Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 2:

• Syifa Sabrina

• Mutmainnah Dwi Saputri

• Sulastriani Hanafing

• Sri Ayu Lestari Wulandari

Laporan Kasus Kusta


Resume

Perempuan 27 tahun datang ke poli Balai Kesehatan


Kulit, Kelamin dan Kosmetik dengan keluhan bercak
kemerahan pada kulit sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya
terdapat bercak putih kecil didaerah lengan kanan bawah
semakin lama semakin membesar dan meluas. Selain itu,
terdapat bercak kemerahan didaerah kaki sejak 1 minggu
yang lalu. Pasien tidak mengeluh gatal ataupun nyeri pada
bercak, pasien mengeluh terasa tebal pada bercak-bercak
tersebut. Pasien menyangkal adanya rontok bulu mata, alis
dan demam, pasien menyangkal ada keluarga atau teman
pasien yang mengalami keluhan yang serupa. Riwayat
alergi makanan dan obat disangkal.
Status dermatologi

Lokasi : lengan kanan bawah, kaki

Effloresensi :

• Makula hiperpigmentasi
Diagnosis Banding
Melasma Solar lentigo

• Effloresensi : lesi besar dan makula, memiliki tepi


 Effloresensi : Makula berwarna cokelat muda tidak beraturan dan biasanya berwarna seragam
sampai cokelat tua yang tidak merata coklat.
 Predileksi : pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung • Predileksi : daerah terpapa sinar matahari
dan dagu terutama wajah dan punggung tangan
• Etiologi : hormonal, pajanan sinar matahari, • Etiologi : paparan matahari
kehamilan, genetik, pemakaian kontrasepsi oral,
obat-obatan dan kosmetik.
Diagnosis Banding
Pitiriasis Vesikolor

• Effloresensi : berupa bercak hipopigmentasi,


eritema hingga kecoklatan
• Predileksi : tubuh bagian atas, leher, wajah dan
lengan atas
• Etiologi : jamur Malassezia sp. (Pitryrosporum
orbiculare/P.ovale)
Diagnosis : Morbus Hansen

Sinonim : Kusta, Lepra, Hansen Disease


Epidemiologi :

• Penularan :
Etiologi :  Kontak langsung antar kulit yang
lama dan erat.
Kuman penyebab adalah Mycobacterium  Inhalasi (droplet)
leprae dengan ukuran 3-8 μm x 0,5 μm
• Masa tunas yang bervariasi, 40 hari-40
tahun
Patogenesis
Gejala Klinis

Gejala klinis dapat timbul sesuai dengan kerentanan orang tersebut. Adapun Cardinal sign dari kusta yaitu :

1. Lesi kulit yang mati rasa

• Kelainan kulit : bercak hipopigmentasi, hiperpigmentasi atau eritematos

• Mati rasa : kurang rasa (hipoestesi) atau tidak merasa sama sekali (anestesi)

2. Penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi saraf

• Gangguan fungsi saraf berupa : sensoris (anestesi), motoris (parese/paralisis), otonom (kulit
kering)

3. BTA (+)
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan bakterioskopik (kerokan jaringan kulit) sediaan slit skin smear atau kerokan
jaringan kulit dengan pewarnaan Ziehl Neelsen.

• Pemeriksaan histopatologik

 Tuberkuloid : tuberkel dan kerusakan saraf lebih nyata, tidak ada kuman atau hanya sedikit dan
non-solid.

 Lepromatosa : subepidermal clear zone, didapati sel Virchow dengan banyak kuman.

 Borderline : campuran unsur-unsur tersebut.

• Pemeriksaan serologik :

 Uji MLPA, Uji ELISA, ML dipstick test, Ml flow test


Pengobatan
Nonmedikamentosa :
1. Rehabilitasi medik, meliputi fisioterapi, penggunaan protese, dan terapi okupasi.

2. Rehabilitias non-medik, meliputi: rehabilitasi mental, karya dan sosial.

3. Edukasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat: menghilangkan stigma dan penggunaan obat.

4. Setiap kontrol, harus dilakukan pemeriksaan untuk pencegahan disabilitas


Prognosis

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : dubia ad bonam hingga dubia ad malam

Quo ad sanactionam : dubia ad bonam hingga dubia ad malam


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai