Virus dapat ditemukan pada traktus respirasi seseorang 1-2 hari
sebelum munculnya tanda-tanda, dan bisa bertahan sampai 8 hari dalam kasus dengan gejala sedang dan 2 minggu dalam kasus dengan gejala berat. Selain itu, ada studi kemungkinan bahwa individu yang tidak menunjukkan gejala dapat menularkan virus. Sampai saat ini terdapat dua cara utama penularan virus COVID-19 adalah percikan (droplet) saluran pernapasan dan kontak. Percikan saluran pernapasan dihasilkan saat seseorang batuk atau bersin. Setiap orang yang berada dalam kontak erat (dalam jarak 1 m) dengan orang yang menunjukkan tanda-tanda adanya gangguan pernapasan (batuk, bersin) berisiko terpapar percikan saluran pernapasan yang kemungkinan dapat menyebabkan infeksi. Percikan juga bisa jatuh ke permukaan benda di mana virus tetap aktif; oleh karena itu, lingkungan sekitar terdekat dari orang yang terinfeksi dapat menjadi sumber penularan (penularan kontak). Pencegahan Tanda – tanda gejala klinis COVID-19 umumnya bisa diklasifikasikan menjadi kelompok asimptomatik (tanpa gejala), gejala ringan maupun gejala sedang-berat.
Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam , batuk serta kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak yang memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain.