Anda di halaman 1dari 3

Liburan Hari Raya Idul Fitri

Oleh Widodo Warsito

Saat liburan hari Raya Idul Fitri kemarin, saya tidak berlibur. Saya hanya
berdiam diri di rumah seperti layaknya Anak Rumahan, hehehe. Kerjaan saya hanya
makan, tidur, menonton tv, main hp, dan sebagainya. Dengan suasana yang seperti itu
tentunya bikin bosan bukan? Siapa yang nggak bosen dengan suasana seperti itu?
Sobat pasti nggak mau kan? Dengan suasana seperti itu saya sangat bosan sekali, saya
sering merenung sendiri entah apa yang dipikirkan, (Hmmm apa ya?).

Saat saya lagi merenung tiba-tiba ada seseorang yang memukul pundakku dari
belakang, saya terkejut dan langsung menoleh ke belakang ternyata yang memukul
pundakku adalah abangku. Abangku langsung bertanya kepadaku

“Kenapa kamu merenung dik? Apa yang kamu pikirkan?.” Kata abangku.

“Saya bosan bang dengan suasana seperti ini terus, hanya di rumah tidak
melakukan apapun hanya tidur, makan aja.” Kata saya.

“Ohh, karena itu dik, hmmm yang sabar ya dik, abang juga bosen dik dengan
suasana seperti ini dik, oh iya dik abang rencana mau muncak minggu ini sama
kawan abang, kamu mau ikut nggak dik mungkin dengan suasana yang berbeda di
puncak bisa membuatmu lebih semangat lagi.” Kata abangku.

“Muncak? Mau bang mau, muncak ke mana bang?.” Kata saya.

“Iya dik rencananya kami minggu depan mau muncak Gunung Merbabu. Dan
kami rencana berangkat jam 5 pagi, sanggup nggak kamu bangun jam segitu dik?.”
Kata abangku.

“Hmmm, abang kayaknya ketinggalan berita ya hehehe, jam segitu doang


mah kecil bang, pasti bangun aku bang, hmmm tapi sholat subuh dulu bang baru kita
berangkat nanti supaya berkah bang.” Kata saya.

“Hahaha, ok dik kalau gitu, minggu depan kita berangkat dan persiapkanlah
barang-barang yang mau dibawa nanti.” Kata abangku.

Setelah mendengar cerita dari abangku rencana liburan tadi, semangat saya
mulai bangkit lagi, seperti matahari di pagi hari yang mulai menyinari bumi, hari pun
semakin berlalu aku sudah tidak sabar lagi menunggu hari liburan tiba. Jumlah yang
mau berangkat ada 6 orang yaitu saya, abangku, kawan abangku 3 orang, dan satunya
keponakanku.
Tepat sehari sebelum keberangkatan, kami menyiapkan barang-barang yang
mau dibawa nantinya. Setelah barang-barang sudah kami siapkan semua, kami
beristirahat agar besok kuat sampai puncak Gunung Merbabu.

Keesokan harinya, tepatnya pukul 04:30 WIB. Kami bangun pagi, kemudian
bergegas sarapan, mandi dan sholat subuh berjamaah di rumah. Setelah selesai sholat
subuh, tepatnya pukul 05:30 WIB. Saya dan abangku minta izin sama ibuku untuk
pergi liburan. Setelah itu, kami langsung berangkat menuju Gunung Merbabu.

Saat perjalanan menuju kesana, kami kehujanan beberapa kali dan kami juga
menghabiskan waktu karena menunggu hujannya berhenti terlebih dahulu baru
melanjutkan perjalanan.

Tepat pukul 16:05 WIB, kami sampai di kaki Gunung Merbabu, untuk naik ke
sana ada dua jalur yaitu jalur dari Kampung IV dan Jalur Selo. Kemudian kami
memilih jalur dari Kampung IV karena lebih dekat dan juga tidak ditutup saat itu.

Setelah kami sampai di Kampung IV, kami beristirahat sejenak dan sholat. Di
sini, tempat terakhir untuk bisa menggunakan kendaraan. Karena di sini adalah
tempat untuk memulai pendakian ke atas gunung atau yang biasa disebut dengan
Base Camp. Setelah itu, kami mau melanjutkan perjalanan menuju ke puncak gunung
dan kami bertanya kepada salah satu penjaga disana.

“Pak kami naik ke atas masih bisa nggak kalau sekarang?.” Kata abangku.

“Sebenarnya bisa saja dik kalian mau naik jam berapa saja. Tapi, sekarang di
atas itu hujan dan licin mana suhunya di sana sampai 5 derajat, menurut bapak kalian
besok saja naiknya karena terlalu berbahaya kalau mau naik sekarang ke sana.” Kata
penjaganya.

“Ohh, gitu ya pak, wah itu bahaya sekali buat kami, bisa-bisa kami membeku
di atas sana, terimakasih pak atas informasinya.” Kata abangku.

Setelah mendengar informasi itu, kami memutuskan untuk tidak naik dan
memutuskan untuk pindah tempat yaitu ke Bukit Andong. Setelah ada rencana ke-2
akhirnya kami langsung memutar arah dan pergi ke sana.

Kami sampai di sana pada pukul 21:45 WIB, dan kami langsung naik ke atas
tanpa ada rasa takut. Waktu untuk naik ke sana sekitar 1 jam lebih. Tapi, tidak
masalah mau sampai jam berapa sampai di puncak yang penting sampai ke atas
dengan selamat.
Tepat pukul 23:15 WIB, kami sampai di puncak ternyata di puncak bukit
banyak sekali orang yang berkemah juga. Sampai di sana, kami langsung mendirikan
tenda, setelah mendirikan tenda kami pun beristirahat.

Keesokan harinya, kami pun terbangun karena suara orang-orang yang begitu
ramai sambil melihat indahnya sunrise, kami pun melihat ke arah yang ada sunrisenya
ternyata sangat indah sekali. Suasana inilah yang kami tunggu-tunggu dan kami
langsung mengambil kamera untuk mendokumentasikan suasana yang indah ini.

Setelah foto-foto, kami pun sarapan dan bersiap-siap untuk turun ke bawah.
Setelah semuanya selesai, kami pun melanjutkan perjalanan turun kembali ke base
camp. Kemudian melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Di tengah perjalanan,
banyak hal yang bisa kami dapatkan dari kebersamaan, saling membantu satu sama
lain dan yang terpenting adalah kompak dalam menghadapi semua rintangan.

Sesampainya di rumah ada yang langsung mandi, ada yang beristirahat, ada
yang langsung tertidur, dan ada yang sakit semua badannya, pokoknya lengkap deh.
Tapi dengan hal kayak gitu, kami nggak ada omongan nggak mau muncak lagi,
malahan yang ada kami kepengen muncak bersama-sama lagi.

***TAMAT***

Anda mungkin juga menyukai