Batu ginjal merupakan penyakit yang terbentuk karena terjadinya pengkristalan kalsium
dan atau asam urat dalam tubuh(ginjal) cairan mineral ini memompa dan membentuk
kristal yang mengakibatkan terjadinya batu ginjal.
Batu ginjal terbentuk bila kosentrasi garam atau mineral dalam urin mencapai nilia yang
memungkinkan terbentuknya kristal yang akan mengedap pada tubulus ginjal atau ureter.
B. Etiologi
Penyakit batu ginjal dapat di sebabkan oleh beberapa hal. Berikut ini merupakan beberapa faktor
penyebab dari batu ginjal:
Genetik (bawaan)
Ada orang-orang tertentu memiliki kelainan atau ganguan organ ginjal sejak dilahirkan,
Makanan
Sebagian besar penyakit batu ginjal di sebabkan oleh faktot makanan dan minuman.
Aktifitas
Faktor pekerja dan olahraga dapat mempengaruhi penyakit batu ginjal. Resiko terkena penyakit ini
pada orang yang pekerjaannya banyak duduk lebih tinggi dari pada orang yang banyak berdiri atau
bergerak dan orang yang kurang berolaragah karena tubunya kurang bergerak (baik olaraga maupun
aktivitas bekerja) menyebabkan peredaran darah maupun aliran air seni menjadi kurang lancar
c. Patofisiologi
Substansi kristal yang normalnya larut dan di ekskresikan kedalam urine membentuk
endapan. Batu renal tersusun dari kalsium fosfat, oksalat atau asam urat. Komponen yang
lebih jarang membentuk batu adalah struvit atau mangnesium, amonium, asam urat, atau
kombinasi bahan-bahan ini. Batu ginjal dapat di sebabkan oleh peningkatkan pH urine
(misalnya batu kalsium bikarbonat) atau penurunan pH urine (misalnya batu asam urat).
Konsentrasi bahan-bahan pembentukan yang tinggi di dalam darah dan urine serta
kebiasaan makan atau obat tertentu, juga dapat merangsang pembentukan batu. Segala
sesuatu yang menghambat aliran urine dan menyebabkan statis (tidak ada pergerakan)
urine di bagian mana saja di saluran kemih, meningkatkan kemungkinan pembentukan
batu. Batu kalsium, yang biasanya terbentuk bersama oksalat atau fosfat, sering menyertai
keadaan-keadaan yang menyebabkan resprosi tulang, termasuk imobilisasi dan penyakit
ginjal . Batu asam urat sering menyertai gout, suatu penyakit peningkatan pembentukan
atau penurunan ekskresi asam urat.
d. Manifestasi klinis
Menurut Harianto (2008) menyatakan bahwa besar dan lokasi batu bervariasi, rasa sakit
di sebabkan oleh obstruksi merupakan gejala utama. Batu yang besar dengan permukaan
yang kasar yang masuk kedalam ureter akan menambahkan frekuensi dan memaksa
konstraksi ureter secara otomatis
Menurut Handriadi (2006) menyatakan apabila batu berada di ginjal dan kalik, rasa sakit
menetap dan kurang intensitasnya. Sakit pinggang terjadi bila batu yang mengadakan
obstruksi berada di dalam ginjal. Sedangkan rasa sakit yang pernah terjadi bila batu telah
pindah ke bagian ureter
e. komplikasi
2. Diagnosa kerawatan
a. Nyeri akut b.d agen cidera fisik.
b. Resiko infeksi b.d insisibedah/adanya luka bekas oprasi.
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual muntah dari efek sekunder nyeri.
d. Defisit perawatan diri b.d kelemahan dan kelelahan
3. Intervensi keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen cidera fisik. Rencana tindakan yang akan di lakukan :
-Melakukan pengkajian nyeri secara komprehesif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, dan faktor presipitasi.
-Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamannya.
-Monitor vital sing.
-Ajarkan relaksasi(tarik napas dalam)
b. Resiko infeksi b.d insisis bedah/adanya luka bekas oprasi. Rencana tindakan yang di lakukan :
-Monitor tanda-tanda vital
-Kaji keadaan luka
-Lakukan perawatan luka
-Inspeksi kondisi luka/insisi bedah
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari krnutuhan tubuh b.d mual muntah dari efek sekunder nyeri.
Rencana tindakan yang akan di lakukan:
-Kaji adanya alergi makan
-Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibuthkan pasien
-Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake
-Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
-Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
-Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang di butuhkan
d. Defisit perawatan diri b.d kelemahan dan kelelahan. Intervensi yang akan di lakukan:
-Kaji kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri
-Berikan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan aktivitas secara mandiri
-Monitor integritas kulit klien lakukan prosonal hygiene
4. Impelementasi
Dilaksanakan sesuai intervensi atau perencaan dan prioritas masalah
5. Evaluasi
a. Nyeri akut b.d agen cidera fisik.
- Nyeri pada bagian pingang sebelah kanan membaik
b. Infeksi b.d insisi bedah.
-luka pada bagian pinggang kanan membaik.’
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah dari efek sekunder nyeri.
-mual berkurang, dan napsu makan membaik
d. Perawatan diri b.d kelemahah dan kelelahan
-Mampu melakukan perawatan diri dan beraktivitas secara mandiri
TERIMA KASIH