengambil tas didalam tenda.

"Ok.. Dahh.!terus tendanya gimana? Apa mau dibiarkan saja disini!." Ujar saya

"Biarkan saja disini, pasti aman kok!. " Kata anam

Terus setelah rasa semua persiapan sudah selesai. Kami pun bergegas berjalan,
cuaca siang hari itu sangat cerah. Ditengah perjalanan dan Waktu sudah menujukan
masuknya sholat dzuhur,disaat inilah kami semua merasakan ada hal yang janggal.
Saya sendiri merasakan suasana yang tak biasa, badanku serasa berat dan aku
merasa seperti ada yang mengawasi.

"Stop.. Stopp.!".. Ujar saya

" Ada apa ndo?! Kok tiba-tiba berhenti disini. " Kata fahri

"Kalian semua merasakan nggk sihh, kalau dari tadi kita tuhh seperti mutar-mutar
didaerah ini saja dan aku merasa seperti ada yang sedang mengawasi kita" Ujar
saya dengan diselimuti rasa cemas

"Iya sihh, aku juga merasa begitu. " Kata farhri

Tanpa kami sadari teman kami yang bernama jaka itu diam dengan tatapan kosong
dan seketika itu juga jaka tiba-tiba jatuh pingsan. Yang mana kami semua pun
cemas dengan keadaan jaka

"Arrhhh.. Arhhh.. " Suara jaka yang tiba-tiba keserupan

"Ehh.. Gimana nihh, jaka nihh kesurupan".kata fahri sambil raut muka takut

" Tenang, sekarang kalian semua berdoa saja”.kata anam sambil memegang jaka

Anam yang merupakan lulusan pondok sudah biasa dengan kejadian seperti ini, jadi
setidaknya kami tidak begitu cemas dengan keadaan seperti ini. Ketika anam sudah
menyembuhkan jaka. Tanpa pikir panjang anam mengajak kami semua untuk
meninggalkan tempat ini dan mengurungkan untuk melakukan kegiatan disini.
"Ayo cepat sebaiknya, kita pulang saja. " Kata anam

"Lohh kanapaaa?! ".kata aku dan fahri

" Sudah buruan, nanti aku jelaskan. "Kata anam sambil merangkul jaka

Kami semua pun bergegas menuju tenda. Dan segera mungkin berkemas. Kami
semua tidak mengobrol apa-apa selama perjalanan pulang, karena masih tidak
percaya dengan kejadian yang menimpa kami tadi. Sesampainya disekolah kami
beristirahat sejenak. Dan disini lahh anam mulai menceritakan apa yang sebenarnya
terjadi.

"Jadi gini temen-temen, kita urungkan saja kegiatan di Ranu tersebut! ".kata anam

" Emang apa sihh? Yang terjadi!. Ujar saya

"Seperti yang kita alami tadi, ini sudah menandakan kalau kita tidak diterima
ditempat tadi, jadi lebih baik dibatalkan saja kegiatan diklatnya. " Kata anam

"Baiklah kalau itu yang terbaik," Kata fahri sambil minum air untuk menenangkan
dirinya

"Ini murni kesalahan kita semua, yang seenaknya datang dengan tidak sopan,
seperti yang kita pahami kalau ditempat baru seharusnya kita bersikap sopan" Kata
aman dengan memandangi kami berempat

"Okelah.. Kejadian ini sebagai pembelajaran bagi kita semua dan alhamdulillah kita
semua masih baik-baik saja".ujar saya

Dengan terjadinya kejadian tadi,kami pun mengurungkan kegiatan di Ranu tersebut


dan memilih tempat yang lebih aman untuk melaksanakan kegiatan diklat nya.

Anda mungkin juga menyukai